0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
31 tayangan15 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pemilihan makanan seseorang, termasuk pengetahuan, persepsi, sikap, kebiasaan makan, pengaruh lingkungan sosial dan budaya, serta dimensi perilaku makan seperti emotional eating dan external eating. Dokumen tersebut juga membahas tentang macam-macam kebiasaan makan yang tidak sehat dan kesimpulan bahwa proses pemilihan makanan melibatkan berbagai aspek yang sal
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pemilihan makanan seseorang, termasuk pengetahuan, persepsi, sikap, kebiasaan makan, pengaruh lingkungan sosial dan budaya, serta dimensi perilaku makan seperti emotional eating dan external eating. Dokumen tersebut juga membahas tentang macam-macam kebiasaan makan yang tidak sehat dan kesimpulan bahwa proses pemilihan makanan melibatkan berbagai aspek yang sal
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pemilihan makanan seseorang, termasuk pengetahuan, persepsi, sikap, kebiasaan makan, pengaruh lingkungan sosial dan budaya, serta dimensi perilaku makan seperti emotional eating dan external eating. Dokumen tersebut juga membahas tentang macam-macam kebiasaan makan yang tidak sehat dan kesimpulan bahwa proses pemilihan makanan melibatkan berbagai aspek yang sal
respon seseorang terhadap makanan sebagai kebutuhan vital bagi kehidupan. Perilaku ini meliputi pengetahuan, persepsi, sikap, dan praktik terhadap makanan serta unsur-unsur yang terkandung di dalamnya (zat gizi), pengolahan makanan dan sebagainya. Kebiasaan Makan
• Kebiasaan makan adalah ekspresi setiap
individu dalam memilih makanan yang akan membentuk pola perilaku makan.
• Kebiasaan makan adalah cara individu
atau kelompok individu memilih pangan apa yang dikonsumsi sebagai reaksi terhadap pengaruh fisiologis, psikologi dan sosial budaya. Pendekatan Biopsikososial dalam Psikologi Nutrisi Banyaknya faktor yang memengaruhi proses pemilihan nutrisi dan perilaku makan membutuhkan pendekatan dari berbagai aspek karena baik aspek biologis, psikologis, sosial dan budaya saling berkontribusi dan berinteraksi timbal balik dalam proses individu memilih makanan. • Pemilihan bahan makanan ternyata dipengaruhi oleh unsur-unsur tertentu,antara lain : 1. sumber-sumber pengetahuan masyarakat dalam memilih dan mengolah pangan mereka sehari-hari. 2. Aspek aset dan akses masyarakat terhadap pangan mereka sehari-hari. 3. Pengaruh tokoh panutan atau yang berpengaruh. 4. Makanan pokok (beras atau pangan sumber karbohidrat lain), Lauk pauk (dari pangan nabati dan hewan), Sayur mayur, Kue-kue jajanaan atau buah- buahan, Minuman faktor yang mendorong dalam pemilihan makanan
Kepedulian Terhadap Kesehatan (Health)
Kemudahan/ Kenyamanan (Convenience) Keakraban (Familiarity) Perasaan (Mood) Daya Tarik Sensorik (Sensory Appeal) Pengontrolan Berat Badan (Weight Control) Harga (Price) Keprihatinan Etis (Ethical Concern) Komposisi Makanan (Natural Content) Persepsi Resiko (Risk Perception) Agama (Religion) • Menurut Khumaidi (1989), sikap orang terhadap makan dapat bersifat positif atau negatif. • Sifat positif dan negatif terhadap makanan bersumber pada nilai-nilai yang bisa langsung dirasakan karena kesukaan seseorang akan sesuatu hal yang berasal dari faktor eksternal dan internal. 1. Faktor eksternal Lingkungan alam Lingkungan sosial Lingkungan budaya dan agama Lingkungan ekonomi 2. Faktor Internal Asosiasi Emosional Keadaan Jasmani dan kejiwaan Penilaian yang lebih terhadap mutu makanan Pemilihan makanan berdasarkan sosiodemografis Usia Jenis kelamin Kelas sosial atau sosioekonomi dan Pendidikan Kepribadian Stres Dimensi Perilaku Makan
1. External eating, adalah menanggapi rangsangan yang berhubungan dengan
makanan (dari segi bau, rasa, dan penampilan makanan) tanpa keadaan internal lapar dan kenyang. 2. Emotional eating, mengacu pada makan dalam hal menanggapi emosi negatif (seperti rasa takut, cemas, marah, dan sebagainya) dalam rangka menghilangkan stres sementara mengabaikan sinyal fisiologis internal kelaparan. 3. Restrained eating, merupakan tingkat pembatasan makanan secara sadar atau kognitif (mencoba untuk menahan diri dari makan dalam rangka untuk menurunkan atau mempertahankan berat badan tertentu). Macam-macam kebiasaan makan tidak sehat
• Emotional eaters adalah tipe orang yang
makan atau minum akibat emosinya yang tidak stabil. Keinginan makan muncul berdasarkan emosi atau perasaan yang sedang ia rasakan, seperti ketika ia merasa bosan atau merasa sedih • Habitual eaters adalah memiliki kebiasaan makan dan aktivitas fisik yang sudah dilakukan dalam waktu yang lama dan terus-menerus • External eaters adalah dipicu oleh sifat impulsif dari seseorang tersebut. Keinginan untuk mengonsumsi sesuatu muncul akibat ia melihat sesuatu yang sangat lezat kelihatannya. Atau makanan yang dibentuk lucu dan menarik juga bisa menarik dan menimbulkan nafsu makan sesaat. • Critical eaters adalah rang yang sebenarnya mengetahui dan memiliki informasi terkait diet yang baik, pola makan yang baik, dan gaya hidup yang sehat • Sensual eaters adalah dapat diartikan sebagai orang yang akan senang jika mereka mengonsumsi makanan. Setiap ia mengonsumsi makanan yang mereka suka, maka akan timbul rasa senang • Energy eaters adalah Orang yang termasuk ke dalam tipe kebiasaan makan ini, biasanya akan memperhitungkan kalori yang ia keluarkan dan kalori yang masuk ke dalam tubuh. Namun pada kelompok ini, mereka memiliki rasa toleransi yang salah terhadap dirinya sendiri sehingga membuat kebiasaan makannya menyimpang dan tidak sehat Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan di atas, dapat diketahui bahwa proses
pemilihan makanan merupakan proses yang komprehensif, melibatkan berbagai aspek seperti perkembangan, kognitif, psikofisiologis dan peran belajar yang saling berkaitan satu dengan yang lain. Pemilihan makanan penting untuk dikaji mengingat bahwa makan adalah salah satu kebutuhan dasar manusia yang harus terpenuhi dan proses pemilihan makanan dapat berdampak pada kesehatan maupun kondisi sakit atau bahkan kematian pada individu.