Anda di halaman 1dari 8

Struktur Permodalan Perseroan Terbatas

Oleh:
Yoshua Consuello (11180480000053)
Istilah “Modal Perseroan” dapat kiita temukan di dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas atau UU PT.

Macam-macam modal PT ini sendirii dalam perspektif hukum menurut UU PT yang terdapat di
bagian awal-awal Penjelasan UU aquo atau di sebutkan lebih terang dalam penjelasan Pasal 41 Ayat
(1)  adalah “Yang dimaksud dengan “modal Perseroan“ adalah modal dasar, modal ditempatkan,
dan modal disetor.”
Modal Dasar
Modal Dasar adalah 100% (semua) dari jumlah nilai
nominal saham PT yang dapat (mungkin) diterbitkan oleh
PT yang bersangkutan sebagai modal dari PT tersebut.

Modal Ditempatkan
Modal Ditempatkan adalah bagian dari Modal Dasar
yang telah ditempatkan/ dikeluarkan dan
diambil/disanggupi oleh pemegang saham untuk dibayar
atau disetorkan penyetoran sahamnya oleh pemegang
saham kepada PT.

Modal Disetor
Modal Disetor adalah Modal Ditempatkan yang sudah
dibayarkan (disetorkan) penyetoran sahamnya oleh
pemegang saham kepada (ke dalam kas) PT.
Note

Penyetoran atas Modal Ditempatkan harus dilakukan secara penuh. Seketika


modal telah ditempatkan/ dikeluarkan/ diterbitkan maka kewajiban penyetoran
atas modal yang ditempatkan tersebut harus dipenuhi. Tidak boleh hanya
disetorkan sebagian dimana sebagiannya lagi masih terutang. –Apakah ada
yang demikian (hanya menyetorkan sebagian dan sebagian lainnya lagi masih
terutang atau malah tidak menyetorkannya sama sekali)?
 
Tadi disebutkan bahwa Modal Ditempatkan adalah bagian dari Modal Dasar
yang telah ditempatkan/ dikeluarkan. Hal ini berarti bahwa tidak seluruh dari
Modal Dasar adalah telah ditempatkan/ dikeluarkan. Kalau ternyata baru 60%
(enam puluh persen) saja dari Modal Dasar yang telah ditempatkan/
dikeluarkan, maka akan ada sebagian lainnya dari Modal Dasar tersebut yaitu
sebesar 40% (empat puluh persen) yang belum ditempatkan (dikeluarkan/
diterbitkan). Modal Dasar (yang terbagi atas saham) dan belum ditempatkan
(dikeluarkan/ diterbitkan) ini kita kenal dengan sebutan “Saham Portepel”,
yaitu modal (saham) yang masih dalam simpanan.
Contoh Struktur Permodalan PT
Dari contoh sebelumnyakita bisa mengambulbeberapa informasi tentang struktur permodalan pada
PT Arkha Jayanti Persada Tbk., Yaitu:
● Nilai Nominal per Saham adalah sebesar Rp.100, - (Seratus Rupiah).
● Modal Dasar adalah sebesar Rp.6.000.000.000, - (Enam Miliar Rupiah).
● Modal Ditempatkan dan (Modal) Disetor Penuh adalah Rp.150.000.000.000, - (Seratus Lima
Puluh Miliar Rupiah).
● Saham (dalam) Portepel adalah sejumlah Rp.450.000.000.000, - (Empat Ratus Lima Puluh
Miliar Rupiah).
● Jumlah saham (dari Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh) adalah 1.500.000.000 (Satu Miliar
Lima Ratus Juta) lembar.
● Disebutkan juga siapa saja pemegang sahamnya , dalam hal ini ada 3 (tiga) yaitu: (i) PT
Arkha Tanto Prima, (ii) PT JAF Asia Investment, dan (iii) Dwi Hartanto.
Ketentuan Minimum Modal Perseroan Terbatas

Perihal ketentuan minimal Modal dasar PT awalnya diatur dalam Pasal 32 Ayat (1) UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas “yang harus disepakati oleh Para Pendiri untuk dituangkan di dalam akta pendirian PT adalah paling
sedikit sebesar Rp. 50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah).” Sementara itu, untuk Modal Ditempatkan dan Modal
Disetor, besaran minimalnya adalah 25% (dua puluh lima persen) dari jumlah Modal Dasar tersebut atau paling
sedikit sebesar Rp.12.500.000,- (Dua Belas Juta Lima Ratus Ribu Rupiah).

Perihal Ketentuan minimum modal Perseroan Terbatas te Pasal 1 Ayat (3) PP 29/2016, Para Pendiri PT diberikan
keleluasaan untuk menyepakati (sendiri) besaran Modal Dasar yang akan dicantumkannya dalam akta pendirian PT.
Dengan demikian, untuk mendirikan badan usaha berbentuk PT di Indonesia pada saat ini sudah tidak ada lagi ketentuan
atau syarat minimum besaran Modal Dasar yang harus dipenuhi. Semuanya diserahkan pada kesepakatan dari Para
Pendiri PT itu sendiri.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai