Anda di halaman 1dari 23

DIMENSI

PENGETAHUAN DAN
ILMU
Janitra Prabowo & Vienska Valeriandra
A. Teori tentang pengetahuan
◦ Pengetahuan atau ilmu adalah bagian yang tidak lepas dari manusia karena pengetahuan adalah buah dari
”BERPIKIR”.
◦ Berpikir (natiqiyyah) adalah sebagai perbedaan yang memisahkan manusia dari sesame genus nya atau
hewan.
◦ teori pengetahuan yang membahas tentang bagaimana cara mendapatkan pengetahuan dari objek yang
ingin diketahui atau dipikirkan. Epistemologi juga berarti cabang ilmu filsafat yang membahas hakikat
pengetahuan.    
◦ Epistimologi atau teori pengetahuan adalah cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat dan lingkup
pengetahuan, pengandaian-pengandaian, dan dasar-dasarnya, serta pertanggung jawaban atas pernyataan
mengenai pengetahuan yang dimiliki
◦ Pengetahuan/epistemologi berasal dari bahasa Yunani episteme (pengetahuan) dan logos (kata, pikiran,
percakapan atau ilmu). Jadi pengetahuan (epistemologi) berarti kata, pikiran, percakapan tentang
pengetahuan atau ilmu pengetahuan.
◦ Ketika dunia barat mengalami ledakan kebebasan berekspresi dalam segala hal, yang dapat mengubah
cara pikir mereka . Berbeda dengan barat di dunia islam tidak terjadi ledakan seperti itu karena dalam
islam agama dan ilmu pengetahuan berjalan dengan berdampingan.
Dalam perjalanan sejarah  filsafat, permasalahan itu telah menghasilkan beberapa pemecahan
yang terangkum dalam teori-teori berikut :

◦ 1.                  Teori Plato tentang pengingatan kembali


◦ Teori Plato tentang pengingatan kembali adalah teori yang berpendapat bahwa pengetahuan  adalah
fungsi mengingat kemabli informasi-informasi yang telah lebih dulu diperoleh. Ia mendasarkan nya pada
filsafat tertentunya tentang alam ide dan keazalian jiwa. Plato yakin bahwa jiwa manusia ada dalam
bentuk berdiri sendiri, terlepas dari badan, sebelum badan itu ada.
◦ 2.                  Teori Rasional
◦ Teori rasional adalah teori para filosof eropa seperti Descrates (1596-1650) dan Immanuel Kant (1724-
1804), dan lain-lain. Teori-teori tersebut terangkum dalam kepercayaan adanya dua sumber bagi
konsepsi. Pertama, penginderaan (sensasi). Kedua, adalah fithrah, dalam arti bahwa akal manusia
memiliki pengertian-pengertian dan konsepsi-konsepsi yang tidak muncul dari indera. Tetapi ia sudah
ada (tetap) dalam lubuk fitrah.
◦ 3.                  Teori Empirikal 
◦ Teori emperikal mengatakan bahwa penginderaan adalah satu-satunya yang membekali akal manusia
dengan konsepsi-konsepsi dan gagasan, dan (bahwa potensi mental akal budi) adalah potensi yang
mencerminkan dalam berbagai persepsi inderawi.  Akal budi, berdasarkan teori adalah, hanyalah
mengelola konsepsi-konsepsi gagasan-gagasan inderawi.
◦ 4.                  Teori Disposesi
◦ Teori ini, secara umum, adalah teori para filosof muslim. Ia terangkum dalam pembagian konsepsi-
konsepsi  mental menjadi dua bagian : Konsepsi-konsepsi primer dan konsepsi sekunder.
◦ Konsepsi-konsepsi primer adalah dasar konseptual bagi akal manusia. Ini lahir dari persepsi  secara
langsung terhadap kandungan-kandungannya
Sumber dan alat pengetahuan
◦ Pada dasarnya terdapat dua cara pokok bagi manusia untuk mendapatkan pengetahuan yang benar:
◦ 1. mendasarkan diri pada rasio
◦ 2. mendasarkan diri pada pengalaman
Kaum rasionalis mendasarkan diri pada rasio sementara kaum empirisme mendasarkan diri pada
pengalaman.
◦ Sedangkan para filsuf islam menyebutkan beberapa sumber dan sekaligus alat pengetahuan yaitu :
◦ Alam fisik
◦ Alam akal
◦ Analogi
Dasar- dasar pengetahuan
◦ Dasar- dasar pengetahuan
◦ Penalaran merupakan suatu proses berpikir dalam menarik sesuatu kesimpulan yang berupa
pengetahuan. Manusia pada hakikatnya merupakan mahluk yang berpikir, merasa, bersikap dan
bertindak. Sikap dan tindakan yang bersumber pada pengetahuan yang didapat melalui kegiatan merasa
atau berpikir.
◦ Induksi merupakan cara berpikir dimana ditarik dari suatu kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai
kasus yang bersifat individu dan diakhiri oleh pernyataan yang bersifat umum . Kesimpulan umum
penting karena memiliki dua keuntungan:
◦ 1. bersifat ekonomis
◦ 2. dimungkinkannya proses penalaran selanjutnya.
◦ Deduksi ◦ Tingkatan dalam pengetahuuan:
Penalaran deduktif adalah kegiatan berpikir yang ◦ 1. pengetahuan biasa
sebaliknya dari penalaran induktif. Deduksi ◦ 2. pengetahuan ilmiah
adalah cara berpikir dimana dari penalaran yang
bersifat umum ditarik kesimpulan yang bersifat ◦ 3. pengetahuan filosofis
khusus ◦ 4. pengetahuan teologis
PENGERTIAN DAN KAIDAH ILMU

◦ 1. syarat- syarat ilmu


Ini sangat berbeda dengan pengetahuan, ilmu adalah pengetahuan yang secara khusus mempelajari tentang
hal penyebab terjadinya sesuatu dan mengapa?. Ada bebrapa syarat ilmiah yang dapat disebut sebagai ilmu.
Sifat yang ilmiah untuk syarat ilmu banyak pengaruhnya dari ilmu-ilmu alam yang sudah ada terlebih
dahulu.
syarat ilmiah yang dapat disebut sebagai ilmu
1. objektif
2. metodis
3. sistematis
4. universal
Ilmu Pengetahuan
karakteristik Sifat metode ilmiah dan pengetahuan

◦ Hasil Ilmu bersifat akumulatif dan merupakan ◦ Logis


milik Bersama ◦ obyektif
◦ Hasil ilmu kebenarannya tidak mutlak dan bisa ◦ Sistematis
terjadi kekeliruan
◦ Andal
◦ Obyektif sehingga tidak bergantung pada
pemahaman secara pribadi ◦ Dirancang
◦ Akumulatif
Ciri – ciri penelitian
◦ Ilmu pengetahuan atau pengetahuan ilmiah menurut The Liang Gie (1987) (dalam Surajiyo, 2010)
mempunyai lima ciri pokok antara lain:
◦ Empiris, pengetahuan itu diperoleh berdasarkan pengamatan dan percobaan.
◦ Sistematis, berbagai keterangan dan data yang tersusun sebagai kumpulan pengetahuan itu mempunyai
hubungan ketergantungan dan teratur
◦ Objektif, ilmu berarti pengetahuan itu bebas dari prasangka perseorangan dan kesukaan pribadi;
◦ Analitis, pengetahuan ilmiah berusaha membeda-bedakan pokok soalnya kedala bagian yang terperinci
untuk memahami berbagai sifat, hubungan, dan peranan dari bagian-bagian itu
◦ Verifikatif, dapat diperiksa kebenaranya oleh siapapun juga.
Cara memperoleh ilmu pengetahuan
◦ Menurut john hoppers dalam bukunya yang berjudul An introduction ro philosophical analys
mengemukakan ada enam alat untuk memperolah pengetahuan yaitu :

