HENDRA O 27118059 PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS TADULAKO PENDAHULUAN
. Tanggap darurat terhadap epizootik yakni keadaan
darurat penyakit sebagai dasar untuk mengidentifikasi tindakan yang dapat mengurangi dampak epizootik penyakit, serta memperkuat kesiapan dan respons terhadap keadaan darurat di masa depan serta menangani wabah penyakit secara lebih efektif Tanggap darurat terhadap epizootik penyakit Keadaan darurat penyakit yang paling signifikan termasuk penyakit EUS, penyakit virus udang (WSD, YHD, IHHN, dll.), Epizootic Ulcerative Syndrome (EUS) adalah penyakit pada ikan yang disebabkan oleh infeksi jamur parasitik Aphanomyces invadans
Office International des Epizooties (OIE) badan dunia yang
bertanggung jawab untuk mengontrol kesehatan hewan termasuk hewan akuatik mendefinisikan EUS sebagai “kondisi epizootik musiman pada ikan air tawar dan/atau payau yang disebabkan oleh agen infeksius, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan menetapkan jenis penyakit ini sebagai salah satu Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK) golongan 1 berdasarkan KepMen KP.03/ Men/ 2010. Tindakan Untuk Mengurangi Dampak Epizootik Penyakit Bondad-Reantaso et al., 2005 :
• Kerjasama regional dan internasional
• peningkatan kemampuan diagnostik di tingkat nasional dan daerah; • pelaporan proaktif wabah penyakit serius sebagai mekanisme peringatan dini : • peningkatan kepatuhan dan implementasi kebijakan yang dicapai di tingkat regional dan internasional; • kesiapsiagaan darurat sebagai fungsi inti dari layanan pemerintah Lanjutan
meningkatkan fasilitas laboratorium
strategi pengendalian untuk menangani wabah penyakit
secara lebih efektif
Ada juga kemajuan dalam menangani masalah penyakit
hewan akuatik dalam hal peningkatan kesadaran, pembuatan kebijakan dan perundang-undangan yang efektif, serta peningkatan penelitian dan pengembangan tenaga kerja. Thank You….