Sintesis tiroglobulin
• RE kasar dan badan Golgi pada sel folikular menghasilkan tiroglobulin
yang mengandung asam amino tirosin
• Eksositosis tiroglobulin ke lumen koloid
Iodine trapping
• Transport iodine ke sel folikular oleh simporter natrium-iodide (NIS)
• Energi untuk transport iodine berasal dari pompa Na-K-ATPase di
membrane basolateral
• Dipengaruhi terutama oleh TSH
Oksidasi iodine
• Iodida (I-) mengalami oksidasi membentuk iodium (I2) dengan
bantuan enzim tiroid peroksidase di membrane apical
• Transport iodium dari sel folikular ke lumen koloid oleh antiporter
klorida-iodide (pendrin)
Organifikasi atau iodinasi tirosin
• Iodium berkatan dengan gugus tirosin pada tiroglobulin dengan
bantuan enzim tiroid peroksidase
• Ikatan dengan 1 atom I membentuk monoiodotirosin (MIT)
• Ikatan dengan 2 atom I membentuk diiodotirosin (DIT)
Coupling MIT dan DIT
• 1 molekul MIT + 1 molekul DIT membentuk triiodotironin (T3)
• 1 molekul DIT + 1 molekul DIT membentuk tetraiodotironin (T4)
• Hasil coupling tersebut disimpan di apeks koloid
Pinositosis dan digesti koloid
• Rangsangan TSH Pinositosis koloid ke dalam sel folikular
• Vesikel pinositik bergabung dengan lisosom Proteolisis untuk
melepaskan T3, T4, MIT, dan DIT dari tiroglobulin
Sekresi hormone
• T3 dan T4 masuk ke pembuluh darah secara difusi pasif
• T4 disekresi lebih banyak daripada T3 tetapi T4 akan diubah menjadi
T3 di jaringan perifer
• MIT dan DIT mengalami deiodinase, yaitu pelepasan iodium dari
tirosin untuk resintesis hormone
Transport dalam darah
• Di dalam darah, hormon tiroid berikatan dengan thyroxine-binding
globulin (TBG) > Transcytein > Albumin
EFEK HORMON TIROID
Efek terhadap Metabolisme Efek terhadap Pertumbuhan
• BMR • Pemanjangan tulang
• Jumlah dan aktivitas mitokondria • Mempercepat pematangan tulang
• Transport aktif ion • Merangsang perkembangan otak
• Konsumsi oksigen (kalorigenik)
• Absorpsi glukosa
• Glukoneogenesis
• Glikogenolisis
• Lipolisis
• Sintesis protein
• Kebutuhan vitamin
• Berat badan
Efek terhadap Metabolisme Efek terhadap Sistem Lainnya
• Curah jantung • Motilitas saluran cerna
• Aliran darah • Kecepatan berpikir
• Denyut jantung • Katabolisme protein otot
• Kontraktilitas myocardium • Respons otot
• Frekuensi napas • Tremor otot halus
• Tekanan arteri normal • Menyebabkan rasa lelah
ULTRASONOGRAFI
Indikasi
• Menilai morfologi kelenjar tiroid, difus atau nodular
• USG color Doppler untuk menilai vaskularisasi kelenjar tiroid
Interpretasi
• Penyakit Grave : Pembesaran kelenjar tiroid difus dan hypoechoic
disertai peningkatan aliran darah dan hipervaskularisasi
• Tirotoksikosis eksogen : Aliran darah berkurang
• Tiroiditis : Avaskular
OBAT ANTITIROID
Cara pemberian
• Methimazole / karbimazole dosis awal 1 x 20 – 40 mg atau
propiltiourasil 3 x 100 – 200 mg sampai eutiroid
• Kemudian dosis diturunkan dan dilanjutkan dengan dosis
maintenance serendah mungkin selama 1 – 2 tahun
Mekanisme kerja propiltiourasil, metimazole, karbimazole
• Inhibitor tiroid peroksidase Menghambat oksidasi iodine
• Menghambat iodinisasi tiroglobulin dan coupling iodotirosin
• Menghambat konversi T4 menjadi T3 di jaringan perifer
• Tidak memiliki efek pada simpanan tiroglobulin
Monitoring T4 dan TSH
• FT4 diperiksa setiap 4 – 6 minggu
• TSH diperiksa setiap 4 – 6 minggu setelah FT4 mencapi normal
Kriteria remisi dan relaps
• Remisi : FT4 dan TSH dalam batas normal setelah terapi dihentikan
selama 1 tahun
• Relaps : FT4 kembali meningkat dan TSH menurun setelah terapi
dihentikan selama beberapa waktu
Jika terjadi relaps, maka terapi dimulai dari awal atau
dipertimbangkan pengobatan lainnya seperti terapi radioaktif atau
tiroidektomi
PTU Methimazole
75% berikatan dengan Sangat sedikit yang
Metabolisme protein plasma berikatan dengan protein
Waktu paruh 60 menit 4 – 6 jam
Efek intratiroid Menghambat sintesis T3 dan T4
• Inhibitor outer ring
deiodinase di jaringan
Efek ekstratiroid perifer dan kelenjar tiroid Tidak ada
• Menghambat konversi T4
menjadi T3
Efek samping Agranulositosis, urtikaria, nyeri sendi, gangguan hepar
Absorpsi saluran cerna Hampir sempurna
Peak plasma tima 1 jam
Durasi 12 – 24 jam > 24 jam
Passage transplasenta Rendah Tinggi
Kadar dalam ASI Rendah Rendah
TERAPI ADJUVAN
Beta-blocker
• Mengurangi efek hormone tiroid di jaringan perifer
• Menghambat perubahan T4 menjadi T3
• Propranolol 40 – 200 mg dibagi menjadi 2 – 3 dosis
Iodium : Kalium iodide, larutan lugol
• Menghambat pelepasan hormone tiroid
• Mengurangi ukuran dan vaskularisasi kelenjar tiroid
• Larutan lugol 6 – 10 tetes setiap 8 jam
TERAPI IODINE RADIOAKTIF
Indikasi
• Hipertiroidisme yang kambuh setelah operasi
• Gagal mencapai remisi setelah pemberian antitiroid
• Tidak dapat menerima atau menolak terapi antiroid
• Membutuhkan terapi definitive misalnya pada penyakit jantung tiroid
• Penyakit Graves, adenoma toksik, struma multinodosa toksik
Kontraindikasi
• Ibu hamil dan menyusui
• Oftalmopati aktif
• Komorbiditas karsinoma tiroid
Dosis dihitung berdasarkan berat kelenjar, nilai uptake iodium, dan
kondisi klinis pasien
• Respons klinis muncul 2 – 4 bulan setelah terapi
• Semakin tinggi dosis, maka remisi semakin cepat tetapi risiko
hipotiroid juga semakin tinggi
Setelah mencapai eutiroid, FT4 dan TSH diperiksa setiap 6 bulan untuk
mendeteksi hipotiroid
PEMBEDAHAN
Indikasi
• Pasien usia muda dengan struma yang besar dan tidak merespons
terhadap antitiroid
• Ibu hamil trimester kedua yang membutuhkan obat dosis tinggi
• Tidak dapat menerima terapi antitiroid dan iodium radioaktif
• Adenoma toksik, struma multinodosa toksik
• Penyakit Graves dengan satu atau lebih nodul
Sebelum pembedahan, pasien harus mencapai eutiroid terlebih dahulu
dengan memberikan antitiroid dengan atau tanpa beta-blocker
• Iodium diberikan pada periode pre-operasi
KRISIS TIROID
DEFINISI
Cretinism
• Hypothyroidism developing in infancy or early childhood
• Impaired development of skeletal system and CNS, mental
retardation, short stature, coarse facial features, protruding tongue,
umbilical hernia
Myxedema
• Hypothyroidism developing in older children and adults
• Generalized apathy, mental sluggishness, listless, cold intolerance,
obesity, accumulation of mucopolysaccharides-rich fluid in the skin
and visceral, enlargement of tongue, constipation
TERAPI
Tujuan
• Mengembalikan kondisi eutiroid
• Menghilangkan gejala klinis yang muncul
• Mencegah terjadinya gangguan neurologi pada bayi dan anak – anak
Indikasi
• TSH > 10 dengan atau tanpa penurunan FT4
• TSH 5 – 10 dengan penurunan FT4
• TSH 5 – 10 dengan FT4 normal tetapi terdapat gejala klinis
Dosis levotiroksin
• Bayi dan anak – anak : 10 – 15 mcg/kgBB/hari
• Dewasa muda : 1,6 mcg/kgBB/hari atau 100 mcg/hari
• Usia lanjut : 25 – 50 mcg/hari
• Riwayat penyakit jantung coroner atau aritmia : 25 mcg/hari
• Dosis ditingkatkan atau diturunkan 12,5 – 25 mcg/hari sesuai dengan
kadar TSH
Target terapi
• Hipotiroid primer : TSH 0,4 – 2,5 mU/L
• Hipotiroid sekunder : FT4 1,3 – 1,5 ng/L
Monitoring
• Evaluasi kadar TSH setiap 6 – 8 minggu sampai mencapai target
• Jika sudah mencapai target, maka evaluasi setiap 1 – 2 tahun
Levotiroksin (LT4) Liotironin (LT3)
Reaktivitas Kurang reaktif Lebih reaktif
Onset ; Masa laten Lambat ; 7 – 10 hari Cepat
Efek maksimal 3 – 4 minggu 2 – 3 hari
Durasi 1 – 3 minggu 3 hari