KINERJA
PELATIHAN KEPEMIMPINAN
ADMINISTRATOR
( PKA)
YUSWAR EFFENDY
Indikator keberhasilan 2.
Mengidentifikasi resiko dan kesalahan dalam
Pemahaman tentang risiko dan kesalahan
Akuntabilitas
Akuntabilitas
RESIKO DAN
Akuntabilitas
AKUNTABILITA
S Identifikasi Risiko dan kesalahan
Akuntabilitas
Pemahaman tentang Resiko dan Kesalahan
Akuntabilitas
A
Kepastian L
hukum
Memperhatikan kepentingan A
UU Nomor
umum A
28/1999 tentang
T
Penyelenggaraan Tertib penyelenggaraan K
Negara Yang negara
Bersih dan Bebas
Melaksanakan keterbukaan U
KKN.
Dasar
N
Penyelenggaraan
Proporsionalitas
Pelayanan
T
Publik
Profesionalitas
A
Akuntabilita B
s I
L
Pola Pikir Resiko Dan Kesalahan
Akuntabilitas
PENYELENGGAR
A NEGARA
Profesionalitas
Keterbukaan
RESIKO DAN
KESALAHAN
AKUNTABILITAS DAN
Kepercayaan Kepastian PELAKSANAAN GOOD
Hukum
Publik Proporsionalita GOVERNANCE
s
Akuntabilitas
Kepentinga
n Umum
Tertib PENYALAHGUNAA
PELAYANAN N WEWENANG
penyelenggaraan
MASYARAKA DAN PERILAKU
Negara
T KORUPSI
Memperjelas persyaratan dan alur persetujuan dalam Perubahan kegiatan tidak didukung dengan addendum kontrak
pengelolaan Kas ( kasbon)
Panitia pengadaan tidak memiliki HPS,
Mencegah Ketidak patuhan terhadap peraturan perundang-
undangan. Perbedaan kuantitas antara berita acara serah terima barang dengan
dokumen kontrak,
Pengelolaan pendapatan dan belanja dilaksanakn dengan Nilai kontrak melampaui Owner’s Estimate (OE)
sesuai ketentuan
Spesifikasi teknis pengadaan menunjuk suatu merk tertentu
Faktor-faktor Pendukung untuk Mengatasi Resiko dan
Kesalahan
Meningkatkan Menyusun tupoksi sekaligus indikator kinerja
kompetensi yang terukur. dan Menyusun SOP Unit/lembaga
untuk
melaksasnakan OR
tupoksinya, In
Membantu lembaga pemantau dan penilai
independen
di GA
Meningkatkan
kemampuan SDM
aparatur dalam
Memperkuat lembaga Audit;
penyusunan laporan
akuntabilitas
vi NI
du Pengembangan dan penerapan corporate cultue
Meningkatkan pada instansi pemerintah
kemampuan SA
responsivitas SDM
aparatur
terhadap
Melengkapi sistem dan pelaporan akuntabilitas SI
Kerja Organisasi
Pentingnya membangun budaya akuntabilitas
Seluruh pejabat dan staf yang ada dalam organisasi kita harus mengetahui apa
yang kita lakukan
Aspek-aspek Penting dalam membangun
Akuntabilitas
Sistem Transparansi yang akuntabel,
Sistem dan Prosedur yang ter-update secara periodik setahun sekali dan maksimal 2 (dua) tahun sekali.
evaluasi dan review difokuskan pada metodologi dan validitas pengumpulan masukan; proses pembuatan
kebijakan;
dan respon penerapan kebijakan dari pengguna akhir (end user) di lapangan.
Kebijakan Futuristik yang mengacu pada kepentingan jangka panjang untuk kemaslahatan pemangku
kepentingan sesuai trend dan tuntutan industri sejenis
Peran Pemimpin Membangun Budaya Akuntabilitas dalam
Organisasi Berkomitmen
meningkatkan peran
Menentukan hasil dan SPIP secara konsisten
harapan melalui
standar yang jelas Role model
sikap
akuntabilitas
Mempekerjakan /
memberdayakan juga karyawan
yang memiliki akuntabilitas
Melatih karyawan Mempertahankan
agar mampu menjadi Menetapkan akuntabilitas
akuntabel. sikap
konsekwensi
dan dukungan
Instrumen membangun Budaya
Akuntabilitas
Adanya Standard Operating Prosedure(SOP)
Mekanisme Pertanggungjawaban
Laporan Tahunan
Laporan pertanggungjawaban
Sistem pemantauan kinerja penyelenggara negara
Sistem Pengawasan
Mekanisme Reward and Punishment
Indikator Minimal dalam membangun
Akuntabilitas ;
🠶 Untuk membangun Akuntabilitas setidaknya ada standar minimal yang terpenuhi
seperti:
🠶 Adanya kesesuaian antara pelaksanaan dengan standar prosedor pelaksanaannya;
🠶 Adanya sanksi yang ditetapkan atas kesalahan-kesalahan/kelalaian dalam
pelaksanaan kegiatan;
🠶 Adanya output dan outcome yang terukur.
🠶 Untuk melaksanakan ketiga hal tersebut perlu didukung dengan seperangkat
instrumen antara lain:
🠶 Adanya Standard Operating Prosedure(SOP); dalam penyelenggaraan urusan
pemerintahan atau dalam penyelenggaraan kewenangan/pelaksanaan kebijakan;
🠶 Mekanisme Pertanggungjawaban;
🠶 Laporan Tahunan;
🠶 Laporan pertanggungjawaban;
🠶 Sistem pemantauan kinerja penyelenggara negara;
🠶 Sistem Pengawasan;
🠶 Mekanisme Reward and Punishment:
Hambatan Dalam Membangun Akuntabilitas
DENGAN ATASAN Administrator sebagai pimpinan unit organisasi merupakan jembatan atau
penghubung dari berbagai stakeholder yang ada baik internal dan
eksternal. Sebagaimana diatur dalam Peraturan Menpan RB Nomor 28
Tahun 2011 Tentang Pedoman Umum Pengelolaan Komunikasi Organisasi Di
Lingkungan Instansi Pemerintah.
Selain itu sebagai middle management seorang Administrator melakukan
komunikasi dan koordinasi dengan atasan dan bawahan melalui siklus
communicate performance procedure, performance planning, ongoing
feedback and coaching, employee feedback dan performance
evaluation.
3. Praktek-praktek Komunikasi dan Koordinasi yang baik
Dalam melakukan komunikasi dan koordinasi dengan baik, seorang
administrator perlu mempraktekkan prilaku komunikasi yang baik ada
beberapa prilaku yang dapat dijadikan panduan dalam komunikasi
dan koordinasi yang baik.
Komunikasi dan Koordinasi Antara Pimpinan/Pegawai dengan pimpinan
sebagai atasannya
KOMUNIKASI
ORGANISASI
Menyampaikan
Perencanaan ttg ide/gagasan yg kritis
agenda, waktu dan agresif
dan pihak yg
terlibat,dll Instrumen
komunikasi
dan
Pemecahan masalah koordinasi
Menyampaikan
yang tepat
akuntabilitas secara masalah dan
kreatif mendiskusikan
Mind set
/culturset
Mapping
Mendengarkan
Peran pemimpin dalam komunikasi dan koordinasi akuntabilitas ?
Mendengar
Menjadi
Teladan
Memotivas
i
Mentoring
Memampu
kan
Aspek- Aspek Penting Dalam
Membangun Koordinasi yang Baik dalam
Organisasi
Aspek- Aspek Penyamaan
persepsi
Penting
Dalam Membangun Pemahaman
Membangun Komunikasi
informal
materi
pembic araan
komunikasi
dan Perenc a naan
Koordinasi yang
matang
yang Baik
dalam Penegasan
Sikap
terbuka dan
Organisasi dan
motivasi
saling
menghargai
Minta
feedback
PEMIMPIN
AKUNTABEL
berpegang pada prinsip-prinsip
akuntabilitas yang terbaik
menjaga nilai-nilai
🠶IDENTIFIKASI PROBLEM
KOMUNIKASI DAN KORDINASI
DI INSTANSI MASING-
MASING
🠶SEBUTKAN ALTERNATIF
SOLUSINYA