Dampak Dampak
Positif Negatif
DAMPAK USAHA CATERING
Negati
Positif
f
Keuntungan/laba ba
gi
pengusaha
Kemudahan bagi ko
nsumen
Hubungan
Kasus Penyediaan lapanga industrial
keracunan bila n
pekerjaan
usaha
pengendalian
minim Peningkatan
kessejahteraan
pemilik bisnis
menyediakan akan juga
jika dapat
Suatu bisnis produk atau memperoleh menciptakan
beroperasi
(catering) jasa kepada tingkat lapangan
secara efektif
pelanggan pengembalian pekerjaan.
yang wajar
HUBUNGAN INDUSTRI JASA BOGA
Hubungan industrial adalah hubungan semua pihak yang terkait atau berkepentingan atas proses
produksi barang atau jasa di suatu perusahaan
Hubungan Industrial adalah sebuah sistem hubungan yang terbangun atau terbentuk antara para
pelaku proses produksi barang dan/atau jasa, baik internal maupun eksternal perusahaan.
Pihak yang berkepentingan dalam setiap perusahaan :
1. Pengusaha atau pemegang saham yang sehari-hari diwakili oleh pihak manajemen
2. Para pekerja/buruh dan serikat pekerja/serikat buruh
3. Supplier atau perusahaan pemasok
4. Konsumen atau para pengguna produk/jasa
5. Masyarakat sekitar
PRINSIP-PRINSIP HUBUNGAN INDUSTRIAL
Payaman J. Simanjuntak (2009) menjelaskan beberapa prinsip dari Hubungan industrial, yaitu :
Kepentingan Bersama : Pengusaha, pekerja/buruh, masyarakat, dan pemerintah
Kemitraan yang saling menguntungan: Pekerja/buruh dan pengusaha sebagai mitra yang saling tergantung dan
membutuhkan
Hubungan fungsional dan pembagian tugas
Kekeluargaan
Penciptaan ketenangan berusaha dan ketentraman bekerja
Peningkatan produktivitas
Peningkatan kesejahteraan bersama
Mengapa
usaha harus
Belum punya ada/dilengkap
legalitas i
legalitas ????
sudah
mempunyai
usaha
persyaratan
daftar
Izin
Legalitas catering
LEGALITAS
Alasan
legalitas
usaha
bagi seorang catering ???
persyaratan
entrepreneur
yang wajib
bagaikan SK
dimiliki
bagi pegawai
Legalita
s
Pemerintah memberi
perhatian thd masalah yg Keluar peraturan Memuat ttg
timbul akibat penyelenggaaraan usaha
penyelenggaraan makanan pemerintah jasa boga
(kasus keracunan)
Peraturan Menkes No. 712/Menkes/Per/X/66 persyaratan umum bagi usaha jasa boga
Ketentuan lokasi tempat peyelenggaraan
Syarat bangunan dan fasilitas
Persyaratan kesehatan makanan, pengolahan dan penyimpanan
memahami bisnis
catering anda
masuk kategori yg
mana
izin usaha catering,
usaha pengelolaan
(kelurahan,
makanan yang
kecamatan, dan
disajikan di luar
kantor dinas
tempat usaha, atas
kesehatan di
dasar pesanan
kabupaten/kota)
Usaha
catering
Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor
1096/Menkes/
PER/VI/2011
Higiene
Sanitasi
Jasaboga
golongan
A, B,dan
C
Namun ketika usaha
catering ingin melebarkan
sayap usahanya ke
golongan B atau C
Pertimbangan
apa saja?
Golongan A sendiri, saat
ini masih banyak catering
yang belum memiliki Mengurus perizinan
bentuk badan usaha yang
jelas.
Sebelum mengurus perizinan usaha kuliner, perlu pertimbangan, sbb :
Serupa dengan izin usaha restoran, untuk usaha catering, anda harus mendapatkan Tanda
Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) yang dikeluarkan oleh kantor Pelayanan Terpadu Satu
Pintu (PTSP) kecamatan.
Namun untuk mendapatkan TDUP anda harus melengkapi persyaratan lain terlebih dahulu.
Yang pasti anda harus memiliki izin HO (izin gangguan) terlebih dahulu dan tidak menutup
kemungkinan perizinan lainnya yang terkait dengan lingkungan.
Bila tempat usaha anda luasnya kurang dari 100 meter persegi berarti anda harus datang ke
kelurahan terlebih dahulu untuk mendapatkan izin HO.
Bila luasnya 100 – 200 meter persegi mengurus izin HO-nya di kecamatan.
SURAT IZIN GANGGUAN / HO (HINDERORDONNANTIE)
surat keterangan yang menerangkan bahwa tidak adanya keberatan dan problem atas lokasi usaha yang dilakukan
oleh suatu kesibukan usaha di suatu tempat.
SYARAT-SYARAT ADMINISTRASI HO
persyaratan bangunan, fasilitas sanitasi, peralatan, ketenagaan, dan bahan makanan yang nantinya akan disurvei
dan diperiksa baik dalam aspek fisik, kimia, bakteriologis, dan seluruh rangkaian proses produksi makanan.
Detail persyaratan bangunan, fasilitas sanitasi, peralatan, ketenagaan, dan bahan makanan (Lampiran
Permenkes 1096/Menkes/PER/VI/2011)
GOLONGAN PERSYARATAN TEKNIS
Golongan A1 Golongan A2
Ruangan pengolahan makanan tidak boleh dipakai sebagai Idem Golongan A1, dengan tambahan:
ruang tidur
Ruangan pengolahan makanan harus dipisahkan dengan
Bangunan tanpa ventilasi alam yang cukup, harus dinding pemisah dari ruang lain
menyediakan ventilasi buatan
Pembuangan asap dapur dilengkapi alat pembuangan
Pembuangan udara kotor/asap tidak menimbulkan
asap sehingga tidak mengotori ruangan
gangguan terhadap lingkungan
Tersedia minimal 1 lemari es untuk penyimpanan bahan
Tersedia tempat cuci tangan dan tempat cuci peralatan yang
pangan dan makanan yang cepat membusuk
terpisah dengan permukaan halus dan mudah dibersihkan
Tersedia ruang penyimpanan dan ganti pakaian dengan
Tersedia minimal 1 lemari es untuk penyimpanan bahan
luas cukup serta berada di tempat yang dapat mencegah
pangan dan makanan jadi yang cepat membusuk
kontaminasi terhadap makanan
GOLONGAN A3