Anda di halaman 1dari 12

HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DAN KONTROL DIRI

PADA IBU-IBU MAJELIS PENGAJIAN

Disusun Oleh :
Dewi Purnamasari
UHAMKA 2012

Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka
Jakarta
2016
Latar Belakang

melihat kesenjangan yang di lakukan ibu-ibu majelis


pengajian,dimana kegiatan positifnya di majelis pengajian
ternyata tidak semua berdampak positif pula kepada
lingkungan di luar majelis pengajian.

Tujuan

Mengetahui adanya hubungan antara fungsi keluarga dan


kontrol diri pada Ibu-ibu majelis pengajian
LANDASAN TEORI
FUNGSI KELUARGA

Keluarga adalah sistem sosial dan fundaments masyarakat


yang dibentuk melalui kesepakatan bersama keluarga pria dan
wanita. Keluarga memiliki efek tertinggi pada individu dan
membentuk perilaku mereka setiap saat.Sebuah perilaku yang
dibuat dalam kaitannya dengan anggota keluarga lainnya tidak
terbatas pada perilaku menyenangkan dapat dikatakan
normal,tetapi keluarga juga dapat membentuk fungsi yang
abnormal juga (Epstein,Baldwin, & Bishop, 1983).
DIMENSI FUNGSI KELUARGA
1. Pemecahan Masalah
2. Komunikasi
3. Peran
4. Responsivitas
5. Keterlibatan afektif
6. Kontrol prilaku
LANDASAN TEORI
KONTROL DIRI

kontrol diri dikonsepkan sebagai sebuah regulasi diri atau


kemampuan untuk mengatur diri secara strategis dalam respon
pada tujuan, prioritas, dan permintaan lingkungan.(Tangney
dkk,2004)
DIMENSI KONTROL DIRI
1. Self Disipline
2. Non implusive/delibrate
3. Health habits
4. Work ethic
5. Reliability
METODE PENELITIAN

Kuantitatif dengan Teknik


Pendekatan Analisa Korelasi
Penelitian

Independen Variabel
(bebas) :
Fungsi Keluarga
Identifikasi
Variabel Dependen Variabel
(terikat)
Kontrol Diri
POPULASI DAN
SAMPEL

Sampel sebanyak 100


Ibu-Ibu Majelis Responden dari 3
pengajian di Majelis pengajian di
Tigaraksa Tigaraksa Tangerang
TEKNIK PENGAMBILAN DATA

 Probability sampling – Cluster sampling

INSTRUMEN PENELITIAN

 Family Assement Device (FAD)


kuesioner 53 Item skala likert
 Self Control Scale

kuesioner 22 Item skala likert


HASIL ANALISA
 Berdasarkan hasil analisa statistik SPSS versi
23,menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,367
yang di dapat melalui true score dengan signifikan
p<0,01. menunjukkan adanya hubungan positif yang
signifikan antara fungsi keluarga dan kontrol diri. Yang
berarti bahwa semakin tinggi keberfungsian keluarga
seseorang maka akan semakin tinggi pula tingkat
Kontrol diri nya. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa hipotesa alternatif (Ha) penelitian diterima
karena didukung oleh data dan hipotesa nol (Ho) ditolak.
SARAN

Banyak faktor yang membentuk kontrol diri pada


seseorang.baik internal maupun eksternal termasuk
fungsi keluarga. Bagi peneliti selanjutnya, di harapkan
agar lebih menyederhanakan lagi bahasa yang di
gunakan dalam kuesioner agar responden lebih mudah
mengerti .
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai