Anda di halaman 1dari 25

Electric Submersible Pump

System

Perencanaan ESP
HIGH GOR
Jaswadi, Y.Widodo, Triyono – Fasilitator

1
Modul 3 : Artificial lift NO :
Revisi Ke :0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014

P4 = (Pwh - Psep)


Gas
Jalur sale
Pwh Psep
Cairan
Tangki stok

P1 = Pr - Pwfs = Loss dalam reservoir

P3 = Pwf - Pwh P2 = Pwfs - Pwf = Loss seluruh komplesi

P3 = Pwf - Pwh = Loss dalam tubing

P4 = Pwh - Psep = Loss dalam flowline

PT = Pr - Psep = Total loss tekanan

Pwf Pwfs Pr Pe

P1 = (Pr - Pwfs)


P2 = (Pwfs - Pwf)

Tim OC & OC
Modul 3 : Artificial lift NO :
Revisi Ke :0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014

TP
0.00 –

1000 –

2000 –

3000 –

4000 –

5000 –

6000 –
DFL PIP PDP
7000 –
Pwf Pr
8000 –
0.00 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

Tim OC & OC
Modul 3 : Artificial lift NO :
Revisi Ke :0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014

Persamaan berikut digunakan untuk perhitungan prosentase gas terprompakan

a. Gas Terlarut ( Rs )

Dimana

Tim OC & OC
Modul 3 : Artificial lift NO :
Revisi Ke :0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014

Tim OC & OC
Modul 3 : Artificial lift NO :
Revisi Ke :0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014

Tim OC & OC
Modul 3 : Artificial lift NO :
Revisi Ke :0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014

Langkah 1
Data sumur
 Ukuran casing 7 Inchi OD – K55 - 26 lbs/ft kedalaman 5600 ft
 Tubing 2 7/8 Inchi (baru ) J55 – 6.5 lbm/ft
 Perforation depth (TVD) = 6,750 sampai 6,850 ft
 setting depth (TVD) 5500 ft
Production Data
• Tekanan kepala sumur : 100 Psi
• Tekanan casing : 100 Psi
• Laju produksi test : 850 BPD
• Titik datum : 6800 ft
• Tekanan alir test produksi : 2600 Psi
 Tekanan statik dasar sumur : 3200 Psi
 Temperatur dasar sumur : 160 F
 Gas oil ratio : 300 scf/STB
 Produksi yang diharapkan : 2300 bpd
 Water cut : 75%

Tim OC & OC
Modul 3 : Artificial lift NO :
Revisi Ke :0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014

Kondisi fluida produksi


 Spesific grtavity air : 1.085
 API gravity minyak : 32 degree ( SGo = 0.865 )
 Spesific gravity gas : 0.7
 Tekanan gelembung : 1500 Psi
 Viscositas minyak : tidak ada
 PVT data : tidak ada

Problem sumur : tidak ada

Sumber daya
 Tegangan primary : 12470 Volt
 Frekwensi : 60 Hertz
 Kehandalan Listrik : Sistem stabil

Tim OC & OC
Modul 3 : Artificial lift NO :
Revisi Ke :0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014

Langkah 2

Menentukan Kemapuan Produksi (PI ):


Kemampuan produksi ditentukan dari hasil test tekanan dan laju produksi
test , dalam hal ini maksimum laju produksi ditentukan tanpa adanya
pengaruh gas. Tekanan masuk pompa ( PIP ) pada laju produksi yang
diharapkan dapat dihitung dari produksi saat ini.

Karena tekanan alir sumur ( Pwf = 2600 Psi) lebih besar dari tekanan bubble ( 1500
psi ) maka productivity Index (PI) tetap, aliran satu fasa. PI dapat dihitung dengan
menggunakan rumus

  = = 1.42 Bbl / Psi

Tim OC & OC
Modul 3 : Artificial lift NO :
Revisi Ke :0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014

Hitung tekanan alir yang direncanakan ( P wfd ) @ laju produksi yang


diharapkan sebesar 2300 bpd ( Qd )
 

  Pwfd = 3200 - = 1580 Psi

Tekanan alir sumur Pwfd 1580 Psi masih diatas tekanan bubble sehingga
pendekatan PI memberi hasil lebih baik. Tekanan masuk pompa PIP dapat
dihitung dengan mengkoreksi tekanan alir dasar sumur dengan perbedaan
kedalaman setting pompa terhadap dantum. Pada contoh ini sebagai mana
pompa diset 1300 ft diatas perforasi , kerugian gesekan dikarenakan aliran
melalui anulus dari perforasi kekedalaman pompa adalah kecil dibanding
dengan tekanan alir sehingga dapat diabaikan.
Spesifik gravitasi fluida campuran ( SGmix ) dapat dihitung
SGmix = ( 0.75 x 1.085 ) + ( 0.25 x 0.865 ) = 1.03.
Tim OC & OC
Modul 3 : Artificial lift NO :
Revisi Ke :0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014

Perbedaan datum ( 6800 ft ) dengan set pompa ( 5500 ft ) adalah sebesar


1300 ft. Untuk menghitung PIP kita dapat mengubah perbedaan tersebut
1300 ft ke Psi dan menguranginya dari tekanan alir ( Pwfd ) dihitung pada
2300 bpd yaitu 1580 Psi.
 Pump intake pressure (PIP) = Pwfd – {}

 Pump intake pressure (PIP) = 1580 – {} = 1000 Psi

Langkah 3 Menghitung Gas

Pada tahapan ini adalah menentukan total fluida campuran meliputi air,
minyak dan free gas yang akan masuk ke pompa . Gunakan aktual data
presure, volume, temperatur ( PVT ) jika tersedia. Korelasi metode
Standing dapat digunakan.

Tim OC & OC
Modul 3 : Artificial lift NO :
Revisi Ke :0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014

Menentukan kelarutan gas oil ratio (Rs ) pada pump intake dengan
mensubtitusikan PIP untuk tekanan bubble (Pb) pada persamaan standing.
Hubungan ini bisa juga didapat dari monograph beberapa text boox

 Rs = SGgas x { (

 Rs = 0.7 x { ( = 180 scf / Stb

Menentukan formation volume factor ( Bo ) dengan Rs menggunakan


persamaan Standing
Bo = 0.972 + 0.000147 F1.175   Dimana nilai F = Rs ( + 1.25 Tf
  F = 180 ( + 1.25 x 160 = 361.9

Bo = 0.972 + 0.000147x 361.91.175 = 1.12 bbl/STB pada PIP =1000 psi

Tim OC & OC
Modul 3 : Artificial lift NO :
Revisi Ke :0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014

 Menentukan gas volume factor ( Bg ) =

Anggap nilai ( Z ) hasil PVT = 0.85 ->  Bg = = 2.62 bbl/Mcf

Menentukan total volume fluida


Total volume fluida dan prosentase gas bebas yang terlepas di intake pompa , dihi
tung dari GOR, dan volume minyak untuk menentukan total volume gas ( V g )
Vg = ( BOPD x GOR )/1000 = {( 2300 x 0.25 ) x 300} /1000 = 172.5 Mcf

Menentukan volume gas terlarut pada intake pompa ( VSG)


VSG = ( BOPD x Rs )/1000 = ( 2300 x 0.25 ) x 180/1000 = 103.5 Mcf

Perbedaan volume gas dengan gas masuk ke intake pompa yaitu volume gas bebas (
VFG) lepas dari larutan akibat penurunan tekanan dari tekanan bubble 1500 Psi ke
tekanan intake pompa 1000 Psi
VFG = Vg – VSG = 172.5 - 103.5 = 69 Mcf

Tim OC & OC
Modul 3 : Artificial lift NO :
Revisi Ke :0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014

Volume Fluida : minyak, gas dan air dapat ditentukan sbb :


Volume minyak ( Vo ) di intake pompa
Vo = BOPD x 1.12 = (2300 x 0.25) x 1.12 = 664 BOPD
Volume free gas di intake pompa ( VIG) dalam barrel
VIG = free gas ( VFG)x gas volume factor ( Bg )
= 69 Mcf x 2.62 bbl/Mcf = 181 BGPD
Volume air ( Vw ) di intake pump
Vw = 2300 BPD x 0.75 = 1725 BWPD
Total volume masuk intake pompa ( Vt ) = Vo + VIG + VW
Vt = 664 + 181 + 1725 = 2550 bbl
Prosentase volume free gas terhadap total volume : 181 BGPD/2250 BBL x 100%
% free gas = 7%
Prosentase free gas lebih kecil 10% , sehingga hanya berpengaruh minor terhadap
performance pompa, cukup gas bebas di venting di annulus dan tidak diperlukan
separator

Tim OC & OC
Modul 3 : Artificial lift NO :
Revisi Ke :0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014

Langkah Empat : Total Dinamik Head ( TDH )

TDH = NDL + FL + THP


(Head dinyatakan dalam feet)

1. Net dinamik lift ( NDL ) atau


head Vertikal , diukur
vertikal dari working fluid
level sampai well head.
2. Friction Loss ( FL ) kehi
langan head disebabkan
oleh gesekan fluida
sepanjang tubing.
3. Tubing head pressure
( THP) tekanan tubing yang
Dantum diperlukan untuk mengata
si kehilangan tekanan
sepanjang flowline sampai
separator
Modul 3 : Artificial lift NO :
Revisi Ke :0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014

Langkah Empat : Total Dinamik Head ( TDH )


SG composite dengan pendekatan
( SGcomp )= ( % oil x SGo + % gas x SGg + %air xSGw ) = 1.002

  Net Dinamik Lift = Datum Vertikal Depth – {}


= Pump Vertikal Depth – {}
= 5500 – {} = 3194.6 feet

FL
Dimana :
C = 95 untuk tubing bekas , 120 untuk tubing baru
IDtubing = inch
Q = rate (bfpd)
Dengan tubing baru, Q = 2300 bpd diperoleh Fl = 46 ft/1000 ft

Tim OC & OC
Modul 3 : Artificial lift NO :
Revisi Ke :0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014

Kerugian Tekanan Karena Gesekan di Tubing

Tim OC & OC
Modul 3 : Artificial lift NO :
Revisi Ke :0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014

Kehilangan tekanan karena friksi di tubing Fl = ( 5500 x 46 )/1000 = 250.3 feet


Tekanan well head THP = ( 100 psi x 2.31 feet/psi )/1.002 = 230.5 feet
Total dinamik head ( TDH ) = 3194.6 + 250.3 + 230.5 = 3675.4 feet

Langkah 5 Menentukan Tipe Pompa


 
Dari catalog manufacture pilih tipe pompa yang tersedia dengan effisiensi tertinggi,
sebagai misal ambil pompa GC-2200 dengan seri 513
Operating terbaik di 2550 bpd , head per stages 41.8 feet , BHP per stages 1.16 ,
maka jumlah stages dapat ditentukan dengan :

Jumlah stages = = = 88 stages

Refer ke informasi dari manufacturers untuk pompa GC-2200 pada housing no 9


maksimum stages 84, housing no 10 maksimum stages 93 . Pilih pompa GC-2200
dengan housing no 10.

Tim OC & OC
Modul 3 : Artificial lift NO :
Revisi Ke :0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014

Tim OC & OC
Modul 3 : Artificial lift NO :
Revisi Ke :0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014

HP motor yang dibutuhkan : HP/stages x Jumlah stages x Sgmix


: 1.16 x 99 x 1.03 = 118 HP

Langkah 6. Optimasi ukuran komponen

Separator : prosentase gas bebas 7% masih aman dengan intake saja atau
menggunakan separator statis
Seal Section karena motor lebih 100 HP gunakan seal section double proteksi ( bag seri
bag , atau bag seri Labyrinth ) dengan penambahan HP sekitar 3 HP
Motor dipilih dengan HP yang mencukupi , dalam hal ini 118 + 3 = 121 HP . Dari tabel
motor yang tersedia misal dipilih seri 562 dengan HP 130 pada 60 Hz dengan tegangan
dan arus sebesar 2145 Volt dan 35Amp . Pemilihan motor ini juga harus
memperhatikan kecukupan kecepatan alir fluida , kemampuan tekanan housing, dan
beban shaft motor. Dipilih motor dengan ampere kecil agar dapat menghemat
pemakaian kabel dengan ukuran AWG yang lebih kecil.

Tim OC & OC
Modul 3 : Artificial lift NO :
Revisi Ke :0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014

Langkah 7 Menentukan ukuran Kabel

 
Pemilihan kabel didasarkan pada ampere motor dan voltage drop yang terjadi
( maksimum 30 Volt/1000 ft ) Untuk kebutuhan arus 35 ampere .
Pilih AWG 6 dengan dengan voltage drop 23 Volt/1000 ft
Koreksi terhadap temperatur reservoir sebesar 160 F dengan kabel dialiri arus 35
ampere diperoleh koreksi temperatur sebesar 170 F
Dari grafik koreksi temperatur terhadap cable voltage drop pada temperatur 170 F
dilakukan koreksi 1.223.

Maka Voltage drop = x (5500+200) x 1.223 = 160 Volt

Tegangan dipermukaan = Voltage motor + Voltage drop


= 2145 + 160 = 2205 Volt
Kabel diplih jenis poly-propilyne dengan ketahanan terhadap temperatur sebesar 205 F
dengan armor Nitril

Tim OC & OC
Modul 3 : Artificial lift NO :
Revisi Ke :0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014

Cable Voltage Drop Char

Tim OC & OC
Modul 3 : Artificial lift NO :
Revisi Ke :0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014

Tim OC & OC
Modul 3 : Artificial lift NO :
Revisi Ke :0
Judul : Electric Submersible Pump Berlaku tmt : Jan 2014

Langkah 8. Pemilhan Peralatan pendukung

Plate cable motor lead extention ( MLE )


Panjang MLE harus lebih panjang dari jumlah : panjang pompa+ Seal protector +6
feet sambungan ke power cable harus berada ditubing.
Motor controller
Pemilihan motor controller didasarkan pada voltage, ampere dan kemampuan KVA,
karena itu sebelum menentukan controller harus ditentukan voltage motor
ditambah kehilangan voltage dikabel yang merupakan voltage dipermukaan

  KVA =
= = 133 KVA

Transformator dipilih yang sesuai dengan primary voltage 12240 Volt kebutuhan
secundary voltage 2205 Volt , rating dipilih 135 KVA.

Tim OC & OC
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai