Anda di halaman 1dari 16

Nama: Feprimus Zega

Nim : 19.049
M.K : Teknik Radiografi
Kelas : 2b
Percutaneus Transhepatic Cholangigraphy
(PTC)
Obstruksi Jaundice
Defenisi :

Percutaneus Transhepatic Cholangigraphy (PTC) adalah


pemeriksaan radiologi invasive yang menggunakan media
kontras untuk menilai duktus billiaris. Pemeriksaan ini
sangat berperan terutama pada jaundice guna membedakan
obstruksi jaundice dan non obstruksi. Pemeriksaan ini
digunakan untuk menentukan posisi, ukuran dan penyebab
obstruksi.
Anatomi :

Sistem biliaris merupakan saluran anatomi di dalam


tubuh yang dapat mengalirkan empedu dari hepar
menuju usus halus pertama (duodenum).
Berdasarkan lokasi dan luasnya daerah empedu di
bagi menjadi dua yaitu intra hepatic dan extra
hepatic.
 Intra hepatic adalah saluran empedu di daerah
bagian dalam hati saluran biliaris intrahepatic
terdiri atas kanalikuli biliaris dan duktuli biliaris.
 Ekstra hepatic adalah mengenai saluran empedu
diluar hati, saluran biliaris ekstra hepatic terdiri
atas ductus hepaticus kiri dan kanan, duktus
hepaticus komunis, duktus sustikus duktus
kolodokus, dan visika fellea.
Indikasi :

 Eksplorasi kelainan system biliary : cholangioorcacinoma,


stone, stricture, sclerosing, maligna, kista, atresia biliary
dan biliary fistula.
 Jaundice / icterus dimana Nampak dislatasi dari ductal
system (dengan USG/CT) namun etiologi dari obstruksi
belum jelas.
 Ductus sukar divisualkan dengan pemeriksaan lain (apabila
oral dan IV-Cholecystography gagal).
 Pancreatic disease.
Kontra Indikasi :

 Sensitive terhadap ,media kontras.


 Pyloric stenosis.
 Acute pancreatistis.
 Glaucoma.
Alat dan Bahan :

 Pesawat Sinar-X + Fluoroscopy.


 Peralatan sterilisasi (Needle catheter / Chiba Needle,
alat untuk insisi, dan bahan steril lainnya).
 Peralatan non-steril (skin cleanser, ampule contras
media, disposable needle, emergency drugs).
 Asepsis kulit.
 Bengkok.
TEKNIK PEMERIKSAAN

Persiapan Pasien :
Puasa 5 jam sebelum pemeriksaan dimulai.
Pemeriksaan darah dan urin lengkap.
Pemeriksaan fungsi hati.
Membuang air kecil sebelum pemeriksaan.
 
Teknik Radiografi :
Setelah di anastesi local, chiba needle dimasukan kedalam liver secara
percutan dengan pengawasan melalui fluoroscopy.
Setelah di ketahui letak bile duct, diambil cairan empedunya untuk
pemeriksaan lab.
Selanjutnya MK di suntikan sedikit untuk mengetahui posisi jarum sudah
tepat apa belum.
Jumlah kontras media sangat bervariasi tergantung volume dari saluran
empedu.
Bila terjadi kebuntutan saluran, maka needle diganti dengan cateter untuk
drainase.
PA dan Oblique menggunakan serial film changer dan meja pemeriksaan
dinaikan sedikit, sehingga posisi kepala lebih tinggi dari kaki.
Apabila di identifikasi adanya obstruksi di saluran empedu selanjutnya
dipersiapkan untuk laparatomi.
Dengan Menggunakan Needle
Dengan menggunakan kateter
Gambar : PTC dengan jarum Chiba (tanda panah)
dalam posisi menunjukan duktus biliaris melebar.
Gambar : PTC mendemostrasikan
Batu penghalang di ampula
 
Gambar : PTC menunjukan stenosis (tanda panah) dari
saluran
Hepatic umum yang di sebabkan oleh trauma.
Perawatan Pasien :

 Temperature, nadi dan tekanan darah dicek setiap saat


(15 menit, 4 jam, dan selanjutnya sampai 24 jam).
 Dan selanjutnya di observasi sampai 48 jam apabila
terindikasi terjadinya perdarahan dan kebocoran
empedu.
Komplikasi :

 Intraperitoneal bleeding.
 Intraperitoneal leakage of bile dan peritonitis.
 Liver failure.
 Septicemia,
 Intraperitoneal abses.

Anda mungkin juga menyukai