Anda di halaman 1dari 36

EKUITAS: SALDO LABA,

DIVIDEN, SAHAM TREASURI


DAN PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAINNYA
SALDO LABA
Merupakan akumulasi laba yang diperoleh
perusahaan yang tidak didistribusikan kepada
pemegang saham sebagai dividen dan tetap
diinvestasikan dalam perusahaan tersebut.
DIVIDEN
Merupakan bagian laba yang diatribusikann kepada
pemegang saham.
Perusahaan mengeluarkan dividen berdasarkan
keputusan yang diambil dari RUPS
Alasan distribusi dividen tidak
dimaksimalkan berdasarkan jumlah laba
ditahan yang tersedia:
 Memelihara persetujuan dengan kreditur.
 Memenuhi persyaratan regulasi negara / UU PT.
 Membiayai pertumbuhan dan ekspansi.
 Mempengaruhi arus kas / likuiditas.
 Berjaga terhadap kemungkinan kerugian dan
masalah likuiditas.
Bentuk Dividen
1. Dividen Kas
2. Dividen Saham
3. Dividen Properti
4. Dividen Scrip
5. Dividen Likuidasi
1. Dividen Kas
Yaitu perusahaan Tiga tanggal penting:
mendistribusikan kas 1. Tanggal pengumuman
kepada pemegang saham Laba ditahan xxx

sebesar proporsi Utang dividen xxx

tertentu, mengacu pada 2. Tanggal pencatatan


rasio pembagian dividen, No entry
dari laba bersih

3. Tanggal pembayaran
Utang dividen xxx
Kas xxx
CH 4.1
Tanggal 2 Juni PT PQR mengumumkan pembayaran kas
dividen Rp 200 atas 200.000 saham yang terutang pada
tanggal 12 Juli kepada semua pemegang saham yang
tercatat pada tanggal 22 Juni.

Tanggal pengumuman (2 Juni)


Laba ditahan 40.000.000
Utang dividen 40.000.000
Tanggal pencatatan (22 Juni) No entry
Tanggal pembayaran (12 Juli)
Utang dividen 40.000.000
Kas 40.000.000
2. Dividen Saham
Penerbitan saham sendiri kepada pemegang saham
dengan basis pro rata, tanpa mendapatkan pembayaran
apapun (tidak ada kas masuk dan keluar).

Perlakuan akuntansi dividen saham:


1. Dividen saham Jumlah Kecil
2. Dividen saham jumlah besar
Dividen saham jumlah kecil
Untuk dividen saham dalam jumlah kecil (kurang dari
25% saham beredar), maka saham yang diterbitkan
sebagai dividen dinilai sebesar harga pasar wajarnya.
CS 4.2
Sebagai ilustrasi, asumsikan ekuitas pemilik PT Fara,
sebelum dividen saham diumumkan, adalah sebagai
berikut:
Saham Biasa, NN Rp20(30.000lbr sb) Rp600.000
Tambahan Modal Disetor Rp300.000
Saldo Laba Rp600.000
total ekuitas pemilik Rp1.500.000
PT Fara mengumumkan pembagian dividen dalam
bentuk saham sebesar 20% dari saham yg beredar
(6.000 lbr = 20% x 30.000lbr) dengan harga pasar
Rp25/lbr
Saat Pengumuman:
Laba ditahan (saldo laba) Rp150.000
Dividen saham Biasa tersedia u/dibagi Rp120.000
Agio Saham Biasa/TMD dari dividen shm Rp30.000

Saat penerbitan saham untuk dividen:


Dividen saham biasa tersedian u/dibagi Rp120.000
Saham Biasa, NN Rp20 Rp120.000

Setelah saham untuk dividen diterbitkan, maka posisi ekuitas


pemilik menjadi:
Saham Biasa, NN Rp20(36.000lbr sb) Rp720.000
Tambahan Modal Disetor Rp330.000
Saldo Laba Rp450.000
total ekuitas pemilik Rp1.500.000
Dividen saham dalam jumlah besar
Untuk dividen saham dalam jumlah besar (lebih dari
25% sisa saham belum terjual), maka saham yan gakan
diterbitkan sebagai dividen dinilai sebesar nilai
nominalnya.
CH 4.3
Mengacu pada informasi CH 4.2, PT Fara
mengumumkan dividen saham sebesar 50% dari total
saham yang beredar, (15.000 lbr= 50%x 30.000lbr),
buat jurnal yang diperlukan!
Pada saat pengumuman:
Laba ditahan (15.000lbr x Rp20) Rp300.000
Dividen saham biasa tersedia u/dibagi Rp300.000

Pada saat penerbitan saham untuk dividen:


Dividen saham biasa tersedian u/dibagi Rp300.000
Saham Biasa, NN Rp20 Rp300.000

Setelah saham untuk dividen diterbitkan, maka posisi ekuitas


pemilik menjadi:
Saham Biasa, NN Rp20(45.000lbr sb) Rp900.000
Tambahan Modal Disetor Rp300.000
Saldo Laba Rp300.000
total ekuitas pemilik Rp1.500.000
3. Dividen Properti
Merupakan dividen yang terutang dari aset
perusahaan dalam bentuk selain kas, bentuknya
dapat berupa barang, persediaan perusahaan,
investasi dll.
Properti yang akan didistribusikan dinyatakan ulang
ke dalam nilai wajar; keuntungan dan kerugian atas
selisih nilai properti diakui dalam Laporan laba-rugi.
Ch 4.4
 PT QRS melakukan transfer kepada pemegang saham beberapa
investasinya dalam bentuk sekuritas senilai Rp 300.000.000 dengan
mengumumkan dividen properti tanggal 12 Desember 2012, untuk
didistribusikan tanggal 22 Januari 2013 kepada pemegang saham
yang tercatat pada 2 Januari 2013. Pada tanggal pengumuman,
sekuritas tersebut memiliki nilai wajar Rp 400.000,000.
Tanggal pengumuman (12 Desember 2012)
Investasi Ekuitas 100.000.000
Keuntungan yg belum direalisasi 100.000.000
Laba ditahan 400.000.000
Utang dividen properti 400.000.000

Tanggal distribusi (22 Januari 2013)


Utang dividen properti 400.000.000
Investasi ekuitas 400.000.000
4. Dividen Scrip
Merupakan surat promes yang menyatakan tanda kesediaan
membayar sejumlah uang tunai tertentu kepada pemegang
saham sebagai dividen.
Ada keadaan ketika perusahaan memiliki akumulasi saldo laba
yang sesungguhnya sudah memungkinkan untuk membagikan
dividen bagi para pemegang sahamnya, akan tetapi jumlah uang
tunainya tidak mencukupi.
Alternatif yg bisa diambil jika ingin membagi dividen adalah
dengan menerbitkan promes (janji membayar di kemudian
hari).
Seperti surat promes lainnya, surat ini berbunga sampai dengan
dibayarkan uang tersebut kepada pemegang saham yang berhak.
CH 4.5
Tanggal 7 Februari 2015 PT Fatya mengumumkan pembagian
dividen berupa dividen scrip berjangka waktu 3 bulan sebesar
Rp100/lembar untuk 3.000.000 lembar saham yang beredar. Tingkat
bunga adala 10% per tahun.

Pada tanggal pengumuman (7 Feb 2015)


Laba ditahan (scrip Dividend) 300.000.000
Utang Promes (Utang Scrip Dividend) 300.000.000

Pada tanggal pembayaran (7 Mei 2015)


Utang Promes kepada pemegang saham 300.000.000
Biaya Bunga 7.500.000
Kas 307.500.000
5. Dividen Likuidasi
Apabila perusahaan mengeluarkan dividen dan saldo
laba tidak mencukupi jumlah dividen tersebut, maka
jumlah dividen tersebut diambil dari modal saham.
Sehingga dividen likuidasi akan mengurangi jumlah
modal saham perusahaan
CH 4.6
PT Guntur mengeluarkan dividen kepada pemegang
saham biasanya sebesar Rp100.000.000. penyampaian
pembagian dividen tersebut disertai catatan bagi
pemegang saham bahwa sebanyak Rp60.000.000
berasal dari laba dari sisanya diambil dari modal
disetor. Buat jurnal atas dividen likuidasi tsb!
Pada tanggal pengumuman
Laba ditahan 60.000.000
Agio Saham Biasa/TMD 40.000.000
Utang Dividen 100.000.000

Pada tanggal pembayaran (7 Mei 2015)


Utang Dividen 100.000.000
Kas 100.000.000
SAHAM TREASURI
Merupakan saham perusahaan yang telah dikeluarkan
oleh perusahaan dan kemudian dibeli kembali.

Alasan perusahaan melakukan hal tersebut adl:


1. Untuk memperkecil pajak
2. Untuk meningkatkan laba per saham dan
pengembalian atas ekuitas
3. Mengurangi jumlah pemegang saham
4. Membentuk pasar bagi saham
Terdapat dua metode pengakuan transaksi untuk
saham Treasuri, yaitu Metode Biaya dan Metode
Nilai Nomial.
Metode Biaya
Pada saat akuisisi saham treasuri maka akun saham
treasuri didebit sebesar biaya perolehan dan
melaporkan akun saham treasuri tersebut sebagai
pengurang dari ekuitas pada laporan posisi keuangan.
Pada saat penjualan kembali saham treasuri dijual
kembali, maka jumlah yg sama (yaitu sebesar nilai
pembelian) akan dikreditkan.
Apabila saham treasuri diperoleh dalam waktu yang
berbeda-beda, maka perusahaan dapat memilih harga
perolehan yg digunakan ketika menjual kembali saham
treasuri tersebut berdasarkan alternatif metode
persediaan (FIFO,LIFO, average)
Jika saham treasuri dijual kembali dengan harga diatas
harga perolehan, maka kelebihan tersebut dikreditkan
pada akun Agio Saham-Saham Treasuri.

