Anda di halaman 1dari 22

PENURUNAN

KESADARAN
PUTRI OKTARIA (712019061)

Pembimbing :
dr. Irma Yanti, Sp. S
DEFINISI

Kesadaran  pengetahuan penuh atas diri, lokasi dan waktu.

Ketidaksadaran adalah keadaan tidak sadar terhadap diri sendiri dan


lingkungan dan dapat bersifat fisiologis (tidur) ataupun patologis (koma atau
keadaan vegetatif).

Penurunan kesadaran  salah satu kegawatan neurologi yang menjadi


petunjuk kegagalan fungsi integritas otak dan sebagai “final common
pathway” dari gagal organ seperti kegagalan jantung, nafas dan sirkulasi
akan mengarah kepada gagal otak dengan akibat kematian.
FISIOLOGI

Kesadaran diatur oleh kedua hemisfer


otak dan ascending reticular activating
system (ARAS), yang meluas dari
midpons ke hipotalamus anterior.

Proyeksi neuronal berlanjut dari ARAS ke


talamus, dimana mereka bersinaps dan
diproyeksikan ke korteks.

ARAS bertindak sebagai suatu tombol


off-on, untuk menjaga korteks serebri
tetap sadar (awake)
DERAJAT KESADARAN

Kualitatif
DERAJAT KESADARAN
Respon membuka mata (Eye) Respon bicara Respon motorik
(Verbal) (Motor)

(4). Spontan dgn (5). Orientasi baik (6). Mengikuti perintah


adanya kedipan (4). Disorientasi (5). Melokalisir nyeri
(3). Dengan suara (mengacau/bingung) (4). Menarik ekstremitas
(2). Dengan nyeri (3). Keluar kata-kata yg yg dirangsang
(1). Tdk ada reaksi tdk teratur (3). Fleksi abnormal
(2). Suara yg tidak (dekortikasi)
berbentuk kata (2). Ekstensi abnormal
(1). Tdk ada suara (decerebrasi)
(1). Tdk ada gerakan

Kuantitafif
ETIOLOGI
Etiologi penurunan kesadaran “SEMENITE“:
ETIOLOGI
ETIOLOGI
PATOFIOLOGI
• Pada penurunan kesadaran gangguan terbagi menjadi
dua,  gangguan derajat (kuantitas, arousal,
wakefulness) kesadaran  gangguan isi (kualitas,
awareness, alertness) kesadaran

• Adanya lesi yang dapat mengganggu interaksi ARAS


dengan korteks serebri, apakah lesi supratentorial,
subtentorial dan metabolik akan mengakibatkan
menurunnya kesadaran
DIAGNOSIS
Anamnesis

Pemeriksaan Fisik dan


Neurologi

Pemeriksaan Penunjang
ANAMNESIS

• Dalam kasus gangguan kesadaran,auto-anamnesis masih dapat


dilakukanbilagangguan kesadaran masih bersifat”ringan”,
pasien masih dapat menjawab pertanyaan (lihat pemeriksaan
Glasgow Coma Scale/ GCS)
• Penyakit yang pernah diderita sebelum terjadinya gangguan
kesadaran
• Keluhan pasien sebelum terjadinya gangguan kesadaran
• Obat-obat yang diminum secara rutin.
PEMERIKSAAN FISIK
(status internus)

 Pemeriksaan dimulai dari inspeksi langsung terhadap


pasien dalam keadaan istirahat.

 meliputi pemeriksaan kesan umum kisaran tipe badan,


kelainan kongenital, tanda-tanda vital, kepala leher
toraks, abdomen, ekstremitas sendi, otot, kolumna
vertebralis, gerakan leher/ tubuh.
PEMERIKSAAN NEUROLOGI

Pemeriksaan GCS
PEMERIKSAAN NEUROLOGI

 Pemeriksaan respon cahaya


 pemeriksaan saraf kranial
 pemeriksaan refleks kornea
 refleks muntah dan batuk
 refleks fisiologi
 refleks patologi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
TATALAKSANA

Umum
• Tidurkan pasien dengan posisi lateral dekubitus dengan leher
sedikit ekstensi bila tidak ada kontraindikasi seperti fraktur
servikal dan tekanan intrakranial yang meningkat.

• Posisi trendelenburg baik sekali untuk mengeluarkan cairan


trakeobronkhial, pastikan jalan nafas lapang, keluarkan gigi
palsu jika ada, lakukan suction di daerah nasofaring jika
diduga ada cairan.

 
• Lakukan imobilisasi jika diduga ada trauma servikal, pasang infus
sesuai dengan kebutuhan bersamaan dengan sampel darah.

• Pasang monitoring jantung jika tersedia bersamaan dengan


melakukan elektrokardiogram (EKG).

• Pasang nasogastric tube, keluarkan isi cairan lambung untuk


mencegah aspirasi, lakukan bilas lambung jika diduga ada intoksikasi

• .Berikan tiamin 100 mg iv, berikan destrosan 100 mg/kgbb. Jika


dicurigai adanya overdosis opium/ morfin, berikan nalokson 0,01
mg/kgbb setiap 5-10 menit sampai kesadaran pulih (maksimal 2 mg).
Khusus
Pada herniasi
• Pasang ventilator lakukan hiperventilasi dengan target PCO 2: 25-
30 mmHg.
• Berikan manitol 20% dengan dosis 1-2 gr/ kgbb atau 100 gr iv.
Selama 10-20 menit kemudian dilanjutkan 0,25-0,5 gr/kgbb atau
25 gr setiap 6 jam.
• Edema serebri karena tumor atau abses dapat diberikan
deksametason 10 mg iv lanjutkan 4-6 mg setiap 6 jam.
• Jika pada CT scan kepala ditemukan adanya CT yang operabel
seperti epidural hematom, konsul bedah saraf untuk operasi
dekompresi.
Pengobatan khusus tanpa herniasi

• Ulang pemeriksaan neurologi yang lebih teliti.


• Jika pada CT scan tak ditemukan kelainan, lanjutkan
dengan pemeriksaan pungsi lumbal (LP). Jika LP
positif adanya infeksi berikan antibiotik yang sesuai.
Jika LP positif adanya perdarahan terapi sesuai
dengan pengobatan perdarahan subarakhnoid.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai