Anda di halaman 1dari 27

KONFESSIE HURIA

KRISTEN BATAK
PROTESTAN
Apa itu Konfessie HKBP?

“Konfessie HKBP merupakan pengakuan


percaya bagi HKBP sebagai pedoman
untuk mengetahui mana ajaran yang benar
dan mana ajaran yang tidak benar.
Pengakuan percaya sangatlah penting
untuk menyatakan iman kita dan menolak
ajaran-ajaran sesat”
Konfessie HKBP

1951 1996
Latar Belakang Konfessie HKBP
1951

Pada tiap-tiap saat akan Hal inilah yang


timbul ajaran-ajaran sesat menyebabkan timbulnya
01 yang menggoncangkan 02 surat-surat pengakuan yang
Gereja (Animisme,Katholik baru
Roma, Pinkster, Budaya, dll).

05
Berdasarkan situasi tersebut HKBP
menyimpulkan bahwa “Gereja harus selalu
mempunyai pengakuan yang baru untuk
03 melawan ajaran sesat yang timbul seiring
berjalannya waktu”
Ajaran yang Tidak Benar
Konfessie 1951

tholik
Adventist
oma

Agama
Kemasukan
Roh
Pinks

ajabata Kumpulan
Kesimpulan

01 Iman yang hidup membuahkan pengakuan (lih. 2 Kor. 4:13).

Sebagai Gereja kita harus memberikan kesaksian terhadap dunia


02 (lih. 1 Petrus 3:15; Bnd. 1 Tim. 4:6).

Di dalam terang Tuhan, kita harus membedakan ajaran yang benar


03 daripada ajaran yang sesat.

Sebab Tuhan mengkehendaki keesaan Gereja, maka keesaan itu


04 harus didapati dalam keesaan Pengakuan Iman (lih. Efesus 4:5;
Bnd. Yohanes 17:21).

Pengakuan Percaya harus menjadi warisan yang berharga kepada


03 keturunan Gereja di kemudian hari, agar mereka dapat mengikuti
iman dari nenek moyangnya (Lih. Ulangan 6:7).
Lahirnya Pengakuan Iman dan
Pemakaiannya
Pengakuan Iman HKBP adalah merupakan satu Pengakuan Iman itu adalah kesimpulan dari
kesatuan dengan Pengakuan Iman Gereja- berita dan ajaran Kitab Suci, itulah yang
gereja yang pertama, yang dirumuskan pada menjadi isi iman yang kita hayati dan dasar dari
tiga waktu yang berbeda: (Apostolicum, pengharapan kita dalam hidup sekarang dan
Niceanum, dan Athanasianum) akan datang.

Pengakuan Iman merupakan dasar Pengakuan iman ini merupakan suluh,


bagi HKBP dalam penyusunan penuntun dan dasar dari segenap
Anggaran Dasar bagi HKBP untuk pekerjaan, pengajaran dan khotbah di
menyusun anggaran dasarnya dan HKBP, karena hanya ajaran yang
bersaksi bersama-sama dengan benarlah yang dapat menggarami dan
gereja-gereja di dunia ini. Content Here menerangi hidup kita di dunia ini.
You can simply impress
your audience and add a
unique zing and appeal to
Pengakuan Iman ini yang menunjukan jati- your Reports and Pengakuan iman ini adalah
diri HKBP dalam seluruh persaudaraan Presentations with our dasar bagi HKBP melawan dan
oikumenis, dalam kesaksian dan Templates. menolak segala ajaran yang
keberadaannya di dunia ini. bertentangan dengan Firman
Allah.
Lahirnya Pengakuan Iman dan Pemakaiannya
 HKBP adalah Gereja yang bersaksi. Yang disaksikan adalah imannya yang disarkan pada Kitab Suci, untuk
dihayati segenap warganya, untuk diwartakan kepada dunia ini, dan yang menjadi pegangan menghadapi
ajaran yang tidak benar yang lahir di dalam gereja itu sendiri serta ajaran yang disekitarnya.
 Kesaksian Gereja adalah berdasarkan Kitab Suci. Dari sini nyata dengan jelas hubungannya dengan
segenap gereja yang ada di segala waktu, yang tetap berdsaksi berdasarkan kitab suci yang satu ini.
 Dalam menyusun Pengakuan Imannya (Konfessi), HKBP tidak memisahkan diri dari kesatuannya dengan
gereja-gereja, sebab HKBP tidaklah menetapkan suatu pengakuan Iman yang baru.
 Pengakuan Iman yang tiga bagian itu dengan murni dan tulus menyaksikan isi kitab suci tentang Allah Bapa,
Allah Anak dan Allah Rohkudus, tentang keselamatan manusia dan segenap yang perlu disaksiakan dalam
bentuk yang singkat dan jelas.
 Pengakuan Iman Niceanum dengan jelas menyaksiakan ke-Allah-an Yesus Kristus dalam pernyataan:
“Yesus Kristus, Anak Tunggal Allah, yang diperanakan Allah sejak dari semula, Allah yang datang dari Allah
surge untuk memberikan keselamatan.
 Pengakuan Iman Athanasianum menyaksikan bahwa Yesus sunggu-sunggu adalah Allah dan sungguh-
sungguh manusia. Allah – Yesus – Roh kudus (Tidak ada yang lebih tinggi). Menekankan Ketritunggalan Allah.
 Pengakuan Iman HKBP adalah juga merupakan satu kesatuan dengan pengakuan Iman dan ajaran
Reformasi yang diajarkan oleh Marthin Luther, terutama yang terkandung dalam katekhismusnya. Kesatuan
inilah yang menandakan kesatuan HKBP dengan gereja-gereja Lutheran yang ada di dunia ini, walaupun HKBP
tetap memelihara persaudaraan yang hidup dengan gereja-gereja yang lain.
Pengakuan Iman (Apostolicum dan Niceanum)

Pengakuan Iman Rasuli Pengakuan Iman Niceanum


Aku percaya akan satu Allah, Bapa yang Maha Kuasa,
Aku percaya kepada Allah Bapa yang Pencipta langit dan bumi dan segala sesuatu yang
mahakuasa, Khalik langit dan bumi, kelihatan dan tak kelihatan. Dan akan Tuhan Yesus
Kristus, Putra Allah yang Tunggal, Ia lahir dari Bapa
Aku percaya kepada Yesus kristus, Anak-Nya sebelum segala abad. Allah dari Allah, terang dari
yang tunggal, Tuhan kita, Yang dikandung terang. Allah benar dari Allah benar. Ia dilahirkan, bukan
daripada Roh Kudus, lahir dari anak dara dijadikan, sehakekat dengan Bapa, segala sesuatu
Maria, Yang menderita sengsara dibawah dijadikan olehnya.Ia turun dari sorga untuk kita manusia,
pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati dan untuk keselamatan kita, dan Ia menjadi daging oleh
dan dikuburkan, turun kedalam kerajaan Roh Kudus dari perawan Maria dan menjadi manusia.Ia
maut, pada hari yang ketiga bangkit pula dari pun disalibkan untuk kita waktu Pontius Pilatus, Ia wafat
antara orang mati, naik ke sorga, duduk kesengsaraan dan dimakamkan. Pada hari ketiga Ia
disebelah kanan Allah, Bapa yang bangkit, menurut Kitab Suci. Ia naik ke sorga, duduk di
mahakuasa sisi kanan Bapa. Ia akan kembali dengan mulia,
dan akan datang dari sana kelak untuk mengadili orang yang hidup dan yang mati; Kerajaan-
menghakimi orang yang hidup dan mati Nya takkan berakhir. Aku percaya akan Roh Kudus,
Tuhan yang menghidupkan; yang berasal dari Bapa dan
Aku percaya kepada Roh Kudus, dan adanya Putra, yang serta Bapa dan Putra disembah dan
satu Gereja yang Kudus ; persekutuan orang dimuliakan. Ia bersabda dengan perantaraan para nabi.
kudus, Pengampunan dosa, Kebangkitan Aku percaya akan Gereja yang satu, kudus, universal
daging, Dan hidup yang kekal. dan apostolik. Aku mengakui satu pembaptisan akan
Amin penghapusan dosa. Aku menantikan kebangkitan orang
mati, dan kehidupan di dunia yang akan datang. Amin.
Pasal 1: Tentang Allah
Kepribadian Allah
Ajaran yang meniadakan Allah dan keberadaanNya, demikian juga yang mengalahkan ciptaan Allah, kita
tolak. Kita juga menolak segala ajaran dan kebiasaan yang menyembah iblis dan kuasa kegelapan.

Ketritunggalan Allah
Kita menolak ajaran Triteisme yang mengatakan Allah orang Kristen itu ada tiga. (1) Allah Bapa: Kita
menolak ajaran yang menyangkal penciptaan Allah atas segala sesuatu, demikian juga dengan ajaran
fatalisme (takdir, suratan, nasib) yang menjadikan manusia pasif dan yang mengamati letak bintang yang
menafsirkan suratan tangan; (2) Allah Anak; (3) Allah Roh Kudus: kita menolak ajaran yang mengatakan
Roh Kudus sama dengan roh-roh yang lain yang ada di dunia ini dan menolak segala bentuk kerasukan roh,
apakah itu upaya penjagaan diri manusia secara sadar ataupun yang lahir dari ketidaksadaran dan juga
ajaran yang mengatakan bahwa orang yang dipenuhi Roh tidak perlu berobat. Kita juga menolak bahasa
asing (glosolalia) yang tidak dapat dimengerti orang yang menjadi pemicu keributan dalam persekutuan
orang percaya.
Pasal 2: Firman Tuhan
“Kita mengakui dan menyaksikan:Alkitab, yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah
sungguh-sungguh Firman Allah”

Kita menentang tindakan:


1. Memasukkan Alkitab ke dalam peti orang mati karena keyakinan bahwa dengan cara itu dia bisa masuk
ke dalam Kerajaan Allah
2. Memakai Alkitab untuk memilih hari yang baik dan untuk mengetahui nasibnya.
3. Kita menentang pemakaian Alkitab untuk bersumpah, kecuali jika diperlukan untuk menerima jabatan
baru dalam pemerintahan yang digunakan untuk menyatakan janjinya.
Pasal 3: Manusia
“Manusia adalah ciptaan Allah, laki-laki dan perempuan, menurut gambar-Nya, sama dengan perangai-Nya
(Imago Dei), dengan martabat yang sama, dan kepada mereka diberikan kuasa untuk menguasai, memelihara
dan mengolah seluruh ciptaan-Nya yang ada di dunia ini. Manusia diciptakan-Nya dalam kebebasan dan
tanggungjawab untuk melayani Allah dan seluruh ciptaan-Nya.”

Dengan ajaran ini kita menolak:


1. Pendapat yang mengatakan bahwa manusia itu menjadi seperti budak, mesin atau hewan karena
pekerjaan dan karena harta miliknya. Kita menekankan bahwa manusia adalah mitra kerja Allah dalam
Kerajaan Allah.
Pasal 4: Masyarakat
“Kita mempercayai dan menyaksikan:Seluruh manusia adalah satu kesatuan di hadapan Allah (Kej 1:27) dan
yang menerima keselamatan itu adalah sama-sama yang ditebus oleh Yesus Kristus. (Gal 3:28) Keluarga
Kristen di dunia ini adalah keluarga yang diikat kasih Kristus. Setiap orang yang menuruti kehendak Tuhan
hidup dalam kehidupan yang saling membantu. (Gal 6:2)”

Dengan Ajaran ini Kita menekankan:


1. bahwa hak azasi perempuan dan laki-laki sama, hak waris laki-laki dan perempuan sama, hubungan ayah dan ibu adalah mitra,
demikian juga kesetaraan dalam kerja yang dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga dalam masyarakat. (Ef 5:21; Ams 30:10)
2. Kita menekankan pentingnya iman dan tanggungjawab kita dalam masyarakat Indonesia yang majemuk dalam melayani orang miskin,
yang sakit, yang melarat, orang asing, yang terbelakang, yang bodoh, korban ketidak-pastian hukum (penyelewengan hukum).
3. Kita menekankan kesamaan hidup dan hak azasi manusia bagi manusia yang hidup di kota dan di desa (petani), dalam perencanaan,
dalam mengambil keputusan dan pengawasan.

