Anda di halaman 1dari 27

Stem Cell Pada Traumatic Brain Injury

Oleh : dr. Cut Sri Rachmawati

Supervisor: Dr. dr Syahrul Sp.S (K)


PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

TBI adalah penyakit yang


menyebabkan kerusakan fungsi otak
normal, dan menyebabkan gangguan
 Menurut WHO, traumatic brain fisik, kognitif dan emosional yang
injury (TBI) menjadi penyebab serius.
utama kematian dan kesakitan
manusia yang membawa beban
ekonomi yang berat bagi pasien dan
keluarga. TBI ditandai dengan lesi primer yang
berhubungan langsung dengan
peristiwa traumatis yang menyebabkan
gangguan fungsi otak.
TINJAUAN
PUSTAKA

4
Stem Cell Pada Traumatic Brain Injury

Definisi

◆ TBI didefinisikan sebagai gangguan fungsi otak yang disebabkan oleh kerusakan
mekanis.

◆ TBI dicirikan oleh dua fase. Fase primer terjadi pada saat terpapar kekuatan
eksternal dan menyebabkan kerusakan mekanis jaringan otak. Sedangkan fase
sekunder memiliki onset berjam-jam setelah kejadian traumatis.
Stem Cell Pada Traumatic Brain Injury

Epidemiologi

◆ TBI merupakan salah satu penyebab utama


kematian dan kecacatan pada individu berusia
antara 1 dan 45 tahun.

◆ Tingkat insiden berdasarkan jenis kelamin


menunjukkan bahwa laki-laki setidaknya dua kali
lebih sering terkena daripada perempuan
Stem Cell Pada Traumatic Brain Injury

Etiologi

Penyebab paling umum dari TBI:


◆ Jatuh
◆ kecelakaan saat berkendara
◆ Cedera terkait olahraga
Patofisiologi
Klasifikasi TBI
Ringan Sedang Berat

GCS 13-15 9-12 3-8

Kehilangan kesadaran < 30 menit 30 menit sampai 24 > 24 jam


jam
Amnesia Pasca Trauma 0-1 hari >1 dan < 7 hari > 7 hari

Gambaran CT Scan Normal Normal atau Normal atau


abnormal abnormal

Berdasarkan tingkat keparahannya, cedera kepala dibagi menjadi cedera kepala ringan,
sedang dan berat, dengan angka kejadian cedera kepala ringan (80%) cedera kepala
sedang (10%) dan cedera kepala berat (10%)
9
Stem Cell Pada Traumatic Brain Injury

◆ Stem cell (SC) adalah sel punca yang menunjukkan kapasitas multipoten untuk berdiferensiasi
terhadap jenis sel yang berbeda dan memiliki kapasitas untuk memperbaharui diri.

◆ Penggunaan stem cell (SC) dalam pengobatan TBI baru-baru ini secara klinis sebagai aplikasi
terapeutik yang mungkin dilakukan. Terapi SC digunakan dalam pengobatan regeneratif untuk
memulihkan neuron yang rusak.

10
11
Beberapa penelitian
berpotensi memperbaiki
Melepaskan sitokin dan
Neural stem cells (NSC) dan mengintegrasikan
neurotropik factor : brain-
adalah jenis sel yang neuron dan sel glial di
derived neurotrophic factor
mampu memperbaiki diri lokasi cedera, karena
(BDNF), glial cell-derived
yang dapat berdiferensiasi kemampuannya
neurotrophic factor
menjadi neuron, melepaskan molekul
(GDNF), dan insulin
oligodendrosit, dan astrosit. penting untuk
growth-factors-1 (IGF-1)
mempertahankan plastisitas
structural dan fungsional

12
Mesenchymal stem cells (MSC) adalah sel stroma multipoten yang dapat
dengan mudah diambil dari berbagai sumber jaringan seperti sumsum
tulang, tali pusat, jaringan adiposa, plasenta, dan rongga mulut.

MSC berpotensi mampu berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel termasuk


osteogenik, adipogenik, kondrogenik, dan saraf.

MSC melakukan regenerasi jaringan yang rusak melalui pengurangan


respon inflamasi, merekrut sel progenitor lokal untuk menggantikan sel yang
hilang dan melepaskan faktor trofik termasuk BDNF, GDNF, faktor
pertumbuhan endotel vaskular (VEGF), dan faktor pertumbuhan saraf
(NGF).

13
Stem Cell Pada Traumatic Brain Injury

◆ Bone Marrow Mesenchymal Stem Cells (BM-MSC) berasal dari sumsum tulang dan
menunjukkan kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi neuron dan sel glial.

◆ BM-MSCs menunjukkan efek anti-inflamasi dengan mendorong terjadinya diferensiasi


limfosit.

◆ Selain itu, BM-MSCs mampu melepaskan faktor pertumbuhan seperti VEGF, BDNF, GDNF, NGF,
faktor pertumbuhan epidermal (EGF), faktor pertumbuhan fibroblas (FGF), dan neurotropin-3
(NT-3), yang mengarah pada perbaikan area yang terluka.

14
Stem Cell Pada Traumatic Brain Injury

◆ Umbilical cord mesenchymal stem cell (UC-MSCs) diperoleh dengan mudah dengan merawat
tali pusat atau darah tali pusat.

◆ Dibandingkan dengan sel punca lainnya menunjukkan beberapa keunggulan seperti daya
imunogenisitas yang rendah dan risiko penolakan yang lebih kecil setelah transplantasi

15
Stem Cell Pada Traumatic Brain Injury

◆ Adipose-derived mesenchymal stem cells (AD-MSC) mudah diisolasi dari jaringan adiposa.
Sel-sel ini memiliki kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi tipe sel termasuk neuron, sel
turunan endotel, dan sel Schwann.

◆ Selain itu, AD-MSC menunjukkan sifat imunomodulator berkat pelepasan beberapa sitokin
termasuk IL-10 dan transforming growth factor-beta (TGF-).

◆ sel ini juga melepaskan faktor neurotropik seperti BDNF dan GDNF menunjukkan sifat
neuroprotektif yang menunjukkan bahwa sel-sel ini dapat dipertimbangkan untuk pasien
dengan TBI.

16
Stem Cell Pada Traumatic Brain Injury

◆ Multipotent Adult Progenitor Cells (MAPC) pertama kali dilaporkan pada tahun 2002, dan
mendapat perhatian karena karakteristiknya yang berdiferensiasi menjadi sel mesenkim.
mesoderm visceral, neuro ektoderm dan endoderm.

◆ Induced Pluripotent Stem Cells (iPSCs) memiliki kemampuan untuk memperbaharui diri dan
berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel, sehingga memiliki prospek secara klinis yang
menjanjikan.

17
Stem Cell Pada Traumatic Brain Injury

Neuroregenerasi menggunakan sel punca mesenkim


(MSC) setelah hipoksia-iskemia neonatal. Setelah
transplantasi ke dalam area yang rusak, sel punca
mesenkim otak merespons dengan memproduksi
faktor pertumbuhan dan diferensiasi.

Faktor-faktor ini merangsang proliferasi dan


diferensiasi sel induk saraf (NPC) dan merangsang
proses perbaikan. Setelah transplantasi MSC,
mikroglia diaktifkan dan memodulasi respons
inflamasi otak yang berkontribusi pada perbaikan
saraf.

18
Stem Cell Pada Traumatic Brain Injury

Neural Stem Cells (NSC)

19
Stem Cell Pada Traumatic Brain Injury

Cedera otak traumatis meningkatkan


permeabilitas sawar darah otak dan menurunkan
massa limpa. Injeksi MAPC ( Multipotent Adult
Progenitor Cell) intravena menstabilkan
arsitektur pembuluh darah otak.

Injeksi MAPC mempertahankan sawar darah otak


dan mengembalikan massa limpa. Injeksi MAPC
meningkatkan proliferasi splenosit dengan
penurunan apoptosis yang sesuai.

20
Penelitian yang dilakukan oleh
Masahito secara RCT dengan
meneliti terhadap 61 pasien yang
diberikan terapi stemm cell pasca
cedera kepala kronis dengan deficit
motorik berat dengan gcs 3-6
( setidaknya 12 bulan setelah TBI)
kemudian diberikan terapi MSC
secara injeksi stereotaktik dengan
kec 10l/m dengan total volume 300
L/ pasien di evaluasi selama 1
tahun pada bulan 1,3,6,9,12 di
ukur dengan skor FMMS ( Fugl
Mayer Motor Scale 0-100 ) dan
memberikan hasil peningkatan
fungsi motorik yang signifikan
secara statistic pada 3 bulan dan 6
bulan pasca terapi.

21
22
23
Stem Cell Pada Traumatic Brain Injury

◆ Sampai saat ini, penelitian melaporkan bahwa rute pemberian Stem Cell yang paling umum
digunakan adalah rute intravena dan pemberian lokal dengan suntikan stereotaktik.

◆ Dibandingkan dengan pemberian intravena, infus lokal sel punca dengan injeksi stereotaxic
lebih invasif tetapi memungkinkan injeksi sel punca langsung ke lokasi cedera.

◆ Namun, rute pemberian yang terbaik belum ditetapkan, karena masing-masing rute
menunjukkan kelebihan dan kekurangannya.

24
KESIMPULAN

25
KESIMPULAN

◆ TBI adalah penyakit yang sangat kompleks. Saat ini, tidak ada pengobatan yang efektif yang
mampu mengurangi efek dari cedera primer, namun hanya terapi yang mampu menghambat
perkembangannya. Dalam beberapa dekade terakhir, NSCs dan MSCs (BM-MSCs, AT-MSCs dan
UC-MSCs) telah terbukti menjadi metode yang berguna yang dapat mengurangi efek cedera
otak pasca trauma.

◆ Meskipun sejumlah besar penelitian dasar telah mengkonfirmasi bahwa sel punca memiliki
efek yang baik pada cedera kranioserebral, keamanan sel punca, rute injeksi, waktu injeksi dan
mekanisme spesifik adalah semua faktor yang mempengaruhi aplikasi klinis sel punca dan
diperlukan penelitian lebih lanjut di masa depan.

26
TERIMA KASIH

27

Anda mungkin juga menyukai