Gangguan Adrenal
Gangguan Adrenal
1. Cushing Etiologi
Syndrome 1. Hipofisis cushing disease
2. Sindrom ACTH ektopik
3. Tumor adrenal
Manisfestasi
Tanda
gejala
1.
1. Penambahan
Penambahan berat
berat badan
badan 1.
1. Insomnia
Insomnia
2.
2. Menurunnya
Menurunnya memori jangka
memori jangka 2.
2. Infeksi
Infeksi berulang
berulang
pendek
pendek 3.
3. Menipisnya
Menipisnya kulit
kulit dan
dan stretch
stretch
marks
3.
3. Cepat
Cepat marah
marah MI marks
4.
4. Berlebihnya pertumbuhan
Berlebihnya pertumbuhan M 4.
4. Mudah
Mudah memar
memar
rambut
rambut (pada wanita)
(pada wanita) N 5.
5. Depresi
Depresi
5. Wajah kemerahan
5. Wajah kemerahan ay 6.
6. Lemah
Lemah tulang
tulang
6.
6. Kelebihan
Kelebihan lemak
lemak di
di sekitar O 7.
7. Jerawat
Jerawat
leher
sekitar
or 8. Kebotakan
Kebotakan (wanita)
7.
leher
7. Wajah
Wajah bulat
bulat
R 8.
9.
9. Lemahnya
(wanita)
Lemahnya pinggang
pinggang dan
dan bahu
bahu
8. Fatigue
8. Fatigue 10.
10. Pembengkakan pada telapak
Pembengkakan pada telapak
9.
9. Menurunnya
Menurunnya konsentrasi
konsentrasi kaki
kaki dan
dan kaki
kaki
10.
10. Tidak
Tidak teraturnya
teraturnya menstruasi
menstruasi 11.
11. Diabetes
Diabetes
Patofisiologis
A. Penyakit Cushing Hipofisis
Pada penyakit cushing, terjadi produksi berlebih ACTH secara terus menerus
oleh adenoma hipofisis. Hipersekresi ACTH bersifat tidak teratur, episodic, dan
acak; irama diurnal (sirkardian) normal ACTH dan sekresi kortisol biasanya tidak
ada, dan nilai kortisol pada saat tengah malam meningkat dan dapat digunakan
dalam prosedur diagnostic. Pengukuran kortisol bebas dalam urin 24 jam untuk
mengkonfirmasi hiperkortikolisme. Kortisol yang berlebihan tidak dapat menekan
sekresi ACTH oleh adenoma hipofisis.
Sebagian besar (90%) pasien dengan penyakit cushing memiliki respon
ACTH dan kortisol plasma yang berlebihan terhadap respon stimulasi CRH dan
secara tidak sempurna menekan sekresi ACTH dan kortisol oleh glukokortikoid
eksogen. Meskipun temuan ini menunjukan bahwa sel- sel adenoma hipofisis
sangat sensitive terhadap CRH dan relatif terhadap glukokortikoid, temuan ini
mungkin hanya karena peningkatan jumlah sel yang mensekresi ACTH. Sekitar
10% pasien dengan mikroadenoma hipofisis tidak menunjukkan peningkatan
ACTH plasma yang besar sebagai respons terhadap CRH. Kemungkinan, sel-sel
klonal dari pasien memiliki suatu reseptor atau dampak dari cacat reseptor.
Patofisiologis
Meskipun ACTH hipersekresi, hipofisis dan adrenal gagal merespon stress secara
normal. Stimulasi seperti hipoglikemia atau pembedahan gagal meningkatkan
ACTH dan sekresi kortisol, yang bisa disebabkan oleh hiperkotikolisme kronis
yang menekan sekresi CRH oleh hipotalamus. Hiperkotikolisme juga menghambat
fungsi hipofisis dan hipotalamus normal lainnya yang mempengaruhi tirotropin,
hormone pertumbuhan, dan pelepasan gonadrotropin.
Patofisiologis
B. Sindrom ACTH Ektofik
Pada sindrom ACTH ektopik, hipersekresi ACTH dan kortisol terjadi secara
acak dan episodik dan secara kuantitatif lebih besar daripada pasien dengan
penyakit cushing. Memang, kadar plasma dan ekskresi kortisol urin, androgen
adrenal, dan steroid lainnya, sering meningkat secara nyata. Sekresi ACTH ektopik
oleh tumor biasanya tidak dapat di tekan oleh glukokortikoid eksogen seperti
dexamethasone.
