Anda di halaman 1dari 24

KONSEP DAN PRINSIP KEBUTUHAN

OKSIGENASI

Windu Unggun Cahya Jalu Putra


Definisi oksigenasi
Definisi oksigen :kebutuhan dasar manusia yang paling vital. Oksigen
dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga kelangsungan metabolisme sel
sehingga dapat mempertahankan hidup dan aktifitas berbagai sel,
jaringan atau organ.

Definisi oksigenasi :Proses penambahan oksigen ke dalam sistem (kimia


atau fisika). Oksigen merupakan gas tidak berwarna dan tidak berbau
yang sangat dibutuhkan dalam proses metabolisme sel.
1. Sistem
Sistem pernapasan atas berperan
tubuh yang dalam kebutuhan
oksigenasi
2. Sistem pernapasan bawah

Buku pengantar kebutuhan manusia Dr. Lyndon saputra.


Irama Nafas Abnormal

1. Stridor : adalah suara yg terdengar kontinu (tidak terputus-putus), bernada


tinggi yg terjadi baik pada waktu inspirasi ataupun pada waktu ekspirasi, akan
terdengar tanpa menggunakan alat stetoskop, biasanya bunyi ditemukan pada
lokasi saluran nafas atas (laring) atau trakea, disebabkan lantaran adanya
penyempitan pada saluran nafas tersebut. Pada orang dewasa, kondisi ini
mengarahkan pada dugaan adanya edema laring, tumor laring, kelumpuhan pita
suara, stenosis laring yg umumnya disebabkan oleh tindakan trakeostomi atau
dapat pula akibat pipa endotrakeal.

2. Crackles : Ialah bunyi yg berlainan, non kontinu akibat penundaan pembukaan


kembali jalan napas yg menutup. Terdengar sewaktu : inspirasi.
• Fine crackles / krekels halus : Terdengar sewaktu : akhir inspirasi. Karakter
suara : meletup, terpatah-patah. Penyebab : udara melewati daerah yg
sangat lembab di alveoli atau bronchioles/penutupan jalan nafas kecil. Suara
seperti rambut yg digesekkan.
• Krekels kasar : Terdengar sewaktu : melakukan ekspirasi. Karakter suara :
basah, lemah, kasar, suara gesekan terpotong. Penyebab : terdapatnya
cairan atau sekresi pada jalan nafas yg besar. Bisa Jadi akan berubah
disaat klien batuk.
3. Wheezing (mengi) : Merupakan bunyi seperti bersiul, kontinu, yg durasinya lebih lama dari
krekels. Terdengar selama : inspirasi & ekspirasi, secara klinis lebih jelas pada saat
melakukan ekspirasi. Penyebab : akibat udara melewati jalan napas yg menyempit/tersumbat
sebagian. Bisa dihilangkan dengan cara batuk. Dengan karakter suara nyaring, suara terus
menerus yg berhubungan dengan aliran udara melalui jalan nafas yg menyempit (seperti pada
asma & bronchitis kronik). Wheezing dapat terjadi oleh lantaran perubahan temperature,
allergen, latihan jasmani, & bahan iritan pada bronkus.

4. Ronchi : Merupakan bunyi gaduh yg dalam. Terdengar sewaktu : ekspirasi. Penyebab :


gerakan udara melewati jalan napas yg menyempit akibat terjadi obstruksi nafas. Obstruksi :
sumbatan akibat sekresi, tumor , atau odema. Contoh : suara ngorok.
• Ronchi kering : sebuah bunyi tambahan yg terdengar kontinyu terutama disaat ekspirasi
disertai adanya mucus/secret pada bronkus. Ada yg high pitch (menciut) misalnya pada
asma & low pitch oleh lantaran secret yg telah meningkat pada bronkus yg besar yg
dapat pula terdengar disaat inspirasi.
• Ronchi basah (krepitasi) : bunyi tambahan yg terdengar tidak kontinyu pada saat
inspirasi seperti bunyi ranting kering yg terbakar, disebabkan oleh secret di dalam alveoli
atau bronkiolus. Ronki basah dapat halus, sedang, & kasar. Ronki halus & sedang dapat
disebabkan cairan di alveoli contohnya pada pneumonia & edema paru, sedangkan ronki
kasar contohnya pada bronkiekstatis. Perbedaan ronchi & mengi. Mengi berasal dari
bronki & bronkiolus yg lebih kecil salurannya, terdengar bersuara tinggi & bersiul.
Biasanya terdengar jelas pada pasien asma. Ronchi berasal dari bronki & bronkiolus
yg lebih besar salurannya, memiliki suara yg rendah, sonor. Umumnya
terdengar jelas pada orang ngorok.
5. Pleural friction rub Merupakan suara tambahan yg timbul akibat terjadinya

peradangan pada pleura sehingga permukaan pleura menjadi kasar.


Karakter suara : kasar, berciut, disertai keluhan nyeri pleura. Terdengar
sewaktu : akhir inspirasi & permulaan ekspirasi. Tidak dapat dihilangkan
dengan dibatukkan. Terdengar amat sangat baik pada permukaan anterior
lateral bawah toraks. Terdengar seperti bunyi gesekan jari tangan dengan
kuat di dekat telinga, jelas terdengar pada akhir inspirasi & permulaan
ekspirasi, & umumnya disertai juga dengan keluhan nyeri pleura. Bunyi ini
dapat menghilang diwaktu nafas ditahan. Sering didapatkan pada
pneumonia, infark paru, & tuberculosis

6. Gargling : suara seperti berkumur, keadaan ini terjadi lantaran ada


kebuntuan yg disebabkan oleh cairan (ex : darah), maka lakukanlah cross-
finger, lalu lakukanlah finger-sweep (sesuai namanya, menggunakan 2 jari
yg telah dibalut dengan kain untuk “menyapu” rongga mulut dari cairan-
cairan).
Menghitung pernapasan menurut WHO

Menurut WHO adapun normal pernapasan sesorang sesuai dengan tingkatan usia
yaitu :
Pernapasan / Respirasi
Bayi : 30-40 x/mnt
Anak : 20-30 x/mnt
Dewasa : 16-20 x/mnt
Lansia : 14-16 x/mnt
Catatan :
1. Eupnea : Pernapasan normal
2. Dispnea : Pernapasan yang sulit
3. Apnea : Pernapasan terhenti
4. Takipnea : Pernapasan lebih dari normal ( lebih dari 20 x/menit)
5. Bradipnea : Pernapasan kurang dari normal ( kurang dari 16 x/menit)
Faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan
Gangguan pada fungsi pernapasan
Perubahan pola napas
a. Tachypnea, merupakan pernafasan yang memiliki frekuensi lebih dari 24 kali per menit.
Proses ini terjadi karena paru-paru dalam keadaan atelektaksis atau terjadinya emboli.
b.   Bradypnea, merupakan pola pernafasan yang lambat dan kurang dari 10 kali per
menit. Pola ini dapat ditemukan dalam keadaan peningkatan tekanan intrakarnial
yang disertai narkotik atau sedatif.
c.   Hiperventilasi, merupakan cara tubuh dalam mengompensasi peningkatan jumlah
oksigen dalam paru-paru agar pernafasan lebih cepat dan dalam. Proses ini ditandai
dengan adanya peningkatan denyut nadi, nafas pendek, adanya nyeri dada,
menurunnya konsentrasi CO2, dan lain-lain. Keadaan demikian dapat disebabkan
oleh adanya infeksi, keseimbangan asam basa, atau gangguan psikologis.
Hiperventilasi dapat menyebabkan hipokapnea, yaitu berkurangnya CO 2 tubuh di
bawah batas normal, sehingga rangsangan terhadap pusat pernafasan menurun.
d.   Kusmaul, merupakan pola cepat dan dangkal yang dapat ditemukan pada orang
dalam keadaan asidosis metabolik. 
e.    Hipoventilasi, merupakan upaya tubuh untuk mengeluarkan karbondioksida
dengan cukup yang dilakukan pada saat ventilasi alveolar, serta tidak cukupnya
jumlah udara yang yang memasuki alveoli dalam penggunaan oksigen. Keadaan
demikian menyebabkan terjadinya hiperkapnea, yaitu retensi CO2 dalam tubuh
sehingga PaCO2 meningkat (akibat hipoventilasi) dan akhirnya mengakibatkan
depresi susunan saraf pusat.
f. Dispnea, merupakan perasaan sesak dan berat saat pernafasan. Hal ini dapat
disebabkan oleh perubahan kadar gas dalam darah/jaringan, kerja berat/berlebihan, dan
pengaruh psikis.
g.Ortopnea, merupakan kesulitan bernafas kecuali dalam posisi duduk atau berdiri. Pola
ini sering ditemukan pada seseorang yang mengalami kongestif paru-paru.
h.Stridor, merupakan pernafasan bising yang terjadi karena penyempitan pada saluran
pernafasan. Pola ini pada umumnya ditemukan pada kasus spasme trakhea atau
obstruksi laring.
Asuhan Keperawatan
ASUHAN KEPERAWATAN Tn.AS DENGAN MASALAH OKSIGENASI DI RUANG SEROJA
RSUD UNDATA PALU
Tanggal pengkajian : 18 juni 2020
Tanggal pengkajian : 18 juni 2020
Ruang RS              : Seroja
No.RM             : 263520
Diagnosa Medis      : Hemaptoe
A.BIODATA
I.    IDENTITAS KLIEN
Nama pasien    : Tn AS
Jenis kelamin    : laki laki
Usia        : 69 tahun 
TTL        : 4 april 1949
Status        : Sudah menikah
Agama        : Islam
Suku bangsa    : Indonesia
Pendididikan    : SD
Alamat     : Palu Barat
II.    IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama            : Ny T
Umur            : 53 tahun
Alamat         : Palu Barat
Pekerjaan         : IRT
Hub Dg Pasien    : Istri pasien
B. RIWAYAT KESEHATAN 

1.    KELUHAN UTAMA    :pasien mengatakan sesak nafas


2.    RIWAYAT KESEHATAN    
Klien datang IGD pada tanggal 18 juni 2020 dengan keluhan sesak nafas dan
batuk-batuk mual dan muntah selama lima hari dengan dahak yang bercampur
darah sedikit
3.    RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
Klien mengatakan pernah mangalami penyakit yang sama .dan ini yang ke3

kalinya ia di rawat di rumah sakit dengan penyakit yang sama klien tidak
mengalami alergi apapun dan waktu dulu mempunyai kebiasaan merokok
namun setelah klien terkena penyakit ini ia tidak merokok lagi
• PEMERIKSAAN FISIK 
1.    PEMERIKSAAN UMUM
a.    Keadaan umum    : pasien terlihat baik
b.    Kesadaran        : kompos metis
c.    Tanda tanda vital :

5) Mulut
Keadaan mulut agak kotor ,gigi kotor,ada karies gigi,tidak memakai gigib palsu,
tidak ada lubang pada gusi ,lidh kotor,dan bibir kering
6) Leher
Leher tidak ada pembengkakan, kelenjar tiroid tidak ada nyeri tekan dan tidak ada
pembesaran kelenjar limfa
7) Thorak dan paru
Tidak ada pembesaran dan simetris pengembangan dada normal dan ketika
diperkusi terdengan pekak 
8) Jantung
B J 1 = Lub
B J 2 = Dub
9) Abdomen
Abdomen simetris normal tidak ada luka dan gerak peris taltik 12x menit hepar tidak
ada pembengkakan dan nyeri tekan suara timpani 
10) Ginjal
Keadaan ginjal normal dan tidak ada nyeri tekan
11) Genetalia
Klien berjenis kelamin laki laki dan tidak ada kateter
12) Muskulus skeletal
Ekstermitas atas    :simetris tidak ada oedem tidak ada nyeri tekan, tangan  kanan
terpasang    infus 20tts/menit 
Ekstermitas bawah    :simetris tidak ada odem,dan nyeri tekan  
13) Integumen
Warna kulit sawo matang turgor kulit kurang tidak ada lesi dan tidak ada tekan
C.    POLA DAN KEGIATAN SEHARI HARI
1. Managemen terhadap kesehatan dan persepsi
2. Nutrisi dan metabolisme
a. Sebelum sakit :Klien mengatakan makan 3 kali sehari ,.habis satu porsi dengan
menu nasi lauk pauk sayur seadanya minum 6-7 gelas sehari dengan frekuensi air
putih dan teh
b. Selama sakit: klien mengatakan ketika berada di rumah jarang makan karena
batuknya dan susah untuk minum, ketika di rumah sakit pun paling habis beberapa
sendok saja karena mual dan muntahnya
3. Eleminasi urin dan faeces
a. Sebelum sakit     :klien mengatakan bab 1x sehari dengan frekuensi normal dan
lembek .dan bak 2-4x perhari
b. Selama sakit    :klien mengatakan bab 1x sehari dengan frekuensi normal dan
lembek ban bak 2-4 kali perhari
• Istirahat dan tidur 
1. Sebelum sakit    :klien mengatakan tidur kira kira jam 10.00 malam dan bangun
sebelum subuh
2. Selama sakit    :klien mengatakan tidurnya terganggu karena batuknya klien tidur
hanya 4-5 jam saja dalam sehari dan tidak menentu
5. Aktvitas dan latihan
a. Sebelum sakit    :klien mengatakan melakukan semua aktivitasnya dengan
mandiri tanpa di bantu oleh orang lain/keluarga
b. selama sakit    :klien mengatakan mrelakukannya aktivitasnya di bantu oleh
keluarga seperti makan minum dan ketoilet
6. Pola dan konsep diri
Klien pada saat sehat mengatakan aktivitasnya dengan berdagang dan
memenuhi kebutuhan keluarga dan banyak di tempat kerja
7. Pola dan persepsi kognitif: Klien tampak segar setelah di rawat di rumah
sakit dan sering bertanya kepada perawatnya tetntang penyakitnya 
8. Peran dan hubungan: Orang terdekat klien adalah istri dan anak-anaknya
9. Produktifitas dan seksualitas : Klien mengatakan sebagai suami dan
bapak dari anak anaknya    
10. Nilai dan kepercayaan: Klien menyatakan sebagai orang islam dan taat
D.    TERAPI    :       
RL:
D5%II
AMINOPIN
E.    PEMERIKSAAN PENDUKUNG 
UJI LAB DARAH
Paket darah lengkap    hasil    satuan    Nilai
Leukosit    5,4    10^ 3/UL    3,8-10,6
Erikosit    L3,2    10^ UL    4,40-5,,90
Hemoglobin    15,2    g/dl    13,2-17,3
Hematokrit    L 31    %    40-52
MCU    97    FL    80-100
MCH    H 48    Pg    26-36
MCHC    H 49    g/dl    32-36
Trombosit    H 3    10^3/UL    150-400
            
Diz lount            
Eosinofil    3,20    %    2,00-4,00
Basopfil    0,70    %    0-1
Netrofil    67,60    %    50-70
Limfosit    L 19.00    %    25-40
Monosit    H 9,50    %    2-8
Led 1 jam    H 26    Min/jam    0-10
Led 2 jam    H 42    Min/jam    0-10
            
• Kimia klinik            
Paket kimia lengkap            
Gula darah sewaktu    120    Mg/dl    
Ureum     37,4    Mg/dl     
Creutium     H 1,09    Mg/dl    
Urin alid     15,0    Mg/dl    
Colesterol     187    Mg/dl    
frigisereda    119    Mg/dl    
Bilimbim boral    H 6,18    Mg/dl    
Bilimbim diret    H 2,18    Mg/dl    
Bilimbim indiret    H 3,58        
Total protein    8,10    GL DL    
Albumin    3,10    g/dl    
Globulin    H 4,20    Mg/dl    
SPOG    30    U/L    v
ANALISIS KESEHATAN
NO    TANGGAL    DATA    ETIOLOGI    PROBLEM
1.Ds. Klien mengatakan merasa sesak dan batuk
Do. sekret (+)
Klien nampak sesak
RR=25    Pengumpulan sekret pada jalan nafas    Ganggan bersihan jalan nafas
2.Ds. klien mengatakan tidak bisa tidur karena batuknya
Do. klien terlihat mengantuk
lemas    Sering batuk (malam hari)    Kurang tidur
DAFTAR MASALAH
1.Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d penumpukan sekret pada jalan nafas           
2.Ganggian pola tidur b.d batuk pada malam hari   

RENCANA KEPERAWATAN
  Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 X 8 jam diharapkan pasien: 
• Sesak nafas hilang atau berkurang
• Sekrtet berkurang   

Intervensi:
• Kaji pola nafas
• Latihan batuk efektif
• Anjurkan pasien latihan nafas dalam     

Anda mungkin juga menyukai