Rencana Induk
Pembangunan
Kepariwisataan Daerah
(RIPPARDA) Kabupaten
Maluku Tengah
Disusun Oleh:
Aisya Nursaiba (08171002)
Cyntia Athari (08171010)
Elen Agarista (08171016)
Handston Rimba (08171024)
Mega Kusuma Wardani (08171038)
Muhammad Abd K.R.N (08161044)
Muhammad Anas Firdaus (08171046)
Muhammad Nasrullah (08171048)
2.1.4 Keluaran
Keluaran yang diharapkan dari pekerjaan ini mencakup :
a. Profil kepariwisataan yang menggambarkan data potensi kepariwisataan yang di
dalamnya dipilah menjadi 2 yaitu, mapping komponen destinasi pariwisata dan
mapping profil pasar wisatawan dan pola pemasaran.
b. Rumusan visi-misi, tujuan dan sasaran pembangunan kepariwisataan Kabupaten
Maluku Tengah.
c. Analisis kondisi kepariwisataan meliputi aspek destinasi pariwisata, aspek
pemasaran pariwisata, aspek industri pariwisata, dan aspek kelembagaan
kepariwisataan. Selain itu analisis lain yang akan dikembangkan adalah SWOT.
d. Arahan Kebijakan, Strategis dan Indikasi Program Pembangunan Pariwisata
Kabupaten Maluku Tengah lintas sektor dan berjangka waktu (pendek,
menengah dan jangka panjang).
e. Disajikan peta administrasi, peta daya tarik wisata eksisting, peta analisis, peta
arahan dan rencana guna memudahkan pemahaman substansi.
Tujuan Tujuan dari disusunnya dokumen Berdasarkan pedoman penyusnan Sesuai. karena pada pedoman
RIPPARDA Kabupaten Maluku laporan akhir RIPPARDA Tujuan penyusunan tujuan dalam
Tengah yaitu untuk review atas pembangunan kepariwisataan pembangunan kepariwisataan
RIPPDA Tahun 2006, mengolah merupakan kondisi yang harus yang merupakan suatu kondisi
dan menyusun visi dan misi dicapai kepariwisataan pada akhir yang harus tercapai.
pembangunan pariwisata, masa perencanaan. Tujuan
konsep, strategi dan arahan pembangunan kepariwisataan
pembangunan pariwisata serta harus mengintegrasikan aspek
Analisis Berisikan analisis pembanguna Strategi pembangunan destinasi Sesuai. karena strategi
Pembangu destinasi, seperti. pariwisata bertujuan untuk pembangunan destinasi pariwisata
-nan Analisis perwilayahan merumuskan langkah-langkah yang berujun untuk dapat
Destinasi Analisis Pengembangan Daya dalam memewujudkan provinsi menetukan destinasi pariwisata
Tarik Wisata/Atraksi Wisata atau kabupaten/kota sebagai dalam dimensi keruangan.
Analisis Jenis Potensi Daya Tarik destinasi pariwisata dalam dimensi
Wisata/Atraksi Wisata keruangan.
Analisis Klasifikasi Daya Tarik
Wisata Berdasarkan Pembobotan
(Scoring)
Analisis Terdapat penjelasan terkait Strategi pembangunan industri Sesuai. Karena strategi
Pebangu- upaya strategi pemerintah untuk pariwisata bertujuan untuk pebangunan industry yang
nan dapat meningkatkan pendapatan merumuskan langkah-langkah bertujuan untuk memberikan arah
Industri daerah dan meningkatkan yang ditetapkan untuk dalam perumusan rencana
kesejahtraan, yang mana pembangunan industry pariwisata pembangunan perwilayahan
Analisis Berisikan analisis pembanguna Strategi pembangunan destinasi Sesuai. karena strategi
Pembangu destinasi, seperti. pariwisata bertujuan untuk pembangunan destinasi pariwisata
-nan Analisis perwilayahan merumuskan langkah-langkah yang berujun untuk dapat
Destinasi Analisis Pengembangan Daya dalam memewujudkan provinsi menetukan destinasi pariwisata
Tarik Wisata/Atraksi Wisata atau kabupaten/kota sebagai dalam dimensi keruangan.
Analisis Jenis Potensi Daya Tarik destinasi pariwisata dalam dimensi
Wisata/Atraksi Wisata keruangan.
Analisis Klasifikasi Daya Tarik
Wisata Berdasarkan Pembobotan
(Scoring)
Analisis Terdapat penjelasan terkait Strategi pembangunan industri Sesuai. Karena strategi
Pebangu- upaya strategi pemerintah untuk pariwisata bertujuan untuk pebangunan industry yang
nan dapat meningkatkan pendapatan merumuskan langkah-langkah bertujuan untuk memberikan arah
Industri daerah dan meningkatkan yang ditetapkan untuk dalam perumusan rencana
kesejahtraan, yang mana pembangunan industry pariwisata pembangunan perwilayahan
terdapat nilai yang mendukung dalam mewujudkan visi, misi, dan pariwisata.
industry pariwisata yaitu. tujuan pembangunan
6. Politik Anggaran kepariwisataan.
Pengembangan Pariwisata
Faktor Internal
Kode Kekuatan (Strenght) Kode Kelemahan (Weakness)
S1 Terdapat pembangunan W1 Wilayah kepulauan dengan
berbasis Gugus Pulau, kondisi laut dalam
Kawasan Laut Pulau, dan menyebabkan terbatasnya
Pintu Jamak hubungan antar pulau
S2 Rencana pembangunan W2 Kurangnya persebaran sarana
kepariwisataan disesuaikan dan prasarana di beberapa
berdasarkan analisis terhadap daerah di Kabupaten Maluku
fakta dan permasalahan yang Tengah
terjadi di Kabupaten Maluku
Tengah
S3 Banyaknya potensi alam yang W3 Kurangnya kepedulian dan
masih alami dan cukup keterlibatan masyarakat lokal
langka untuk ditemukan dari dalam mengelola dan
objek wisata lain. memanfaatkan potensi daerah
di Kabupaten Maluku Tengah
W4 Kurangnya kebijakan dan
strategipemerintah dalam
pemanfaatan dan pengelolaan
lingkungan pariwisata di
Kabupaten Maluku Tengah
W5 Masih terdapat potensi
kepariwisataan yang belum
dikembangkan dibeberapa
daerah di Kabupaten Maluku
Tengah
Sumber: Analisis Penulis, 2020
Setelah ditentukannya faktor internal pada Laporan Pendahuluan, Laporan Fakta dan
Analisa serta Laporan Akhir Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah (RIPPARDA)
Kabupaten Maluku Tengah, setelah itu merumuskan faktor eksternal (peluang dan ancaman)
pada Laporan Pendahuluan, Laporan Fakta dan Analisa serta Laporan Akhir Rencana Induk
Faktor Eksternal
Kode Peluang (Opportunity) Kode Ancaman (Thread)
O1 Konsep perencanaan T1 Tidak terdapat analisis
kepariwisataan dilakukan kebencanaan dan kerentanan
dengan pendekatan pada wilayah yang akan
pembangunan pariwisata dilakukan pembangunan
berkelanjutan, pendekatan kepariwisataan sedangkan
pemberdayaan masyarakat, pada gambaran umum
dan pendekatan ekonomi terdapat permasalahan
kebencanaan pada wilayah
pesisir berupa abrasi pantai
O2 Didukung dengan adanya T2 Tidak adanya penjelasan
potensi kepariwisataan di terkait kawasan zona lindung
Kabupaten Maluku Tengah dan budidaya
yaitu wisata alam berupa
pantai, pegunungan, satwa,
wisata bahari, wisata tirta,
taman nasional, wisata
petualangan, untuk wisata
budaya berupa
perkampungan adat, dan
wisata sejarah berupa rumah
pengasingan tokoh nasional,
benteng tua, gereja tua.
O3 Adanya wisatawan baik T3 Lemahnya regulasi terkait tata
wisatawan lokal, regional dan ruang yang mempengaruhi
mancanegarasehingga keberlangsungan lingkungan
dapatditawarkannya dan kepariwisataan di
keanekaragaman produk- Kabupaten Maluku Tengah
produk pariwisata untuk
mendukung pembangunan
kepariwisataan di Kabupaten
Maluku Tengah.
Sumber: Analisis Penulis, 2020
Setelah dirumuskannya faktor internal dan eksternal pada Laporan Pendahuluan,
Laporan Fakta dan Analisa serta Laporan Akhir Rencana Induk Pengembangan Kepariwistan
6.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapatkan setelah melakukan kajian pada Rencana Induk
Pembangunan Kepariwisataan Daerah (RIPPARDA) Kabupaten Maluku Tengah antara lain
sebagai berikut.
1. Persoalan pengembangan kepariwisataan di Maluku Tengah antara lain Perubahan
kebijakan daerah, perkembangan kelembagaan, serta dinamika sumber daya
manusia sehingga terdapat beberapa pertimbangan penting dalam penyusunan
RIPPARDA Maluku Tengah dianataranya adalah kompetisi antar destinasi pariwisata
yang semakin ketat, keinginan untuk menjadikan sektor pariwisata sebagai sektor
unggulan, dan sinkronisasi antar kebijakan. Selain itu terbatasnya hubungan antar
pulau,kurangnya persebaran sarana dan prasarana di beberapa daerah, kurangnya
kepedulian dan keterlibatan masyarakat lokal, kurangnya kebijakan dan strategi
pemerintah dalam pemanfaatan dan pengelolaan lingkungan pariwisata di
Kabupaten Maluku Tengah, dan masih terdapat potensi kepariwisataan yang belum
dikembangkan dibeberapa daerah.
2. Pada laporan pendahuluan RIPPARDA Maluku Tengah terdapat beberapa
ketidaksesuaian dengan pedoman khususnya bab 1 (pendahuluan) pada latar
belakang, ruang lingkup, dan sistematika penulisan, dan pada bab 3 (profil wilayah).
Sedangkan pada laporan kemajuan dan laporan akhir RIPPARDA Maluku Tengah
ketidaksesuaian terdapat di bab 1 pendahuluan dan bab 2 kondisi kewilayahan.
Sehingga dapat diketahui bahwa sebagian besar isi dan muatan dari RIPPARDA
Maluku Tengah telah sesuai dengan pedoman yang ada.
3. Dalam mengatasi persoalan pengembangan kawasan pariwisata di Kabupaten
Maluku Tengah maka dirumuskan konsep penangangan berupa konsep pariwisata
berkelanjutan dan konsep ekowisata.