◦ Pengalaman indera: paham demikian dalam filsafat disebut realisme yaitu suatu paham yang berpendapat bahwa
semua yang dapat diketahui hanya kenyataan.
◦ Nalar : salah satu corak berfikir dengan menggabungkan dua pemikiran atau lebih dengan maksud untuk
mendapatkan pengetahuan baru.
◦ Otoritas : kekuasaan sah yang dimiliki seseorang dan diakui oleh kelompoknya
◦ Wahyu : berita yang disampaikan oleh tuhan kepada nabi untuk kepentingan umatnya
◦ Keyakinan kemampuan yang ada pada diri manusia yang diperoleh dari kepercayaan.
◦  
Manfaat ilmu pengetahuan bagi
manusia
◦ Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan penrindustrian dalam Batasan:
◦ nilai antologis dapat mendorong pertumbuhan wawasan spiritual keilmuan yang
mampu mengatasi bahaya sekuralisme ilmu pengetahuan
◦ Nilai epistimologis : mendorong pertumbuhan wawasan intelektual keilmuan
yang mampu membentuk sifat ilmiah
◦ Nilai etis : mendorong perilaku adil yang mampu membentuk moral, tanggung
jawab, unutk kelangsungan kehidupan yang adil dan berkebudayaan
◦ Sebagai konsekuensi filsafat ilmu pengetahuannya kedalam peran fungsionalnya
terhadap ilmu pengetahuan, teknologi dan industry.
Kebebasan Menggunakan akal
◦ Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna, diberi kelebihan oleh Tuhan karena akalnya.
Sebagaimana yang ditulis oleh Mahsun Mahfud, bahwa akal dengan segala kemampuannya dijadikan
sebagai alat berpikir, untuk membedakan antara manusia dan makhluk lain.
◦ Sebagai khalifah di bumi, manusia diberi kebebasan menggunakan akal pikiranya untuk
memakmurkan kehidupan, karena pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang berpikir, merasa,
bersikap, bertindak, dan cenderung kepada mencari kebenaran. Apa yang disebut benar bagi tiap
orang adalah tidak sama, karena kegiatan proses berpikir untuk menghasilkan penegtahuan yang
benar itu pun juga berbeda-beda.
Sebuah kebenaran yang dicapai melalui proses berpikir, sangat ditentukan oleh subyektifitas atau obyektifitas
dalam berpikir

Obyektifitas Subyektifitas

Bentuk kerja akal, tidak terlepas Merupakan kegiatan berpikir


dari berpikir secara filsafati. yang tidak logis dan tidak
Karena filsafat mengajak manusia analitis sehingga tidak masuk
untuk berpikir menurut logika
kedalam penalaran.
dengan bebas tanpa terikat pada
tradisi, dogma, serta agama dan
dengan sedalam-dalamnya sampai
ke dasar persoalan.
Ciri-ciri penalaran
Adanya suatu pola berpikir secara luas dapat disebut logika. Kegiatan
penalaran merupakan suatu proses berpikir yang logis dalam arti
melakukan sebuah kegiatan berpikir menurut suatu pola atau logika
tertentu.

Sifat analitik dari proses berpikirnya. Penalaran merupakan suatu


proses berpikir yang menyandarkan diri kepada suatu analisis, dan
kerangka berpikir yang digunakan untuk analisis tersebut adalah
logika penalaran yang bersangkutan.
Pendapat tentang ilmu

◦ Karel Jaspers ◦ Al-Ghazali


ilmu adalah usaha manusia untuk mendengarkan Cara pandang terhadap ilmu fiqh (sebagai bagian
jawaban-jawaban yang keluar dari dunia yang dari ilmu secara umum) sangat menekankan
dihuninya. Ilmu bukan tujuan tetapi sarana, aspek aksiologinya yakni kemaslahatan hidup di
karana hasrat akan kebenaran itu berhimpit dunia dan akhirat. Dengan demikian, akal sebagai
dengan etika pelayanan bagi sesama manusia dan peretas ilmu betapapun hebatnya tidak boleh
tanggungjawab secara agama. meninggalkan bahkan harus mau dikontrol oleh
wahyu sebagai pembawa pesan moral agar akal
dan ilmu sebagai anak kandungnya menjadi
meaningfull bukan meaningless.
DASAR DAN
KLASIFIKASI ILMU
DALAM ISLAM
Struktur Ilmu Pengetahuan dalam Islam

◦ Menurut Simanhadi Widyaprakosa,


terjadinya struktur ilmu pengetahuan
tidak bisa dilepaskan dari proses
pembentukan ilmu itu sendiri, yaitu dari
pengetahuan faktual yang bersifat konkrit
samai dengan tersusunnya teori atau dalil
yang bersifat abstrak.
ilmu itu adalah sebagai produk
pengkajian terhadap pernyataan,
atau sebagai proses mengatasi
atau memecahkan masalah dalam
kehidupan praksis, dimana
keduanya saling medukung.
Paradigma Islam dan Konstruksi Ilmu Profetik

◦ Menurut Kuntojiwo, paradigma Al-Qur’an ◦ Nilai-nilai normatif ini ada dua, yaitu:
berarti suatu konstruksi pengetahuan. Jadi, di
1. Nilai praktis yang dapat diaktualkan dalam
samping memberikan gambaran aksiologis,
perilaku sehari-hari
paradigma Al-Qur’an juga dapat berfungsi
untuk memberikan wawasan epistemologi. 2. Nilai-nilai praktis yang harus diterjemahkan
dulu dalam bentuk teori sebelum diterapkan
dalam perilaku.
◦ Sampelnya adalah statemen-statemen yang
terdapat dalam Al-Qur’an dan hadits
merupakan nilai-nilai normatif.
Pendekatan sinetik-analitik
Pendekatan ini menganggap bahwa pada dasarnya
kandungan Al-Qur’an itu sendiri terdiri dari dua
bagian, yaitu:
1. Berisi konsep-konsep yang disebut ideal-
type
2. Berisi kisah-kisah sejarah dan amsal-amsal
yang disebut arche-type.

Dengan pendekatan sinetik dimaksudkan untuk


menonjolkan nilai subyektif-normatifnya dengan
tujuan mengembangkan perspektif etik dan moral
individual. Sedangkan dengan pendekatan analitik
dimaksudkan untuk menerjemahkan nilai-nilai
normatif kedalam level obyektif.
lima program reinterpretasi
1. Pengembangan penafsiran sosial struktural lebih daripada penafsiran individual ketika
memahami ketentuan-ketentuan Al-Qur’an.
2. Reorientasi cara berpikir dari subjektif ke objektif. Tujuannya adalah untuk menyuguhkan Islam
pada cita-cita obyektifnya
3. Mengubah Islam yang normatif menjadi teoritis.
4. Mengubah pemahaman yang ahistoris menjadi historis.
5. Merumuskan formulasi wahyu yang bersifat umum menjadi formulasi yang spesifik dan
empiris.
penutup
◦ Konstruksi paradigma baru ilmu pengetahuan harus didasari oleh keyakinan bahwa ilmu itu
bersifat relatif. Karena ilmu pengetahuan terlebih pada ilmu-ilmu sosial sekarang ini mengalami
kemandekkan, fungsinya hanya terbatas pada memberi penjelasan terhadap gejala-gejala sosial
saja. Ilmu-ilmu sosial disamping menjelaskan juga harus dapat memberi petunjuk ke arah
transformasi, sesuai dengan cita-cita profetiknya, yaitu humanisasi atau emansipasi,
liberalisasi dan transdental.

Anda mungkin juga menyukai