BERDARAH
DENGUE
DERAJAT II
ANDRIAN REZA FAHLEVI
Identitas Pasien :
Nama penderita : An. A
Umur :6 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Agama : Islam
Alamat :Gunung sari
Tanggal Masuk : 6 maret 2016
Nomer CM : 183633
Keluhan utama
• Demam hari ke 6
Riwayat Perjalanan Penyakit
• Pasien datang ke IGD Rumah Sakit KOTA Mataram rujukan
puskesmas Gunung Sari dengan diagnosis trobositopenia+
demam. Ibu pasien mengatakan sebelumnya, 5 hari SMRS
anaknya mengeluh demam dengan tiba-tiba, demam dirasakan
terus menerus tanpa menggigil. Kemudian ibu pasien
membawa anaknya ke puskesmas terdekat dan diberikan obat
penurun panas ( parasetamol).
• Ibu Pasien mengaku panas turun setelah minum obat,namun
beberapa lama kemudian anaknya mengeluh demam lagi selain itu
pasien juga mengeluh lemas. Hari ketiga anaknya mengeluh mual
tetapi tidak sampai muntah, nyeri kepala dan timbul bintik-bintik
merah pada kaki dan tangan pasien. Ibu pasien lansung membawa
anaknya kembali kepuskesmas. Di Puskesmas Pasien dianjurkan
untuk melakukan pemeriksaan darah di laboratorium. ibu pasien
mengatakan trombosit pertama kali dirawat atau demam H-3
(98.000), trombosit demam H-4 (70.000), trombosit demam H-5
(60.000). Pasien dirawat selama 3 hari di puskesmas. Ibu pasien
mengatakn trombosit anaknya terus turun sehingga di rujuk ke RS
KOTA Mataram.Ibu pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah
dilakukan uji torniket dipuskesmas.
• Ibu pasien mengatakan demam pada anaknya mulai menurun,
anaknya hanya mengeluh nyeri perut mual, dan lemas , badan
pegal (-). Riwayat BAB hitam, gusi berdarah dan mimisan
disangkal ibu pasien.Pasien tidak pernah batuk, pilek, sesak
sebelumnya.Keluar sekcret pada telinga (-).BAK di katakan
lancar, nyeri (-).Ibu pasien mengatakan anaknya tidak pernah
ke daerah endemic.
• Riwayat Penyakit Dahulu
• Pasien tidak pernah mengeluh gejala yang sama sebelumnya . riwayat
alergi (-), asma (-)
•
• Riwayat Penyakit Keluarga
• Tidak ada anggota keluarga sakit seperti ini sebelumnya
•
• Riwayat Sosial Ekonomi
• Ayah bekerja sebagai wiraswasta, ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga.
Penghasilan keluarga selama sebulan cukup untuk mencukupi kebutuhan
hidup sehari-hari untuk 1 orang
• Riwayat Lingkungan
• Dalam rumah dihuni 3 orang. Lingkungan sekitar rumah
bersih, tapi tetangga kurang memperhatikan kebersihan
lingkungan. Menguras bak air rumah seminggu sekali dan
menutup tempat penampungan air. Genangan air dilingkungan
rumah hanya air comberan biasa. Lingkungan rumah belum
pernah dilakukan fogging.
•
Riwayat Perinatal
BCG 1 0 bulan
Hepatitis B 3 0, 1, 6 bulan
Imunisasi tambahan -
• Riwayat perkembangan anak :
• Tengkurap : 3 bulan
• duduk dengan bantuan : 5 bulan
• gigi keluar : 7 bulan
• merangkak : 8 bulan
• berdiri : 10 bulan
• berjalan : 12 bulan
• bicara : 19 bulan.
• Kesan : perkembangan anak sesuai dengan umur
• PEMERIKSAAN
FISIK
• Pemeriksaan fisik dilakukan tanggal 7 maret 2016
• Keadaan umum : tampak sakit sedang
• Kesadaran : kompos mentis
• Status Gizi : BB : 18kg, TB : 116 cm,
Superior Inferior
Akral dingin -/- -/-
Oedem -/- -/-
Sianosis -/- -/-
•Pemeriksaan Penunjang
Tanggal 7 Maret 2016
• Medikamentosa :
• Infus Ringer Laktat 20 tetes per menit
• Inj.Paracetamol 4 x 180 mg per hari
• Inj. Ranitidine 2 x 36 mg per hari
• Monitoring :
• Monitoring keadaan umum .
• Monitoring vital sign
• Monitoring Hb, Ht, dan Trombosit tiap 6 jam
• Monitoring tanda-tanda syok
• Edukasi:
• Menggalangkan 3M
• Saat tidur disarankan pake kelambu
• Pasien diberitahu agar minum yang banyak dan makan teratur
• Pasien diberi tahu agar istirahat cukup.
• Orang tua harap segera lapor bila terdapat tanda syok dan perdarahan
• Prognosa
• Quo ad vitam : dubia ad bonam
• Quo ad sanam : dubia ad bonam
• Quo ad fungsionam : dubia ad bonam
Follow up
No Tanggal/jam dan tanda- Perjalanan penyakit Terapi
tanda vital
1. 08-3-2016 S/ Demam (-) H-7 - IVFD RL 20 tpm
Muntah (-) (Makro)
(perawatan hari 2 Mual (-) - Paracetamol inf 4 x
Mimisan (-)
HR : 89 x/menit BAB/BAK (-) 180 mg
N : 18 x/menit Ma/Mi (-) - Ranitidine 2x 36
T : 36,5 ˚C Nyeri perut (+) uluh hati mgBanyak minum
Pusing (+) - Cek DL tiap hari
Lemas (+) - Diet lunak
Lab :
6-3-2016 7-3-2016
- Hb : 12,4 - Hb : 11,5
- WBC : 6,81 - WBC : 6,43
- PLT : 28 ↓ - PLT : 31 ↓
- IgG (+)
- IgM(+)
Follow up
2. 09-3-2016 S/ Demam (-) H-8 - IVFD RL 20 tpm
Muntah (-) (Makro)
(perawatan hari 3 Mual (-) - Banyak minum
Mimisan (-)
HR : 76 x/menit BAB (-) 2 hari, sejak hari - Diet lunak
N : 18 x/menit minggu
T : 36,7 ˚C BAK (+)
Ma/Mi (+) sedikit
Nyeri perut (+) uluh hati
Pusing (+)
Lemas (+)
Lab :
- Hb : 12
- WBC : 5,52
- HCT : 36,2
- PLT : 102 ↓
- IgG (+)
- IgM(+)
Pembahasan
• Infeksi virus dengue tergantung dari faktor yang
mempengaruhi daya tahan tubuh dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi virulensi virus. Dengan demikian infeksi virus
dengue dapat menyebabkan keadaan yang bermacam-macam,
mulai dari tanpa gejala (asimtomatik), demam ringan yang
tidak spesifik (undifferentiated febrile illness), Demam
Dengue, atau bentuk yang lebih berat yaitu Demam Berdarah
Dengue (DBD) dan Sindrom Syok Dengue (SSD).5
Pembahasan
• Pasien perempuan 6 tahun, awalnya pasien dikeluhakan Tiba-tiba demam
oleh ibunya Demam 5 hari SMRS Demam bersifat persisten (terus
menerus) tidak ada menggigil, sehingga ibu pasien membawa anaknya
berobat ke puskesmas terdekat.Dipuskesmas pasien diberika obat penurun
panas.Ibu Pasien mengaku panas turun setelah minum obat, namun
beberapa lama kemudian anaknya mengeluh demam lagi selain itu pasien
juga mengeluh lemas . Pasien tidak pernah batuk, pilek, sesak sebelumnya
.sekcret pada telinga (-), nyeri menelan (-), BAK di katakan lancar, nyeri
(-). Ibu pasien mengatakan anaknya tidak pernah ke daerah endemic.ini
menandakan bahwa demam tersebut bukan karena ISPA, Infeksi
telinga,tonsillitis, infeksi saluran kecing dapat disingkirkan. Ibu pasien
juga mengatakn demam tidak disertai menggigil dan pasien tidak pernah
bepergian ke daerah endemic sehingga diagnosis malaria disingkirkan.
• Pada Hari ketiga demam anaknya mengeluh mual tetapi tidak
sampai muntah, nyeri kepala dan timbul bintik-bintik merah
pada kaki dan tangan pasien.Pasien sesuai dengan kriteria
demam dengue yaitu demam mendadak diatmbah 2 gejala
penyerta yaitu nyeri kepala dan timbul bintik perdarahan
pasien dapat didiagnosis dengan demam dengue tetapi pada
pasien ini terdapat tanda kebocoran plasma yaitu
hemokonsentrasi sehingga diagnosis demam berdarah dengue
dapat ditegakkan.Dari pola demam pasien dikatakn demam tiba
tiba, terus menerus dan mengatakan pada hari keenam pasien
sudah tidak demam itu merupakn ciri pola demam pada DHF
Yaitu bifasik.
pembahasan
• Pemeriksaan fisik pada saat masuk rumahsakit pasien sudah
tidak mengeluh panas dengan suhu 36,70C (axilla),TD : 110/70
mmHg, Nadi : 92 x/menit (regular, isi dan tegangan cukup),
RR : 21 x/menit .Ditemukan bintik-bintik merah (ptekie) di
ekstremitas atas dan bawah kanan dan kiri.Status generalis
didapatkan dalam batas normal.
• Pemeriksaan laboratorium darah pada tanggal 6 maret 2016
didapatkan kadar haemoglobin 12,4g/dl, hematokrit 35 %,
trombosit 28.000/mm3, dan leukosit 6.81 103/mm3. Nilai
laboratorium ini menunjukan adanya trombositopenia
(<100.000/mm3), trombositopeni merupakan kelainan
laboratorium yang sering didapatkan sebagai manifestasi klinis
dari demam berdarah dengue, sedangkan pada demam dengue
nilai trombosit jarang berada dibawah 100.000/mm3dan
didapatkan peningkatan Hematokrit >20%.Sehingga demam
berdarah dengue ditegakan.
• Sesuai dengan kriteria demam berdarah dengue yaitu Kriteria klinis
: Panas mendadak 2-7 hari tanpa sebab yang jelas, terdapat
manifestasi perdarahan (dilihat dengan uji torniquet; ditemukan
ptekie/ekimosis/purpura; perdarahan mukosa, gusi dan epitaksis)
,Pembesaran Hati ,Syok (naci cepat dan lemah; tekanan nadi turun;
hipotensi; akral dingin; kulit lembab; pasien gelisah jika masih
terdekompensasi) dan Kriteria Laboratoris : rombositopenia
(100ribu / mikro liter atau kurang) , Hemokonsentrasi (peningkatan
Ht lebih dari 20%; untuk ht normal dilihat dari umur dan
kebiasaan) . dikatakan DHF Jika memenuhi 2 kriteria klinis dan 1
laboratorium. Dilihat dari derajatnya pasien didiagnosis DHF
Derajad II Karena didapatkan perdarahan spontan.
pembahasan
• Pada pasien ini diberikan pengobatan simtomatik.Selain itu
juga dilakukan pemasangan infus cairan intravena berupa
ringer laktat (RL) 20 tetes permenit.Ringer laktat adalah salah
satu larutan kristaloid yang direkomendasikan WHO pada
terapi DBD. Diberika parasetamol dengan dosis 10-
15mg/kgBB/Kali dan ranitidine dengan dosis 2-4
mg/kgBB/kali diberikan 2 kali sehari karena pasien mengeluh
mual.
• Selain medikamentosa tidak lupa juga diberikan terapi non
medikamentosa, yaitu minum air yang banyak, mengedukasi
keluarga pasien untuk melakukan kegiatan pencegahan DBD
dengan 3M menutup, menguras, mengubur barang-barang yang
dapat menampung air; menganjurkan agar pasien memakai
repellan untuk mencegah gigitan nyamuk, khususnya saat
berada di lingkungan sekolah; dan menjaga asupan nutrisi yang
seimbang, baik kualitas, maupun kuantitasnya.
• Pasien dapat dipulangkan apabila sudah tidak demam selama 24 jam
tanpa antipiretik, nafsu makan membaik, tampak perbaikan secara
klinis, hematokrit stabil, tiga hari setelah syok teratasi, jumlah
trombosit > 50.000/mm3 dan cenderung meningkat, serta tidak
dijumpai adanya distress pernafasan.
• Prognosis pada pasien ini quo ad vitam adalah bonam karena
penyakit pada pasien saat ini tidak mengancam nyawa.Untuk quo ad
functionam bonam, karena organ-organ vital pasien masih berfungsi
dengan baik dan tidak terdapat adanya manisfestasi
perdarahan.Untuk quo ad sanactionam bonam karena kekambuhan
pada DBD hanya dapat terjadi jika terdapat reinfeksi oleh virus
dengue.Dengan edukasi yang tepat, maka dapat dilakukan tindakan
pencegahan terjadinya infeksi virus dengue.
DAFTAR PUSTAKA