Anda di halaman 1dari 4

BAB 4 FILSAFAT : DANNY K.

WIBISONO

ANTARA PRODUK & NRP 0802520109


ILMU KOMUNIKASI

ALAT KM20A
KARAKTER FILSUF
 Ide dan pandangan yang berani
 Tidak terduga
 Mengagetkan dan bahkan yang dipandang sesat oleh mayoritas orang
 Kontroversi : Thales (Alam semesta dari bahan baku air), Thomas Hobbes (Sifat
dasar manusia saling memangsa), David Hume (Segala hal metafisika-agama dan
semacamnya adalah omong kosong), Nietzsche (Tuhan sudah mati), Karl Marx
(Agama adalah candu masyarakat agar kaum buruh tidak menyadari posisi dan
menghalangi memberontak kepada juragan mereka), Freud (Serumit apapun urusan
manusia, pada ujungnya cuman satu : libido seksual).
 Teori kontroversi dari Filsuf memang terbukti dengan kejadian adanya Perang
Troya karena “urusan rebutan perempuan”, “penerima doktrinasi agama seperti
teroris juga karena pelaku frustasi atas hidupnya”
KESENJANGAN FILSUF &
AWAM
 Seorang Filsuf tidak mau begitu saja menerima dan menyakini apa yang diterima dan
diyakini oleh mayoritas orang (awam);
o Umumnya orang berpendapat bahwa agama adalah pegangan dan falsafah hidup;
o Pendapat tentang agama berbeda oleh Karl Marx (agama adalah candu) dan Nietzsche yang menyebutkan bahwa
Tuhan sudah mati;

 Keragaman pandangan seorang Filsuf yang tidak sejalan dengan awam, berawal dari konteks
kehidupan sang Filsuf itu sendiri, baik konteks sosial, psikologis maupun konteks sejarah
hidupnya secara umum;
o Karl Marx : sifat kritisnya dilatar belakangi oleh background keluarga kelas menengah, sifat kritis karena
keberpihakanya kepada kaum buruh sehingga teori-teori Marx selalu kritis terhadap kaum borjuis dan kekiri-kirian;
o Pada tahun 1854, Nietzsche masuk Gymnasium di kota Naumburg, namun empat tahun ia pindah ke sebuah
sekolah asrama Lutheran. Di sana, Nietzsche sudah membaca karya-karya para sastrawan dan pemikir besar, dan ia
sangat mengagumi kebudayaan Yunani kuno, maka pada saat itu ia sangat meminati Plato dan Aeschylum.
Kemudian pada tahun 1864 Nietzsche memulai studi di Universitas Bonn, dan pada tahun 1865 ia belajar filologi
di kota Leipzig di bawah bimbingan Profesor Ritschl. Di kota inilah ia menemukan buku Scopenhauer, “Die Welt
als Wille und Vorstellung”.Di kota ini juga pada usianya yang kedelapan belas Nietzsche kehilangan
kepercayaannya kepada Tuhan dan Ia mulai mencari-cari dan berusaha menemukan Tuhan baru;
KESENJANGAN FILSUF &
AWAM (LANJUTAN)
Perspektif, fokus, cara bernalar dan perangkat intelejensi yang dipakai ketika
seseorang membahasa satu masalah pasti juga sangat menentukan mengapa
seseorang berkesimpulan A sementara yang lain berkesimpulan B;
o Cara berpikir Filsuf juga tergantung dari tingkat pendidikan sehingga mempengaruhi wawasannya;
o Nietzsche belajar teoloogi dan filologi klasik di Universitas Bonn
o Tohmas Hobbes tidak menyukai pelajaran fisika dan logika Aristoteles.

 Para Filsuf itu biasanya memakai istilah-istilah dengan arti tersendiri yang tidak
sama dengan yang dipahami orang secara umum;
o Filsuf yang berasal dari agama formal adalah orang yang hidup dan bernalar dengan memegang
tuntutan agamanya. Contoh : Al-Kindi, Ibnu Sina, Al-Ghazali,
o Filsuf yang atheis (tidak percaya Tuhan)
o Ibarat seperti pisau, kita bisa gunakan untuk kebaikan atau kita gunakan untuk membunuh;

Anda mungkin juga menyukai