Anda di halaman 1dari 15

Lanjutan Leading dan

Motivating
Kelompok 11
Adisty Nur Ayuni
Alya Ros Emaputri
Rafi Abimanyu Pradana Siddik
Pengertian Motivating
Motivasi berasal dari kata movere yang berarti dorongan atau menggerakkan.
Motivasi (motivation) dalam manajemen hanya ditujukan pada sumber daya manusia
umumnya dan bawahan khususnya. Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya
mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif berhasil
mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan

Kemampuan seorang manajer dalam memotivasi bawahannya akan mempengaruhi


efektifitas manajer, bawahan dan perusahaann. Manajer yang dapat melihat motivasi
sebagai suatu sistem akan mampu meramalkan perilaku dan kinerja bawahannya.
Motivasi Menurut Parah Ahli

Menurut Malayu ”Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang


S.P. Hasibuan menciptakan kegairahan kerja seseorang agar
(2005:143). mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan
terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk
mencapai kepuasan.

Menurut Anwar Prabu “Motivasi adalah kondisi yang menggerakan


Mangkunegara pegawai agar mampu mencapai tujuan dari
(2007:93). motifnya”.

“Motivasi adalah keadaan dalam pribadi


Menurut T. Hani
seseorang yang mendorong keinginan
Handoko
individu untuk melakukan kegiatan-
(2003:252).
kegiatan tertentu guna mencapai tujuan”.
Hubungan Motivating dan
Kepemimpinan

Pelaksanaan tugas dan pekerjaan Motivasi


merupakan suatu kewajiban bagi para pegawai
di dalam suatu organisasi. Dalam upaya
mencapai tujuan, perlu adanya suatu faktor
yang harus dimiliki oleh para pegawai, yakni
Motivasi Motivasi
semangat kerja. Semangat kerja itu sendiri
Intrinsik Ekstrinsik
timbul dan tumbuh dalam diri pegawai yang
disebabkan adanya motivasi dari pimpinan.
Tujuan seorang pemimpin memberikan motivasi kepada bawahannya adalah :

a.   Mendorong gairah dan semangat kerja


karyawan. Hubungan antara kepemimpinan
b.   Meningkatkan moral dan kepuasan kerja dengan motivasi kerja pegawai,
karyawan. artinya semakin baik
c.    Meningkatkan produktivitas karyawan. kepemimpinan seorang atasan
d.    Mempertahankan loyalitas dan maka motivasi kerja pegawai akan
kestabilan karyawan perusahaan. semakin tinggi, begitu pun
e.    Meningkatkan kedisiplinan dan sebaliknya. Sehingga kedua
menurunkan tingkat absensi karyawan variabel ini harus sama-sama
ditingkatkan agar menjadi lebih
baik dan sesuai dengan apa yang
diharapkan
Proses Motivasi
TEORI ISI

Teori isi membantu manajer untuk memahami kebutuhan


manusia dan sebagaimana individu dengan berbagai kebutuhan
merespon situasi kerja yang berbeda. Kebutuhan adalah sesuatu
yang dibutuhkan untung kelangsungan hidup. Manajer yang
baik adalah manajer yang mampu menciptakan lingkungan
kerja yang dapat memuaskan kebutuhan bawahannya. Teori
tentang kebutuhan ini dibagi menjadi dua yaitu:
Hierarki Kebutuhan Maslow
Teori Proses
Teori proses (process Theory) yang mencoba menguraikan, menjelaskan, dan
menganalisis “ bagaimana” perilaku itu digerakkan, diarahkan, didukung dan
dihentikan, dengan kata lain, teori proses berkaitan dengan bagaimana motivasi itu
terjadi atau bagaimana perilaku itu digerakkan. Teori ini dibagi menjadi 2, yaitu :
Goal Setting Teori
Teori penetapan tujuan atau goal setting theory awalnya dikemukakan oleh Edwin
Locke pada akhir tahun 1960 Edwin Locke mengemukakan bahwa dalam penetapan
tujuan memiliki empat macam mekanisme motivasional yakni :

(a) tujuan-tujuan mengarahkan perhatian;


(b) tujuan-tujuan mengatur upaya;
(c) tujuan-tujuan meningkatkan persistensi; dan
(d) tujuan-tujuan menunjang strategi-strategi dan rencana-rencana kegiatan. Bagan
berikut ini menyajikan tentang model instruktif tentang penetapan tujuan.
Teori Harapan ( Expectancy Theory )
Teori ini didasarkan atas :

1. Harapan (Expectancy)

2. Nilai (Valence)

3. Pertautan (Instrumentality)
Haturnuhun Sadayana
PERTANYAAN
PERTANYAAN

Anda mungkin juga menyukai