OLEH
RASIYDAH HELFIANA
PEMBIMBING
dr.Abdul Hamid, Sp.S
Identitas pasien
Nama : Ny. J
Agama : Islam
Umur : 57 tahun
No. RM : 656423
Alamat : Bappaoleleng
Masuk RS : 23/08/ 2019
Pekerjaan : petani
RESUME
Pasien mrs dengan keluhan nyeri punggung bawah dan
menjalar ke paha kanan sejak 3 hari lalu. Kurang lebih 1 bulan
sebelum masuk rumah sakit, saat bertani di kebun, pasien
merasakan nyeri di punggung bawah menjalar ke tungkai
kanan disertai kram, nyeri terasa tajam seperti kesetrum dan
dirasakan menjalar dari punggung bawah sampai ke tungkai
kanan, disertai adanya perasaan kesemutan pada tungkai
bawah kanan. Nyeri dirasakan hilang timbul, yang dirasakan
bertambah berat dengan batuk, bersin dan mengejan dan
perubahan posisi badan seperti membungkuk atau bila untuk
mengangkat beban.Nyeri dirasakan berkurang bila duduk,
berbaring dengan tungkai ditekuk.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat menderita penyakit serupa sebelumnya disangkal
Riwayat penurunan berat badan, keringat malam, batuk darah sebelumnya disangkal.
Riwayat menderita tumor atau operasi disangkal.
Riwayat trauma disangkal
Riwayat hipertensi (+)
Riwayat dispepsia (+)
Riwayat DM disangkal
Riwayat sering mengangkat beban berat (+)
Riwayat Penyakit Keluarga :
Riwayat penyakit serupa disangkal
Riwayat dispepsia (+)
Riwayat hipertensi disangkal
Riwayat DM disangkal
Riwayat TBC, batuk darah disangkal
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan dilakukan pada tanggal 23/08/2019
Status generalis :
KU : sedang, gizi cukup, kesadaran compos mentis (GCS E4-V5-
M6)
Tanda vital
Tekanan darah :140/90 mmHg
Nadi : 80 kali/ menit
Respirasi : 20 kali/ menit
Suhu : 36oC
Leher : JVP tdk meningkat, lnn tdk teraba
Dada : tidak didapatkan kelainan
Pulmo dan cor : sonor, vesikuler di seluruh lapangan paru, suara
tambahan (-)
Abdomen : hepar dan lien tidak teraba, supel, NT (+)
Status neurologis
Kepala : Pupil isokor 3 mm/ 3mm, Refleks cahaya +/+, Refleks kornea +/+,
Nervi craniales : dalam batas normal
Leher : Kaku kuduk (-), tanda rangsang meningeal (-)
Badan - Kolumna vertebralis : Nyeri tekan otot paravertebra setinggi VL 1 –
VL 5
Sensibilitas : dbn
Vegetatif : dbn
Anggota gerak atas Kanan Kiri
Gerakan bebas bebas
Kekuatan 5 5
Tonus N N
Trofi E E
Ref Fisiologis + +
Ref Patologis - -
Sensibilitas dbn dbn
Ref. Fisiologis :N
R achiles :N
Ref patologis : N
Sensibilitas parestesi sesuai dermatom L1-
L5 : dbn
Pemeriksaan Khusus :
Laseque : +/-
Laseque silang : -/-
Patrick/kontra Patrick : +/-
Posisi tertelungkup:
Nyeri tekan otot paravertebra VL1-VL5 : +
Gibbus :-
Spasme otot :+
Nyeri ketok :+
Posisi tegak : Deformitas :-
Pelvis : dbn
Atropi gluteal, paha, betis :-
Spasme otot :+
Gerakan aktif otot punggung : terbatas karena nyeri
Jongkok berdiri : tidak dapat dilakukan karena nyeri
Berjalan jinjit/tumit : tidak dapat dilakukan karena nyeri
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium :
• led = 88
• monosit = 9,74
• plt = 43
Foto Lumbosacral:
• Kompresi ringan korpus vertebralis l1-l5 bagian posterior
• Tampak osteofit pada aspek superoinferolateral CV L1-L5
• Penyempitan diskus intervertebralis L1-5,
• Spondilosis lumbalis
• Muscle spasm
Diagnosa Akhir
Diagnosa klinik :
Nyeri punggung bawah dengan observasi
ischialgia
Diagnosis topik :
Radiks saraf spinalis L1 dan L5
Diagnosis etiologi :
Suspect Hernia Nucleus Pulposus
Penatalaksanaan
N 80 64 68 68 65 64
R 20 20 22 20 20 22
S +++ ++ + + - -
Nyeri
punggung
bawah
++ + - - - -
Sesak
Mual +++ + + - - -
O +++ ++ + + - -
NT
NK +++ ++ + + - -
VL1-L5
Patrick +/- - - - - -
NT epigastrium +++ ++ + - - -
Nyeri punggung
bawah dengan
observasi
ischialgia e.c
P + + + + + +
Ketorolac,
Meloxicam,
Profenid supp
Vitamin + + + + + +
neurotropik
B12 + + + + + +
PDMA + + + + + +
Amlodipin + - - - - -
Omeprazole + + + + + +
Santagesik - + + + + +
Pembahasan
Epidemiologi : Nyeri punggung bawah merupakan 1 dari 10 penyakit
terbanyak di Amerika Serikat dengan angka prevalensi berkisar
antara 7,6-37%. Puncak insidensi nyeri punggung bawah adalah
pada usia 45-60 tahun (Bratton, 1999). Pada penderita dewasa tua,
nyeri punggung bawah dapat mengganggu aktivitas sehari-hari
pada 40% penderita, dan gangguan tidur pada 20% penderita.
Sebagian besar (75%) penderita akan mencari pertolongan medis,
dan 25% diantaranya perlu dirawat inap untuk evaluasi lebih lanjut
Berdasar durasi gejala nyeri punggung bawah diklasifikasikan
menjadi 3 yaitu : (1) nyeri punggung bawah akut (kurang dari 6
minggu), nyeri punggung bawah subakut (antara 6-12 minggu),
dan nyeri punggung bawah kronik yang lebih dari 12 minggu.
Klasifikasi ini penting untuk meramalkan prognosis pada penderita
Hasil pemeriksaan fisik neurologis tidak didapatkan adanya kelemahan
motorik.Berbagai prasat pemeriksaan fisik yang membangkitkan nyeri
menunjukkan hasil yang positif.Dijumpai pula adanya spasme otot yang
jelas.
Hasil rontgen vertebra lumbosakral menunjukkan adanya kompresi
ringan korpus vertebralis L5 bagian posterior, penyempitan diskus
intervertebralis L1- L5, spondilosis danspasme otot. Pada kasus ini
pemeriksaan baku emas untuk diagnosis HNP yaitu MRI tidak
dikerjakan.`MRI dan CT Myelogram merupakan pemeriksaan baku
emas untuk diagnosis HNP. Dibandingkan dengan CT myelogram, MRI
memiliki beberapa keuntungan yaitu: (1) informasi yang lebih jelas pada
potongan sagital, (2) mampu mengevaluasi cauda equina, (3) informasi
yang lebih jelas terhadap jaringan di luar canalis, dan (4) non invasif (
Pada penderita ini didapatkan gejala yang mengarah pada nyeri
nosiseptif dan nyeri neuropati.Pemeriksaan fisik menunjukkan
adanya bangkitan nyeri pada prasat pemeriksaan fisik, dan spasme
otot yang jelas. Sehingga, pada penderita ini terapi yang digunakan
adalah kombinasi analgesia, dan muscle relaxant agent.
Pada penderita ini didapatkan adanya spasme otot paraspinal yang
jelas. Spasme otot paraspinal pada HNP terjadi sebagai akibat
refleks pertahanan tubuh untuk mengurangi gerakan tubuh. Pada
penderita ini diberikan Diazepam 1X1 mg/hari. Suatu kajian
sistematis menunjukkan bahwa pemberian muscle relaxant agent
sangat efektif dalam mereduksi nyeri, mengurangi ketegangan
otot, dan meningkatkan kemampuan mobilitas setelah 1-2 minggu
pemberian terapi.
Prognosis