Anda di halaman 1dari 19

PROSES IMUN DAN PERAN IL-10

PADA PERSALINAN PRETERM


IMMUN PROCESS AND
THE ROLE OF IL-10 IN PRETERM LABOR

MARDIANA AHMAD
PO 200313409
ABSTRAK
Pendahuluan
 Prematuritas didefinisikan sebagai kelahiran sebelum usia
kehamilan 37 minggu dan merupakan penyebab terbesar
morbiditas dan mortalitas neonatal.
 IL-10 mempunyai peran dalam mempertahankan keberadaan
hasil konsepsi dari reaksi penolakan dari ibu dengan memblok
reaksi inflamasi yang ditimbulkan sitokin pro-inflamasi
sehingga janin bertahan sampai aterm.
 Penelitian dengan progestin dan interleukin10 (IL-10 memberi
bukti keduanya berperan meningkatkan usia kehamilan serta
sebagai terapi alternatif untuk mencegah komplikasi
kehamilan preterm.
ABSTRAK
Tujuan Penulisan & Kata Kunci
 Menjelaskan Peran IL-10 term dan Preterm
 Menjelaskan peran immuno-modulator kelahiran
preterm
 Menjelaskan perubahan immuno-modulator ibu
dan janin

 Kata Kunci  Immunity, Preterm, Inter Leukin-10


PEMBAHASAN

 Preterm Labor (PTL) dan Preterm Delivery (PTD) 


persalinan atau kelahiran sebelum usia kehamilan 37
minggu.
 Sekitar 30% persalinan prematur didahului Pre-
mature Rupture of Membranes(PROM).
 Semua bayi yang lahir kurang dari 2500 gr dianggap
prematur (Peltier, 2003)

Peltier MR. lmmunology of term and preterm labor. Reproductive Biology andEndocrinologY 2003;1:122
PEMBAHASAN
Definisi - Patofisiologi Persalinan Preterm

 Persalinan preterm berkaitan  kejadian infeksi vagina, yang


menginfeksi korio-desidua dan akhirnya menginvasi khorion,
amnion, cairan amnion dan janin.
 Sebagai respon pathogen infeksi, sistem immun ibu
menimbulkan reaksi inflamasi persalinan preterm.
 Percobaan dengan memakai eksplan khorio desidua yang
dirangsang lipopolisakarida (LPS) menemukan peningkatan
TNF-α yang mencapai kadar maksimum setelah 4 jam pasca
paparan.
 Sedangkan peningkatan produksi IL-β oleh rangsangan LPS
mencapai maksimum 12 jam setelah paparan (Sato,2003)
Demikian juga dengan prostaglandin (PGE2).
Sato TA, Keelan JA, Mitchelt MD. Critical Paracrine lnteractions Between TNF- q and lL-10 Regulate Lipopolysaccharide-stimulated Human
Choriodecidual Cytokine and Prostaglandin E2 Production. The Journal of lmmunology 2003;170:158- 166.
PEMBAHASAN
Definisi - Patofisiologi Pers Preterm

Selama kehamilan reseptor progesteron myometrium


receptor B (PR-B)  menekan receptor estrogen receptor
α (Erα)  terjadi dominasi progesteron.
Pada kehamilan aterm terjadi peningkatan reseptor
progesteron receptor A (PR-A) yang menekan PR-B 
terjadi penurunan kepekaan myometrium terhadap
progesteron,  terjadi penurunan fungsional aktivitas
progesteron
Penurunan fungsional progesteron ini memberi jalan
aktivasi kaskade proinflamasi yang berbarengan dengan
aktivasi estrogen memulai proses persalinan
PEMBAHASAN
Definisi - Patofisiologi Pers Preterm
 Penarikan fungsional  produksi sitokin pro-infiamasi
seperti TNF-α,IL-1β,IL-6 dan IL-8 meningkat 
meningkatkan produksi berbagai matrix
metalloproinase (MMP) dan cyclo-oxygenase-2 (COX-
2) dan prostaglandin E2 (PGE2).
 Selanjutnya terjadi perubahan berupa; dilatasi dan
penipisan pada serviks, penurunan TIMP, penurunan
PGDH, dan penurunan kekuatan dan ambang batas
pecah selaput ketuban dan terjadi peningkatan
reseptor oksitosin dan PGE2 pada myometrium
(Peltier ,2003).
PEMBAHASAN
Definisi - Patofisiologi Pers Preterm
Terdapat 3 proses yang mengawali persalinan
yang saling berkaitan (Peltier,2003):
 Remodelling serviks sehingga dapat diregang.
 Kelemahan dan ruptur selaput ketuban pada
daerah yang menutupi serviks
 Dimulainya kontraksi berirama yang makin
lama makin sering dan kuat.
PEMBAHASAN
Definisi - Patofisiologi Pers Preterm
Peranan sitokin proinflamasi pematangan serviks
 melalui beberapa cara (TNF-α dan IL-1β  
produksi MMP-1,MMP-3, MMP-9 dan cathepsin )
 IL-1β menekan TIMP-2
 IL-1β meningkatkan COX-2 dan PGE2
 PGE2 meningkatkan proteinase dan
permeabilitas pembuluh darah terhadap lekosit
 IL-8 menarik lekosit ke serviks untuk
melepaskan MMP-8 dan netrofil elastase.
PEMBAHASAN
Imunomodular Jaringan Ibu dan Janin

Produksi sitokin proinflamasi yang  atau


menyimpang seperti IL-1β, TNF-α, dan IFN-γ pada
ibu-janin berbahaya bagi kehamilan.
IL-10 juga cenderung  sitokin penting karena
menekan produksi sitokin proinflamasi oleh sel lain.
Interleukin-10 (IL-10)  imunosupresi dan molekul
anti inflamasi paling poten karena dapat
menghambat produksi sitokin dan proliferasi sel-T. IL-
10  mengatur aktivitas imunosupresi secara luas
pada bermacam sel immun (Murphy, 2006)
Imunomodular selama Persalinan
Peran IL-10

• IL-10 merupakan sitokin anti-inflamasi penting dalam


kehamilan yang menghambat ↑ regulasi dari MMP-2 dan
MMP-9 dan mempromosikan penghentian Th1 ,reaksi
penolakan inflamasi terhadap unit janin-plasenta(Zhou Y
e,t al, 1997).
• Kehamilan dapat dipisahkan menjadi tiga tahap imunologi
yang berbeda: implantasi→ peradangan, kehamilan
aktif→anti-inflamasi, dan partus→peradangan.
• Pemeliharaan pemrograman kekebalan temporal pada
kehamilan sangat penting untuk hasil yang baik
• Penelitian pada tikus yang diberi infus IL-10
mencegah persalinan prematur (Terron.et al, 2001).
• Vili menghasilkan IL-10, meskipun tidak jelas
bagaimana IL-10 memengaruhi diferensiasi
trofoblas dan invasi.
• Ada kemungkinanpenurunan transkripsi MMP-9
di bawah pengaruh IL-10 dalam sitotrofoblas vili(Roth
I, et al,1996; Roth I, et al,1999).

• Sel Natural Killeruterus (uNK), limfosit utama yang


ada dalam desidua selama kehamilan, memiliki
kemampuan memroduksi dan diatur oleh IL-
10(Chaouat G, et al, 1997; Lidstrom C, et al, 2003; Murphy SP,et al,2005)
• Makrofag desidua merupakan sel jenis bawaan
kekebalan yang terlibat dalam pengembangan yang
tepat dari plasenta(Lidstrom C, et al, 2003).
• Hal penting bahwa kemampuan imunologi sel uNK dan
makrofag desidua berasal dari model kehamilan pada
tikus yang dibangun di laboratorium.
• Dalam respon terhadap rangsangan inflamasi seperti
Lipopolisakarida (LPS), suatu agonis Toll Like Receptor 4
(TLR4), resorpsi janin atau kelahiran prematur dapat
diamati.(Murphy etal,2004,Murphy et al, 2005)
• lingkungan anti-inflamasi, mungkin didominasi oleh IL-
10, yang diperkuat selama kehamilan kemungkinan
besar sebagai mekanisme toleransi terhadap janin
allograft.
Kesimpulan
• Mekanisme persalinan pretermaktivasi poros
hypothalamus-pituitary-ovary (HPO), maternal fetal,
inflamasi/infeksi, perdarahan decidua atau thrombus dan
distensi uterus patologis
• Selama kehamilan, berbagai sitokin juga diekspresikan oleh
sel-sel desidua dan EVTs dalam penambahan pada sel immun.
• Keseimbangan respon imun dibutuhkan bagi kehamilan
normal.
• IL-10 merupakan sitokin anti-inflamasi penting dalam
kehamilan yg menghambat pe↑ regulasi MMP-2 dan MMP-9
dan mempromosikan penghentian Th1, reaksi penolakan
inflamasi terhadap unit janin-plasenta.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai