Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA ROTI BAKAR

CARITA
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis
Dosen pengampu: H. Agoes Hari Edy Wibowo, SE., MM
Wahdan Budi Setiawan, SE., MM

Oleh:
Tita Suryani 1710019
Eulis Tarliah 1710020

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI LATIFAH MUBAROKIYAH

PONDOK PESANTREN SURYALAYA

Desa Tanjungkerta Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya

Telepon (0265) 453208 Website: www.stielm-suryalaya.ac.id


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Semakin meningkatnya perkembangan zaman dan teknologi membuat masyarakat
berhati-hati dalam memilih makanan yang akan mereka beli karena pada saat ini banyak
makanan yang dibuat dengan menggunakan bahan yang berbahaya, tetapi masih banyak
masyarakat yang membeli makanan tanpa memperhatikan kandungan yang terdapat dalam
makanan tersebut. Dengan itu kami bermaksud untuk membuat makanan enak, gurih, dan
sehat dengan menggunakan bahan-bahan yang tidak membahayakan kesehatan pelanggan
dan harganya yang cukup terjangkau.
Roti merupakan makanan berbahan dasar utama tepung terigu dan air yang
dipermentasikan dengan ragi tetapi ada juga yang tidak menggunakan ragi. Yang bisa
mengganti nasi. Sedangkan roti bakar merupakan kepingan roti yang dibakar dengan proses
radiasi termal sehingga roti menjadi lebih kecoklatan dan garing. Usaha roti bakar merupakan
salah satu bisnis yang boleh dikatakan sebagai bisnis yang mudah dan bahan-bahan untuk
membuat roti bakarnya pun mudah didapatkkan.
Maka dari uraian tersebut sangat potensial bila kami mengembangkan usaha roti
bakar, karena sebagian besar masyarakat diindonesia sangat menyukai roti bakar yang
mempunyai rasa enak, gurih dan nikmat. Roti bakar ini pada umumnya banyak memiliki
beraneka ragam rasa akan tetapi kami memiliki keunggulan yang berbeda dari yang lain.
Selain itu lokasi yang akan dijadikan tempat usaha ini berada di pusat kota yang menjanjikan
terhadap usaha kami.

B. Nama Perusahaan
Roti Bakar Carita

C. Selogan
“Sama Tapi Tak Serupa”
BAB II
PEMBAHASAN
A. Aspek Legal
No Objek Program Target Schedule Cost

1. Pembuatan Akta dan  Fotocopy KTP Direktur dan Persero Proses pembuatan Akta Pendirian
Pembuatan Pendirian CV Pasif (Komisaris) persekutuan komanditer yang dibuat dan
 fotocopy NPWP Direktur dan Persero ditandatangani oleh Notaris yang
Pasif (Komisaris) berwenang dalam bahasa Indonesia.
 Nama CV
 Penjelasan mengenai Bidang Usaha
 Foto Direktur ukuran 3x4 latar
belakang merah
2. Pembuatan Surat  Pengisian formulir pengajuan SKDP Proses Surat Keterangan Domisili
Keterangan Domisili  Melampirkan legalitas perusahaan Perusahaan diajukan kepada Kepala
Perusahaan (Akta Pendiri dan SK Menkumham) Kantor Kelurahan setempat sesuai dengan
 Fotocopy kontrak atau sewa tempat alamat kantor perusahaan berada, sebagai
usaha atau bukti kepemilikan tempat bukti keterangan/keberadaan alamat
usaha perusahaan.
Rp
 Surat keterangan dan pemilik gedung 35 hari kerja
5000.000
apabila berdomisili di gedung
perkantoran atau pertokoan
 Fotocopy PBB (Pajak Bumi dan
Bangunan) tahun terakhir
 Fotocopy IMB (Ijin Mendirikan
Bangunan)
 Fotocopy gedung atau bangunan
tampak luar dan dalam
3. Pembuatan Nomor  Pengisian formulir pengajuan NPWP Permohonan Pendaftaran Wajib Pajak
Pokok Wajib Pajak  Melampirkan legalitas perusahaan Badan Usaha diajukan kepada Kepala
(NPWP) (Akta Pendirian, SK Menkumham dan Kantor Pelayanan Pajak sesuai dengan
SKDP) keberadaan domisili perusahaan untuk
 Fotocopy KTP, NPWP dan KK mendapatkan Kartu NPWP dan Surat
Direktur keterangan tedaftar sebagai wajib pajak

4. Pembuatan Surat Ijin  Pengisisan formulir pengajuan SIUP Permohonan Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP)  Melampirkan legalitas perusahaan Perdagangan (SIUP) diajukan melalui
(Akta Pendirian, SK Menkumham, kantor Dinas Perdagangan kota atau
SKDP dan NPWP) kabupaten sesuai tempat dan kedudukan
 Pas foto direktur perusahaan ukuran perusahaan berada.
3x4 (2 lembar) berwarna

5. Pembuatan Tanda Daftar  Pengisian formulir pengajuan SIUP Permohonan pendaftaran diajukan melalui
Perusahaan (TDP)  Melampirkan legalitas perusahaan Kantor pendaftaran Perusahaan yang
(Akta Pendirian, SK Menkumham, berada di Kota/Kabupaten cq. Dinas
SKDP, NPWP dan TDP) Perdagangan untuk mendapatkan Tanda
 Pas foto direktur perusahaan ukuran Daftar Perusahaan (TDP). Namun bagi
3x4 (2 lembar) berwarna Pemerintah Daerah yang sudah memiliki
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)
permohonan Pendaftaran Perusahaan dapat
diajukan melalui PTSP sesuai kewenanga
Pemerintah Daerah/Propinsi.

B. Aspek Manajemen
Aspek manajemen merupakan aspek yang cukup penting dianalisis untuk kelayakan suatu
usaha. Karena walaupun suatu usaha telah dinyatakan layak untuk dilaksanakan tanpa didukung
dengan manajeman dan organisasi yang baik, bukan tidak mungkin akan mengalami kegagalan.
 Adapun fungsi-fungsi manajemen tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Perencanaan (Planning)
Proses perencanaa usaha Roti Bakar ini dilakukan dengan berinovasi antara owner
untuk mempertimbangkan berbagai aspek yang mendukung dan berpengaruh terhadap
kelangsungan usaha. Inovasi ini dilakukan agar terjadi pertukaran ide-ide dari masing-
masing owner. Untuk ke depannya, direncanakan untuk terjadinya komunikasi antara owner
dan karyawan melalui dua pendekatan, yaitu atas-bawah (top-down) yang bersifat
instruksional dari owner ke karyawan dan bawah-atas (bottom-up) yang bersifat saran dan
masukan dari karyawan ke owner. Komunikasi semacam ini diperlukan supaya karyawan
dapat memahami tujuan yang ingin dicapai dan owner dapat mengetahui kondisi aktual di
lapangan dan dapat segera mengambil keputusan yang diperlukan.
1. Rencana usaha Jangka Pendek
Usaha roti bakar yang kami ini bertujuan untuk menambah pengalaman kerja
didalam usaha bisnis yang dapat meningkatkan kreativitas, juga dapat dijadikan suatu
usaha yang menjanjikan untuk kehidupan masa depan dan untuk memenuhi kebutuhan
sehari- hari.
2. Rencana Jangka Menengah
Mengembangkan usaha ini dan ingin menjadi pengusaha muda yang sukses.
Strategi pasar dan pemasaran menjadi kunci awal untuk keberlanjutan usaha kami
kedepannya. Pelanggan adalah raja, maka dari itu kepuasan pelanggan menjadi yang
utama dari segalanya, karena tanpa pelanggan belum tentu usaha ini akan bertahan lama.
Kami juga selalu berusaha untuk mempromosikan usaha ini agar lebih dikenal oleh
masyarakat luas dan menarik minat pelanggan terhadap usaha kami.
3. Rencana Jangka Panjang
Setelah berhasil mendapatkan pelanggan, kami akan lebih meningkatkan mutu dan
kualitas dari usaha kami ini. Sehingga kami bisa membangun jaringan yang lebih luas.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian merupakan proses mengelompokan kegiatan-kegiatan atau
pekerjaan-pekerjaan dalam unit-unit. Dimana tujuan utama usaha “Roti Bakar” adalah
memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya dengan mengutamakan kepuasan
pelanggan, dengan pengorganisasian ini karyawan diupayakan dapat menambah nilai
pelanggan. Sehingga karyawan sebagai ujung tombak yang langsung berhubungan dengan
pelanggan perlu diberi pelatihan-pelatihan keterampilan maupun kode etik. Diupayakan
juga terjadi komunikasi dua arah antara owner dan karyawan. Adapun sumber daya manusia
yang dibutuhkan dalam usaha ini adalah sebagai berikut :

