Anda di halaman 1dari 17

Evolusi musik Tarling Periode Awal

Hingga Masa Kini


Teduh Hafizh S | Wahyu Rizkya
Latar belakang
Tarling sebagai karya intelektual musik khas Cirebon, memberikan andil
mengangkat nilai-nilai budaya cirebon, dalam perkembangannya diperkirakan
telah mengalami perubahan bentuk dan cara pengekspresian. Perubahan
tersebut ditandai oleh beragamnya jenis irama musik Tarling, seperti: klasik,
tarling dangdut, pop, dan tarling disko. Tarling klasik oleh sebagian pengamat
seni Cirebon, dianggap sebagai sebagai musik identitas dan jati diri melodi Kota
Udang (sebutan bagi kota Cirebon). Beragamnya musik Tarling yang terus
berubah dan berkembang di masyarakat luas, dikhawatirkan mengurangi fungsi
identitas, serta mengalami distorsi bentuk yang akhirnya bukan mustahil akan
semakin jauh dan kehilangan bentuk aslinya.
Istilah tarling
Tarling : gitar dan suling (etimologi)
Akronim: “yen wis mlatar gage eling” artinya jika seseorang sudah
banyak melakukan dosa maka segeralah bertaubat.(noer, 2009)
Kesenian tarling masuk dalam golongan seni campuran antara drama
dan musik. Dalam permainan kesenian tarling menggunakan alat-alat
musik yang terdiri dari gitar dan suling, lalu ditambahkan pula alat
musik kendang dan dog-dog sebagai kelengkapan pembantu dalam
suatu pagelaran tarling atau pementasan tarling.
Sejarah perkembangan
Muncul sejak 1931 di desa kepandean, indramayu
Kasim mempelajari gitar dan membandingkannya dengan nada yang
bersifat pentatonic pada sebuah gamelan
Sugra melakukan dengan memindahkan nada-nada pentatonic
gamelan ke dawai-dawai gitar yang bernada diatonic
Kesenian tarling kemudian berkembang di Cirebon (jayana dam Liem sin
you/pak barang). Benih-benih tarling mulai Nampak ketika gitar dan suling
dipadukan sehingga menghasilkan warna dan corak msuik yang unik dan
menarik (disporbudpae.Cirebon.go.id)

Nama tarling baru diresmikan 17 agustus 1962 ketika RRI sering menyiarkan
kesenian tersebut.

Abdul Adjid: memimpin tarling daerah Cirebon pada 11 april 1964 mengubah
bentuk lagu dan dramatisasi tarling
Tarling dan Jenis-jenis musik tarling
Tarling: salah satu musik tradisional khas Cirebon. Lagu-lagu yang dimainkan
adalah laras pelog yang swarantaranya didekatkan kepada skala diatonic. Dalam
nyanyian vokal, laras pelognya tetap dipertahankan seasli mungkin. Dari
Ansambel, Tarling lama- kelamaan berkemebang menjadi suatu komedi serta
tari-tarian yang sederhana (Van Hoove:1984: 3457).
Musik Tarling pada hakikatnya dapat digolongkan menjadi dua bentuk musik
Tarling, yakni:
a) Musik/lagu-lagu Tarling Klasik
b) Musik/lagu-lagu Tarling Irama Cirebon Modern (kreasi baru)
Dari segi irama musik, musik Tarling dapat digolongkan menjadi
beberapa jenis: Tarling Klasik, Tarling Tengdung, Tarling Dangdut,
Tarling Pop, Tarling Disko, dan Tarling Disko Dangdut.

Pola lagu Tarling Klasik umumnya tetap, namun dalam praktiknya


tidak selalu sama persis, karena jenis musik tarling ini memberikan
kebebasan untuk improvisasi. Dalam nyanyian ini dibutuhkan
kemempuan penyanyi untuk mampu secara kreatif dan
berimprovisasi, namun tidak keluar dari pola irama dan melodi khas
Cirebon.
Musik /lagu-lagu tarling klasik

Komposisi lagu-lagu tarling klasik pada dasarnya


modifikasi dari karya seni karawitan Cirebon.

Umumnya diciptakan dan dimainkan dalam laras


pelog: kiser saidah, cirebonan, dermayonan.
Musik/lagu tarling irama Cirebon
modern
Irama Cirebon beraturan
Irama Cirebon tak beraturan
Senyawa dan irama Cirebon beraturan
Ingkar dari alur karawitan cirebon
Evolusi Tarling : Klasik-Masa Kini
 Periode Awal Penemuan (Tahun 1931an)

 Periode Klasik (Tahun 1960an)

 Periode Modern (Tahun 1980an)

 Periode Masa Kini (1995 sd Sekarang )


Periode Awal Penemuan (Tahun 1931an)

• Sebuah Enkulturasi
• Lahir di Indramayu
• Tokoh : Sakim dan Sugra
• Experimen, menerapkan nada pentatonik gamelan pada gitar
(Folk Guitar)
• Instrumen yang digunakan adalah Gitar, Suling, dan Gamelan
(Kendang, Gong, Tutukan, Kecrek)
Periode Klasik (Tahun 1960an)

• Berkembang di Cirebon
• Tokoh : Jayana, Pak Barang, Dadang Darniah, Abd Ajid
• Kental dengan ritual
• Sudah Menggunakan Gitar Elektrik
• Nama Tarling diresmikan pada 17 Agustus 1962
• Lagu yang digunakan merupakan terapan dari karawitan
Cirebon
• Sistem nada pelog dan salendro
Periode Modern (Tahun 1980an)

•Tokoh : Abdul Adjid, Uun


•Mulai masuk kedalam ranah hiburan
•Berkembang dalam Expresi dan Wilayah Nada
•Abdul ajid memiliki pemikiran bahwa tarling akan monoton
jika tidak dikembangkan
• Lahirlah lagu seperti Warung Pojok, Pengantin Baru, Sumpah Suci, Salah Pilih, dan lain-lain.
Periode Masa Kini (1995 sd Sekarang )

• Masuknya instrument Keyboard memiliki kemampuan midi (PSR Series 1995)


• Banyaknya permintaan masyarakan akan pertunjukan musik Tarling
• Faktor Ekonomi
• Abdul Ajid Mengatakan :
…dewasa ini Cirebon dan sekitarnya banyak sekali terdapat
kelompok musik elektunan atau ‘organ tunggal’ (ortung), budget
yang dibutuhkan bagi para penyewa untuk mendataangkan
kelompok semacam ini relative lebih murah bila dibandingkan
dengan ‘menanggap’ kelompok Tarling. Istilah ‘lebih murah’ disini
dapat dikategorikan dari jumlah personil pemain musiknya,
secabagai contoh pemain Tarling setidaknya dibutuhkan Sembilan
hingga sepuluh orang (2009:75).
Paradigma evolusi seni musik tarling
o Menurut Leslie White (dalam Kaplan dan Manners, 2002) Terjadinya sebuah evolusi
kebudayaan dalam sebuah komunitas merupakan hasil dari mengemukanya
perubahan dalam sistem yang melakukan transformasi energi dengan bantuan
teknologi yang ada saat itu.

o Menurut teori multilinier, terjadinya evolusi kebudayaan berhubungan erat dengan


kondisi lingkungan, dimana setiap kebudayaan memiliki culture core, berupa
teknologi dan organisasi kerja (Ahimsa. 2008) Dengan demikian, terjadinya evolusi
dalam sebuah kebudayaan ditentukan oleh adanya interaksi yang terjalin antara
kebudayaan tersebut dengan lingkungan yang ada di dalamnya.
Perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat akan hiburan yang bersifat
egaliter membuat musik tarling berkembang sampai sekarang. Penggunaan alat
musik berbasis elektronik merupakan ciri evolusi yang diakibatkan oleh
perkembangan teknologi dan adaptasi. Fungsi hiburan timbul secara eksplisit
dan pada akhirnya mempersatukan kekerabatan mereka lewat seni itu sendiri .
KESIMPULAN
Dengan bantuan teknologi mutakhir dan pemikiran yang moderat
mendorong terjadinya sistem kesenian baru, budaya baru, dan
produk atau karya baru. Penggunaan produk hasil teknologi
modern digunakan oleh para pelaku seni untuk mempermudah
disseminasi di masyarakat. hal ini pun terjadi pada seni musik
tarling dengan perkembangannya dari versi klasik sampai modern.

Anda mungkin juga menyukai