Dasar Hukum : • Pasal 1 ayat (1) : Asas Lex Temporis Delicti , yaitu perbuatan seseorang harus diadili menurut aturan yang berlaku pada waktu perbuatan dilakukan
Pasal 1 ayat (2) : Apabila ada perubahan
perundang-undangan sesudah perbuatan terjadi, maka harus digunakan aturan yang paling menguntungkan Semua RUU mempunyai kekuatan hukum tetap setelah diundangkan : Contoh : 1.Pasal 17 UU No1 Th 1946 : . . . . Berlaku pada hari diumumkan. . . . 2.Pasal IV UU No.73 Th 1958 : Undang-undang ini mulai berlaku pada hari diundangkan 3.Pasal 286 UUNo.8 Th 1981 : Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan Undang-undang tidak mempunyai kekuatan hukum lagi :
• Telah ditiadakan atau dicabut dengan
uu lain • Lampau jangka waktunya ( dibuat hanya untuk waktu tertentu ), dalam keadaan tertentu. Hubungan dengan pasal 1 ayat (2):
• Aturan yang ada dalam pasal 1 ayat (1),
diadakan pembatasan, artinya asas tersebut tidak berlaku jika ada perubahan perundang- undangan. • Pasal 1 ayat (2) : a.Perubahan perundang-undangan b.Aturan yang paling menguntungkan terdakwa a. Perubahan perundang- undangan 1.Teori Formil 2. Teori Materil : a.Teori materil terbatas b.Teori materil tak terbatas, • Teori formil : yang dimaksud perubahan perundang-undangan hanyalah perubahan dalam perundang-undangan pidana
• Penganut : Van Hamel , Simons,
Zevenbergen • Contoh Kasus : • Teori Materil : perubahan dalam pasal 1 ayat (2) bukan hanya perubahan dalam perundang-undangan pidana saja , melainkan juga perubahan yang terjadi pada perundang-undangan lain Teori materil dibedakan lagi :
• Teori materil terbatas : hanya perubahan
yang terjadi karena suatu perubahan perasaan (keyakinan) hukum pada pembuat undang-undang • Penganut : Van Geuns • Contoh kasus : Arrest Hoge Raad tgl 3 desember 1906 ( Koppelaarsterarrest ) Keyakinan hukum yang berubah
• Tentang menjadi tidak dilarangnya suatu
perbuatan • Tentang menjadi tidak dihukumnya seseorang karena telah melakukan suatu perbuatan tertentu • Tentang menjadi lebih diperberat atau diperingannya hukuman yang dapat dijatuhkan • Teori materil tak terbatas : Perubahan yang terjadi karena ada perubahan perasaan ( keyakinan ) hukum dari pembuat uu maupun perubahan karena keadaan / waktu. • Penganut : Pompe, Van Hattum • Contoh kasus :Arrest 1 April 1921 Bagaimana dengan peraturan darurat ? • Peraturan darurat , pada prinsipnya dibuat untuk keadaan darurat, dan tidak berlaku lagi jika keadaan sudah normal kembali.
• Peraturan darurat, pada prinsipnya
bersifat sementara dan bukan akibat perubahan perundang-undangan. b.Ketentuan yang paling menguntungkan: 1. Dapat dihukumnya suatu perbuatan 2. Jenis hukuman 3. Berat ringanya hukuman 4. Ketentuan mengenai delik aduan 5. Jangka waktu daluarsa 6. Pertanggungjawaban pidana Berlakunya uu pidana menurut waktu disebut Tempus Delicti Kegunaan tempus delicti : a.Asas legalitas b.Kemampuan bertanggungjawab ( pasal 44 KUHP ) c.Batas umur belum dewasa ( pasal 45 KUHP ) d.Daluarsa e.Tengah berbuat /tertangkap tangan /tertangkap basah Perubahan perundang- undangan dalam RKUHP 2004 : • Pasal 2 RKUHP : (1) Dalam hal terdapat perubahan peraturan perundang-undangan sesudah perbuatan terjadi, diberlakukan peraturan baru, dng ketentuan peraturan perundangan yang lama berlaku apabila menguntungkan terdakwa (2) : dalam hal setelah putusan pemidanaan memperoleh kekuatan hukum tetap, perbuatan yang terjadi tidak lagi merupakan tindak pidana menurut peraturan perundang- undangan yang baru, maka pelaksanaan putusan pemidanaan dihapuskan (3) : Dalam hal setelah putusan pemidanaan memperoleh kekuatan hukum tetap, perbuatan yang terjadi diancam pidana yang lebih ringan menurut peraturan perundang- undangan yang baru, maka pelaksanaan putusan pemidanaan tersebut disesuaikan dengan batas-batas pidana menurut peraturan perundang-undangan yang baru