Anda di halaman 1dari 10

SISTEM EKONOMI ISLAM (SEI)

Widiyanto bin Mislan


Cokrohadisumarto
SISTEM EKONOMI ISLAM

• “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam


keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan.
Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS: Al-Baqarah
(2):208).
• Ekonomi dalam pandangan Islam adalah bagian dari totalitas sistem yang
lengkap yaitu Islam, dan hukum hukum yang diterapkan pada bidang
ekonomi adalah hukum-hukum Islam.
• Untuk itu Islam telah menjadikan falsafah ekonominya berpijak pada
upaya untuk menjalankan aktivitas perekonomian dengan berpegang
kepada perintah dan larangan Allah yang didasarkan pada kesadaran
adanya hubungan manusia dengan Allah SWT (An-Nabani, 1996).
• Islam mempunyai sistem ekonomi (jaringan aturan) tersendiri yang
berbeda dengan sistem ekonomi lainnya dengan berdasarkan pandangan
hidup Islam dengan dorongan untuk ketaqwaan kepada Allah.
• Sistem ekonomi adalah suatu set aturan dan regulasi yang
menetapkan/menegaskan bagaimana mendistribusikan kekayaan,
bagaimana cara memilikinya dan bagaimana membelanjakannya.
• Khaf (2000): setiap sistem ekonomi pasti didasarkan atas ideologi yang
memberikan landasan dan tujuannya di satu pihak dan aksioma-aksioma
serta prinsip-prinsipnya dipihak lain.
• Islamic Religion (2011): sistem ekonomi Islam sebagai jaringan aturan yang
disebut syariah.
• Sebagai bagian integral dari wahyu, maka syariah menjadi panduan untuk
tindakan manusia yang meliputi setiap aspek kehidupan - spiritual, individu,
sosial, politik, budaya, dan ekonomi.
• Artinya bahwa ekonomi Islam adalah ekonomi yang berdasarkan nilai-nilai
ketuhanan, dengan menganut nilai-nilai yang bersumber pada syara’ yaitu
yang tertuang dalam Al-Qur’an dan Sunnah Rasul.
• Akhtar (1997): sistem ekonomi Islam sejati hanya bisa dipelajari dalam
konteks pandangan hidup Islam secara keseluruhan.
• Azas falsafah sistem ekonomi Islam adalah tauhid.
• Kahf (2007): sistem ekonomi Islam berlandaskan pada tiga filosofi dasar:
(i) bahwa Allah itu Esa pencipta segala mahluk dan semua yang diciptakan
tunduk kepada – Nya,
(ii) dunia ini, semua harta dan kekayaan sumber – sumber adalah milik
Allah dan menurut kepada kehendaknya.,
(iii) iman adanya hari pengadilan yang mempunyai efek penting pada
perilaku ekonomi manusia.

• Sistem ekonomi Islam juga mempunyai tiga prinsip umum :