Selisih tersebut tidak diakui sebagai keuntunan


karena keuntungan dari penjualan terjadi ketika
perusahaan melakukan penjualan aset, dan saham
treasuri bukan merupakan aset dan pengakuan
keuntungan tidak dapat dilakukan dari transaksi
saham dengan pemegang sahamnya sendiri.
Jika saham treasuri dijual kembali dengan harga
dibawah harga perolehan, maka selisih tersebut
didebitkan ke akun Agio Saham-Saham Treasuri.

Apabila selisih harga dibawah harga perolehan


melebihi saldo kredit akun Agio Saham-Saham
Treasuri, maka saldo laba didebitkan untuk
kekurangan tersebut.
Metode Nilai Nominal
Pada saat akuisisi saham treasuri maka pencatatan semua
transaksi dalam saham treasuri pada nominalnya dan
melaporkan saham treasuri hanya sebagai pengurang dari
modal saham.
Pada saat pembelian saham treasuri, maka saham treasuri
didebit sebesar nilai nominal saham dan didebit Agio saham
biasa sebesar selisih antara nilai nominal dengan harga
pengeluaran saham biasa.
Apabila harga pembelian saham treasuri lebih tinggi dari
harga pengeluaran saham biasa, maka saldo laba akan
didebit, dan sebaliknya;
Apabila harga pembelian saham treasuri lebih rendah dari
harga pengeluaran saham biasa, maka akan dikredit Agio
Saham-Saham Treasuri
Jika saham treasuri dijual dengan harga diatas nilai
nominal dan harga saham pada saat pengeluaran,
maka saham treasuri dikredit sebesar nilai nominal,
dan selisih antara harga perolehan dengan harga
penjualan kembali diakui dengan mengkredit akun
Agio Saham Biasa, sedangkan;

Jika saham treasuri dijual dengan harga dibawah nilai


nominal maka saham treasuri dikredit sebesar nilai
nominal saham dan Agio Saham-Saham Treasuri
didebit sebesar selisih antara nilai nominal dengan
harga penjualan.
CH
Berikut contoh transaksi dan ayat jurnal saham
treasuri PT Fara berdasarkan metode Biaya dan Nilai
Nominal.
Pengeluaran saham biasa sebanyak 1.000.000 lembar
dengan nilai nominal Rp500 pada harga pasar Rp5.000
Metode Biaya
Kas 5.000.000.000
Modal Saham-Saham Biasa 500.000.000
Agio Saham-Saham Biasa 4.500.000.000

Metode Nilai Nominal


Kas 5.000.000.000
Modal Saham-Saham Biasa 500.000.000
Agio Saham-Saham Biasa 4.500.000.000
Pembelian saham treasuri sebanyak 100.000 lembar
dengan harga Rp6.000

Metode Biaya
Saham Treasuri 600.000.000
Kas 600.000.000

Metode Nilai Nominal


Saham Treasuri 50.000.000
Agio Saham-Saham Biasa 450.000.000
Saldo Laba 100.000.000
Kas 600.000.000
Penjualan saham treasuri pada harga di atas harga beli
sebanyak 50.000 lembar dengan harga Rp7.500

Metode Biaya
Kas 375.000.000
Saham Treasuri 300.000.000
Agio Saham-Saham Treasuri 75.000.000

Metode Nilai Nominal


Kas 375.000.000
Saham Treasuri 25.000.000
Agio Saham-Saham Biasa 350.000.000
Penjualan saham treasuri pada harga di bawah harga
beli sebanyak 10.000 lembar dengan harga Rp4.500

Metode Biaya
Kas 45.000.000
Agio Saham-Saham Treasuri 15.000.000
Saham Treasuri 60.000.000

Metode Nilai Nominal


Kas 45.000.000
Saham Treasuri 5.000.000
Agio Saham-Saham Biasa 40.000.000
Penjualan saham treasuri pada harga di bawah harga
beli sebanyak 30.000 lembar dengan harga Rp3.000

Metode Biaya
Kas 90.000.000
Agio Saham-Saham Treasuri 60.000.000
Saldo Laba 30.000.000
Saham Treasuri 180.000.000

Metode Nilai Nominal


Kas 90.000.000
Saham Treasuri 15.000.000
Agio Saham-Saham Biasa 75.000.000
Penghasilan Komprehensif Lain
Merupakan komponen ekuitas yang direpresentasikan
dalam laporan penghasilan komprehensif yang
mencerminkan total penghasilan dikurang beban
(termasuk penyesuaian reklasifikasi) yang tidak diakui
dalam laba rugi sebagaimana yang disyaratkan dalam
SAK lainnya.
Komponen penghasilan komprehensif lain
meliputi:
Perubahan dalam surplus revaluasi aset tetap
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari
penjabaran laporan keuangan dari entitas asing,
dll

Anda mungkin juga menyukai