Anda di halaman 1dari 10

Analisis jurnal

“metode penugasan
fungsional “

Nama : Riki Hidayatullah


NIM : 190106125
Judul jurnal : Perbedaan Metode Penugasan Tim Dan Penugasan
Fungsional Pemberian Asuhan Keperawatan
Peneliti : Amalia Amalia , Ayu Lailasari
Penerbit : Program Studi Ilmu Keperawatan, STIK Bina Husada
Palembang
Tahun terbit : 2020
Link jurnal : https://jurnal.stikes-aisyiyah
palembang.ac.id/index.php/Kep/article/view/370
TUJUAN PENELITIAN

Jurnal ini bertujuan untuk membandingkan kepuasan


pasien di ruang rawat inap yang menerapkan metode
penugasan tim dan ruang rawat inap yang menerapkan
metode penugasan fungsional berdasarkan dimensi
kehandalan, ketanggapan, jaminan, penampilan dan empati.
PENGERTIAN
Penugasan fungsional merupakan kebutuhan objektif pasien sehingga
pasien merasakan kepuasan, dan terpenuhinya semua fungsi manajemen
keperawatan dengan baik, Model pemberian asuhan keperawatan ini
berorientasi pada penyelesaian tugas dan prosedur keperawatan. Perawat
ditugaskan untuk melakukan tugas tertentu untuk dilaksanakan kepada
semua pasien yang dirawat di suatu ruangan. Model ini digambarkan
sebagai keperawatan yang berorientasi pada tugas dimana fungsi
keperawatan tertentu ditugaskan pada setiap anggota staff.
CONTOH TUGAS METODE FUNGSIONAL
Perawat diruang bangsal
1. Seorang yang lain untuk tindakan perawatan luka,
2. Seorang perawat bertanggung jawab untuk pemberian obat-obatan,
3. Seorang lagi mengatur pemberian intravena,
4. Seorang lagi ditugaskan pada penerimaan dan pemulangan,
5. Yang lain memberi bantuan mandi dan tidak ada perawat yang bertanggung jawab penuh untuk perawatan seorang
pasien.
KELEBIHAN
1. Efisien karena dapat menyelesaikan banyak pekerjaan dalam waktu
singkat dengan pembagian tugas yang jelas dan pengawasan yang baik
2. Sangat baik untuk rumah sakit yang kekurangan tenaga
3. Perawat akan trampil dalam tugas
4. Perawat mendapat kepuasan bagi dirinya.
KEKURANGAN

Metode fungsional ini efisien, akan tetapi penugasan seperti ini tidak
dapat memberikan kepuasan kepada pasien. Keberhasilan asuhan
keperawatan secara menyeluruh tidak bisa dicapai dengan metode ini
karena asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien terpisah-
pisah sesuai dengan tugas yang dibebankan kepada perawat. Di
samping itu asuhan keperawatan yang diberikan tidak profesional yang
berdasarkan pada masalah pasien. Sekalipun metode fungsional dalam
pemberian asuhan keperawatan ini membosankan perawat karena hanya
berorientasi pada tugas (Kuntoro, 2010).
HASIL PENELITIAN
Hasil bivariat dengan menggunakan uji T tidak berpasangan
diperoleh kepuasan pasien dengan menggunakan metode tim
rata-rata 61,15 dengan standar deviasi 4,303 sedangkan yang
menggunakan metode fungsional didapatkan rata-rata 43,01
dengan standar deviasi 5,819. pada hasil uji statistik didapatkan
p-value 0,001, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan
yang signifikan antara kepuasan pasien dengan metode tim dan
metode fungsional di Rumah Sakit.
KESIMPULAN
Hasil analisis univariat pada kepuasan pasien dengan metode
tim yang sebagian besar pasien merasa puas dengan metode
pemberian asuhan keperawatan tersebut yaitu dari 62 pasien
sebanyak 89,7%. Sedangkan pada metode fungsional pasien
sebagian besar merasakan tidak puas dengan pemberian
asuan keperawatan yang diberikan perawat yaitu sebanyak
89,7% dari 68 pasien.
Jadi metode penugasan tim lebih baik bila dibandingkan
dengan metode penugasan fungsional.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai