“metode penugasan
fungsional “
Metode fungsional ini efisien, akan tetapi penugasan seperti ini tidak
dapat memberikan kepuasan kepada pasien. Keberhasilan asuhan
keperawatan secara menyeluruh tidak bisa dicapai dengan metode ini
karena asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien terpisah-
pisah sesuai dengan tugas yang dibebankan kepada perawat. Di
samping itu asuhan keperawatan yang diberikan tidak profesional yang
berdasarkan pada masalah pasien. Sekalipun metode fungsional dalam
pemberian asuhan keperawatan ini membosankan perawat karena hanya
berorientasi pada tugas (Kuntoro, 2010).
HASIL PENELITIAN
Hasil bivariat dengan menggunakan uji T tidak berpasangan
diperoleh kepuasan pasien dengan menggunakan metode tim
rata-rata 61,15 dengan standar deviasi 4,303 sedangkan yang
menggunakan metode fungsional didapatkan rata-rata 43,01
dengan standar deviasi 5,819. pada hasil uji statistik didapatkan
p-value 0,001, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan
yang signifikan antara kepuasan pasien dengan metode tim dan
metode fungsional di Rumah Sakit.
KESIMPULAN
Hasil analisis univariat pada kepuasan pasien dengan metode
tim yang sebagian besar pasien merasa puas dengan metode
pemberian asuhan keperawatan tersebut yaitu dari 62 pasien
sebanyak 89,7%. Sedangkan pada metode fungsional pasien
sebagian besar merasakan tidak puas dengan pemberian
asuan keperawatan yang diberikan perawat yaitu sebanyak
89,7% dari 68 pasien.
Jadi metode penugasan tim lebih baik bila dibandingkan
dengan metode penugasan fungsional.
THANK YOU