Ilmu Penyakit Unggasppt
Ilmu Penyakit Unggasppt
1. Tindak karantina
2. Vaksinasi atau pencegahan penyakit
3. Penyidikan prevalensi penyakit
4. Monitoring penyakit
5. Pengobatan
PEMBERANTASAN PENYAKIT
Flu burung:
Penyakit pd manusia yg ada hubungannya
dengan
virus asal unggas (burung)
PENYEBAB
Family : Orthomyxoviridae
Genus : Virus influenza tipe A
- Hemaglutinin (H) : 1 – 15
- Neuraminidase (N) : 1 – 9
Mudah mutasi
Penanggulangan/Pencegahan AI:
1. Penerapan biosekuriti
2. Pemusnahan unggas selektif
(depopulasi & disposal) di peternakan
tertular
3. Vaksinasi
TINDAKAN…
Penanggulangan/pencegahan AI…
4. Pengendalian lalu lintas hewan
5. Surveilans & penelusuran
6. Peningkatan kesadaran masyarakat
7. Pengisian kembali unggas (restocking)
8. Pemusnahan unggas secara menyeluruh
(stamping out) di daerah tertular baru.
9. Monitoring, pelaporan & evaluasi
BIOSEKURITI
Semua tindakan pertahanan pertama utk
pengendalian wabah, mencegah semua
kemungkinan kontak/penularan dg
peternakan tertular & mencegah
penyebaran penyakit
BIOSEKURITI…
TINDAKAN BIOSEKURITI:
1. Tindak karantina/isolasi peternakan tertular &
lokasi tempat penampungan unggas yg tertular
oleh dinas peternakan & kesehatan hewan
setempat
2. Mensucihamakan secara tepat & cermat terhadap:
pakan, tempat pakan/air minum, semua peralatan,
pakaian pekerja kandang, alas kaki, kendaraan &
bahan lain yg tercemar, bangunan kandang yg
bersentuhan dg unggas, permukaan jalan, menuju
peternakan/kandang/tempat penampungan
unggas. DESINFEKSI
PENYAKIT GUMBORO
GUMBORO = Infectious Bursal Disease (IBD),
Infectious Avian Nephrosis
Adalah: Suatu penyakit menular akut pada ayam muda
umur 2,5 – 14 minggu, tanda khas pembengkakan
bursa fabricius, proliferasi & nekrosa sampai
mendarah pd jaringan limfoid, degenerasi ginjal,
diare, nafsu makan hilang, inkoordinasi, kelemahan
diikuti kematian
Morbiditas bisa 100%, mortalitas ayam muda 5 -15%,
umur 3 – 4 minggu 20%, makin tua makin turun
mortalitasnya. Efek samping: pembentukan
kekebalan tubuh turun karena bursa fabricius
rusak.
PENYEBAB
EPIZOOTIOLOGI
Terdapat di seluruh dunia, di Indonesia th 1974
HEWAN RENTAN
Ayam pedaging & petelur umur muda (2,5 – 14
minggu)
GEJALA
BAHAN PEMERIKSAAN
Ayam sakit: bursa, limpa, hati, ginjal, paru-paru
Gliserin + NaCl masukkan termos + es. Pemeriksaan
histopatologi: bursa, limpa + formalin 10%.
TINDAKAN
1. Administrasi:
- lapor dinas peternakan
- peneguhan diagnosa oleh laboratorium
berwenang
2. Pencegahan:
- Vaksinasi anak ayam & menjelang bertelur
- Biosekuriti
INFECTIOUS LARYNGOTRACHEITIS
(ILT)
ILT adalah penyakit unggas akut & sangat menular,
ditandai dg kelainan pernapasan, penyebaran cepat,
mortalitas tinggi, umumnya menyerang ayam diatas
umur 5 minggu.
HEWAN RENTAN
Ayam berumur diatas 5 minggu. Paling rentan berumur
14 minggu atau lebih.
PENULARAN
- Kontak langsung dg ayam sakit
- Tak langsung dg benda/alat/orang yang tercemar
virus ILT
- Ayam sembuh: carrier/pembawa penyakit selama
24 bulan
GEJALA
Mata basah berair, batuk, bersin. Lendir berdarah
ditemukan di dinding & lantai krn mengibaskan kepala
utk mengeluarkan lendir.
PASCAMATI
Trachea kemerahan, eksudat + darah, ada gumpalan
perkejuan
TINDAKAN PENGENDALIAN
Ayam dimusnahkan
NEWCASTLE DISEASE (ND =
TETELO)
ND= avian distemper = avian pneumoencephalitis =
avian pest adalah suatu penyakit pernapasan dan
sistemik, diikuti gangguan saraf + diare, akut dan
mudah sekali menular (infecsious), disebabkan oleh
virus ND dan menyerang unggas, terutama ayam.
Keganasan (virulensi):
sangat tinggi (velogenik), cukup tinggi (mesogenik)
atau sangat rendah (lentogenik).
PENYEBAB
Virus ND, genus Avian Paramyxovirus, famili
Paramyxoviridae, virus RNA, bentuk bulat, diameter
100 – 200 nanometer (nm), 1 nm = 10-9 m
Virus ND:
- mengaglutinasi sel darah merah (hemaglutinasi)
- menghasilkan toksin & hemolisin
- inaktif oleh panas, radiasi UV, pH, bahan kimia (formalin,
pnenol, KMn O4).
- Tahan berbulan-bulan pd karkas beku,
- Tahan 2 bln suhu 22-28 oC
Tabel 1. Strain ND
No Strain Kematian
1 Velogenik tipe Asia 80 – 100% (paling ganas)
2 Velogenik tipe Amerika 60 – 80%
3 Mesogenik 10%
4 Lentogenik Asimptomatis (tanpa gejala)
Untuk pembuatan vaksin:
1. Strain mesogenik: Kumarov, Mutkeswar, Roikin
2. Strain lentogenik: La sota, B1, F
EPIZOOTIOLOGI
- Semua daerah di Indonesia tertular
- Hewan rentan: ayam, itik, kalkun, angsa.
- Burung merpati sumber penularan virus
PENULARAN
Masa inkubasi 2 – 15 hari, rata-rata 6 hari
Langsung: kontak dengan ayam sakit (pernapasan, pencernaan)
Tidak langsung: melalui bahan, alat, makanan, litter atau
pekerja yang tercemar virus dari lendir, feses, urine
GEJALA
4 BENTUK:
1.VELOGENIK VISCEROTROPIK (VVND) = bentuk ASIA
= bentuk PENCERNAAN
- nafsu makan hilang,
- konsumsi air turun,
- lemah, lesu, produksi telur turun drastis
- mencret berwarna kehijauan
- sesak napas, megap-megap,
- edema daerah fasial dan kepala
- menjelang kematian tremor (gemetar) otot, tortikolis
(kepala terputar), paralisis (lumpuh) kaki & sayap
- Mortalitas 80 - 100% pd kelompok ayam peka
GEJALA KLINIK
2. VELOGENIK NEUROTROPIK (NVND) = bentuk
AMERIKA
= bentuk SARAF
- gangguan pernapasan berat & mendadak,
- diikuti gangguan saraf 1- 2 hari berikutnya
- produksi telur turun drastis, kerabang kasar, albumin
encer
- biasanya tidak diare
- Morbiditas tinggi, mortalitas rendah
3. Bentuk MESOGENIK
- Gangguan pernapasan
- Produksi telur turun
- Mortalitas rendah
4. Bentuk LENTOGENIK
- Asimptomatis
- Ayam muda yang peka, bisa gangguan pernapasan
PERUBAHAN PATOLOGI
- Nekrosis & hemoragik saluran pencernaan: proventrikulus,
ventrikulus, duodenum, sekum, usus besar
- Trakea hemoragik & kongesti
- Folikel ovarium hemoragik
TINDAKAN
1. ADMINISTRASI
- lapor dinas terkait & peneguhan diagnosa
laboratorium
2. PENGENDALIAN & PENCEGAHAN
- vaksinasi penting
- sanitasi & desinfeksi (biosekuriti), kapur, NaOH 2%, formalin
1-2%
- tatalaksana: karung bekas jangan dipakai untuk tempat
pakan
- ayam mati: dibakar, dikubur
- telur jangan untuk telur tetas.
PENYEBAB
Virus IB, genus Coronavirus, famili Coronaviridae, virus RNA.
PENULARAN
Masa inkubasi 18 - 36 jam. Langsung: kontak leleran/saluran
napas & feses. Melalui udara yang tercemar virus IB.
GEJALA
- Gangguan napas (napas lewat mulut)
- batuk, bersin, ngorok basah (bunyi cairan)
- Leleran hidung
- Mata berair
- Kadang sinus bengkak
- Konsumsi pakan & pertambahan berat badan
turun, lesu
- Kerabang tipis, pucat, mudah retak, bentuk
abnormal,
- Produksi telur turun, albumin encer
Patologi Anatomi
Bronchitis, tracheitis.
TINDAKAN
- Administrasi
- Tidak dapat diobati
- Vaksinasi
- Biosekuriti ketat (sanitasi & desinfeksi)
- Isolasi & pembatasan lalu lintas ternak
- Tatalaksana/manajemen optimal
PENYEBAB
Virus cacar ayam, famili Poxviridae, virus DNA
GEJALA
* Papula kecil berwarna kelabu di kulit tidak berbulu
radang keropeng berdarah
* Bercak kuning pada selaput lendir mulut dan laryngx:
menyumbat hidung
ayam mati karena sesak napas
TINDAKAN
1. PENCEGAHAN
* sanitasi * isolasi * vaksinasi
2. PENGENDALIAN
* isolasi hewan sakit
* mencegah infeksi sekunder antibiotika
* vitamin
PENYEBAB
Virus marek, virus herpes tipe B, famili Herpetoviridae,
Virus DNA.
Hewan rentan: anak ayam 2-16 minggu (< 3 minngu)
PENULARAN
Kontak langsung dan tidak langsung.
Terutama melalui udara dalam kandang ayam, bulu,
debu kandang, tinja dan air liur
GEJALA
Saraf Pincang (kelemahan alat gerak), kelumpuhan
- leher tortikolis, mencret, sesak napas
- sayap menggantung, sempoyongan,
- kurus, pucat, lemah
GEJALA…
Perlakuan pemotongan:
Tumor parah: daging tidak layak dikonsumsi
PENYAKIT PULLORUM
= Penyakit berak putih = Bacillary White Diarrhea
Pullorum adalah penyakit menular pd ayam yang menimbulkan
kerugian ekonomi besar, disebabkan oleh bakteri Salmonella,
menyerang semua umur, angka kematian dapat mencapai 85%
pada anak ayam.
Kerugian:
1. Penurunan produksi telur
2. Penurunan daya tetas
3. Kematian embrio
4. Kematian anak ayam & dewasa
Penyebab:
Bakteri Salmonella pullorum, Salmonella gallinarum,
bakteri Gram +, bentuk batang
Hewan rentan:
Ayam, kalkun, burung gereja, itik, angsa, burung puyuh,
ZOONOSIS.
Cara penularan:
1. Kongenital: melalui ayam betina & telurnya
2. Oral: melalui makanan & minuman tercemar
3. Aerogen: biasanya pd mesin tetas debu, bulu
anak ayam, pecahan kulit telur
Gejala klinis
- Masa inkubasi: 1 minggu
- Mengantuk, bergerombol, nafsu makan turun.
- Diare putih atau coklat kehijauan, pasta putih di
kloaka
- Kaki lemah, sayap menggantung, sesak napas,
pertumbuhan terhambat.
Bahan pemeriksaan:
- Ayam hidup minimal 6 ekor
- Kasus akut: bangkai segar & didinginkan
- Jantung, hati, limpa, pancreas, ovarium, testis
- Darah atau serum dari 10% kelompok
Diagnosa
1. Gejala klinis & sejarah kejadian penyakit
2. Patologi anatomi
3. Uji serologis
4. Isolasi & identifikasi
TINDAKAN
1. Administrasi (lapor dinas terkait & diagnosa laboratorium)
2. Pencegahan:
- Biosekuriti, desinfeksi/penyemprotan kandang (NaOH
2%, formalin 1-2%); fumigasi (formalin + KMn O4)
- Sanitasi kandang
- Perusahaan pembibitan Uji Pullorum minimal 2x
berturut-turut dengan interval 35 hari, pengujian 2x
setahun.
3. Pengendalian & Pemberantasan
Perusahaan pembibitan jika + Pullorum
TUTUP
4. Pengobatan
Antibiotika & sulfonamide menekan kematian
tapi tidak menghilangkan infeksi (kurang efektif)
Perlakuan pemotongan
- Ayam reaktor dipotong/dibunuh,
- Daging boleh diedarkan setelah direbus,
- Jeroan & sisa pemotongan musnahkan
(bakar/kubur)
PENYAKIT KORIZA
= Infectious Coryza = Snot
Koriza adalah penyakit akut sampai kronis pada ayam,
disebabkan oleh bakteri Hemophilus gallinarum, ditandai
dengan radang katar pd selaput lendir alat pernapasan
bagian atas (rongga hidung, sinus infraorbitalis, trachea
bagian atas), sangat menular.
Morbiditas tinggi, mortalitas rendah
PENYEBAB
Bakteri Hemophilus gallinarum, Gram negatif, bentuk batang
Hewan rentan:
Ayam, diatas umur 14 minggu lebih rentan
PENULARAN
Langsung dan tidak langsung makanan & air tercemar
Ayam sembuh: menjadi carrier
GEJALA
Keluar ingus kuning encer menjadi kental bernanah dan
Berbau khas (eksudat), kerak eksudat di lubang hidung.
Sinus infraorbitalis bengkak besar mata tertutup.
Ngorok, susah napas, sering diare, pertumbuhan
terhambat
DIAGNOSA
Sejarah peternakan, gejala, isolasi, identifikasi kuman.
TINDAKAN
1. Administrasi:
- lapor dinas terkait & peneguhan diagnosa lab.
2. Pencegahan:
- Sanitasi, konstruksi kandang baik, kepadatan
sesuai, all in all out program, isolasi, pisah
ayam sesuai umur.
3. Pengobatan: sulfathiazole atau erythromycin
4. Pengendalian & pemberantasan:
- segera obati, vaksinasi, ayam mati: bakar,
kubur
CHRONIC RESPIRATORY DISEASE (CRD)
= Penyakit pernapasan menahun = Mycoplasma
gallisepticum infection
CRD adalah penyakit menular menahun pada ayam yg
disebabkan oleh bakteri Mycoplasma gallisepticum, yg
ditandai dg ingus katar dari hidung, kebengkakan muka,
batuk & terdengarnya suara napas. Menyerang semua
umur, morbiditas tinggi, mortalitas rendah.
KERUGIAN
Konversi pakan rendah, pertumbuhan terhambat, mutu
karkas turun, banyak diafkir, produksi telur turun, biaya
pengobatan tinggi.
PENYEBAB
Mycoplasma gallisepticum, bakteri Gram negatif, bentuk
kokoid
Hewan rentan:
Ayam, kalkun, burung dara, ayam hutan, burung liar,
ayam pedaging muda lebih rentan
PENULARAN
Horizontal: kontak langsung dan tidak langsung (melalui
makanan, air). Penularan lewat udara < 6 meter.
Vertikal: telur dari induk sakit.
Faktor predisposisi: stres, ventilasi tidak baik, terlalu padat.
GEJALA
- Masa inkubasi 4 – 21 hari
- Menyerang seluruh kelompok ayam, keparahan bervarasi
- Dewasa: ingus katar, batuk, napas bersuara, muka
bengkak
- Mortalitas rendah kecuali jika terjadi komplikasi 30%.
TINDAKAN
1. Administrasi
2. Pencegahan: sanitasi & desinfeksi. Pemeriksaan
serologik berkala
3. Pengendalian & pemberantasan: sulit, lakukan
pencegahan saja.
4. Pengobatan : antibiotika
KOLERA UNGGAS
= Fowl Cholera = Avian Pasteurellosis = Avian Hemorhagic
septicemia
Kolera unggas adalah penyakit menular yang menyerang
unggas piaraan & unggas liar. Morbiditas dan mortalitas
tinggi, disebabkan bakteri Pasteurella multocida.
KERUGIAN
Kematian, penurunan berat badan dan produksi telur.
Kematian ayam 10 – 20%, itik 50%.
PENYEBAB
Pasteurella multocida, Gram negatif, struktur bipoler
Hewan rentan:
Unggas piara (kalkun, ayam, itik, angsa, entog),
burung hias, burung liar.
PENULARAN
Saluran pencernaan & pernapasan terutama
unggas muda, luka kulit, luka suntikan.
Vektor: tungau, lalat, tikus, burung liar.
Menyebar lewat ekskresi hidung
GEJALA
- Masa inkubasi 4 – 9 hari
- Lebih banyak umur 4 bulan keatas
- Perakut: mati tanpa gejala
- Akut: konjungtivitis, kotoran mata; muka,
balung, pial bengkak, gangguan napas, diare
hijau kekuningan, lumpuh.
- Kronis: bbrp minggu – bulan. Infeksi lokal pada
pial (udem), sendi kaki, sayap, tortikolis.
TINDAKAN
1. Administrasi
2. Pencegahan: vaksinasi, sanitasi
3. Pengobatan: preparat sulfa atau antibiotika
Perlakuan pemotongan
Tidak dianjurkan dipotong
PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH
PROTOZOA
GEJALA KLINIS
• Bevariasi tergantung umur, jenis ayam &
jenis parasit. Ayam lemah, pucat, bulu
kusam, kurus. Tinja bercampur darah, nafsu
makan turun, tapi nafsu minum meningkat
Mortalitas cukup tinggi.
Daur hidup koksidia antara 7-9 hari.
Perubahan pascamati:
Isi usus buntu mendarah (E. tenella)
Usus menggembung berbau busuk (E.
necatrix). Usus meradang & belang-belang
(merah, pucat atau pucat kemerah-merahan)
PENCEGAHAN & PENGOBATAN
Sanitasi & tatalaksana dg baik. Hindari tempat
yg basah, litter harus segera diganti setelah
letupan penyakit dapat diatasi
PERLAKUAN PEMOTONGAN
Dagingnya dapat dikonsumsi, seluruh alat
pencernaan yg terserang diafkir (dibakar dan
dikubur)
PENGENDALIAN PENYAKIT UNGGAS
“ Lebih baik mencegah daripada mengobati penyakit”
Obat Cacing
Liat lingkungan,