Jabatan Jumlah Pendidikan terakhir


Pemilik (Owner) 2 S2
Manajer Pemasaran 1 S1
Manajer Keuangan 1 S1
Manajer Operasi dan Produksi 1 D3
Karyawan 1 SMA/SMK

Untuk mengendalikan tahap manajemen kami membagi tugas dan tanggung jawab
pada setiap tenaga kerja, antara lain sebagai berikut:
Pemilik (Owner) Bertugas menetapkan kebijakan perusahaan, menetapkan
tujuan perusahaan, menetapkan target penjualan per tahun, dll.
Manajer pemasaran Bertugas mengawasi bawahannya dalam bidang pemasaran
produk, memfollow up order dari pelanggan, memproses order
dari pelanggan, dll.
Manajer Operasi dan Bertugas mengawasi bawahannya dalam bidang produksi dan
Produksi operasi perusahaan. Misalnya memberikan harga produksi
untuk kepentingan marketing dalam membuat harga jual.
Manajer keuangan Bertugas mengawasi bawahannya dalam bidang keuangan
seperti mengelola dana yang dibutuhkan dalam proses
produksi.
Karyawan Bertugas dalam memproduksi barang yang diproduksi
perusahaan.
3. Pelaksanaan (Actuating)
Pelaksanaan merupakan proses untuk menjalankan kegiatan/pekerjaan dalam
organisasi. Dalam menjalankan organisasi manajer harus menggerakkan dan mengatur
karyawannya untuk mengerjakan pekerjaanya sesuai dengan tugas yang telah ditentukan
dengan cara memimpin, memberi perintah, memberi petunjuk, dan memberi motivasi.
4. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan merupakan proses untuk mengukur dan menilai pelaksanaan tugas
apakah telah sesuai dengan rencana. Fungsinya agar tujuan usaha dapat tercapai dan sebagai
upaya untuk menjaga aset. Pengawasan harus dilakukan secara berkesinambungan supaya
setiap tindakan yang menyimpang dapat segera dievaluasi dan owner dapat segera
mengambil keputusan. Owner “Roti Bakar Carita” menggunakan metode self-control,
dimana setiap orang harus ditanamkan kesadaran diri untuk terus bertindak dengan benar.

C. Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia


Aspek MSDM merupakan suatu konsep yang bertalian dengan kebijaksanaan, prosedur,
dan praktik bagaimana mengelola atau mengatur orang dalam perusahaan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
1. Analisis jabatan
Suatu proses yang sistematis untuk mengumpulkan berbagai informasi yang
berhubungan dengan suatu jabatan. Informasi analisis jabatan biasa berguna bagi hal-hal
berikut:
a. Perencanaan Sumber Daya Manusia
Proses ini dilakukan secara sistematis untuk meramalkan atau memperkirakan
kebutuhan sumber daya manusia dalam suatu bisnis atau perusahaan. Maksud dari sumber
daya disini adalah karyawan atau pegawai. Karyawan merupakan mitra bisnis yang penting
untuk kelangsungan suatu usaha. Perencanaan yang akan di tetapkan yaitu dengan
menentukan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang akan direkrut dan disesuaikan
dengan rencana yang menyeluruh, selain itu keputusan merekrut sumber daya manusia
didasarkan atas keputusan bersama.
b. Pengadaan tenaga kerja
Suatu upaya untuk memperoleh jumlah dan jenis tenaga kerja yang tepat untuk
memenuhi kebutuhan organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses ini
meliputi tahap berikut ini
 Perekrutan
 Seleksi
 Penempatan
c. Kompensasi
Kompensasi adalah penghargaan atau imbalan yang diterima para tenaga kerja atau
karyawan atas kontribusinya dalam mewujudkan tujuan perusahaan. Kompensasi terdiri dari
2 macam yaitu:
 Kompensasi finansial berupa upah, gaji, komisi, bonus dan asuransi. Usaha “Roti
Bakar” ini memberikan kompensasi kepada karyawan berupa gaji sebesar Rp 900.000
per bulan dengan jam kerja 8 jam per hari, yaitu mulai pukul 15.00-23.00.
 Kompensasi non finansial berupa rasa aman, fleksibilitas karier, peluang kenaikan
penghasilan, simbol status, pujian, pengakuan, kenyamanan tugas dan persahabatan.
d. Pengembangan
Dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan yang berfungsi untuk meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan karyawan sehingga mampu memenuhi tuntutan organisasi
dalam menghadapi persaingan dan perubahan. Untuk itu diperlukan penilaian prestasi kerja.
e. Integrasi
Berkaitan dengan penyesuaian keinginan antara karyawan dengan organisasi. Dalam
proses ini menjelaskan bagaimana pihak manajemen merespon berbagai keinginan para
karyawan termasuk hubungan anatar karyawan dan implememtasi kesepakatan kerja
bersama untuk menjembatani kepentingan kedua belah pihak.
f. Pemeliharaan
Memelihara karyawan dengan berbagai upaya nyata agar mereka tetap betah dan
merasa di hargai dalam perusahaan. Contoh, melakukan pembinaan bagi karyawan yang
tidak disipin melalui saluran komunikasi yang efektif juga dengan memperhatikan masalah
keselamatan dan kesehatan kerja mereka. Keselamatan dan kesehatan kerja karyawan perlu
mendapat perhatian yang lebih, karyawan selalu diingatkan akan pentingnya beristirahat di
luar jam kerja, karena istirahat yang cukup akan berimplikasi positif terhadap produktifitas
kerjanya.
g. Pemberhentian
Proses ini dilakukan apabila kinerja karyawan dirasa tidak sesuai dengan yang
diharapkan dan kondisi keuangan dirasa tidak stabil. Maka kami akan mengambil tindakan
pemberhentian kepada karyawan.
2. Bentuk Struktur Organisasi
Dalam praktiknya bentuk organisasi disesuaikan dengan bidang usaha yang dijalankan.
Bentuk organisasi dalam usaha Roti Bakar Carita ini adalah bentuk organisasi lini. Ciri-ciri dari
organisasi fungsional, yakni:
1. Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung melalui satu garis wewenang.
2. Jumlah karyawannya sedikit.
3. Pemimpin dan karyawannya saling mengenal dan dapat berhubungan setiap hari kerja.
4. Pucuk pimpinan adalah pemilik perusahaan.
5. Pucuk pimpinan dianggap sebagai kekuasaan tunggal, segala keputusan/kebijaksanaan dan
tanggungjawab ada pada satu tangan.
6. Organisasi kecil.
Adapun struktur organisasinya yaitu sebagai berikut:

Pemilik (owner)

