Anda di halaman 1dari 21

ALJABAR

LINEAR
KELOMPOK 9:
SASQIA ULIMAZ M. (190210101066)
ANISA NORMA R. (190210101090)
MAU BAHAS APA SIH?

01 02 03

KOMBINASI LINEAR BASIS DIMENSI


& &
TEOREMA PERUBAHANNYA
APA ITU KOMBINASI LINEAR?

Definisi.
Sebuah vektor v dikatakan
merupakan kombinasi linier dari
vektor – vektor v1, v2,…,vn bila
vektor w dapat dinyatakan sebagai
:
w= k1v1+ k2v2 +…+ kn vn , dengan

k1,k2,…,kn adalah skalar.


CONTOH SOAL

1  1 2  1 


       
Andaikan s, u, v, w ϵ V; denganu   1 , v   0  , w   1  , s   3  . Jika mungkin, nyatakan v sebagai
2 1  1 6
kombinasi        

linear dari s, u, dan w!


 1   1  1 2  1   k1   k2   2k3   1   k1 k2 2 k3 
                   
Jawab:  0   k1  3   k2  1  k3  1   0    3k1     k 2    k3   0    3k1  k2 k3 
1 6 2  1  1   6k   2k    k   1   6k k3 
v = k1s + k2u + k3w. Maka:            1   2   3     1 2k2

 1 1 2 1  B  B
Gunakakan
1 1 2 OBE!
1  1 1 2 1 1B1   1 2  1 0 2 1  B1  2 B3
    1 5 3  
 3 1 1 0  B2  3B1 0 1   B2  5 B3
 0 4 5 3   4 B2  4 4 4  0 1 0 2 
 6 2 1 1  B  2 B 0 0 1 1 0 0 1 1 
  3 2
  0 0 1 1   
    
1 0 0 1 
  s  2u  w
 0 1 0 2 
 
  0 0 1 1   Diperoleh kombinasi linear
TEOREMA KOMBINASI LINEAR
Menurut Buku Teori dan Soal Pendahuluan Aljabar Linear (Jakarta, Suyardi dan Harini:
1984)

TEOREMA 3 TEOREMA 4 TEOREMA 5

“Jika r ( r 1) dari “Jika satu di antara r “Jika r vektor-vektor


vektor v1, v2, v3,..., vr vektor v1, v2, v3,..., vr v1, v2, v3, ... , vr bebas
bergantung linier (tak adalah kombinasi linier dan (r + 1)
bebas linier), maka linier dari vektor vektor-vektor v1, v2,
paling sedikit terdapat selebihnya, maka r v3,..., vr , z bergantung
satu vektor yang vektor tersebut linier (tak bebas
dapat ditulis sebagai bergantung linier.” linier), maka z adalah
linier dari vektor- kombinasi linier dari
vektor selebihnya.”
v1, v2, v3, ... , vr .”
APA ITU BASIS?

Definisi.
Jika V adalah sebarang ruang vektor dan
S  { v 1 , v 2 , ..., v n }
merupakan himpunan berhingga dari
vektor-vektor pada V, maka S kita
namakan basis untuk V, jika :
S bebas linier
S merentang V
CONTOH SOAL
1  1  1  (Pembuktian Syarat 1)
     
v1   2  , v2   0  , v3  1 
1  2 0
     
S  {v1 , v2 , v3 }  1 0 2  b1  b3  
  1 2 0 
 0 2 1  
1 
Apakah S bebas linier ?  0 1 1 0 1
   2 
Cara 1 : Operasi Baris Elementer 
1 0 2  3
  1 0 0   b3  b2
1 1 1   c1   0 1 1   b2  2
2  
 0 1    c2   2 2 3
 0 1 1  c3  0 c2  0
1 2 0   c3    2

1 2 0  b1  2b3 c3  0 c1  2 c 2  0
1 1 1
 
  1 1 c1  0
2 0 1 0 1 c2  c3  0
0 1 1 b3  b1  2 2
 0
 1  1 
1 1 1   c1  c2  c3maka
0 v1 , vadalah
2 , v3
  b  2b
 0 2 1 2 1
bebas linear.
 0 1 1
 
CONTOH SOAL
(Pembuktian Syarat 1)

Cara 2 : Definisi Rank

1 1 1
 
v  2 0 1
1 2 0  d e t( v )  0 , r  n  3 maka sistem persamaan linier
Karena

S  {v1 , v2 , v3 } bebas linier.
1 1 1 mempunyai solusi trivial sehingga

| v | 2 0 1
1 2 0
det(v)  (1  4)  (2)
det(v)  3
CONTOH SOAL
(Pembuktian Syarat 2)
a 1  1  1 
       
v   b   c1  2   c2  0   c3 1   c1v1  c2v2  c3v3
c  1   2 0
       
1 1 1
Kita selesaikan persamaan diatas untuk  
v  2 0 1
menemukan solusi 1 2 0 
  2 2 1 
 
 1 1 1   c1   a  1 1 1 AdjV   1 1 1 
      4 1 2 
 2 0 1   c2    b  | v | 2 0 1  
1 2 0 c  c 
  3    1 2 0
1
 c1   1 1 1   a  det(v)  (1  4)  (2)
      det(v)  3
 c2    2 0 1   b 
c  1 2 0 c 
 3    
Sehingga ,

Menggunakan cara adjoint untuk menyelesaikan  c1   2 2 1  a 


1   1  
 c2   3  1 1 1  b 
1
matriks inversV  adjV
det v c   4 1 2  c 
 3   
CONTOH SOAL
(Pembuktian Syarat 2)

2a  2b  c a bc 4a  b  2c
c1  , c2  , c3 
3 3 3

 2a  2b  c   a b c   4 a  b  2c 
v  v1    v2    v3
 3   3   3 

R
Artinya setiap vektor dalam merupakan kombinasi linier
3
0
Ddan

maka S merentang pada R3 .

3
Dapat disimpulkan bahwa v 1 , v 2 , v 3 adalah basis dari R karena
memenuhi kedua syarat tersebut.
MATRIKS

PERUBAHAN
KOORDINAT

BASIS
MATRIKS

PERUBAHAN TRANSISI

BASIS
Jika S  {v1 , v2 ,..., vn } basis untuk ruang vektor
adalah vyang berdimensi hingga, dan
MATRIKS
KOORDINAT v  1v1  2 v2  ...  n vn

adalah pernyataan untukv S


dalam basis 1 , 2 ,..., n dimasukkan koordinat
, maka skalar
v relatif terhadapS . Vektor koordinat v
dari S
relatif terhadap  v  soleh
dinyatakan dan
n
merupakan vektorR (v ) s
didefinisikan oleh  1 , 2 ,..., n

(v ) s n 1
merupakan matriks koordinat relatif terhadap sedangkan matriks didefinisikan oleh

 1 
 

(v ) s   2 
. 
 
 n 
CONTOH
SOAL
S  {x1 , x2 , x3} x   7, 3, 4  , x1  (2,1, 0), x2  (3, 1, 2), x3  (1, 0, 0)

Cari vektor koordinat dan matriks koordinat relatif terhadap S!


Jawab:
x  1 x1  2 x2  3 x3
 7,  3,  4   1 (2,1, 0)   2 (  3,  1, 2)  3 (1, 0, 0)
21  32  3  7
1  2  3
22  4 1  2  3 21  32  3  7
22  4
2  2 2  6  3  7
1  2  3
1  1 3  3
 1
 ( x ) s  ( 1, 2,
3) [ x]s   2 
3 
Maka kita membutuhkan matriks-matriks koordinat untuk
vektor basis baru yang relatif terhadap vektor basis lama.

PERUBAHAN BASIS Misalkan matriks-matriks koordinat tersebut adalah

 u 1'    a  u 2'   c 
  B b    B d 
   
'
u1  au1  bu 2
'
u 2  cu1  du 2
 
v    1 
 B
LAMA BARU 2    a  2c 
v    1
 B 
' ' 1b  2 d 
v  1 u1  2 u 2

 B  u1 , u 2  
 B  u , u2
'
1
' '
 ' '
 a c   1 
v   
v  1 u1  2 u 2  B  
 b d   2 
  
v  1 au1  bu 2  2 cu 1  d u 2  a c 
v   
 B   v  B'
 b d 
v  u1  1a  2 c   u 2  1b  2d 
 u 1'    a 
' '
b  v  1 u1  2 u 2
  B
 

PERUBAHAN BASIS u 2'   c 


  
v  1 au1  bu 2  2 cu1  d u 2 
  B d 
'
  v  u1  1a  2 c   u 2  1b  2 d 
u  au1  bu 2
1
  a  2 c 
' v    1 
u 2  cu1  du 2  B
1b  2 d 
 
v    1   a c   1 
 B v   
2   B  
 b d  2 
' '
LAMA BARU v  1 u1  2 u 2 a c 
v     v  '
 B  B
b d 

 B  u1 , u 2   '
 B '  u1 , u 2
'

Persamaan di atas menyatakan bahwa matriks koordinat lama
diperolehdengan mengalikan matriks koordinat baru yang terdapat
pada sisi
a c 
A
 b d 
kiri dengan matriks
MATRIKS TRANSISI

Prosedur untuk komputasi


PB  B '
Teorema 4.6.1.
Langkah I : Bentuk matriks
 B' | B  Jika P adalah matriks transisi dari basis B
Langkah II : Gunakan Operasi Baris Elementer
untuk ruang vektor dan berdimensi
1
(OBE) P
berhingga V dan P, adalah suatu matriks
untuk mereduksi matriks pada yang memiliki invers B
langkah I P maka adalah matriks transisi dari basis
P B  Beselon.
'  I | PBB 
'
menjadi bentuk ke .
Langkah III : Hasil matriks akan
Langkah IV : Pilih matriks dari sisi kanan pada
langkah
III.
 basisbaru | basislama    I | transisi 
Contoh Soal
 1  0  
 
 B u1 , u 2  B    ,   
Basis lama   0  1   ' '
u1  au1  bu 2 u 2  cu1  d u 2
'
'

 1 0 
'    
Basis Baru  B u1 , u 2  B  0  , 1  
'

   
1 
1   a
1 
0  b
0 
1 
2
1   a
1 
0   b
0
1 
           
a  1, b  1 c  2, d  1
'
B
Tentukan : Matriks transisi P dari B
ke
'  a  1  ' c  2 
u1 B       u2 B      
 b  1   d  1 

a c   P  1 2
P  1 1
 b d   
APA ITU Definisi.
DIMENSI? “Suatu ruang vektor tak nol v disebut berdimensi terhingga jika V berisi
himpunan vektor terhingga {v1, v2,. . . , vn} yang membentuk suatu basis.
Jumlah vektor yang menjadi basis V dinyatakan dengan dim (V). Jika tidak
ada himpunan seperti itu maka V disebut berdimensi tak hingga, kita akan
menganggap ruang vektor nol berdimensi nol/ termasuk berdimensi
terhingga.”
“Semua basis untuk ruang vektor berdimensi terhingga
memiliki jumlah vektor yang sama.”

Teorema 4.5.1 Untuk melihat bagaimana teorema ini berkaitan dengan dimensi,
ingatlah bahwa basisstandar untuk R n adalah n vektor.
Secara khusus, contohnya setiap basis R 3 memiliki 3 vektor
sebagai basis, dimana R3 merupakan ruang vektor
berdimensi 3, dst.

Jika V adalah suatu ruang vektor berdimensi terhingga dan {v 1,

v2,. . . , vn}
Teorema
adalah sebarang basis, maka:
 Setiap himpunan dengan lebih dari n vektor adalah tak bebas 4.5.2
secara linear
 Tidak ada himpunan yang dengan vektor yang kurang dari n
yang merentang V.
Tentukan dimensi dari subruang pada bidang  x  2y  5  0

CONTOH SOAL
Pembahasan :

? Persamaan bidang  x  2y  5  0 dapat diubah menjadi x  2y  5z . Variabel y dan z adalah


variabel bebas, sehingga kita dapat memisalkan y=t dan z=s. Persamaan bidang menjadi x  2t 
5s . Dapat dituliskan dengan bentuk vektor :x, y, z t2,1,0 s5,0,1.
B=2,1,0,5,0,1 membangun bidang  x  2y  5  0 dan bebas linier. Dengan demikian B
adalah basis dan dimensinya 2.
THANKS!
Do you have any questions?

Anda mungkin juga menyukai