Anda di halaman 1dari 9

Fungsi Hukum Islam Dalam Kehidupan Bermasy

arakat

Peranan utamanya yakni:


Fungsi ibadah.Fungsi utama hukum islam
adalah untuk beribadah kepada Allah
SWT.Fungsi amar Ma`ruf nahi mungkar,hukum
islam mengatur hukum islam mengatur
kehidupan manusia sehingga dapat menjadi
kontrol sosial.Dari fungsi inilah dapat dicapai
tujuan hukum islam,yakni mendatangkan
kemaslahatan(manfaat) dan menghindarkan
kemadharatan(sia-sia) baik di dunia maupun di
akhirat.
• Fungsi zawajir. Adanya sanksi hukum m
encerminkan fungsi hukum islam sebaga
i sarana pemaksa yang melindungi umat
dari segala perbuatan yang membahaya
kan.
• Fungsi tanzim wa islah al-ummah. Seba
gai sarana untuk mengatur sebaik mung
kin dan memperlancar interaksi sosial. K
eempat fungsi tersebut tidak terpisahkan
melainkan saling berkaitan. (Ibrahim Ho
sen, 1996:90)
Konsep Hak Asasi Manusia(HAM) dala
m Islam
• Pada dasarnya, semua Rasul dan Nabi Allah ad
alah pejuang-pejuang penegak hak asasi manu
sia yang paling gigih.AI-Qur'an menegaskan bah
wa Islam adalah agama yang sempurna (QS. 5:
3). Di samping mengajarkan hubungannya deng
an sang Pencipta ( Hablummin Allah) juga mene
gaskan tentang pentingnya hubungan antar man
usia (hablum min al-nas) (QS. 3:112).
Berdasarkan tingkatannya, Islam mengajarkan tiga
bentuk hak asasi manusia, yaitu:
• Pertama,hak darury (hak dasar). Sesuatu dianggap
hak dasar apabila hak tersebut dilanggar, bukan han
ya mernbuat manusia sengsara, tetapi juga hilang e
ksistensinya, bahkan hilang harkat kemanusiaannya
, misalnya mati.
• Kedua,hak hajy (hak sekunder), yakni hak-hak yang
bila tidak dipenuhi akan berakibat pada hilangnya ha
k-hak elementer, misalnya hak seseorang untuk me
mperoleh sandang pangan yang layak, maka aka
n rnengakibatkan hilangnya hak hidup.
• Ketiga,hak tahsiny, yakni hak yang tingkatannya l
ebih rendah dari hak primer dan sekunder.
Perbedaan Prinsip Antara Konsep HAM
Dalam Islam Dan Barat
• Terdapat perbedaan yang mendasar antara konsep HA
M dalam Islam dan Barat. HAM dalam Islam didasarkan
premis bahwa aktifitas manusia sebagai khalifah Allah d
i muka bumi. Sedangkan dunia Barat percaya bahwa po
la tingkah laku hanya ditentukan oleh Negara untuk me
ncapai aturan publik yang aman.Perbedaan antara Bara
t dan Islam dalam memadang HAM, yang pertama lebih
bersifat sekuler karena orientasinya hanya kepada man
usia sedangkan kedua bersifat religious (ketuhanan) kar
ena orientasinya kepada Tuhan sehingga bertanggung j
awab selain kepada manusia,juga kepada Tuhan.
Kontribusi Umat Islam Dalam Perumus
an Dan Penegakan Hukum
Hukum islam ada dua sifat, yaitu:
• Al- tsabat (stabil), hukum islam sebagai wahyu akan tetap dan tidak
berubah sepanjang masa
• At-tathawwur (berkembang), hukum islam tidak kaku dalam berbaga
i kondisi dan situasi sosial.
Beberapa kontribusi umat Islam dalam perumusan dan penegakan huk
um indonesia, yaitu :
1. Lahirnya UUD 1945
Peranan Umat Islam dalam Mempersiapkan dan Meletakkan Dasar-da
sar Indonesia Merdeka.Dalam upaya mempersiapkan kemerdekaan In
donesia, tidak disangsikan lagi peran kaum muslimin terutama para ula
ma.
2. Lahirnya UU Perkawinan
Pengaturan perkawinan di Indonesia tidak dapat lepas dari keterlibatan tiga
pihak/kepentingan, yaitu kepentingan agama, kepentingan negara dan kepe
ntingan perempuan.M. Syura’i, S.H.I. dalam tulisannya tanggal 6 November
2010 yang berjudul “Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawi
nan”.
Pada tanggal 6 Mei 1961, Menteri Kehakiman membentuk Lembaga Pembi
naan Hukum Nasional yang secara mendalam mengajukan konsep RUU Pe
rkawinan, sehingga pada tanggal 28 Mei 1962 Lembaga hukum ini mengelu
arkan rekomendasi tentang asas-asas yang harus dijadikan prinsip dasar hu
kum perkawinan di Indonesia. Kemudian diseminarkan oleh lembaga hukum
tersebut pada tahun 1963 bekerjasama dengan Persatuan Sarjana Hukum I
ndonesia bahwa pada dasarnya perkawinan di Indonesia adalah perkawina
n monogami namun masih dimungkinkan adanya perkawinan poligami deng
an syarat-syarat tertentu. Serta merekomendasikan batas minimum usia cal
on pengantin.
3. Lahirnya Peradilan Agama
Peradilan Islam di Indonesia yang kemudian dikenal dengan istilah Peradila
n Agama telah ada dan dikenal jauh sebelum Indonesia merdeka. Peradilan
Agama ada dan seiring dengan perkembangan kelompok masyarakat di kal
a itu, yang kemudian memperoleh bentuk-bentuk ketatanegaraan yang sem
purna dalam kerajaan Islam. Peradilan Agama adalah salah satu badan per
adilan pelaku kekuasaan kehakiman untuk menyelenggarakan penegakan h
ukum dan keadilan bagi rakyat pencari keadilan perkara tertentu antara ora
ng-orang yang beragama Islam di bidang perkawinan, waris, wasiat, hibah,
wakaf, zakat, infaq, shadaqah, dan ekonomi syari'ah.Kekuasaan kehakiman
di lingkungan Peradilan Agama dilaksanakan oleh:
• Pengadilan Tinggi Agama (pengadilan tingkat banding)
• Pengadilan Agama (pengadilan tingkat pertama)
• Pengadilan Khusus
• Mahkamah Syar'iyah
• Mahkamah Syar'iyah Provinsi (pengadilan tingkat banding)
• Mahkamah Syar'iyah Kabupaten/Kota (pengadilan tingkat pertama)
• 4. Pengelolaan Zakat
Undang-undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang pengelol
aan Zakat menetapkan bahwa tujuan pengelolaan Zakat
adalah sebagai berikut:
1. Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam penunai
an dan dalam pelayanan ibadah Zakat.
2. Meningkatnya fungsi dan peranan pranata keagaman
dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat da
n keadilan sosial.
3. Meningkatnya hasil guna dan daya guna Zakat.
Guna untuk tercapainya tujuan yang lebih optimal bagi k
esejahteraan umum untuk seluruh lapisan masyarakat,
maka UU tentang Pengelolaan zakat mencakup pula te
ntang pengelolaan infaq, sodhaqah, hibah, wasiat, wari
s dan kafarat. Hanya saja sistem pengadministrasian k
euangannya dilakukan secara terpisah.

Anda mungkin juga menyukai