Manajer keuangan Manajer Teknis Manajer Pemasaran

Karyawan

Uraian untuk jabatan kunci dari struktur organisasi Roti Bakar Carita di atas yaitu
Pemilik karena bagian pemilik merupakan jabatan yang sangat berpengaruh terhadap
kelangsungan kontinuitas perusahaan. Adapun uraian dari jabatan kunci sebagai berikut:
1) Identitas Jabatan
Identitas jabatannya yaitu pada pemilik (owner)
2) Fungsi Jabatan
Fungsi jabatan pemilik yaitu mendelegasikan wewenang kepada manajer di
bawahnya dan meneruskannya kepada pelaksana hanya mengenai tugas tertentu
(spesialisasinya) saja.
3) Uraian Tugas dan Wewenang Pemilik
 Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan
 Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan
 Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk juga keuntungan
perusahaan
 Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan pembelanjaan
kekayaan perusahaan
4) Hubungan kerja

Pemilik 1.Manajer Karyawan


Pemasaran

2. Manajer Teknis

3. Manajer
5) Kondisi Kerja
Waktu kerja mulai pukul 14.30-23.00 WIB.
3. Biaya Yang Akan Muncul
 Biaya Gaji
 Biaya Kompensasi
 Biaya Pelatihan dan Pengembangan SDM
 Biaya Pemeliharaan
 Biaya Pemberhentian

D. Aspek Pasar dan Pemasaran


Analisis aspek pasar dan pemasaran meneliti seberapa besar pasar yang akan dimasuki dan
seberapa besar kemampuan perusahaan untuk menguasainya paasar serta bagaimana strategi yang
akan dijalankan nantinya.
1. Aspek Pasar
- Kebutuhan
Pelanggan didaerah ciawi membutuhkan akan makanan roti bakar, agar bisa ngemil
makanan sehat dan juga sebagai pengganti nasi.
- Keinginan
Pelanggan menginginkan produk roti bakar hadir di sekitar ciawi dengan harga yang
terjangkau.
- Daya beli
Munculah daya beli dari pelanggan untuk membeli produk kami karena bisa ngemil
makanan sehat sebagai pengganti nasi.
2. Aspek Pemasaran
a. Segmentasi, Targeting, Positioning
1) Segmentasi Pasar (Market Segmentation)
Segmentasi pasar artinya membagi pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang
berbeda yang mungkin memerlukan produk atau marketing mix yang berbeda pula.
Berdasarkan wilayah pemasaran, yang menjadi segmentasi dari usaha ini semua
masyarakat yang ada di tasikmalaya.
2) Target Pasar (Market Targeting)
Pasar sasaran adalah mengevaluasi keaktifan setiap segmen, kemudan memilih salah
satu dari segmen pasar atau lebih untuk dilayani. Berdasarka segmentasi tersebut maka
yang menjadi target pasar adalah semua kalangan yaitu masyarakat sekitar dan masyarakat
pengguna jalan tempat usaha kami berdiri
3) Posisi Pasar (Market Positioning)
Menentukan posisi pasar yaitu menentukan posisi yang kompetitif untuk produk atau
suatu pasar. Dengan selogan “Sama Tapi Tak Serupa” kami ingin memperkenalkan kepada
semua masyarakat bahwa semua roti bakar itu sama tapi roti bakar kami tidak serupa
dengan yang lainya karena produk kami selain enak juga memiliki ciri khas yaitu jenis roti
yang berbeda dan mempunyai konsep carita yaitu dengan menyediakannya tempat yang
membuat pelanggan nyaman mengkonsumsi roti bakar kami sambil berbagi cerita dengan
teman, pasangan, dan keluarga.
b. Marketing Mix :
1) Produk (product)
Setrategi produk dalam mengembangkan produk Roti Bakar Carita ini yaitu sebagai
berikut :
 Penentuan logo dan moto

 Menciptakan merek
 Menciptakan kemasan
 Keputusan label
2) Harga (Price)
Harga yang ditetapkan disesuaikan dengan tujuan penentuan harga. Strategi dasar
dalam penetapan harga pada usaha Roti Bakar adalah menggunakan status quo pricing
yaitu penetapan harga status quo adalah harga yang di tetapkan di sesuaikan dengan harga
pesaing.
Sedangkan metode dalam penetapan harga yaitu menggunakan
a. Roti bakar biasa Rp10.000,-
b. Roti bakar campuran Rp17.000,-
c. Roti bakar pelangi Rp20.000,-
d. Berbagai jenis minuman Rp4.000,-
3) Promosi (promotion)
Kegiatan promosi yang dilakukan untuk memperkenalkan produk roti bakar ini
melalui berbagai promosi yaitu:
1. Dari mulut ke mulut
Promosi ini yaitu promosi yang paling sederhana, cukup dengan bercerita
dengan teman-teman kita atau keluarga untuk mempromosikan usaha kita, sehingga
secara tidak langsung semua pelanggan/masyarakat akan mengetahui usaha kita. Dan
apabila usaha kita sudah diketahui dan disukai, maka mereka tersebut akan
memberitahukan kepada orang lain untuk membeli roti bakar di tempat kita.
2. Pembuatan brousur dan pamphlet, yang disebarkan di tempat-tempat pemukiman warga
dan dipinggir jalan.
3. Social network / media sosial
Selain itu kami melakukan promosi melalui media sosial dimana yang digunakan
disini seperti facebook, instagram dimana tidak ada biaya khusus dan tergolong murah.
4) Tempat (Place)
Lokasi usaha “roti bakar carita” ini terletak di daerah ciawi tepatnya di pusat kota
ciawi yang sering dilewati oleh semua kalangan masyarakat yang berlalu lalang baik
masyarakat sekitar atau pengguna jalan raya, maka hal tersebut dapat meningkatkan
keuntungan. Dimana saluran distribusi yang dipakai adalah distribusi produk dilakukan
secara langsung ke pelanggan, hal ini dikarenakan pembeli datang langsung ke tempat
outlet penjualan.
c. Analisis SWOT
Adapun analisis SWOT terhadap usaha ini adalah sebagai berikut:
1. Strengths (Kekuatan)
 Penyajian dari roti bakar ini sangatlah sederhana tanpa memerlukan banyak waktu
dalam penyajiannya.
 Harga dari roti bakar ini cukup murah, sehingga dapat terjangkau oleh semua kalangan
masyarakat.
 Mempunyai banyak rasa, sehingga pelanggan dapat memilih rasa yang sesuai dengan
selera mereka masing-masing.
 Bahan produk yang berkuaslitas dan tempat jualan yang nyaman serta dijamin
kebersihannya.
2. Weakness (Kelemahan)
 Permintaan dari pelanggan biasanya akan menurun, jika keaadaan cuaca sedang buruk.
 Faktor kenaikan dari harga sembako juga dapat mengurangi permintaan dari pelanggan.
 Bahan roti bakar yang tidak tahan lama.
3. Opportunities (Peluang/kesempatan)
 Melihat banyaknya masyarakat yang membutuhkan makanan terutama pada malam
hari, sehingga roti bakar bisa menjadi alternatif sebagai makanan pengganti makanan
pokok/cemilan.
 Sebagian besar penjual roti bakar yang ada hanya menawarkan roti bakar pada
umumnya maka produk kami ini memiliki jenis yang berbeda dari yang lainya yaitu roti
bakar pelangi.
 roti bakar ini bisa dinikmati oleh semua usia dari yang muda sampai yang tua, maka
pasar sasarannya mencakup semua kalangan masyarakat.
4. Threats (Ancaman)
 Banyaknya pesaing dengan usaha sejenis yang menawarkan pelayanan lebih baik.
 Munculnya penjual makan-makana unik yang bisa mengalihkan pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai