Anda di halaman 1dari 30

PENERAPAN PMT BERBASIS

PANGAN LOKAL

NUR INDAH ARDHITA – PUSKESMAS KARANGTENGAH


Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) adalah kegiatan
yang dilaksanakan oleh, dari dan untuk masyarakat
yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat pada umumnya serta kesehatan ibu dan
anak pada khususnya.
SASARAN POSYANDU

IBU DAN ANAKNYA IBU HAMIL

WANITA USIA SUBUR



WANITA YANG TELAH
MENGALAMI
HAID/MENSTRUASI

IBU MENYUSUI
MEJA 1
PENDAFTARAN

Pendaft Catat nama Lanjut


balita di
aran buku ke meja
balita pendaftaran 2
Pendaftaran ibu
hamil/ibu Catat nama Lanjut ke meja 4
menyusui/WUS
MEJA 3
PENCATATAN

MEJA 2
PENIMBANGAN
MEJA 4
PENYULUHAN DAN PELAYANAN GIZI

 Penyuluhan yang biasa dilakukan adalah penyuluhan mengenai :

◦ Pentingnya pemberian ASI


◦ Pemberian vitamin A (pada bulan pemberian)
◦ Informasi pentahapan makan bagi anak balita
 Sedangkan pelayanan gizi yang dimaksud yakni pelayanan yang
diberikan kepada ibu dengan kondisi :
◦ Apabila terdapat masalah dengan nafsu makan anak sehingga
sulit makan
◦ Jika ibu hamil mengalami mual dan muntah berlebihan
sehingga kehilangan nafsu makan maka perlu diberikan
motivasi agar tetap mengonsumsi makanan secara teratur
◦ Memberi rekomendasi untuk melakukan pemeriksaan ke
puskesmas atau rumah sakit
MEJA 5
PELAYANAN KESEHATAN

Pelayanan kesehatan ini dilakukan oleh


petugas kesehatan, tugas kader di sini
yakni menghubungi petugas kesehatan
agar hadir pada saat posyandu
PMT
(PEMBERITAN MAKANAN TAMBAHAN)
Makanan tambahan adalah makanan bergizi
sebagai tambahan selain makanan utama bagi
kelompok sasaran guna memenuhi kebutuhan gizi.
PRINSIP PMT
1. PMT dalam bentuk makanan atau bahan makanan lokal
dan tidak diberikan dalam bentuk uang.
2. PMT hanya sebagai tambahan terhadap makanan yang
dikonsumsi oleh balita sasaran sehari-hari, bukan sebagai
pengganti makanan utama.
3. PMT dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan gizi balita
sasaran sekaligus sebagai proses pembelajaran dan sarana
komunikasi antar ibu dari balita sasaran.
4. PMT merupakan kegiatan di luar gedung puskesmas
dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat yang dapat
diintegrasikan dengan kegiatan lintas program dan sektor
terkait lainnya.
5. PMT dibuat berdasarkan prinsip gizi seimbang
Apa itu makanan
bergizi dan seimbang ?
 Makanan yang beraneka ragam
 Mengandung zat gizi makro dan zat gizi mikro
 Bentuk dan porsi makanan disesuaikan dengan daya
terima, toleransi, dan keadaan anak
MENGAPA
MAKANAN
BERGIZI DAN
SEIMBANG
PENTING?
balita  kelompok rawan  gizi baik 
pertumbuhan dan perkembangan optimal
 meningkatkan prestasi  kualitas
hidup meningkat

• Karena balita masih dalam masa pertumbuhan dan


perkembangan
• Pemberian makanan yang sesuai dengan kebutuhan
balita
• Memberikan aktivitas fisik yang cukup
MASALAH GIZI PADA ANAK

GIZI BURUK
Penyebab :
 Kurang asupan makan
(energi, protein, lemak)
 Adanya infeksi
 Bayi lahir prematur
STUNTING
Kondisi dimana seseorang
kekurangan gizi kronis (dalam
jangka waktu yang lama) sehingga
tinggi badannya dibanding usianya
terlihat LEBIH PENDEK dari
SEBAYAnya
KEBUTUHAN ZAT GIZI
KARBOHIDRAT
PROTEIN
LEMAK
VITAMIN DAN MINERAL
Persyaratan Jenis dan Bentuk Makanan

1. Makanan tambahan diutamakan berbasis bahan makanan atau makanan lokal. Jika
bahan makanan lokal terbatas, dapat digunakan makanan pabrikan yang tersedia di
wilayah setempat dengan memperhatikan kemasan, label dan masa kadaluarsa
untuk keamanan pangan.
2. Makanan tambahan diutamakan adalah makanan rumahan bukan berupa makanan
dalam kemasan
3. Makanan tambahan diberikan untuk memenuhi kebutuhan gizi balita sasaran.
4. PMT merupakan tambahan makanan untuk memenuhi kebutuhan gizi balita dari
makanan keluarga.
5. Jenis bahan makanan beranekaragam. Perlu diketahui bahwa tidak ada satupun jenis
bahan makanan yang lengkap zat gizinya, oleh karena itu dalam pembuatan
makanan tambahan disarankan menggunakan jenis bahan makanan yang beragam
sehingga zat gizi masing-masing bahan makanan tersebut dapat saling melengkapi.
6. Bumbu yang digunakan dapat sesuai resep, tanpa bahan pengawet, pewarna dan
pemanis buatan.
7. Bentuk makanan tambahan yang diberikan kepada balita dapat disesuaikan dengan
pola makanan sebagaimana table 1. Sedangkan bentuk makanan tambahan untuk
lansia disesuaikan dengan penerimaan makan lansia.
CARA PENGOLAHAN

Anda mungkin juga menyukai