Anda di halaman 1dari 18

u

Peningkatan Komitmen Mutu Sistem


ut
M
en
Pengelolaan Darah dan Donor Darah
itm
m
Ko

Aspian Achban, S.T. (NDH 38A)


dr. Eko Wahyuddin, S. (NDH 26A)
Asrullah Adiatma, S. Kep. (NDH 30A)
Aci, S.A.P. (NDH 25A)
Omi Shobrina, S.Kep., NS. (NDH 8A)
Andi Nur Hidayah, S.T. (NDH 9A)
Karmila Wati, S.Kep., NS. (NDH 10A)
BA
B
I
Latar Belakang
PMI merupakan bank darah yang mendapatkan stok darah dari
para sukarelawan

Tahun 2018, pemerintah menginstruksikan semua RS memiliki


Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) dan
terintegrasi dengan Kemenkes namun belum ada fitur donor
darah
Jumlah Rumah Sakit: 2734, baru 1423 rumah sakit telah
menggunakan SIMRS dan berfungsi. Sedangkan, 134 diantara
sudah memiliki SIMRS namun tidak berfungsi serta sebanyak
1177 RS masih belum memiliki SIMRS dan pendataan stok
darah dilakukan secara manual.
BA
B
I
Manfaat

Duplikasi Data
Responsif

Riwayat
Distribusi Data
BA
B
I
Tujuan
Untuk mendistribusikan Kantong darah sesuai dengan kebutuhan daerah

Agar data pendonor darah dapat tersinkronisasi baik yang terdapat di PMI, Rumah sakit
ataupun Aplikasi

Agar pelayanan lebih responsif karena terdapat group yang tersedia ketika membutuhkan
darah

Sesuai target kebutuhan golongan darah yang diinginkan

Waktu donor lebih teratur karena terdapat pengingat waktu donor

Mengingatkan lokasi dimana terdapat event donor darah terdekat

Setiap platform dapat saling berkomunikasi dan sama-sama berpartisipasi dalam database
pengelolaan darah di Indonesia
BA
B
I
Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2011 tentang Pelayanan Darah;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2014 Tentang Sistem Informasi
Kesehatan;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2016 Tentang Fasilitas Pelayanan
Kesehatan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2017 tentang Inovasi Daerah, atau pembaharuan dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2019 tentang Panduan Perilaku
Interaksi Pelayanan Publik Di Lingkungan Kementerian Kesehatan;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Bidang Perumahsakitan;
8. Undang-undang Republik Indonesia nomor 1 tahun 2018 pasal 22 tentang kepalangmerahan.
BA
B
II
Pengertian Komitmen
Kata komitmen merupakan kata serapan dari bahasa Inggris “commitment” di mana
secara etimologis kata tersebut berasal dari bahasa latin “committere”, yang artinya
untuk menyatukan, menggabungkan dan mempercayai.

Dalam Kbbi komitmen adalah perjanjian atau keterikatan untuk melakukan sesuatu.

Menurut Soekidjan (2009), komitmen adalah kemampuan dan kemauan untuk


menyelaraskan perilaku pribadi dengan kebutuhan, prioritas dan tujuan organisasi.

Menurut kelompok kami, komitmen adalah sebuah janji setia atau keterikatan
baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain yang selaras dengan
kebutuhan, prioritas dan tujuan kelompok.
BA
B
II
Pengertian Mutu
Mutu adalah gambaran total sifat dari suatu produk atau jasa pelayanan yang berhubungan dengan
kemampuannya untuk memberikan kebutuhan kepuasan (American Society For Quality Control)

Pengertian Mutu berdasarkan Para Ahli :

●Philip B. Crosby: mutu berarti kesesuaian terhadap persyaratan

●W. Edwards Deming: mutu berarti pemecahan masalah untuk mencapai penyempurnaan terus-menerus

●Joseph M. Juran: mutu berarti kesesuaian dengan penggunaan

Menurut kelompok kami mutu adalah nilai dari suatu produk atau pelayanan dimana menjamin
kepuasan bagi khalayak
BA
B
II
Pengertian Komitmen Mutu

1. Menurut widyaiswara BDA sukamandi Darmayanti: Komitment mutu adalah prmahaman


konsep mengenai efektivitas, efisiensi, inovasi dan mutu penyelenggaraan pemerintah.
2. Komitment mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang tercermin
dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai *H. Gusman S.Ag M.Pd
3. Komitment mutu adalah merupakan suatu sikap pegangan dan sekaligus senagai
motivasi bagi seorang aASN yang bekerja, memberikan pelayanan kepada masyarakat
demi mewujudkan kepuasan dan pemerintahan yang baik dan bersih (andi Amri Karaka)
4. Komitmen mutu menurut kelompok kami: Janji setia yangbdilaksanakan dengan bai
oleh individu maupun kelompok untuk memenuhi standar, nilai/ukuran yang
mempunyai ciri/sifat dan dan dijadikan ukuran oleh khalayak.
BA
B
II
Asas Komitmen Mutu

Efektivitas merupakan sejauh mana sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang
ditetapkan (RIchard L Daft dalam Tita Maria Kanita.2010:8)

Efisien merupakan jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan
organisasi. Efisien ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, biaya, dan tenaga yang
dibutuhkan untuk mencapai sebuah tujuan. (RIchard L Daft dalam Tita Maria Kanita.2010:8)

Inovasi, muncul karena adanya dorongan kebutuhan organisasi/perusahaan untuk


beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang terjadi disekitarnya.
Menjaga Komitmen Mutu
● Goals (Tujuan)
Menjaga komitmen dan konsistensi: visi, misi, dan tujuan organisasi
● Roles (Peran)
menjalankan tugas, peran, dan fungsi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan secara akuntabel,
profesional, dan inovatif
● Procedures (Prosedur)
Ditetapkan berbasis peraturan perundang-undangan, kebijakan, prosedur operasi baku
atau SOP (Standard Operating Procedure), SPP (Standar Pelayanan Publik) dan SPM (Standar
Pelayanan Minimal)
Menjaga Komitmen Mutu
• Menjaga komitmen dan konsistensi: visi,
Goals (Tujuan) misi, dan tujuan organisasi

• Menjalankan tugas, peran, dan fungsi sesuai


dengan ketentuan peraturan perundang-
Roles (Peran) undangan secara akuntabel, profesional, dan
inovatif

•Ditetapkan berbasis peraturan perundang-undangan,


Procedures (Prosedur) kebijakan, prosedur operasi baku atau SOP (Standard
Operating Procedure), SPP (Standar Pelayanan Publik)
dan SPM

Relationship • Membina hubungan, komunikasi yang baik,


dan perhatian dengan tulus terhadap
(Hubungan) kebutuhan pelanggan

Leadership • mengutamakan kepemimpinan


(Kepemimpinan) berkualitas tinggi;
Upaya Memperbaiki Komitmen Mutu:

MAKE YOUR BLOOD MORE VALUEABLE


AND KEEP CONNECTING
BA
B
II
Sistem masih berdiri
sendiri-sendiri

Kebanyakan komunikasi
Kondisi saat ini

menggunakan telepon

Sulit mengetahui stok


darah dalam keadaan
darurat

Sulit mencari pendonor


yang sesuai dalam waktu
singkat

Rumah Sakit memiliki


SIMRS Khanza tapi
masih bersifat lokal
BA
B
II
Gap
Belum ada sistem yang terintegrasi

Data pendonor belum tersinkronisasi

Mendistribusikan kebutuhan darah pada suatu wilayah berdasarkan kebutuhan

Sulitnya menemukan Pendonor dalam keadaan darurat

Tidak ada management data donor darah yang telah terjadi

Rumah sakit dan PMI tidak dapat saling berkomunikasi secara langsung tentang stok
darah yang dimiliki masing-masing instansi

Untuk mengakses data terkait pengelolaan darah di masing-masing instansi masih


menggunakan sistem lokal dan aplikasi khusus
Solusi dari Kelompok III
BA
B
II
BA
B
II
Strategi / Guideline / Tahap - tahap untuk menghindari
implementasi yang keliru

● Memahami sistem kerja dan arsitektur pihak-pihak yang akan diintegrasikan.


● Menentukan domain-domain utama apa saja yang akan diintegrasikan supaya
tidak melebar ke domain yang tidak diinginkan.
● Menentukan kebutuhan apa saja yang diperlukan untuk integrasi aplikasi
Donor Darah dengan PMI
● Merancang arsitektur sistem sesuai kondisi di lapangan dan tujuan yang ingin
dicapai
● Melakukan testing dan maintenance secara berkala
BA
B
III
Kesimpulan

● Teknologi merupakan jembatan yang mampu meningkatkan pelayanan ASN


dan meningkatkan Mutu pelayanan
● Dengan memaksimalkan komitmen mutu, sistem ini dapat berjalan dengan
maksimal dan memberi manfaat yang besar untuk masyarakat
● Dibutuhkan peran aktif dari tiap instansi terkait dan masyarakat untuk
mensukseskan sistem ini
● Untuk pengembangan di masa yang akan datang dapat di integrasikan dengan
sistem Blockchain agar lebih transparan dan aman
Referensi
Cetak Biru (BLUEPRINT)) Sistem Aplikasi E-Goverment bagi Lembaga Pemerintah Daerah

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2017. “Tahun 2018, Semua Rumah Sakit Harus Sudah Punya SIMRS Terintegrasi”, (Online), (
http://www.yankes.kemkes.go.id/read-tahun-2018-semua-rumah-sakit-harus-sudah-punya-simrs-terintegrasi-2647.html, Diakses tanggal 16 Juni 2021).
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2015. “SIMRS Gratis”, (Online), (http://www.yankes.kemkes.go.id/read-simrs-gratis-608.html, Diakses tanggal 16
Juni 2021).

Nugraha., Alwin Hadi. “Sistem Informasi Pelayanan PMI UDD di Kabupaten Bandung Berbasis Desktop”, Universitas Komputer Indonesia.
Yu Jun_xiang. The research and Application of EAI Based on Web Service[D].Hangzhou:Zhejiang University, 2006.

Linthicum, D. S., 2000. Enterprise Application Integration. Essex, UK: Addison Wesley Longman Ltd.

D. Yan, P. Wuliang, and Z. Li, “Enterprise application integration: An overview,” Proc. - 2nd 2008 Int. Symp. Intell. Inf. Technol. Appl. Work. IITA 2008 Work.,
pp. 953–957, 2008.

Digital Sistem Rumah Sakit “Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit“ (http://digis.co.id/dsrs-digital-sistem-rumah-sakit/, Diakses tanggal 16 Juni 2021).

Anda mungkin juga menyukai