Anda di halaman 1dari 21

MANAJEMEN KEARSIPAN

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
HASMANIAR BACHRUN, SPI
(KOORDINATOR DIVISI ORGANISASI)
Dasar Hukum
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan

Perbawaslu No. 10 Th. 2020 Pedoman Pengelolaan Arsip Dinamis

Perbawaslu No. 17 Th. 2017  No. 13 Th. Tata Naskah Dinas


2020
Klasifikasi Arsip (Pada Nomor Surat)
Perbawaslu No. 16 Th. 2015  No 11 Th.
2020
Sistem Klasifikasi Keamanan Arsip dan
Perbawaslu No. 32 Th. 2018  12 Th. 2020
Akses Arsip Dinamis

Perbawaslu No. 21 Th. 2014  14 Th. 2020


Jadwal Retensi Arsip
KONSEP ARSIP
• Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam
berbagai bentuk dan media sesuai dengan
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara,
pemerintahan daerah, lembaga pendidikan,
perusahaan, organisasi politik, organisasi
kemasyarakatan, dan perseorangan dalam
pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. (Pasal 1, ayat 2, UU No. 43 Thn
2009)
Perbawaslu Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pedoman Pengelolaan
Arsip Dinamis adalah :
Tujuan Arsip
Sebagai bahan informasi dan Bahan atau alat pembuktian
sumber dokumentasi (bukti otentik)

12 -

34
Bahan dasar perencanaan dan Sebagai alat ukur aktifitas suatu
pengambilan keputusan organisasi dan bahan informasi
kegiatan ilmiah lainnya
PERBANDINGAN ISTILAH ARSIP
• Indonesia • Inggris
– Arsip – Records/ Files
Dinamis – Records/ Files
– Arsip Aktif – Semi-current
– Arsip Inaktif records atau Non-
– Arsip Statis current records
– Archives
Arsip Dinamis
Arsip yang digunakan secara langsung dalam kegiatan pencipta arsip
dan disimpan selama jangka waktu tertentu.

Arsip Statis
Arsip yang dihasilkan oleh pencipta arsip karena memiliki nilai guna
kesejarahan, telah habis retensinya, dan berketerangan dipermanenkan
yang telah diverifikasi baik secara langsung maupun tidak langsung oleh
Arsip Nasional Republik Indonesia dan/atau lembaga kearsipan.
ARSIP
AKTIF
• Arsip yang frekuensi penggunaannya tinggi
dan/atau terus menerus (Pasal 1, ayat 5,
UU No. 43 Thn 2009)

We Create Quality Professional


PPT Presentation
ARSIP
INAKTIF
• Arsip yang frekuensi penggunaannya
telah menurun (Pasal 1, ayat 6, UU No.
43 Thn 2009)

We Create Quality Professional


PPT Presentation
PENATAAN ARSIP AKTIF

7 June 2012 Sosialisasi Kearsipan Se-Kab. Bulukumba 11


PENATAAN ARSIP INAKTIF

7 June 2012 Sosialisasi Kearsipan Se-Kab. Bulukumba 12


Pengorganisasian Arsip

01 02 03
Sentralisasi Desentralisas Gabungan
i Keduanya
Sentralisasi

Penyimpanan arsip yang dipusatkan di satu unit kerja


(sentral arsip)

Keuntungan:
• Ruang dan peralatannya dapat dihemat
• Petugas dapat berkonsentrasi penuh
• Sistem penyimpanan bisa diseragamkan
Kerugian:
• Sentralisasi hanya cocok untuk organisasi kecil
• Tidak semua jenis arsip dapat disimpan dengan satu sistem
• Bila unit kerja memerlukan arsip sulit, lama mendapatkannyakannya
Desentralisasi

Semua unit kerja mengelola arsipnya masing-masing

Keuntungan:
• Pengelolaan arsip dapat disesuaikan dengan kebutuhan
bagian masing-masing
• Keperluan arsip mudah dipenuhi
• Penanganan arsip mudah dilakukan karena arsipnya sudah
dikenal dengan baik
Kerugian:
• Penyimpanan arsip tersebar
• Kantor harus menyediakan peralatan dan ruangan yang luas
• Pemusnaan arsip harus dilakukan ssetiap unit kerja
Kombinasi Keduanya

Penggabungan antara sentralisasi dan desentralisasi dimana


arsip yang masih aktif disimpan di bagian masing – masing
sedangkan arsip yang sudah inaktif disimpan pada pusat
perarsipan
Prosedur Pemindahan Arsip Inaktif
01 02
Penyeleksian arsip inaktif Pembuatan daftar arsip
yang akan dipindahkan.

03 04
Penataan fisik asrip yang Serahterima arsip inaktif dari
akan dipindahkan unit kerja ke pusat arsip
dengan penandatanganan
berita acara pemindahan
arsip inaktif
Masalah di Bidang Pengarsipan
01 Sulit menemukan kembali

Hilangnya arsip karena sistem


02 penyimpanan yang kurang baik

03 Tempat dan peralatan yang


tidak memadai
Tata kerja kearsipan tidak
04 mengikuti perkembangan
perbawaslu
Kurang kesadaran akan
05 pentingnya arsip
Prosedur Pemusnahan Arsip Inaktif

01 02
Tidak memiliki nilai guna, artinya informasi yang Sudah habis masa retensinya, umumnya
terkandung dalam arsip sudah tidak memiliki sebuah dokumen mempunyai masa
nilai informasi yang berguna dalam hal ini retensi yang rata – rata berdurasi 5
berkaitan dengan masa waktu kegunaan arsip. sampai 10 tahun.

Tidak ada peraturan perundang- Tidak berkaitan dengan penyelesaian


undagan yang melarang, proses suatu perkara.

03 04
Prosedur Pemusnahan Arsip Inaktif
01
Pembentukan panitia penilaian arsip, Permintaan persetujuan pencipta arsip,
05
bertugas untuk mengumpulkan dan meninjau karena diperlukan persetujuan dari divisi
arsip-arsip yang termasuk ke dalam arsip kerja yang melahirkan arsip tersebut.
yang harus dimusnahkan atau tidak.

02
Penyeleksian arsip, memastikan bahwa Penetapan waktu, metode dan
06
arsip yang telah sesuai dengan kriteria petugas pemusnahan arsip
arsip inaktif.

Membuat daftar arsip usul musnah, Pelaksanaan pemusnahan arsip sesuai


03 07
diusulkan untuk dimusnahkan berdasarkan dengan rencana penetapan waktu, metode
data pada tahapan penyeleksian arsip dan petugas arsip.

04 Penilaian dari panitia penilai arsip, dilakukan Pembuatan laporan hasil kerja
08
sebagai kontrol akhir agar tidak ada arsip yang pemusnahan arsip, laporan ini berisi hasil
masih berguna termasuk dalam kategori yang eksekusi laporan arsip sehingga dapat di
akan dimusnahkan. pertanggungjawabkan.
THANK YOU
Insert the Subtitle of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai