Anda di halaman 1dari 25

LogoType

GANGGUAN HAI
D
TUTOR : dr. Asrini Safitri, Sp.GK, M.Kes.

KELOMPOK 9A
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
KELOMPOK 9A
01
1. 11020180002 Annisa Tri Srilistiany
2. 11020180013 Abdul Raqib Rahman
3. 11020180023 Putri Reni
02
4. 11020180034 Siti Zulfa Angraini
5. 11020180044 Annisa Nur Azhari Hidayati Bujan
6. 11020180055 Taufik Hidayat Kinder
7. 11020180065
03 Adela Ainiyyah Calista Rahmat
8. 11020180075 Radiana Syamsu
9. 11020180085 Muh. Dwiki Darmawan
10. 11020180095
04 Sri Intan Akmal Bakri
11. 11020180004 Dina Astarifa
SKENARIO 2

“ Seorang perempuan, berusia 47 tahun P3A0, datang ke poliklinik


dengan keluhan haid terus menerus sudah 3 bulan, Riwayat haid
sebelumnya teratur. “
KATA SULIT

Tidak ada
KATA KUNCI

Keluhan haid terus menerus


01 Perempuan 47 tahun 03 selama 3 tahun

P3A0 Riwayat haid sebelumnya


02 (Partus : 3, Abortus : 0)
04 teratur
PERTANYAAN
1. Jelaskan fisiologi haid normal !
2. Apa definisi dan klasifikasi dan gangguan haid ?
3. Jelaskan etiologi dari gangguan haid !
4. Apakah ada hubungan antara usia dengan gejala yang dialami sesuai dengan
scenario ?
5. Bagaimana patofisiologi terjadinya gangguan haid sesuai dengan scenario !
6. Langkah – langkah diagnosis berdasarkan scenario!
7. Apa Diagnosis Banding berdasarkan scenario !
8. Jelaskan penatalaksanaan awal berdasarkan scenario!
9. Bagaimana Perspektif islam yang sesuai dengan scenario!
1. Fisiologi haid normal

Referensi :
Laurale, sheerwood. Fisiologi Manusia.Ed.6. Jakarta : EGC. 2011.
Guyton and Hall. Fisiologi Kedokteran. Ed.11. Jakarta : EGC
2. Definisi gangguan haid beserta
klasifikasinya

Definisi:
Gangguan haid adalah perdarahan haid yang
Tidak normal dalam hal: panjang siklus haid, lama haid,
dan jumlah darah haid. Melibatkan hipotalamus, hipofisis,
ovarium dan endometrium

Referensi:
Sinaga Ernawati dkk. 2017. Manajemen Kesehatan Menstruasi. Jakarta. Universitas Nasional. IWWASH. Global
One.Halaman Suparman E. 2016. Ameno:rea sekunder tinjauan dan diagnosis :Universitas Sam Ratulangi. Manado.
Klasifikasi Gangguan Haid

Kelainan siklus:
Kelainan volume • Disminorea
darah: • Amenorea
• Hipermenorea • Polimenorea
• Hipomenorea • Oligomenorea
• Menoragia

Referensi:
Sinaga Ernawati dkk. 2017. Manajemen Kesehatan Menstruasi. Jakarta. Universitas Nasional. IWWASH. Global
One.Halaman Suparman E. 2016. Ameno:rea sekunder tinjauan dan diagnosis :Universitas Sam Ratulangi. Manado.
3. Etiologi Gangguan Haid

Stress
Penyakit
Status Gizi
Aktivitas Fisik
Obat-Obatan
Ketidakseimbangan Hormon
Penggunaan Alat Kontrasepsi

Referensi: Wiyono. 2015. Gangguan Menstruasi. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro


4. HUBUNGAN USIA DENGAN GEJALA YANG TERJADI SESUAI DENGAN
SKENARIO

RANGANGSAN
TIDAK ADANYA ↓ PROGESTERON
ENDOMETRIUM
OVULASI & ↑ ESTRADIOL
TERUS MENERUS

ENDOMETRIUM ENDOMETRIUM
RAPUH BERFROLIFERASI
MENYEBABKAN DAN ↑ PEMBULUH
PERDARAHAN DARAH
Referensi:
Pramana, C. 2004. KADAR ESTRADIOL SERUM PADA WANITA USIA REPRODUKSI DENGAN PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSI (Doctoral
dissertation, Progrram Pendidikan Pasca Sarjana Universitas Diponegoro)
Menstruasi dan Transisi Menopause. Obstet Gynecol Clin North Am. 2011 September; 38 (3): 595–607. doi: 10.1016 / j.ogc.2011.05.010.
5. Patofisiologi gangguan haid berdasarkan skenario

Armi,Wendy. 2017. HUBUNGAN USIA TERHADAP KEJADIAN PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL (PUA) DI
RSUP. H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2014-2015. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara. Medan
6. Langkah-langkah diagnosis

Anamnesis

Pemeriksaan
Pemeriksaan
Pemeriksaan fisis
fisis
radiologi

Pemeriksaan dan
Pemeriksaan
laboratorium penilaian
penilaian
laboratorium
ginekologi
ginekologi

Referensi
Referensi ::
Usman,
Usman, Fatimah.
Fatimah. "Tatalaksana Praktis Gangguan
"Tatalaksana Praktis Gangguan Haid
Haid di
di Praktek
Praktek Sehari-hari."
Sehari-hari." Conferences
Conferences ofof Medical
Medical Sciences
Sciences Dies
Dies Natalis
Natalis Faculty
Faculty of
of Medicine
Medicine Universitas
Universitas
Sriwijaya. Vol.
Sriwijaya. Vol. 1.
1. No.
No. 1.
1. Fakultas
Fakultas Kedokteran
Kedokteran Universitas
Universitas Sriwijaya
Sriwijaya (Faculty
(Faculty of
of Medicine,
Medicine, Universitas
Universitas Sriwijaya)
Sriwijaya) Indonesia,
Indonesia, 2019.
2019.
Suwito
Suwito Tjondro
Tjondro Hudono.
Hudono. Pemeriksaan
Pemeriksaan Ginekologi
Ginekologi dalam
dalam Sarwono
Sarwono Prawirohardjo.
Prawirohardjo. Ed.Ilmu
Ed.Ilmu Kandungan.
Kandungan. Jakarta
Jakarta :: Yayasan
Yayasan Bina
Bina Pustaka,
Pustaka, 2011.
2011.
5. Differential diagnosis berdasarkan skenario
PUA (Perdarahan Uterus Abnormal)
Definisi semua kelainan haid baik dalam hal jumlah maupun
lamanya. Dapat berupa perdarahan banyak, sedikit, siklus
haid yang memanjang atau tidak beraturan.

Etiologi faktor koagulopati, gangguan hemostatis lokal endometrium


dan gangguan ovulasi merupakan kelainan yang sebelumnya
termasuk dalam perdarahan uterus disfungsional (PUD).

Pembagian PUA
Klasifikasi

Diagnosis • Anamnesis
• Pemeriksaan Fisik : keadaan hemodinamik, IMT, tanda-tanda perdarahan,
purpura dan ekimosis
• Pemeriksaan ginekologi : Penilaian Ovulasi, Penilaian Endometrium,
Penilaian Kavum Uteri, Penilaian Miometrium
• Penunjang : Laboratorium, USG, Penilaian Endometrium
Add Contents Title Add Contents Title
Tatalaksana •
PUA Akut : Estrogen ekuin konyugasi (EEK) 2.5 mg per oral setiap 4-6
jam, (+) prometasin 25 mg peroral / injeksi IM setiap 4-6 jam (untuk mual).
Asam traneksamat 3 x 1 gram atau anti inflamasi non-steroid 3 x 500 mg
diberikan bersama EEK.
Add Contents Title Add Contents Title
• PUA Kronik : Antifibrinolitik, Antiprostaglandin, Estrogen alamiah, Pil
kontrasepsi kombinasi
Klasifikasi PUA
1. Polip (PUA-P) Definisi: Pertumbuhan lesi lunak pada lapisan endometrium uterus, berupa
pertumbuhan berlebih dari stroma dan kelenjar endometrium dan dilapisi o/ ep
endometrium.
Gejala : Lesi umumnya jinak, namun sebagian atipik atau ganas.
Diagnostik: Diagnosis polip ditegakkan berdasarkan pemeriksaan USG dan
atau histeroskopi, dengan atau tanpa hasil histopatologi.

2. Adenomiosis (PUA-A) Definisi: tdpt jar stroma dan kelenjar endometrium ektopik pd lapisan
miometrium.
Gejala: Nyeri haid, nyeri saat senggama, nyeri menjelang atau sesudah haid,
nyeri saat buang air besar, atau atau nyeri pelvik kronik.
Diagnostik: Pemeriksaan Fisik  Fundus uteri membesar secara difus.
Adanya daerah adenomiosis yang melunak, dapat diamati tepat sebelum /
selama permulaan menstruasi.
Add Contents Title Add Contents Title
3. Leiomioma (PUA-L) Definisi: pertumbuhan jinak otot polos uterus pada lapisan miometrium.
Gejala : Perdarahan uterus abnormal berupa pemanjangan periode, ditandai
oleh perdarahan menstruasi yang banyak dan/atau menggumpal, dalam dan di
luar siklus. Pembesaran rahim
Add(bisa simetris Title
Contents ataupun berbenjol-benjol).
Add Contents Title
Diagnostik: Dilatasi dan kuretase pada penderita yang disertai perdarahan
untuk menyingkirkan kemungkinan patologi lain pada rahim (hyperplasia atau
adenokarsinoma endometrium).
4. Malignancy and hyperplasia (PUA-M) Definisi: pertumbuhan hiperplastik atau pertumbuhan ganas dari lapisan
endometrium.
Gejala: perdarahan uterus abnormal.
Diagnostik : Meskipun jarang ditemukan, namun hyperplasia atipik dan
keganasan merupakan penyebab penting PUA. Klasifikasi keganasan dari
hiperplasia menggunakan system klasifikasi FIGO dan WHO.

5. Coagulopathy (PUA-C) Definisi: gangguan hemostatis sistemik yang berdampak terhadap perdarahan
uterus.
Gejala: perdarahan uterus abnormal
Diagnostik: Terminologi koagulopati digunakan untuk kelainan hemostatik
sistemik yang terkait dengan PUA. 13% perempuan dengan perdarahan haid
banyak memiliki kelainan hemostatis sistemik, dan yang paling sering
ditemukan adalah penyakit von Willebrand.

Add Contents
6. Ovulatory Disfunction (PUA-O) Title kegagalan ovulasiAdd
Definisi: yangContents
menyebabkanTitle
terjadinya perdarahan uterus.
Gejala: perdarahan uterus abnormal.
Diagnostik: Gejala bervariasi mulai dari amenorea, perdarahan ringan dan
jarang, hingga perdarahan haid banyak. Gangguan ovulasi dapat disebabkan
olehTitle
Add Contents sindrom ovarium polikistik
Add(SOPK),
Contentshiperprolaktinemia,
Title hipotiroid, obesitas,
penurunan berat badan, anoreksia, atau olahraga berat yang berlebihan.
7. Endometrial (PUA-E) Definisi: Gangguan hemostatis local endometrium yang memiliki kaitan erat
dengan terjadinya perdarahan uterus.
Gejala: perdarahan uterus abnormal.
Diagnostik: Perdarahan uterus abnormal yang terjadi pada perempuan
dengan siklus haid teratur. Penyebab perdarahan pada kelompok ini adalah
gangguan hemostatis local endometrium. Adanya penurunan produksi faktor
yang terkait vasokonstriksi seperti endothelin-1 dan prostaglandin F2α serta
peningkatan aktivitas fibrinolisis.
8. Latrogenik (PUA-I) • Perdarahan uterus abnormal yang berhubungan dengan intervensi medis
seperti penggunaan estrogen, progesterin, atau AKDR.
• Perdarahan haid di luar jadwal yang terjadi akibat penggunaan estrogen
atau progestin dimasukkan dalam istilah perdarahan sela atau
breakthrough bleeding (BTB).
9. Not yet classified (PUA-N) • Kategori ini dibuat untuk penyebab lain yang jarang atau sulit dimasukkan
dalam klasifikasi.
• Kelainan yang termasuk dalam kelompok ini adalah endometritis kronik
atau malformasi arteri-vena.
• Kelainan tersebut masih belum jelas kaitannya dengan PUA.

Referensi :
1. Badziad, A. Hestiantoro, A. Wiweko, B. Sumapradja, K. Panduan Tatalaksana Perdarahan Uterus Abnormal. Himpunan Endokrinologi Reproduksi
dan Fertilitas Indonesia dan Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia, Aceh, 2011.
2. Munro, Malcolm ; Hilary O.D. Critchley, Michael S Broder, Ian S Fraser. FIGO Classification System (PALM-COEIN) for Causes of Abnormal
Uterine Bleeding in Nongravid Women of Reproductive Age. American Society for Reproductive Medicine. June, 2011
3. Achadiat, CM. Prosedur Tepat Obstetri dan Ginekologi. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. 2003.
Menoragia

Definisi Menoragia adalah istilah medis untuk perdarahan menstruasi yang berlebihan. Dalam satu siklus
menstruasi normal, perempuan rata-rata kehilangan sekitar 30-40 ml darah selama sekitar 5-7 hari
haid. Bila perdarahan melampaui 7 hari atau terlalu deras (melebihi 80 ml), maka dikategorikan
menoragia atau menstruasi berat

Etiologi • ketidakseimbangan hormonal


• adanya gangguan ginekologi
• gangguan penggumpalan darah

Manifestasi • Perdarahan yang banyak dan kadang terdapat gumpalan darah


Klinis • Perlu mengganti pembalut lebih dari 6 kali perhari
• Lama menstruasi lebih dari 6 hari
• Siklus menstruasi normal antara 24 sampai 35 hari
• Mempengaruhi aktivitas rutin sehari-hari
• Kelelahan, lemah, atau napas pendek (gejala anemia)
Patofisiologi • Kelainan hormonal
• Gangguan ginekologi
• Gangguan perdarahan
Diagnosis • Anamnesis
• Pemeriksaan Fisik : keadaan hemodinamik, IMT, tanda-tanda perdarahan, purpura dan ekimosis
• Pemeriksaan ginekologi : Penilaian Ovulasi, Penilaian Endometrium, Penilaian Kavum Uteri, Penilaian
Miometrium
• Penunjang : Laboratorium, USG, Penilaian Endometrium

Tatalaksana • Vitamin zat besi


• OAINS
• Asam traneksamat
• Terapi hormonal
• Operasi
Prognosis • Hasil pengobatan tergantung pada proses perjalanan penyakit (patofisiologi). Penegakan diagnosa
yang tepat dan regulasi hormonal secara dini dapat memberikan angka kesembuhan hingga 90 %.
Pada wanita muda, yang sebagian besar terjadi dalam siklus anovulasi, dapat diobati dengan hasil
baik.