C. Tumor Adrenal
Hipothalamus Hipothalamus
Hipothalamus
Ekskresi Precursorr
kortisol androgenik
Androgen
adrenal Meningkatkan
produksi adrogens
Androgen adrenal berlebih
adrenal
hirsutisme
Bertambah
beratnya adrenal
virilisme
Hiperfungsi
adrenall
Steroid lainnya
Penyakit Addison adalah penyakit yang dihasilkan dari
2. ADDISON kerusakan atau disfungsi dari korteks adrenal. Hasilnya
adalah defisiensi kronis kortisol, aldosteron, dan androgen
DISEASE adrenal, disertai dengan pigmentasi kulit.
Penyakit Addison karena destruksi parsial atau total korteks adrenal. Keadaan
ini bermanifestasi sindrom klinis yang disertai defisiensi produksi hormon korteks
adrenal, yaitu kortisol, aldosteron, dan androgen.
Kadar kortikotropin dan hormone pelepas kortikotropin yang tinggi menyertai
kadar hormone glukokartikoid yang rendah. Kortikotropin mengatur pelepasan
glukokartikoid (terutama kortisol) dari kelenjar adrenal; mineralokortikoid,
termasuk aldosteron; dan hormone steroid seks.
Defisiensi kortisol menyebabkan penurunan gluconeogenesis di dalam hati.
Defisiensi aldosteron menyebabkan peningkatan kehilangan natrium melalui
ginjal dan meningkatkan rebsorpsi kalium.
Defisiensi hormon androgen dapat mengurangi pertumbuhan rambut di daerah
aksila dan pubis selain di bagian ekstremitas pada wanita. Efek metabolic yang
ditimbulkan oleh hormone androgen testis membuat gangguan pertumbuhan
rambut tersebut tidak begitu terlihat pada laki-laki.
Hipoadrenalisme
Medulla Kortex
kotakolamin Epinephrine
norepineprin Kortisol Aldosteron Androgen
1
Gejala yang berhubungan dengan
kekurangan kortisol (Lemah badan, cepat
lelah, anoreksia, mual mual, muntah,
diare, hipoglikemi, hipertensi ortostatik
ringan, hiponatremi, eosinophilia)
4
Gejala yang berhubungan
dengan kelebihan ACTH
(Hiperpigmentasi kulit dan
permukaan mukosa)
DefisiensiMineralokortikoid
, Defisiensi Glukokortikoid
5
6
Kelemahan, kelelahan,
hipotensi ortostatik,
kebingungan, apatis
7
Hiperpigmentasi,
berbintik-bintik, Mual ,
penurunan berat badan,
dehidrasi , hipotensi
Penurunan toleransi
terhadap dingin ,
hipometabolisme
8
Komplikasi
Syok, (akibat dari infeksi akut atau penurunan asupan garam)
Kolaps sirkulasi
Hiperkalemia
Sepsis
Ca paru
Diabetes Mellitus
Penatalaksanaan
a. Aktivitas/istirahat, g. Nyeri/kenyamanan
b. Sirkulasi h. Pernapasan
c. Integritas Ego i. Keamanan
d. Eleminasi, j. Seksualitas
e. Makanan/cairan, k. Penyuluhan/pembelajaran
f. Neurosensori l. Pemerikasaan diagnostik
1. Hipovolemi b/d Kegagalan
mekanisme regulasi d/d Penyakit
Addison
Diagnosa
2. Defisit nutrisi b/d Ketidakmampuan
Keperawatan mengabsorbsi nutrien
Addison
Disease
3. Harga diri rendah situasional b/d
Perubahan pada citra tubuh
Dx Tujuan dan KH Intervensi
2 Kebutuhan nutrisi klien MANAJEMEN NUTRISI
kembali adekuat setelah Observa si
dilakukan intervensi - Identifikasi status nutrisi
sela ma 1X24 jam. - Identifikasi alergi dan intolera nsi makana n
1. Klien mengeta hui - Identifikasi makanan yang disukai
penyebab - Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien
kekurangan nutrisi - Monitor asupan makanan
2. Klien dapa t - Monitor berat bada n
mengatasi - Monitor hasil pemeriksaan la boratorium
kekurangan nutrisi Terapeutik
3. Klien dapa t - Fasilitasi menentukan pedoman diet
mengatasi - Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
kekurangaan nutrisi - Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
dengan diet makanan - Berikan su plemen makana n, jika perlu
4. Mempertahankan Edukasi
berat badan stabil, - Anjurkan posisi duduk
bebas dari tanda - Ajarkan diet ya ng diprogramkan
malnutrisi Kolabora si
- Kola borasi dengan ahli gizi u ntuk menentukan jumlah kalori
dan jenis nutrien yang dibutuhkan
Diagnosa
Keperawatan 2. Keletihan b/d Fatigue
Cushing
Syndrome
3. Konfusi kronis b/d menurunnya
memori jangka pendek
Tujuan dan kriteria hasil Intervensi