TUJUAN BELAJAR
Memahami tentang kelenjar tiroid, mengenal gangguan pada kelenjar tiroid, memberikan penanganan awal
dan/atau merujuk pasien dengan gangguan tiroid.
1. Menjelaskan tentang anatomi kelenjar tiroid dan sel folikel yang ada pada kelenjar tiroid.
2. Menjelaskan biosintesis, transport, dan pengaturan sekresi hormon tiroid melalui aksis hipothalamus –pituitary
kelenjar tiroid.
3. Menjelaskan tentang fisiologi hormon tiroid.
4. Mengenal gangguan fungsi kelenjar tiroid, masalah akibat hipersekresi dan hiposekresi hormon tiroid
5. Menjelaskan gambaran klinis (gejala, tanda, dan temuan laboratorium) serta penanganan penyakit Graves
(Grave’s disease)
6. Menjelaskan tentang gambaran klinis dan penanganan hipotiroidisme.
7. Mengenal kegawatdaruratan akibat gangguan fungsi tiroid.
ANATOMI KELENJAR TIROID
SEL FOLIKEL TIROID
AKSIS HIPOTHALAMUS –PITUITARY KELENJAR TIROID.
FISIOLOGI HORMON TIROID
Transport hormon tiroid
• Hormon tiroid di sirkulasi darah berikatan dengan protein: hanya 0,04% dari T4 dan 0,4%
dari T3 yang tidak berikatan atau ada dalam keadaan bebas.
• Hormon yang bebas dapat masuk dan bekerja pada jaringan target.
• Ada 3 protein yang berperan pada transport hormone yaitu:
1. Thyroxine-binding globulin (TBG)
2. Transthyretin, dulu disebut dengan thyroxin- binding pre albumin (TBPA)
3. Albumin
Protein plasma ini memungkinkan darah mengangkut hormon iodotironin ini yang sebenarnya
kurang larut dalam air. Keadaan ini juga memungkinkan cadangan hormon stabil dalam 7
hari waktu paruhnya dan memastikan distribusi yang homogen pada jaringan target
GANGGUAN TIROID
a. Grave’s disease
b. Toxic multinodular goiter
c. Toxic adenoma
d. Thyroiditis
e. Asupan iodin yang berlebihan
f. Tumor
Gejala hipertiroid
• TSHs : Pada keadaan hipertiroid, serum TSH akan lebih rendah dari 0,01 mU/L
atau bahkan tidak terdeteksi
• Kadar T3 dan T4 : serum T3 dan T4 bebas meningkat. Pada hipertiroid yang lebih
ringan, serum T4 dan T4 bebas mungkin normal, hanya serum T3 yang mungkin naik,
dan serum TSH akan kurang dari 0,01 mU/L disebut T3 tirotoksikosis
• Radionuclide Imaging : Kedua yodium 123 (123i) dan yodium 131 (131I) digunakan
untuk menggambarkan kelenjar tiroid
• USG tiroid: membantu dalam evaluasi nodul tiroid, membedakan nodul solid dan
yang kistik, dan memberikan informasi tentang ukuran dan multicentricity. USG juga
dapat digunakan untuk menilai limfadenopati servikal dan untuk menuntun FNAB.
• 1. MMI mempunyai waktu paruh dan akumulasi obat yang lebih lama
dibanding PTU di dalam kelenjar tiroid. Waktu paruh MMI ± 6 jam
sedangkan PTU + 11 /2 jam.
• 2. Penelitian lain menunjukkan MMI lebih efektif dan kurang toksik dibanding
PTU.
• 3. MMI tidak terikat albumin serum sedangkan PTU hampir 80% terikat pada
albumin serum, sehingga MMI lebih bebas menembus barier plasenta dan air
susu, sehingga untuk ibu hamil dan menyusui PTU lebih dianjurkan.
Yodium
• Pemberian yodium akan menghambat sintesa hormon secara akut tetapi dalam
masa 3 minggu efeknya akan menghilang karena adanya escape mechanism dari
kelenjar yang bersangkutan, sehingga meski sekresi terhambat sintesa tetap ada.
Akibatnya terjadi penimbunan hormon dan pada saat yodium dihentikan, timbul
sekresi berlebihan dan gejala hipertiroidi menghebat (Lee, 2014).
• Pengobatan dengan yodium (MJ) digunakan untuk memperoleh efek yang cepat
seperti pada krisis tiroid atau untuk persiapan operasi.
• Sebagai persiapan operasi, biasanya digunakan dalam bentuk kombinasi. Dosis
yang diberikan biasanya 15 mg per hari dengan dosis terbagi yang diberikan 2
minggu sebelum dilakukan pembedahan.
• Marigold dalam penelitiannya menggunakan cairan Lugol dengan dosis 1/2 ml (10
tetes) 3 kali perhari yang diberikan 10 hari sebelum dan sesudah operasi (
Penyekat Beta (Beta Blocker).
• Terjadinya keluhan dan gejala hipertiroidi diakibatkan oleh adanya hipersensitivitas pada
sistem simpatis.
• Reserpin, guanetidin dan penyekat beta (propranolol) merupakan obat yang masih
digunakan.
• Biasanya dalam 24 - 36 jam setelah pemberian akan tampak penurunan gejala. Khasiat
propranolol : − penurunan denyut jantung permenit − penurunan cardiac output −
perpanjangan waktu refleks Achilles − pengurangan nervositas − pengurangan produksi
keringat − pengurangan tremor
• Disamping pengaruh pada reseptor beta, propranolol dapat menghambat konversi T4 ke
T3 di perifer. Bila obat tersebut dihentikan, maka dalam waktu ± 4-6 jam hipertiroid dapat
kembali lagi. Hal ini penting diperhatikan, karena penggunaan dosis tunggal propranolol
sebagai persiapan operasi dapat menimbulkan krisis tiroid sewaktu operasi.
• Penggunaan propranolol a.l. sebagai : persiapan tindakan pembedahan atau pemberian
yodium radioaktif, mengatasi kasus yang berat dan krisis tiroid
KOMPLIKASI HIPERTIROID
1. Masalah jantung.
2. Osteoporosis, terlalu banyak hormon tiroid mengganggu kemampuan tubuh Anda untuk
menggabungkan kalsium ke dalam tulang.
• Tiroiditis adalah radang yang terjadi pada kelenjar tiroid, yang disebabkan
oleh infeksi virus,seperti HFV pada tiroiditis subakut, HTLV-1,
HFV, HIV dan SV40 pada penyakit Graves dan HTLV-1, enterovirus, rubela,
HSV, EBV dan parvovirus pada tiroiditis Hashimoto. Atau diinduksi
oleh sitokina interferon atau amiodaron.
Klasifikasi
Tiroiditis akut
• Tiroiditis deQuervain
• Tiroiditis deQuervain sering disebut pseudotuberculous
thyroiditis karena ukuran sel yang menjadi besar.
3 FASE TIROIDITIS
• Thyrotoxic phase
• Hypothyroid phase
• Euthyroid phase
PEMERIKSAAN PENUNJANG TIROIDITIS
• Thyroid function tests : thyroid-stimulating hormone (TSH), T3
(triiodothyronine) and T4 (thyroxine).
• Thyroid ultrasound
• Thyroid antibody tests: antithyroid (microsomal) antibodies (TPO – Tiroid
Peroksidase) atau thyroid receptor stimulating antibodies (TRAb).