Anda di halaman 1dari 17

Infeksi

Dona Amelia, S.Kep., M.Kep


Infeksi
Invasi multipel dan multiplikasi mikroorganisme
dalam atau pada jaringan tubuh yang akan
menghasilkan tanda dan gejala selain respon imun.
Mencederai tubuh dengan menimbulkan kerusakan sel
akibat multiplikasi intrasel.
Cedera akibat persaingan metabolisme
mikroorganisme dengan hospes.
Penularan infeksi
Agens penyebab
Reservoir infeksius dan port the exit
Cara penularan
Port the entry
Tubuh yg rentan
Mekanisme pertahan tubuh thd infeksi
Kulit yang utuh
Flora normal di kulit
Lisozim : enzim yang dapat membunuh
mikroorganisme/ mikroba) yang disekresikan oleh
mata, saluran hidung, kelenjer lambung, dan
genitourinarius
Struktur silia yang menyapu keluar benda asing dari
jalan nafas
Sistem imun
Interaksi mikroba
Mutualisme
Komensalisme
parasitisme
Fc Resiko infeksi
1. Mekanisme pertahanan yang melemah
Immunodefisiensi ( kongenital atau didapat/akuisita)
Immunodefisiensi akuisita karena malnutrisi, infeksi,
stress kronis, kehamilan, diabetes, gagal ginjal,
SH,kemoterapi.
Kemampuan tubuh untuk mengenali mikroba patogen
menjadi terganggu sehiingga lebih mudah untuk
terinfeksi.
2. Fc lingkungan
Higien yang buruk, malnutrisi, stressor emosional dan
fisik, penyakit kronis,
Kulit yang kotor lingkungan pembentuk koloni mikroba
 lebih mudah terinvasi mikroba.
Malnutrisi  menghambat produksi antibodi  gagal
melakukan serangan efektif terhadap invasi mikroba.
Debu menjadi fasilitatir dalam transportasi mikroba. Ex
jamur aspergilus  paru-paru
3. Fc perkembangan
Usia sangat muda dan sangat tua  beresiko lebih besar
Sistem imun belum berkembang sempurna sebelum usia 6
bulan.
Usia 3 tahun  infeksi trac respiratorius  memasukkan
tangan ke mulut.
Usia kanak-kanak : ketika anak tumbuh dan berkembang
di TPA  pajanan penyakit menular secara terus menerus.
Usia lanjut  sistem kekebalan tubuh yang menurun dan
diiringi adanya penyakit degeneratif.
Mikroorganisme Patogen
1. Spesifisitas : pejamu yang membuat mikroba tertarik menginvasi
( manusia/binatang).
2. Kemampuan invasi ( invasiveness/infektifitas) : kemampuan
mikroba memperbanyak diri dalam tubuh pejamu.( masuk melalui
kulit utuh, terluka dan memproduksi enzim untuk menginvasi)
3. Kuantitas
4. Virulensi : keparahan penyakit yang ditimbulkan
5. Toksigenisitas: kemampuan mikroba utk merusak jaringan
( produksi toksin)
6. Daya lekat (adhesiveness)
7. Antigenisitas : derajat yeng menunjukkan sampai dimana mikroba
dapat menimbulkan respon imun spesifik.
8. Viabilitas : kemampuan mikroba bertahan hidup di luar tubuh
pejamu.
Rantai infeksi
Agen
Hospes penyebab
yang rentan

Reservo
ir

Posrt the
entry

Port the
exit
Cara
penularan
Agen
Hospes penyebab:
yang mikroba
rentan
Reservoir :
benda mati,
manusia,
hewan

Port the entry


: sama denga
port de exit

Port the exit :


trac
respiratorius,
Cara penularan :
kontak langsung,
GI, kulit
kontak tidak
langsung, droplet,
udara, enterik, vektor
Perubahan Patofisiologi
1. Inflamasi  mekanisme pertahanan reaktif yang utama
melawan agens infeksi.
Tanda dan gejala :
 Merah (rubor)  dilatasi arteriol dan peningkatan aliran
darah ke tempat yang meradang.
 Panas (kalor): vasodilatasi lokal, perembesan cairan ke
intertisial dan peningkatan aliran darah
 Nyeri (dolor) : reseptor nyeri terstimulasi oleh jar. Bengkak,
perubahan PH setempat, dan zat kimia yang di ekresikan.
 Edema (tumor): vasodilatasi lokal, perembesan cairan ke
intertisial dan penyumbatan limfatik u/ mnehan inflamasi
 Kehilangan fungsi (functio laesa) : dampak nyeri dan
edema
2. Demam
Peningkatan suhu tubuh  merupakan mekanisme
tubuh melawan MO ( banyak MO yang tidka tahan
lingk panas). Jika terlalu tinggi dapat merusak sel-sel
tubuh.
Diaforesis  mekanisme tubuh untuk mengembalikan
suhu tubuh kembali normal.
3. Leukositosis
Reaksi tubuh melawan MO patogen dengan
meningkatkan jumlah sel darah putih yang beredar :
leukositosis.
Stadium akut  peningkatan neutrofil.
4. Inflamasi kronis
Peradangan lebih dari seminggu
Lukak yang kesembuhannya buruk, infeksi yang tidak
teratasi.
Diagnosis
Pengkajian yang akurat : riwayat, pemeriksan fisik, tes
diagnostik
Pemeriksaan diagnostik :
1. Pemeriksaan laboratorium : hitung leukosit dan
hitung jenis, pem, laju endap darah, sediaan apus,
spesimen
2. MRI ( magnetic resonance imaging)  lokasi infeksi
3. Ro thorax
Penanganan
Antibiotik
Anti jamur
Anti virus

Anda mungkin juga menyukai