Dengan ini kita menentang:


1. Aliran feminisme atau aliran emansipasi wanita yang ekstrim, yang mau menggeser kedudukan laki-laki menjadi kedudukan
perempuan.
2. Kita juga menentang kebiasaan yang menghindari pekerjaan tertentu dari perempuan, hanya karena dia perempuan, padahal
dia mempunyai keterampilan untuk melakukan pekerjaan itu.
Pasal 5: Kebudayaan dan Lingkungan Hidup
Kita mempercayai dan menyaksikan:
1. Allah menciptakan manusia dengan tempat tinggalnya dan tempatnya bekerja di dunia ini. (Kej 2:5-15) Dialah yang
memiliki semuanya, yang memberikan kehidupan bagi semua yang diciptakan-Nya. Tempat manusia bekerja adalah
daratan, laut dan langit (ruang angkasa). Allah memberikan kuasa kepada manusia untuk memelihara dunia ini dengan
tanggungjawab penuh. Dia juga memberikan bahasa, alat-alat musik, kesenian dan pengetahuan kepada manusia
sebagai alat manusia dan juga aturan untuk memuji Allah dan sebagai sarana untuk memelihara dan memperindah
persahabatan antar manusia agar melalui kebudayaan, kerajaan Allah semakin besar. Tetapi kebudayaan yang bercampur
kekafiran dan yang bertentangan dengan Firman Allah, harus ditolak.
2. Karya Yesus Kristus adalah membebaskan manusia, segala ciptaan dan juga dunia ini. (Kol 1:15-20; Roma 8:19-33)
Dengan ini: Kita menyaksikan tanggungjawab manusia untuk melestarikan semua ciptaan Allah supaya manusia itu dapat
bekerja, sehat, dan sejahtera. (Maz 8:4-10)

Kita menentang:
1. Setiap kegiatan yang merusak lingkungan, seperti membakar dan menebang pohon di hutan atau hutan belantara (Ul
5:19). Kita menentang setiap usaha yang mencemari air dan udara, juga air limbah yang mengandung racun dari pabrik-
pabrik, karena tidak mempedulikan saluran air limbah dan pencemaran udara, hingga merusak air minum dan
pernafasan manusia (polusi/pencemaran lingkungan). (Band. Maz 104:1-23; Why 22:1-2.).
Pasal 6: Keselamatan
Kita mempercayai dan menyaksikan:
1. Keselamatan adalah karya Allah, yaitu kelepasan dari dosa, dari kuasa iblis dan maut, dan dari aneka ragam kuasa
yang bertentangan dengan Firman Allah. Karena dengan karunia dan kasih Allahlah keselamatan dilaksanakan,
yaitu dengan penebusan Anak-Nya yang tunggal, Tuhan Yesus Kristus, yang mati di kayu salib, yang turun ke dalam
maut setelah dikuburkan dan yang bangkit dari kematian pada hari ketiga. Jalan untuk menerima keselamatan itu
adalah melalui iman yang dilahirkan oleh Roh Kudus dan iman itulah yang diperhitungkan Allah sebagai kebenaran
manusia.
2. Keselamatan itu adalah kemuliaan Allah dan kebahagiaan manusia. Orang percaya telah dibebaskan, walaupun dia
masih mengalami pergumulan di dunia ini. Karunia Allah senantiasa melepaskan orang percaya dari aneka ragam
bahaya dalam kehidupan sehari-hari, secara jasmani maupun rohani, baik perorangan maupun kelompok.
3. Penampakan dari keselamatan itu dalam kehidupan orang percaya di dunia ini ialah kehidupan yang kudus, yang
menghasilkan buah-buah Roh. (1 Yoh 3:16; 2 Kor 8:9; Kis PR 4:12; Gal 5:22) Dengan ajaran ini kita menekankan
tidak ada keselamatan selain dari keselamatan yang dilakukan oleh Yesus Kristus dan hanya Yesus Kristuslah yang
Empunya orang yang diselamatkan-Nya. Iblis maupun kuasa yang lain dari kekuasaan Kristus tidak berkuasa
merampasnya. (Roma 8:38-39)
4. Karena itu kita menolak ajaran yang mengatakan, bahwa manusia dapat menyelamatkan dirinya dari kuasa dosa,
dari kuasa iblis dan dari kematian dengan cara meninggalkan keramaian di dunia ini. Kita juga menolak ajaran yang
mengatakan bahwa usaha manusialah yang menentukan keselamatannya.
Pasal 7: Gereja
Kita mempercayai dan menyaksikan:
1. Gereja adalah persekutuan orang yang percaya kepada Yesus Kristus di dunia ini, yang dipanggil, dikumpulkan,
dikuduskan dan ditetapkan Allah melalui Roh Kudus. Karena keberadaan Gereja itu masih di dunia ini, Gereja itu
harus bergumul. (1 Kor 1:2; 1 Ptr 2:9; 1 Kor 3; Yoh 17; Mat 13:24-30)
2. Gereja adalah kudus. Gereja disebut kudus bukan karena kekudusan warganya, majelis atau organisasi Gereja
itu sendiri, tetapi karena kekudusan Kristus, Kepala Gereja itu. Selaku yang dikuduskan oleh Allah, Gereja diutus
untuk memberitakan Kabar Baik yang menjadi berkat karunia bagi seluruh bangsa-bangsa di dunia ini.
3. Gereja di dunia ini esa adanya, itulah Tubuh Kristus. Karena itu hanya Kristuslah dasar keesaan, karena keesaan
bukanlah seperti kesatuan duniawi yang dimaksud di sini. Yang dimaksud adalah keesaan kerohanian. Didorong
oleh keesaan kerohanian itu nyatalah keesaan di dalam kehidupan iman, baptisan, pengharapan, hati yang saling
mengerti, tolong menolong, saling mempercayai, saling mengasihi dan juga dalam semua kegiatan oikumenis. (Ef
4:4-6; 1 Kor 12:20; Yoh 17:20-21)
4. Tanda-tanda dari Gereja yang benar: (a) Kalau Kabar Baik dikhotbahkan dan diajarkan dengan murni; (b) Kalau
sakramen yang dua itu dilayankan dengan benar. (Mat 28:19; Mrk 16:15-16) ; (c) Kalau Hukum Penggembalaan
dan Siasat Gereja dijalankan dengan benar.
5. Dengan ajaran ini kita menekankan bahwa Allah menyatakan diri-Nya dan juga yang melakukan pendamaian di
dalam Yesus Kristus melalui Kabar Baik dan Sakramen yang dua itu.
Pasal 8: Sakramen
Kita mempercayai dan menyaksikan di Gereja Protestan hanya ada dua sakramen:
1. Baptisan Kudus: Baptisan itu adalah saluran kemurahan Allah bagi manusia, anak-anak dan yang dewasa, karena
melalui baptisan itu Gereja berdiri di tengah dunia ini, dan melalui iman dijadikan layak menerima keampunan dosa,
kelahiran kedua kali, kelepasan dari kuasa maut dan dari kuasa iblis, dan memperoleh kebahagiaan kekal. Dan melalui
baptisan itu jugalah orang percaya dipersatukan ke dalam kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus, dan menerima
kuasa Roh Kudus. (Mrk 10:14; Luk 18:16; Kis PR 2:41; 10:48; 16:33; Roma 6:4; 1 Kor 10:1-9; Tit 3:5; Ibr 11:29; 1 Ptr 3:
21). Cukuplah Baptisan kudus dilayankan sekali kepada seseorang selama hidupnya.
2. Perjamuan Kudus: Perjamuan kudus adalah memakan roti sebagai saluran tubuh Tuhan Yesus Kristus dan meminum
anggur sebagai saluran darah Yesus Kristus agar kita menerima keampunan dosa, kehidupan dan kebahagiaan.
Perjamuan Kudus adalah pesta sukacita bagi orang yang ikut, karena itu adalah pendahuluan dari persekutuan yang
kekal. Dan itu juga adalah tanda syukur mengingat penebusan Tuhan Yesus Kristus, dan jalan menerima kasih karunia-
Nya. (Mat 26:20-30; Mrk 14:17-26; Luk 22:14-20; 1 Kor 11:17-34)

Dengan ini kita menganjurkan:


1. supaya kita lebih sering ikut-serta dalam Perjamuan Kudus.
2. Kita menolak kebiasaan beberapa Gereja yang hanya memberikan roti kepada warga Gereja, tanpa anggur. Demikian
juga pendapat yang mengatakan ada lebih dari dua sakramen.
Pasal 9: Majelis Jemaat
Kita mempercayai dan meyaksikan:
1. Semua orang Kristen, laki-laki atau perempuan, terpanggil untuk menjadi saksi Kristus di dunia ini, selaku kaum
yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, kaum yang dipimpin oleh Kristus untuk memberitakan
pendamaian yang dilakukan Kristus, yang memanggil Gereja dari kegelapan ke terang. Jabatan gerejawi semua
orang Kristen adalah jabatan pelayanan.
Tetapi untuk memelihara pelaksanaan pelayanan di tengah Gereja, Allah memanggil pelayan jemaat melalui Gereja
untuk bekerja sesuai dengan tiga jabatan Kristus, yaitu: Nabi, Imam, Raja. (1 Kor 2:28; 1 Tim 6:5; Yoh 1:49; 1 Ptr
2:9)
2. Bagi pelayanan di Gereja mula-mula diangkatlah: Rasul, Nabi, Pemberita Injil, Gembala, Pengajar, Diaken dan
Diakones, Penetua, Episkopos (pengawas) untuk melayani Tubuh Kristus. Walaupun pelayanan di tengah Gereja
beraneka ragam, Tuhan yang Empunya pelayanan itu adalah satu. (Ef 4:11; Kis 6:1-7; 14:23; 15:2; 20:28; Pil 1:1; 1
Tim 3:1; Tit 1:7; 1 Tim 3:3; 4:11; Mat 23:11; 1 Kor 12:5-7)
3. Dalam Gereja Reformasi, jabatan kependetaanlah yang mencakup semua jabatan yang tersebut di atas. Karena itu
kita menolak seseorang melayankan sakramen tanpa dia menerima tahbisan kependetaan, demikian juga
seseorang yang mencari dan memakai jabatan kependetaan tanpa melalui proses yang benar. (2 Kor 13:13; Kis
PR 8:16)
4. Dengan ajaran ini kita menekankan, setiap orang harus merendahkan dirinya dalam melaksanakan tugasnya di
tengah Gereja, seperti Kristus, Gembala Agung itu yang adalah teladan bagi semua pelayan di Gereja. (1 Ptr 5:4;
2:25)
5. Mereka yang ditahbiskan harus berani menyatakan kebenaran Yesus Kristus di hadapan sesama manusia dan
penguasa. Kita menolak sikap dan perilaku pelayan yang cinta akan harta emas karena pelayanan di dalam Gereja
adalah pengorbanan diri.
Pasal 10: Tata Gereja
Kita mempercayai dan menyaksikan:
1. Gereja harus mempunyai Tata Gereja yang berdasarkan Firman Allah, karena Tata Gereja itu
adalah satu alat untuk mengatur, memberikan ketenangan dan memelihara Gereja. Dan dengan
Tata Gereja itulah Gereja dibantu agar tetap berdiri di atas dasar yang satu itu, yaitu Yesus
Kristus.Tata Gereja itu perlu diperbaharui sesuai dengan perobahan zaman. (1 Kor 3:11; 14:33;1
Ptr 2:4-6)
2. Dengan ajaran ini kita menekankan perlunya memberlakukan penggembalaan dan hukum siasat
Gereja. Kita menolak pandangan yang menyamakan Tata Gereja dengan Firman Allah, demikian
juga pandangan yang meniadakan perlunya Tata Gereja.
Pasal 11: Hari Minggu
Kita mempercayai dan menyaksikan:
1. Hari Minggu adalah hari sukacita, merayakan dan mengingat hari kebangkitan Tuhan Yesus
dan turunnya Roh Kudus. Dan dengan merayakan hari Minggu itu kita mengingat pekerjaan
penciptaan Allah sejak pada mulanya sampai hari ini.
2. Setelah Gereja ada, hari Minggu dirayakan yaitu pada hari yang ketiga setelah kematian
Tuhan Yesus. Dan hari Minggu itulah yang dikuduskan oleh orang Kristen sesuai dengan
tuntutan hukum yang keempat. (Yoh 20:19-26; 1 Kor 16:2; Kis PR 20:7; Why 1:10)
3. Dengan ajaran ini kita menekankan supaya semua orang Kristen datang menghadiri
persekutuan orang Kristen pada hari Minggu.

Dengan ajaran ini kita menolak:


1. Peniadaan kekhususan dan kekudusan hari Minggu.
Pasal 12: Perbuatan dan Iman
Kita mempercayai dan menyaksikan:
1. Pada mulanya, sebelum manusia jatuh ke dalam dosa, Allah mengangkat manusia itu menjadi
pengolah dan pemelihara dunia ini. Pekerjaan manusia berdasar pada kepercayaan bahwa Allah terus
menerus bekerja. (Yoh 5:17) Melalui pekerjaan itu berkat Allah mengalir deras kepada manusia dan
kepada seluruh ciptaan, menghasilkan buah bagi manusia dan bagi sekitarnya.
2. Kepercayaan kepada Yesus Kristus harus menghasilkan pekerjaan baik. Seseorang adalah sesat
kalau mengharapkan memperoleh kebenaran, kehidupan, ketenangan dan berkat karena melakukan
pekerjaan baik. (Ef 2:8; Roma 5:1)
3. Dengan ajaran ini kita menekankan agar manusia rajin dan terampil bekerja, dan hasil pekerjaannya
menjadi korban syukur bagi Allah dan memperhatikan orang yang ber-kekurangan. (2 Kor 9:2-11)

Dengan ajaran ini kita menolak:


1. Pekerjaan yang tidak dikehendaki Allah, dan supaya warga jemaat setia, dapat dipercaya dan
bertangggungjawab melakukan hukum dan Firman Allah baik atau tidak baik waktunya, terutama pada
saat terjadi pencobaan misalnya korupsi, judi, pencurian, penyalah-gunaan wewenang, mencari
keuntungan yang tidak wajar, menjual dengan harga yang sangat murah dengan maksud merugikan
pihak lain.
Pasal 13: Tentang Pemerintah
Kita mempercayai dan menyaksikan:
1. Pemerintah yang berwibawa datang dari Allah untuk mewujudkan keadilan, melindungi, memelihara,
melawan kejahatan dan menyediakan yang perlu bagi warga negara dan kehidupan umat.
2. Yesus Kristuslah dasar dari Gereja yang hidup di dunia ini, dan kita juga menyaksikan bahwa
Allahlah yang memberikan keselamatan di dalam Yesus Kristus. Kita mengingat bahwa kita harus
lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia. (Roma 13:1; 1 Kor 3:11, Kis PR 5:29; 1 Ptr 2:13-
17; Why 13)
Dengan ajaran ini kita menekankan:
3. Allahlah yang memberikan kemerdekaan itu kepada bangsa Indonesia yang berazaskan Pancasila
dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4. Yesus Kristus, Panglima Gereja, sebagai jalan kita untuk meminta. Kita menekankan cita-cita dan
tanggungjawab warga masyarakat dalam memperjuangkan keadilan, kasih, damai dan
kesejahteraan melalui Pembangunan Nasional sebagai pengamalan Pancasila.
5. Kita menekankan bahwa kita turut serta menegakkan dan memelihara kebenaran, demikian juga
turut menikmati hasil pembangunan nasional.
6. Gereja terpanggil mendoakan pemerintah dan aparatnya. (1 Tim 2:1-2; Roma 13:1-7)
Pasal 14: Makanan
Kita mempercayai dan menyaksikan:
1. Semua yang diciptakan Allah adalah baik dan kita tidak memantangkan setiap makanan yang
diterima asal dengan hati yang penuh syukur dan terima kasih, sebab apa saja yang diterima
menjadi suci oleh karena Firman Allah dan doa.
2. Manusia tidak menjadi kudus karena mengindahkan bermacam-macam pantangan terhadap
makanan. Karena imanlah yang menerima kekudusan dari Allah.
3. Tetapi kita perlu menjaga agar makanan tidak berlebihan bagi setiap orang di rumah atau pun di
pesta. Kita perlu memelihara tubuh-jasmani kita dengan memakan makanan yang sesuai untuk
kesehatan.
