Anda di halaman 1dari 13

VIII.

SISTEM
KEUANGAN SYARIAH
Sistem keuangan di Indonesia :
1. perbankan,
2. pasar modal,
3. reksadana,
4. asuransi,
5. lembaga pembiayaan,
6. pegadaian,
7. dana pensiun,
8. modal ventura,
9. koperasi,
10. BMT (Baitul Maal wa Tamwil),
11. lembaga keuangan mikro lainnya,
12. lembaga keuangan lainnya.
Namun demikian, sistem keuangan di Indonesia
didominasi oleh perbankan. Hal tersebut juga tercermin
dalam sistem keuangan syariah.
Dalam sudut pandang konvensional, ilmu
ekonomi : suatu ilmu yang mempelajari perilaku
manusia dalam memenuhi keinginannya yang
tidak terbatas dengan menggunakan faktor
produksi yang terbatas, sehingga permasalahan
utamanya adalah kelangkaan (scarcity) dan
pilihan (choices).

Ekonomi dalam islam : ilmu yang mempelajari


segala perilaku manusia dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya dengan tujuan memperoleh
falah (kedamaian dan kesejahteraan dunia
akhirat).
Menurut S.M. Hasanuzzaman, ilmu ekonomi
islam : pengetahuan dan aplikasi ajaran-
ajaran dan aturan-aturan syariah yang
mencegah ketidakadilan dalam pencarian
dan pengeluaran sumber-sumber daya,
guna memberikan kepuasan bagi manusia
dan memungkinkan mereka melaksanakan
jewajiban-kewajiban mereka terhadap Allah
dan masyarakat.
Perilaku manusia berlandaskan pada etika
dan moral yang digariskan dalam syariah
serta fitrah manusia.

Landasan-landasan syariah dan fitrah


manusia tersebut berinteraksi dengan
porsinya masing-masing hingga
terbentuklah sebuah mekanisme ekonomi
yang khas dengan dasar-dasar nilai
Ilahiyah
Faktor yang penting dalam ekonomi islam
adalah manusia islami.

Ekonomi : masalah menjamin berputarnya


harta di antara manusia, sehingga manusia
dapat memaksimalkan fungsi hidupnya
sebagai hamba Allah untuk mencapai falah
di dunia dan akhirat serta merupakan suatu
aktivitas yang kolektif.
Prinsip-prinsip dasar sistem dan kebijakan ekonomi keuangan islam (Zabswari,
1984, diolah) dirangkum sebagai berikut :
1. Kedaulatan hanyalah milik Allah (Al-Malikal Mulk) dan Dia adalah Tuhan
yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu (Ash-Shamad). Allah adalah
pemilik segala sesuatu (Al-Maalik) (QS Ali Imran (3):26, QS Ibrahim (14):2,
QS Al-Mulk (67):1)
2. Manusia diciptakan sebagai khalifah/pemimpin (wakil Allah) di muka bumi,
tetapi bukan pemilik sebenarnya (QS Al-Baqarah (2):30, QS Faathir (35):39).
3. Barang-barang dunia yang dimiliki dan diperoleh manusia adalah berkah
dari Allah, sehingga saudaranya yang kurang beruntung memiliki bagian
dalam harta saudaranya, salah satu bentuknya kewajiban zakat.
4. Hidup hemat, tidak bermewah-mewah, dan tidak mubadzir.
5. Harta tidak boleh ditumpuk dan harus selalu berputar.
6. Eksploitasi ekonomi dalan segala bentuknya dilarang, seperti riba & maysir
7. Penghapusan kesenjangan ekonomi yang akut dari para individu, sehingga
menghilangkan konflik kelas, dengan membagi harta milik seseorang yang
meninggal di antara para ahli warisnya
8. Menetapkan kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi dan yang sukarela
pada individu-individu yang memiliki kelebihan harta untuk anggota
masyarakat yang miskin dan membutuhkan.
Manakala manusia mampu menjalankan aktivitasnya dan
berinteraksi dengan semua komponen yang ada dengan
menerapkan prinsip-prinsip yang telah digariskan dalam
Al-Qur’an dan Hadits maka tujuan mencapai falah baru
dapat dicapai.

Dalam ekonomi islam tidak hanya mempelajari individu


sosial melainkan juga manusia dengan bakat religius
manusia. Ekonomi islam berkenaan dengan pilihan, yang
dikendalikan oleh nilai-nilai dasar islam, sementara ilmu
ekonomi modern sangat dikuasai oleh kepentingan
individu.
Lingkaran Aktivitas
Ekonomi Islam

Islamic Man (manusia


sosial tetapi religius)

Sumber daya
Kebutuhan yang
cukup, Distribusi
terbatas
tidak merata

Masalah-masalah distribusi

Pilihan di antara alternaif


(dituntun oleh nilai Islami dan
kepentingan kolektif)

Pertukaran terpadu dan


transfer dengan etika Islami,
bebas distorsi, sesuai
kekuatan pasar
Lingkaran Aktivitas Ekonomi
Modern

Economic Man
(manusia sosial)

Keinginan yang tidak Sumber daya terbatas,


terbatas Distribusi tidak merata

Masalah-masalah Kelangkaan

Pilihan diantara alternatif


(dituntun oleh kepentingan
individu)

Pertukaran dituntun oleh kekuatan pasar

Sumber : Mannan, 1992; Sakti, 2007, diolah


Ekonomi menjamin berputarnya harta di antara
manusia juga memiliki arti yang lebih dalam
bahwa ekonomi adalah aktivitas kolektif.

Aktivitas ekonomi tersebut dikelompokkan


menjadi 4 kegiatan utama :
1. Investasi
2. Jual beli
3. Sosial
4. Regulasi
Untuk menjalankan keempat kegiatan utama
tersebut, perlu dilandasi oleh prinsip-
prinsip utama ekonomi dan keuangan islam.

Tiga pilar terpenting : kewajiban zakat,


pelarangan riba (Bunga) dan pelarangan
maysir (judi/spekulasi),

yang intinya adalah untuk memastikan


bahwa harta/aset selalu berputar mengalir
disektor riil untuk menciptakan nilai tambah
tanpa adanya halangan.
PEMENUHAN KEBUTUHAN PENYIKAPAN
MENUJU FALAH TERHADAP HARTA

Mengembangkan, distribusi, Aktivitas mencari, mengelola,


tukar-menukar harta membelanjakan harta

INVESTASI JUAL BELI SOSIAL REGULASI


Murabahah, Murabahah,
Mudharabah, Zakat, Warisan,
Ijarah, Istishna, Ijarah, Istishna,
Musharakah Kharaj, Jizyah
Salam Salam

Hakikat Aktivitas Ekonomi Islam

Anda mungkin juga menyukai