Adalah metode volumetri yang didasari

oleh pembentukan endapan

Analit + Titran Endapan

AgNO3 ARGENTOMETRI

Kesulitan titrasi pengendapan :

 Mencari indikator yang cocok

 Pada beberapa kasus ,terutama pada
larutan encer tingkat reaksi lambat
 Komposisi endapan tidak selalu diketahui

 
Contoh :
50,00 mL NaCl 0,1000M ditirasi dengan AgNO3
0,1000M, Ksp AgCl 1 x 10-10
Hitung konsentrasi ion klorida selama titrasi dan
gambarkan kurva titrasinya

a. Pada keadaan awal (0,0 mL) AgNO3

b. Setelah penambahan 10,0 mL AgNO3
c. Setelah penambahan 49,9 mL AgNO3
d. Setelah penambahan 50,00 mL AgNO3
e. Setelah penambahan 60,00 mL AgNO3
Penyelesaian :
Na+(aq) + Cl-(aq) + Ag+(aq) + NO3-  AgCl(s) + Na+(aq) + NO3-(aq)

a.  Pada keadaan awal :

pCl- = -log [Cl-]
= -log 10-1
= 1,00

[Ag+] = 0
b. Penambahan 10,0 mL AgNO3
jumlah mmol NaCl setelah penambahan AgNO3
[Cl-] = ————————————————————————
volume campuran
jumlah mmol NaCl awal – jumlah AgNO3 yg ditambahkan
[Cl-] = —————————————————————————————
volume campuran
(50,0 x 0,10) – (10,0 x 0,1)

 [Cl ] = ———————————————
-
= 0,067 M
50,0 + 10,0
pCl = 1,17
c. Penambahan 49,9 mL AgNO3

(50,0 x 0,10) – (49,9 x 0,1)

[Cl-] = ——————————————— = 1,0 x 10-4 M
50,0 + 49,9
pCl = 4-log 1 =???
d. Pada penambahan 50,00 mL

AgCl(s) Ag +(aq) + Cl-(aq)

[Ag+][Cl-] = Ksp , pAg + pCl = 10

[Ag+] = [Cl-]

[Cl-]2 = 1x 10-10
[Cl-] = 1 x 10-5
pCl- = 5,00
e. Penambahan 60,0 mL

(60,0 x 0,10) – (50 x 0,1)

[ Ag+] = ——————————————— = 9,1 x 10-3 M

60,0 + 50,0

pAg = 2,04
Data Titrasi 50 mL NaCl 0.100 M dengan
AgNO3 0.100 M
mL AgNO3 pCl- pAg+
0,00 1,00 -
10,00 1,17
49,90 ???
50,00 5,00 5,00
60.00 - 2,04
 Kasus lain pada titrasi Argentometri
Data Titrasi Cl- 0.0500 M dengan Ag+ 0.100 M
mL AgNO3 pCl- pAg+
0,00 1,30 -
5,00 1,44 8,31
10,00 1,60 8,14
15,00 1,81 7,93
20,00 2,15 7,60
25,00 4,89 4,89
30,00 7,54 2,20
35,00 7,82 1,93
40,00 7,97 1,78
45,00 8,07 1,68
50,00 8,14 1,60
KURVA TITRASI

With the 0.01 M reagent,

the change is markedly less
but still pronounced. For
the more dilute chloride
solution, the change in pAg
Titik ekivalen in the equivalence-point
region would be too small
to be detected precisely
with a visual indicator.
 Pengaruh Ksp pada Titrasi
• Perubahan pAg pada titk
akhir menjadi lebih besar
sebagai kelarutan produk
yang semakin kecil.
– Hati-hati dalam memilih
indikator : one that changes
color in the region of pAg
from 4-6 in previous Figure.
• Ions forming precipitates
with solubility products
much larger than about
10-10 do not yield
satisfactory end points.
Indikator titrasi (Argentometri)
a. Pembentukan endapan berwarna
(Metode Mohr pH 6-10)
b. Pembentukkan kompleks berwarna
(Metode Volhard, pH asam)
c. Penggunaan indikator adsorpsi
(Metode Fajans)
 Metode Mohr :

Ag+(aq) + Cl- (aq) AgCl(s)

Ksp = 1 x 10-10 putih

Na+(aq) + Cl-(aq) + Ag+(aq) + NO3-  AgCl(s) + Na+(aq) + NO3-(aq)

2Ag+(aq) + CrO42-(aq) Ag2CrO4(s)

Ksp = 2 x10-12 merah bata

Berapa konsentrasi K2CrO4 yang

diperlukan pada titik akhir titrasi?
Konsentrasi K2CrO4 yang diperlukan pada
titik akhir titrasi:
Kelarutan (s) Ag2CrO4 = 8,4 x 10-5 mol/L
Kelarutan (s) AgCl = 1 x 10-5 mol/L

Pada titik ekivalen pAg = pCl = 5,0

[Ag+]2 [CrO42-] = 2,4 x 10-12

2,4 x 10-12
[CrO42-] = ————— = 0,02M
(1 x 10-5 )2
Metode Volhard :

Ag+ + SCN- AgSCN(s)

putih
Fe3+ + SCN- FeSCN2+(aq)
Kuning merah
 Iron(III) Ion; The Volhard Method
• In the Volhard method, silver ions are titrated with a
standard solution of thiocyanate ion:

• Iron(III) serves as the indicator:

• The titration must be carried out in acidic solution to

prevent precipitation of iron (III) as the hydrated oxide.

• The most important application of the Volhard method is

the indirect determination of halide ions.
 Metode Fajans

Ag+ + Cl- AgCl(s)

(AgCl).Ag-+ X-
lapisan
Lapisan Kelebihan klorida
primer
sekunder
HFl H+ + Fl-

(AgCl).Ag+ Fl-
Indikator metode Fajans

HInd(aq) H+(aq) + Ind-(aq)

1. A 0.0259g sample of Primary Standard grade NaCl was
dissolved in 25 mL of Water and titrated to its endpoint
using an AgNO3 titrant. The starting burette volume was
0.33 mL. The ending volume was 21.65 mL. Calculate the
concentration of the AgNO3 titrant.

Sampel 0,0259 g NaCl kelas Standar Primer dilarutkan

dalam 25 mL air dan dititrasi hingga titik akhirnya
menggunakan titran AgNO3. Volume buret awal
adalah 0,33 mL. Volume akhir adalah 21,65 mL.
Hitung konsentrasi titran AgNO3.
2. A 0.0531g sample of an unknown powder was
dissolved in 25 mL of Water and titrated to its
endpoint using the above titrant. The starting
and ending burette volumes were 0.15 mL and
32.05 mL respectively. Calculate the
percentage Chloride Ion in the sample.

Sampel 0,0531g dari bubuk yang tidak diketahui dilarutkan

dalam 25 mL air dan dititrasi ke titik akhirnya menggunakan
titran di atas. Volume buret awal dan akhir masing-masing
adalah 0,15 mL dan 32,05 mL. Hitung persentase Ion
Klorida dalam sampel.
3. 10.0456g of butter are analyzed using our
procedure and the titrant above. The burette
volumes were 0.57 mL and 28.96 mL.
Calculate the % NaCl of the butter. Keep in
mind the butter is extracted with 250 mL of
Water and only 20 mL is titrated.

10.0456g mentega dianalisis menggunakan prosedur kami

dan titran di atas. Volume buret adalah 0,57 mL dan 28,96
mL. Hitung% NaCl mentega. Ingatlah bahwa mentega
diekstraksi dengan 250 mL air dan hanya 20 mL yang
dititrasi.