4. Kita harus melawan sifat yang dikuasai oleh makanan, minuman dan rokok. (1 Tim 4:4-5; Mat 15;
Roma 14:17; Kis PR 15; Kol 2:16-23)
Pasal 15: Peringatan Akan Orang yang Meninggal
Kita mempercayai dan menyaksikan:
1. Kematian adalah akhir dari hidup manusia di dunia ini, dia berhenti dari segala pekerjaannya.
2. Ada keselamatan bagi orang yang percaya. Yesus Kristus yang telah bangkit itulah yang membangkitkan orang dari kematian,
Dialah Tuhan dari orang yang hidup dan yang mati. (Roma 14:7-9) Berbahagialah orang yang mati di dalam Tuhan yang setia
sampai akhir. (Why 14:13)
3. Gereja menyelenggarakan peringatan bagi orang yang meninggal untuk menyadarkan iman kita supaya kita mengingat akan
akhir hidup kita sendiri serta meneguhkan pengharapan akan kemenangan Kristus mengalahkan kematian, demikian juga
pengharapan akan kerajaan sorga sebagai tujuan jiwa - roh kita dan persekutuan orang percaya dengan Tuhan Allah hingga
kedatangan Yesus Kristus yang kedua-kali.
Dengan ajaran ini kita menekankan:
4. Pengharapan keselamatan manusia dari antara orang yang mati di dalam Yesus Kristus.
5. Kita menentang pandangan yang mengatakan bahwa orang yang hidup dapat menerima berkat dari orang yang mati.
6. Kita menentang pandangan yang mengatakan bahwa orang yang mati dapat berhubungan dengan orang yang hidup, dengan
mendoakan arwah-arwah.
7. Kita menentang pandangan yang mengatakan bahwa haruslah mendirikan tugu untuk menghormati orang yang mati sebagai
cara menerima berkat bagi keturunannya.
Dan dengan ajaran ini:
8. Kita menolak semua bentuk ajaran agama kekafiran terutama ajaran tentang roh yang mengatakan: roh orang yang meninggal
itu hidup, dan roh orang yang meninggal itu menjadi hantu dan roh leluhur (sumangot).
9. Pada waktu peringatan orang yang meninggal, baiklah kita mengingat untuk mengucap syukur kepada Allah, akan segala
perbuatannya yang baik pada waktu masih hidup, tetapi tidak untuk memohon berkat dan tanda kesurupan dari yang telah
meninggal itu.
Pasal 16: Kedatangan Tuhan
Kita mempercayai dan menyaksikan:
1. Tuhan Yesus akan datang kedua-kalinya untuk menyatakan Yerusalem yang baru, sebagai
penampakan keagungan dan kemuliaan Allah. Saat itulah dunia ini akan berakhir. Tidak ada
seorang pun yang tahu kapan waktu-Nya akan datang. Oleh sebab itu setiap orang percaya harus
siaga dan berjaga-jaga di dalam kesetiaan dan pengharapan akan kedatangan-Nya, karena saat
itulah berlaku hukuman dan kasih karunia-Nya. (Yoh 5:28; 1 Tes 4:16; Mat 24:3, 42; Lks 21:28; Mat
25; Why 20:11-15; 1 Kor 15:52; 2 Kor 5:10; Yes 60:10-16)
2. Dengan ajaran ini, hendaknya kita sungguh-sungguh memakai waktu dalam kehidupan kita
sebagai masa kasih karunia dalam menyongsong kedatangan Tuhan.
3. Kita menolak kebiasaan yang mencoba menghitung dan menentukan hari kedatangan Tuhan
kedua-kalinya. Demikian juga dengan pandangan yang mengatakan tidak ada akhir dari dunia ini.
Pasal 17: Tentang Malaikat
Kita mempercayai dan menyaksikan:
1. Malaikat-malaikat adalah ciptaan Allah, yang taat kepada Dia, dan roh pelayan, yang diutus untuk
membantu para pewaris keselamatan. (Ibr 1:14; Kej. 22:11-12; Luk 1:11, 26; 2:9; Mat 28:2; Yud 9;
Why 12:7-9; 14:6; 20:1-3; 22:18; Mal 3:1)
Thank You

Anda mungkin juga menyukai