Anda di halaman 1dari 4

Kampung

Lawas
Maspati
Kelompok 6
Latar Belakang
Kampung Lawas Maspati merupakan salah satu kampung kota yang sudah ada sejak abad ke 17 dan
berada di pusat Kota Surabaya tepatnya berjarak 500 meter dari Monumen Tugu Pahlawan dan
dahulu dijadikan pusat perjuangan 10 November 1945. Kampung Maspati diresmikan sebagai objek
wisata kampung berbasis masyarakat dengan nama Kampung Lawas Maspati pada tanggal 24
Januari 2016 oleh Walikota Tri Rismaharini bersama dengan Pelindo III sebagai Corporate Social
Responsibility (CSR). Kampung ini merupakan salah satu daerah yang masih menyimpan kisah dan
peninggalan sejarah di Surabaya. Kata lawas dalam bahasa Jawa yang berarti lama menjadikan
Kampung Lawas Maspati mengangkat nilai sejarah sebagai daya tarik utama. Sedangkan maspati
sendiri diambil dari kata mas yang bahasa indonesianya adalaha kakak dan pati ialah dari kata adipati
atau patih. Kampung ini dulunya merupakan kompleks tempat tinggal para abdi dalam kraton kerajaan
surabaya. Mereka tinggal disana karena agar dekat dengan kraton sehingga bisa cepat dibutuhkan.
Pada kampung tersebut terdapat rumah kuno yang dapat dijadikan edukasi sejarah dan tujuan wisata
sejarah perjuangan kota Surabaya.
Aspek Resilience
Individual Capacities :
- Ekonomi resource : masyarakat memiliki potensi ekonomi berupa tumbuhan yang bisa dijadikan
obat.
- Risk Perception : ada potensi masyarakat untuk dapat dikembangkan menjadi UKM dengan
produk seperti minuman herbal, snack khas maspati dan lainnya.
Community Resilience :
- Built environtmrnt resiliency : para pengunjung dapat melihat aktivitas sehari-hari warga seperti
mendaur ulang sampah, proses pengolahan air limbah.
Vulnerability contex :
- Vulnerability of setting : Pelestarian Lingkungan dan penghijauan serta terdapat kafe yang dulunya
berupa markas tantara yang berdiri pada tahun1907
- Access to urban services sudah ada pengembangan uasaha kecil yang menunjukkan adanya
potensi modal sosial.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai