Anda di halaman 1dari 33

Penerapan Pemeliharaan

Terencana Preventive
dan Corrective
Maintenance
Pokok Bahasan :
1. Prosedur Pemeliharaan Terencana.

2. Program Pemeliharaan Terencana Tahunan.


1. Prosedur Pemeliharaan Terencana.

Banyak perusahaan telah mengakui


keuntungan-keuntungan yang
diperoleh setelah menerapkan
pemeliharaan, khususnya perewatan
pencegahan.
Salah satu contoh keuntungan yang
diperoleh adalah mesin dan peralatan
pabrik dapat terjaga, sehingga operasi
pabrik dapat terus berjalan.

Di sisi lain, program perawatan


pencegahan juga memberikan
keuntungan terhadap biaya perusahaan
dapat tertekan akibat kerusakan-
kerusakan alat atau mesin yang secara
tiba-tiba rusak.
Perencanaaan perawatan pencegahan
yang baik harus mengikutsertakan
daftar-daftar mesin yang ada di
perusahaan, seperti :
1. Daftar sarana (apa yang harus dipeluhara)
2. Kartu riwayat mesin
Diagram alir Prosedur pemeliharaan terencana
Langkah pertama :

Menentukan terlebih dahulu apa yang


akan dipelihara (tergantung dari
persiapan segala fasilitas).
Hal ini meliputi :
a. Pembuatan daftar sarana
b. Penyusunan bahan dan peralatan
c. Penyusunan biaya anggaran
Langkah kedua :

Menyiapkan jadwal pemeliharaan untuk


setiap mesin. Pemeliharaan di mulai dari
kegiatan perawatan pencegahan
terencana yang di awali dari mesin yang
paling utama.
Langkah ketiga :

Menyusun spesifikasi pekerjaan yang


dihimpun dari jadwal pemeliharaan.
Spesifikasi pekerjaan disusun dari
jadwal pemeliharaan sebagai suatu alat
komunikasi antara permintaan kepala
unit maintenance dengan
pelaksana/teknisinya.
Spesifikasi ini dipersiapkan secara
terpisah untuk masing-masing
pekerjaan dan frekuensi sebagai suatu
pengarahan bagi pekerja.
Beberapa aspek manfaat dari
spesifikasi kerja, antara lain :
1. Merupakan instruksi ke pelaksana,
misalnya : periksa, bersihkan,
lumasi, teliti, ukur, ganti
2. Tujuan adalah menjaga pada suatu
standar, maka perlu disebutkan
standar tersebut seperti : derajat
keausan, kesejajaran, toleransi,
tekanan, suhu, kapasitas beban.
3. Spesifikasi ini harus memberikan
petunjuk mengenai cara, atau
menyebutkan urutan operasi.
4. Memberikan aspek keselamatan
terhadap pelaksana dan operator .
Untuk menerapkan spesifikasi pekerjaan
dan mengendalikan pengeluaran,
bagian pemeliharaan sebaiknya
merencanakan program pemekiharaan
berkala selama jangka waktu tertentu.
Secara ideal dijabarkan untuk jangka
waktu satu tahun.
Contoh spesifikasi pekerjaan
Contoh spesifikasi kerja mesin bubut
Biasanya perusahaan kesulitan untuk
mengaturnya karena berkaitan dengan
aktivitas produksi secara keseluruhan,
maka perencanaan pemeliharaan
direncanakan bulanan/mingguan.
Rencana ini dibuat bersama-sama
dengan bagian produksi, biasanya
dengan bagian perencana dan
pengembangan produksi.
Contoh rencana pemeliharaan mingguan
Laporan hasil pemeliharaan dan
permintaan pemeliharaan di isi dan
dicatat oleh pelaksana pemeliharaan
dan dikembalikan ke penyelia untuk
diperiksa kembali dan menandatangani
laporan tersebut sebelum di serahkan
ke perencana pemeliharaan.
Penyelia dan pelaksana pemeliharaan
membahas laporan ini jika di anggap
perlu, dan juga untuk menambah
informasi lain yang diperlukan bagi
catatan kartu riwayat mesin.
Contoh Laporan hasil pemeliharaan.
Contoh form. permintaan pemeliharaan.
Contoh kartu Riwayat Mesin.
Kartu riwayat mesin merupakan catatan
semua tindakan menyangkut untuk
mempertahankan kondisi mesin dan
mengembalikan kepada kondisi yang
dapat diterima, disusun berupa
laporan-laporan kerja pemeliharaan.
Jika saat melaksanakan pemeliharaan
pencegahan terencana ditemukan
kerusakan dan tidak dapat diselesaikan
selama waktu yang ditentukan sesuai
program, maka perlu dilakukan
tindakan sebagai berikut :
1. Jika digunakanya mesin tersebut bisa
menyebabkan kerusakan terhadap
mesin atau produk atau
membahayakan keselematan, maka
mesin tersebut segera diperbaiki,
pekerjaan dengan prioritas untuk
kerusakan darurat.
2. Jika mesin dapat dioperasikan tanpa
menyebabkan kerusakan/kerugian,
maka kepala pemeliharaan
melaporkan dan menulis permintaan
pemeliharaan untuk memperbaiki di
waktu yang tidak mengganggu
produksi. Pekerjaan ini bisa atau
tidak memerlukan program,
tergantung keadaan dan besarnya
reparasi.
Ketika jadwal pemeliharaan diterapkan,
hanya mempelajari kartu riwayat mesin
maka kita dapat meyakini sistem
pemeliharaan yang dipakai cukup
efektif atau tidak. Jika terjadi kerusakan
darurat, ini biasanya menunujukan satu
atau lebih hal berikut :
1. Pemeliharaan tidak cukup
2. Pemeliharaan tidak benar
3. Satndar pekerjaan pemeliharaan yang
tidak memadai
Kondisi ini perlu menaikan frekuensi
pemeriksaan, mengubah jadwal untuk
meyakinkan bahwa telah dilakukan
pemeriksaan yang memadai terhadap
bagian-bagian mesin yang
menyebabkan kerusakan darurat dan
pengawasan yang lebih ketat terhadap
karyawan pemeliharaan.

Anda mungkin juga menyukai