(i) pemilikan pada hakikatnya milik Allah dan pemilikan pada manusia
adalah pemilikan pada kemanfaatannya,
(ii) prinsip keseimbangan bukan berat sebelah,
(iii) prinsip keadilan.
• Berdasarkan filosofi dasar dan prinsip-prinsip umum tersebut diturunkan
aturan operasioanl sistem ekonomi:
(i) zakat sebagai aturan operasioanl yang pertama, kemudian
(ii) pelarangan riba,
(iii) qirad (kerjasama ekonomi),
(iv) jaminan sosial, jaminan pinjaman dan hutang,
(v) sistem warisan dan
(vi) peran pemerintah sebagai fungsi kontrol.
Sistem Azas Nilai Dasar/ Prinsip umum Nilai Instrumental/aturan
Ekonomi Filsafat/filo- operasional
sofi dasar
Kapitalis Laissezfaire  Hak pemilikan  Nilai persaingan
perorangan adalah tanpa sempurna
batas ( absolute ).  Kebebasan keluar
 Kebesasan memiliki masuk pasar tanpa
segala macam kegiatan restriksi
ekonomi
 Tiap komoditi dianggap
baik secara moral dan
ekonomi sepanjang dapat
dijual
Marxisme Pertentangan  Hak memiliki hanya  Semua perencanaan
kelas untuk kaum prolektar ekonomi dilakukan
 Distribusi factor produksi secara sentral
dan apa yang diproduksi  Pemilikan factor
diatur negara produksi diatur secara
 Distribusi diatur terpusat kolektif
 Pendapatan hak kolektif,
distribusi kolektif.
Sistem Azas Nilai Dasar/ prinsip umum Nilai Instrumental/ aturan
Ekonomi Filsafat/filo- operasional
sofi dasar
Islam Tauhid 1. Pemilikan pada
1. Zakat
hakikatnya milik Allah
 Pemilikan terletak 2. Pelarangan riba
pada memiliki
3. Kerjasama ekonomi
kemanfaatannya dan
bukan menguasai 4. Sistem warisan
secara mutlak.
5. Jaminan Sosial
 Pemilikan terletak
pada sepanjang 6. Peran Negara
umur selama hidup ,
jika mati maka di
teruskan ke ahli
waris
 Pemilikan perorangan
tidak diperbolehkan
tehadap sumber-
sumber yang
menyangkut
kepentingan umum
2. Keseimbangan
3 Keadilan
TUJUAN DAN PRINSIP SEI

• TUJUAN:
• 1. Pencapaian falah (kebahagiaan umat manusia dunia – spiritual, moral
dan sosial ekonomi (materiil), dan akhirat.
“ Ya tuhan kami berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan diakhirat
dan peliharalah kami dari siksa neraka “(QS:2:201)
2. Distribusi sumber-sumber ekonomi, kekayaan dan pendapatan yang
adil dan merata . Mencegah konsentrasi kekayaan pada sedikit orang (QS;
al Hasyr (59): 7), melalui pelembagaan zakat, sedekah, pewarisan, wasiat,
pelarangan riba, melarang cara memperoleh harta secara haram,
pelarangan penimbunan.
3. Tersedianya kebutuhan dasar (makanan, pakaian, dan tempat tinggal
bagi seluruh warga negara Islam. mendapatkan kebutuhan daar minimal
merupakan hak mendasar setiap manusia. Negara mempunyai kewajiban
untuk menyediakan.
• 4. Tegaknya keadilan sosial ekonomi diantara seluruh anggota masyarakat.
Islam mengatur zakat dan sedekah secara terperinci.
• “ kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan yang sempurna, sebelum
kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang
kamu nafkahkan maka sungguh Allah mengetahuinya “(QS:3:92)
• 5. Mengutamakan persaudaraan dan persatuan diantara kaum muslimin.
(QS:2:177, 215)
• 6. Pengembangan moral dan materiil melalui sistem pajak dan fiskalnya
terutama zakat. Ini berkaitan dengan distribusi dan pembersihan jiwa.
• 7. Sirkulasi harta melalui zakat, mencegah penimbunan.
• 8. Terhapusnya eksploitasi. Melalui pelarangan riba (QS:2:278-279)
• PRINSIP:

1. Allah menentukan benar dan salah (halal haram) QS:5:87-88)


2. Prinsip penggunaan. Selain halal haram, memperhatikan sikap
kehatihatian, untuk mkan yang halal lagi baik, jangan mengikuti langgkah
syaitan (QS;2:168), Annahl(16):114), tidak makan berlebihan (Qsal-a’raf
(7):31)
3. Prinsip pertengahan, tidak melampaui batas. “ Dan orang-orang yang
apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak pula
kikir, dan adalah pembelanjaan itu ditengah-tengah antara yang demikian
(QS: al furqan(25):67).
4. Kebebasan ekonomi, individu diberi kebebasan untuk mencari harta,
memiliki dan menikmatinya, membelanjakannya.
5. Prinsip keadilan baik untuk aspek produksi, distribusi, konsumsi dan
pertukaran. Tidak ada eksploitasi, harus jujur, legal, tidak ada kecurangan,
penipuan, pelacuran, dll.

Anda mungkin juga menyukai