Anda di halaman 1dari 18

HAKEKAT MANUSIA DALAM

ISLAM
Pengertian Manusia
Manusia adalah makhluk yang paling
sempurna yang diciptakan oleh Allah.
Kesempurnaan manusia merupakan suatu
konsekuensi fungsi dan tugas manusia sebagai
khalifah di muka bumi.
Beberapa ilmuan mendefinisikan manusia dari
sudut pandang yang beda-beda.
Penganut teori Psikoanalisis, manusia sebagai
homo volens (makhluk berkeinginan).
Teori Behaviorisme, manusia sebagai homo
mechanicus (manusia mesin).
Teori kognitif, manusia sebagai homo sapiens
(manusia berpikir)
Dalam al-Qur’an Allah menyebut manusia
dengan sebutan yang berbeda-beda:
 Bani adam, historis penciptaan
 Insan, aspek kecerdasan
 Basyar, aspek pertumbuhan biologis
 Annas, aspek sosial masyarakatnya
 Abdun, aspek posisi antara manusia dengan
Allah.
Asal usul penciptaan manusia
Dalam al-Qur’an menyebutkan bahwa
manusia pertama diciptakan adalah Adam,
setelah adam Allah menciptakan Hawa , Hawa
diciptakan dari unsur Adam. Dari segi materi
adam diciptakan dari tanah dan unsur yang
lainnya.
Macam-macam penyebutan tanah
a. Thuraab,
b. Thiin
c. Thinul laazib
d. Shalshalun
e. Shalshalun min hamain masnun
f. Sulaalatun min thin
g. Air.
Reproduksi manusia
Setelah Allah menciptakan Adam dan Hawa
maka Allah menciptakan manusia berikutka
lewat reproduksi. Hal ini sesuai firman Allah
surat Annisa’ ayat 1 dan alhujurat ayat 13.
adapun proses reproduksi manusia dapat
dilihat dalam surat almu’minun ayat 12-14.
“dan sesungguhnya kami telah menciptakan
manusia dari sari pati (berasal) dari tanah.
Kemudian kami menjadikannya air mani (yang
disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
Kemudian air mani itu kami jadikan sesuatu
yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu
kami jadikan segumpal daging, dan segumpal
daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu
tulang belulang itu kami bungkus dengan
daging, dan kami jadikan bentuk yang lain”.
Manusia terdiri dari dua unsur yang pokok,
yaitu jasmani dan rohani. Jasmani tercipta dari
unsur tanah, air, udara, dan unsur yang
lainnya. Sedangkan rohani bersifat abstrak
yang mampu menggerakkan jasmani . Dalam
unsur rohani Allah memberikan potensi yang
membedakan manusia dengan makhluk
lainnya.
Ruh dan Nafs.
Ruh adalah salah satu komponen penting yang
menentukan ciri kemanusiaan manusia.
Setelah proses-prses fisik berlangsung dalam
penciptaan manusia, pemasukan roh menjadi
unsur penentu yang membedakan manusia
dengan dunia hewan.
Allah berfirman:
“(ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada
para malaikat: sesungguhnya Aku akan
menciptakan manusia dari tanah. Maka
apabila telah kusempurnakan kejadiannya dan
Kutiupkan kepadanya ruh (ciptaan) Ku, maka
hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud
kepadanya. (Shaad: 71-72)
Ruh adalah getaran ilahiyah yaitu getaran
sinyal ketuhanan sebagaimana rahmat,
nikmat, dan hikmah yang semuanya sering
terasakan sentuhannya, tetapi sukar dipahami
hakekatnya. sentuhan getaran ruhaniyah
itulah yang menyebabkan manusia dapat
mencerna nilai-nilai belas kasihan, kejujuran,
kebenaran, keadilan dan sebagainya.
Nafs.
Istilah nafs banyak tersebar dalam al-Qur’an,
meski termasuk dalam wilayah abstrak yang
sukar dipahami, istilah nafs memiliki pengertian
yang sangat terkait dengan aspek fisik manusia.
Gejolak nafs dapat dirasakan menyebar
keseluruh tubuh manusia, karena tubuh
manusia kumpulan dari bermilyar-milyar sel
hidup yang saling berhubungan. Nafs bekerja
sesuai dengan bekerjanya sistem biologis
manusia.
Potensi Fitrah Manusia:
o Hanif
o Akal
o Qalb/qalbu/hati
o nafsu
Karakteristik Manusia:
 aspek Kreasi
 aspek Ilmu
 aspek Kehendak
 pengarahan Akhlak
Tujuan Penciptaan Manusia.
Allah menciptakan manusia punya tujuan
tertentu, tujuan penciptaan ini dijelaskan
dalam surat adz-Dzariat ayat 56:
“Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia
melainkan untuk beribadah kepada-Ku”.
Pengertian ibadah di sini dipahami secara luas,
yaitu tidak hanya shalat, puasa zakat dan haji,
melainkan melaksanakan semua aktifitas yang
diridhai oleh Allah SWT.
Fungsi dan Peran Manusia
Adapun fungsi manusia dimuka bumi ini adalah
sebagai khalifah Allah di muka bumu, khalifah
dalam arti wakil Allah Yang memimpin dan
mengelola bumi dan memakmurkan bumi ini.
Firman Allah:
ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para
malaikat: “sesungguhnya Aku hendak
menciptakan seorang khalifah di muka bumi…
(al-Baqarah: 20)
Supaya fungsi manusia sebagai khalifah di
muka bumi ini sesuai yang diharapkan oleh
Allah, maka manusia punya peranan:
a. Belajar
b. Mengajarkan ilmu dan
c. Membudayakan ilmu.

Anda mungkin juga menyukai