Anda di halaman 1dari 22

Membuat

Keputusan Etis
Oleh :
Epi Supiadi, Beny SN, Nurani Kusnadi,
Hery Koswara, Sri Widodo, Tukino, Nurjanah,
Rosyikin, Abas Basuni, Eni R, Catur, Ade
Subarkah, Rosilawati

Epi Supiadi & Tim Dosen Komrel Peksos Poltekesos Bandung, 2019 1
Tujuan

Untuk memperjelas masalah etika dan


membuat pilihan praktik yang
konsisten dengan prinsip-prinsip
etika pekerjaan sosial dan nilai-nilai
profesional.

Epi Supiadi & Tim Dosen Komrel Peksos Poltekesos Bandung, 2019 2
 Pekerja sosial membuat keputusan
mengenai isu-isu etis yang kompleks.
Kadang tugas ini adalah untuk membantu
klien memilah sendiri dan di lain waktu
melibatkan pekerja sosial untuk
menentukan apakah suatu tindakan yang
dia lakukan tepat dari perspektif etika.
Kadang-kadang semua opsi praktik
mungkin akan menyebabkan kerugian atau
penderitaan kepada seseorang,
menciptakan dilema etika bagi pekerja
sosial.

Epi Supiadi & Tim Dosen Komrel Peksos Poltekesos Bandung, 2019 3
 Pada dasarnya, dilema etika
merupakan situasi dimana pekerja
sosial memiliki dua kewajiban etis
atau lebih tapi tidak bisa mengikuti
salah satunya tanpa melanggar
yang lain.
 Contoh dalam beberapa kasus,
keputusan untuk memberikan
layanan kepada satu klien dapat
mengakibatkan pembatasan atau
pemotongan layanan yang
Epi Supiadi & Tim Dosen Komrel Peksos Poltekesos Bandung, 2019 4
 Langkah pertama untuk memecahkan
dilema etik adalah dengan menjawab
beberapa pertanyaan yang menyediakan
informasi tentang latar belakang penting
dan penjelasan suatu perkara.
1. Siapa klien utama Anda ?
2. Apa aspek kegiatan lembaga atau peranan dan
tugas pekerja yang menimbulkan dilema ?
3. Siapa yang harus atau bisa memecahkan
dilema ?
4. Untuk mencapai keputusan yang
memungkinkan, apa konsentrasi jangka
pendek dan jangka panjangnya?
Epi Supiadi & Tim Dosen Komrel Peksos Poltekesos Bandung, 2019 5
5. Apabila resiko membahayakan seseorang
tidak dapat dihindari, keputusan apa
yang akan menyebabkan kerugian atau
jenis bahaya dengan konsekuensi-
konsekuensi jangka panjang yang paling
sedikit? Siapa orang yang paling tidak
mampu pulih dari kerugian tersebut?
6. Akankah sebuah resolusi tertentu untuk
dilema ini menetapkan preseden yang
tidak diinginkan untuk pengambilan
keputusan di masa depan menyangkut
klien lain?
Epi Supiadi & Tim Dosen Komrel Peksos Poltekesos Bandung, 2019 6
 Setelah pertanyaan tersebut
dijawab, pekerja harus menjawab
tiga pertanyaan tambahan
 Apa prinsip dan kewajiban etis yang bisa
diterapkan dalam situasi ini?
 jika ada prinsip-prinsip etika yang
menyebabkan konflik dalam situasi ini
akankah dapat menyebabkan dilema
etika?
 Dalam situasi ini, apakah kewajiban etis
tertentu lebih penting dari yang lain?

Epi Supiadi & Tim Dosen Komrel Peksos Poltekesos Bandung, 2019 7
 Untuk menjawab pertanyaan, pekerja
sosial harus sangat akrab dengan Kode
etik yang berisi daftar dan penjelasan
standar etika dan prinsip-prinsip yang
memberikan panduan umum untuk
berperilaku profesional.

Epi Supiadi & Tim Dosen Komrel Peksos Poltekesos Bandung, 2019 8
Pertolongan lintas Budaya
dan Kompetensi
Komunikasi yang
berhubungan dengan
budaya

Oleh :
Epi Supiadi, Beny SN, Nurani Kusnadi,
Hery Koswara, Sri Widodo, Tukino, Nurjanah,
Rosyikin, Abas Basuni, Eni R, Catur, Ade
Subarkah, Rosilawati
Epi Supiadi & Tim Dosen Komrel Peksos Poltekesos Bandung, 2019 9
Tujuan utama : dalam praktek pekerja
sosial harus memahami dan menghargai
latar belakang budaya masing-masing
klien sambil mengakui bahwa seseorang
jarang bisa memperoleh lebih dari budaya,
terutama ketika perbedaan bahasa yang
terlibat.
Berinteraksi dengan orang-orang dari
budaya, menghadiri acara-acara budaya
dan keagamaan, dan sebagainya.

Epi Supiadi & Tim Dosen Komrel Peksos Poltekesos Bandung, 2019 10
Alasan Mempelajari
Komunikasi Lintas Budaya
 Budaya-budaya yang berbeda memiliki sistem-
sistem nilai yang berbeda dan karenanya ikut
menentukan tujuan hidup yang berbeda, juga
menentukan cara berkomunikasi kita yang sangat
dipengaruhi oleh bahasa, aturan dan norma yang
ada pada masing-masing budaya. Sehingga
sebenarnya dalam setiap kegiatan komunikasi kita
dengan orang lain selalu mengandung potensi
Komunikasi Lintas Budaya atau antar budaya,
karena kita akan selalu berada pada “budaya”
yang berbeda dengan orang lain, seberapa pun
kecilnya perbedaan itu.
Epi Supiadi & Tim Dosen Komrel Peksos Poltekesos Bandung, 2019 11
 Sebagai salah satu jalan keluar untuk
meminimalisir kesalahpahaman-
kesalahpahaman akibat perbedaan budaya
adalah dengan mengerti atau paling tidak
mengetahui bahasa dan perilaku budaya orang
lain, mengetahui prinsip-prinsip Komunikasi
Lintas Budaya dan mempraktikkannya dalam
berkomunikasi dengan orang lain.
 Kebutuhan untuk mempelajari Komunikasi
Lintas Budaya ini semakin terasakan karena
semakin terbukanya pergaulan kita dengan
orang-orang dari berbagai budaya yang
berbeda, disamping kondisi bangsa yang sangat
majemuk dengan berbagai ras, suku bangsa,
agama, latar belakang daerah, latar belakang
Epi Supiadi & Tim Dosen Komrel Peksos Poltekesos Bandung, 2019 12

pendidikan, dan sebagainya.


Pengertian lintas budaya
 Lintas budaya terjadi ketika manusia dg
budayanya berhubungan dg manusia lain yg
berasal dr budaya yg berbeda, berinteraksi,
saling mempengaruhi memberikan dampak
positif dan negatif.
 Adanya perbedaan budaya krn budaya
bersifat dinamis dan selalu berevolusi.
 Lintas budaya menciptakan nilai untuk
menentukan mana yg tepat dan dapat
diterima oleh budaya lain, shg menjadikan
manusia dpt berkomunikasi dg baik,
mempererat ikatan, memberikan keunikan,
berbagi pengalaman
 Terciptanya perdamaian dan harmonisasi
Epi Supiadi & Tim Dosen Komrel Peksos Poltekesos Bandung, 2019 13

kehidupan.
Pertolongan Lintas Budaya

 Pada pertolongan lintas budaya


pekerja sosial dituntut untuk dapat
memahami perbedaan-perbedaan
budaya, ras, tingkah laku serta
dapat menyesuaikan penanganan
masalah sesuai dengan kebudayaan
klien tersebut. Pada pertolongan
lintas budaya skill atau
keterampilan pekerja sosial dalam
Epi Supiadi & Tim Dosen Komrel Peksos Poltekesos Bandung, 2019 14

berkomunikasi dapat dilihat.


Mengembangkan Ketrampilan
Komunikasi Lintas Budaya

 Mempelajari apa yang dapat dilakukan oleh


seseorang tentang budaya tertentu
sebenarnya merupakan suatu cara yang baik
untuk menemukan bagaimana mengirim
dan menerima pesan-pesan lintas budaya
secara efektif.
 Mempelajari keterampilan komunikasi
lintas budaya pada umumnya akan
membantu seseorang beradaptasi dalam
setiap budaya, khususnya jika seseorang
berhubungan dengan orang lain yang
Negosiasi Lintas Budaya

 Orang yang berasal dari budaya yang


berbeda sering kali mempunyai pendekatan
negosiasi yang juga berbeda. Tingkat
toleransi untuk suatu ketidaksetujuan pun
bervariasi.
 Negosiator dari budaya yang berbeda
mungkin menggunakan teknik pemecahan
masalah dan metode pengambilan
keputusan yang berbeda.

 
Hambatan Komunikasi

 Hambatan komunikasi adalah segala


sesuatu yang menjadi penghalang untuk
terjadinya komunikasi yang efektif
 Dengan memahami mengenai komunikasi
antar budaya maka hambatan komunikasi
semacam ini dapat kita lalui.
Mengatasi hambatan
a. Mengatasi persepsi yang berbeda.
komunikasi
Untuk mengatasi persepsi yang berbeda
pesan harus dijelaskan sehingga pesan
tersebut dapat dimengerti oleh mereka
yang mempunyai sudut pandang dan
pengalaman yang berbeda. Jika perlu,
kita harus mempelajari latar belakang
klien dengan dimana kita akan
mengadakan pertolongan.
b. Mengatasi perbedaan dalam bahasa.
Untuk mengtatasi perbedaan bahasa,
pengetian istilah yang tidak lazim
atau yang sifatnya teknis baru harus
dijelaskan. Harus digunakan
bahasa yang sederhana, langsung,
dan yang sudah biasa dipakai.
c. Mengatasi suara.
Suara paling baik diatasi
dengan menghilangkan atau
meredamkan suara yang dapat
mengganggu konsentrasi klien.
Jika lingkungan disekitar klien
mengacaukan pikiran dan tidak
dapat dihindarkan maka
tingkatkan kejelasan dan
kekuatan pesan.
d. Mengatasi emosi.
sebagai peksos kita harus bisa
mengatasi emosi kita sendiri. Dan
peksos harus bisa menciptakan
suasana yang tenang sehingga
emosi klien dapat dikendalikan.
Klien juga diharapkan dapat peka
terhadap keadaan jiwanya sendiri.
e. Mengatasi komunikasi verbal
dan non verbal yang tidak sesuai.
Seorang peksos harus bisa
menyesuaikan antara komunikasi
verbal dan non verbal agar tidak
terdapat kepalsuan pesan, untuk
menghindari perbedaan makna
antara peksos dan klien.

Anda mungkin juga menyukai