Referensi:
Sinaga, Emawati dkk. 2017. Manajemen Kesehatan Menstruasi. Universitas Nasional. IWWASH. Global One:Jakarta
Wantania, John. 2016. Perdarahan Uterus Abnormal Menoragia Pada Remaja. Jurnal Biomedik. Bagian Obgyn Fakultas
Kedokteran Universitas Sam Ratulangi:Manado
Atrofi Endometrium

Definisi Perdarahan yang terjadi karena peluruhan lapisan endometrium yang terjadi pada wanita
pascamenopause

Etiologi Atrofi lapisan endometrium fungsional yang lebih dangkal terjadi sebagai respons terhadap
keadaan hipoestrogenik yang berkepanjangan. penyebab lainnya termasuk kontrasepsi oral
yang berkepanjangan

patofisiologi Kekurangan estrogen menyebabkan atrofi vagina dan endometrium. Di dalam rahim,
permukaan endometrium yang kolaps dan atrofi mengandung sedikit atau tidak ada cairan
untuk mencegah gesekan di dalam rongga. Hal ini mengarah pada perkembangan
mikro-erosi permukaan epitel, dengan peradangan kronis berikutnya. Endometritis kronis ini
rentan terhadap bercak atau perdarahan ringan. Ultrasonografi panggul akan
mengungkapkan uterus pascamenopause kecil yang tampak normal, ovarium
pascamenopause kecil, dan garis tipis endometrium
Diagnosis • Anamnesis
• Pemeriksaan Fisik : keadaan hemodinamik, IMT, tanda-tanda perdarahan, purpura dan ekimosis
• Penunjang : Sonografi Transvaginal,

Manajemen Pendarahan biasanya sembuh sendiri dan tidak memerlukan pengobatan.

Komplikasi Atrofi endometrium, meskipun jinak, dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup, penurunan keintiman
seksual, dan penurunan harga diri.

Referensi :
1. Rezvani, Maryam and Thomas C.Winter. 2017. Callen's Ultrasonography in Obstetrics and Gynecology. 27, 835-845.
2. Sung, Sharon and Aaron Abramovitz. 2020. Postmenopausal Bleeding.
3. Allen, Rebbeca,H. et al. 2020. Williams Textbook of Endocrinology. 18, 642-667.e9.
6. Penatalaksanaa awal berdasarkan skenario

Terapi Terapi
Medikamentosa Bedah

1. Esterogen 1. Kuretase
2. NSAID 2. Histerektomi
3.Contents
Add Androgen
Title 3. TitleAblasi
Add Contents
4. Progestin endometrium

Add Contents Title Add Contents Title


Referensi:
H.Hendarto, dalam Ilmu Kandungan, ed. A.Baziad dan R.P. Prabowo, PT.Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta 2011, hal.161-183.
M.A.Behera, Abnormal Uterine Bleeding, http://emedicine.medscape.com/article/257007, 2016
Agency for Healthcare Research and Quality, Primary Care Management of Abnormal Uterine Bleeding, AHRQ Publication, Rockville, 2013. Tersedia pada
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK132510/pdf/Bookshelf_NBK132510.pdf
ACOG, Obstet Gynecol, 2013, 121, 891-6. Tersedia pada http://www.acog.org/-/media/Committee-Opinions/Committee-on-Gynecologic-Practice/co557.pdf
J.B.Farrukh, K.Towriss, N.McKee, Canadian Family Physician, 2015, 61, 693-7. Tersedia pada
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4541435/pdf/0610693.pdf
. L.Roach, Uterine Bleeding: ACOG Update Guideline, http://www.medscape.com/viewarticle/806735, 2013
7. Perspektif islam berdasarkan skenario

Q.s Al-Baqarah (2) : 222

Artinya: "Dan mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang haid. Katakanlah,


Itu adalah sesuatu yang kotor. Karena itu jauhilah
Add Contents Title
istri pada
Add Contents waktu haid;
Title
dan jangan kamu dekati mereka sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci,
campurilah mereka sesuai dengan (ketentuan) yang diperintahkan Allah kepadamu.
Sungguh, Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang yang menyucikan diri."
Add Contents Title Add Contents Title
Thank you

Anda mungkin juga menyukai