Anda di halaman 1dari 15

PERILAKU DALAM MEMILIH MAKANAN

Ns.Irfan.,S.Kep.,M.Kep
Perilaku Makan

Perilaku Makan menurut Notoatmodjo (2007) adalah


respon seseorang terhadap makanan sebagai
kebutuhan vital bagi kehidupan. Perilaku ini meliputi
pengetahuan, persepsi, sikap, dan praktik terhadap
makanan serta unsur-unsur yang terkandung di
dalamnya (zat gizi), pengolahan makanan dan
sebagainya.
Kebiasaan Makan

• Kebiasaan makan adalah ekspresi setiap


individu dalam memilih makanan yang
akan membentuk pola perilaku makan.

• Kebiasaan makan adalah cara individu


atau kelompok individu memilih pangan
apa yang dikonsumsi sebagai reaksi
terhadap pengaruh fisiologis, psikologi
dan sosial budaya.
Pendekatan Biopsikososial dalam Psikologi
Nutrisi
Banyaknya faktor yang memengaruhi proses pemilihan nutrisi dan
perilaku makan membutuhkan pendekatan dari berbagai aspek karena
baik aspek biologis, psikologis, sosial dan budaya saling berkontribusi
dan berinteraksi timbal balik dalam proses individu memilih makanan.
• Pemilihan bahan makanan ternyata dipengaruhi oleh
unsur-unsur tertentu,antara lain :
1. sumber-sumber pengetahuan masyarakat dalam
memilih dan mengolah pangan mereka sehari-hari.
2. Aspek aset dan akses masyarakat terhadap pangan
mereka sehari-hari.
3. Pengaruh tokoh panutan atau yang berpengaruh.
4. Makanan pokok (beras atau pangan sumber
karbohidrat lain), Lauk pauk (dari pangan nabati dan
hewan), Sayur mayur, Kue-kue jajanaan atau buah-
buahan, Minuman
faktor yang mendorong dalam pemilihan
makanan

 Kepedulian Terhadap Kesehatan (Health)


 Kemudahan/ Kenyamanan (Convenience)
 Keakraban (Familiarity)
 Perasaan (Mood)
 Daya Tarik Sensorik (Sensory Appeal)
 Pengontrolan Berat Badan (Weight Control)
 Harga (Price)
 Keprihatinan Etis (Ethical Concern)
 Komposisi Makanan (Natural Content)
 Persepsi Resiko (Risk Perception)
 Agama (Religion)
• Menurut Khumaidi (1989), sikap orang terhadap makan
dapat bersifat positif atau negatif.
• Sifat positif dan negatif terhadap makanan bersumber
pada nilai-nilai yang bisa langsung dirasakan karena
kesukaan seseorang akan sesuatu hal yang berasal dari
faktor eksternal dan internal.
1. Faktor eksternal
Lingkungan alam
Lingkungan sosial
Lingkungan budaya dan agama
Lingkungan ekonomi
2. Faktor Internal
Asosiasi Emosional
Keadaan Jasmani dan kejiwaan
Penilaian yang lebih terhadap mutu makanan
Pemilihan makanan berdasarkan
sosiodemografis
 Usia
 Jenis kelamin
 Kelas sosial atau sosioekonomi dan Pendidikan
 Kepribadian
 Stres
Dimensi Perilaku Makan

1. External eating, adalah menanggapi rangsangan yang berhubungan dengan


makanan (dari segi bau, rasa, dan penampilan makanan) tanpa keadaan internal
lapar dan kenyang.
2. Emotional eating, mengacu pada makan dalam hal menanggapi emosi negatif
(seperti rasa takut, cemas, marah, dan sebagainya) dalam rangka menghilangkan
stres sementara mengabaikan sinyal fisiologis internal kelaparan.
3. Restrained eating, merupakan tingkat pembatasan makanan secara sadar atau
kognitif (mencoba untuk menahan diri dari makan dalam rangka untuk
menurunkan atau mempertahankan berat badan tertentu).
Macam-macam kebiasaan makan tidak sehat

• Emotional eaters adalah tipe orang yang


makan atau minum akibat emosinya yang tidak
stabil. Keinginan makan muncul berdasarkan
emosi atau perasaan yang sedang ia rasakan,
seperti ketika ia merasa bosan atau merasa
sedih
• Habitual eaters adalah memiliki kebiasaan
makan dan aktivitas fisik yang sudah dilakukan
dalam waktu yang lama dan terus-menerus
• External eaters adalah dipicu oleh sifat impulsif
dari seseorang tersebut. Keinginan untuk
mengonsumsi sesuatu muncul akibat ia melihat
sesuatu yang sangat lezat kelihatannya. Atau
makanan yang dibentuk lucu dan menarik juga
bisa menarik dan menimbulkan nafsu makan
sesaat.
• Critical eaters adalah rang yang sebenarnya
mengetahui dan memiliki informasi terkait diet
yang baik, pola makan yang baik, dan gaya
hidup yang sehat
• Sensual eaters adalah dapat diartikan sebagai orang yang
akan senang jika mereka mengonsumsi makanan. Setiap
ia mengonsumsi makanan yang mereka suka, maka akan
timbul rasa senang
• Energy eaters adalah Orang yang termasuk ke dalam tipe
kebiasaan makan ini, biasanya akan memperhitungkan
kalori yang ia keluarkan dan kalori yang masuk ke dalam
tubuh. Namun pada kelompok ini, mereka memiliki rasa
toleransi yang salah terhadap dirinya sendiri sehingga
membuat kebiasaan makannya menyimpang dan tidak
sehat
Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat diketahui bahwa proses


pemilihan makanan merupakan proses yang komprehensif, melibatkan
berbagai aspek seperti perkembangan, kognitif, psikofisiologis dan
peran belajar yang saling berkaitan satu dengan yang lain. Pemilihan
makanan penting untuk dikaji mengingat bahwa makan adalah salah
satu kebutuhan dasar manusia yang harus terpenuhi dan proses
pemilihan makanan dapat berdampak pada kesehatan maupun kondisi
sakit atau bahkan kematian pada individu.

Anda mungkin juga menyukai