Anda di halaman 1dari 26

TRIAGE, EVAKUASI KORBAN,

TRANSPORTASI KORBAN,
MENGHENTIKAN PERDARAHAN
 Oleh :
Kelompok 8
3B/S.Tr Keperawatan

1)I Made Gede Krisna Dwipayana (P07120219064)


2)Luh Putu Sukmawati (P07120219066)
3)Maria Sholasticha Putu Erlina S (P07120219068)
4)Dimas (P07120219085)
5)Putu Inggita Wahyu Utami (P07120219093)
6)Ni Made Cahyaning Upadani (P07120219096)
7)Pande Gede Angga Gustina Aryanto (P07120219097)
8)Ni Made Arisasmita Candra Dewi (P07120219103)
 

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
2021/2022
Pengertian Triage
Triage adalah suatu konsep pengkajian yang cepat dan
terfokus dengan suatu cara yang memungkinkan
pemanfaatan sumber daya manusia, peralatan serta
fasilitas yang paling efisien.

Tujuannya untuk memilih atau menggolongkan


semua pasien yang memerlukan pertolongan dan
menetapkan prioritas penanganannya (Kathleen dkk,
2008).
Prinsip dan Model Triage

Di rumah sakit, didalam triase mengutamakan perawatan


pasien berdasarkan gejala dengan menggunakan ABCD
keperawatan seperti :
- Jalan nafas,
- Pernapasan dan sirkulasi,
- Serta warna kulit, kelembaban, suhu, nadi, respirasi, tingkat
kesadaran dan inspeksi visual untuk luka dalam, deformitas
kotor dan memar untuk memprioritaskan perawatan yang
diberikan kepada pasien di ruang gawat darurat.
Menilai tanda vital dan
kondisi umum korban

Menilai kebutuhan medis


Umumnya
penilaian
korban dalam Menilai kemungkinan
triage dapat bertahan hidup
dilakukan
dengan Menilai bantuan yang
memungkinkan

Memprioritaskan
penanganan definitive
Tag Warna
1.Prinsip dalam pelaksanaan triage :

-Triage harus cepat dan tepat


-Pemeriksaan harus adekuat dan akurat
-Keputusan yang diambil berdasarkan pemeriksaan
-Memberikan intervensi berdasarkan keakutan kondisi
-Kepuasan pasien tercapai
2. Model Triage

-Single Triage
Digunakan untuk keadaan dimana pasien datang satu persatu, seperti
misalnya instalasi atau Unit gawat Darurat sehari-hari.

-Simple Triage
Pada keadaan bencana massal (MCI) awal-awal, dimana sarana
transportasi belum ada, atau ada tapi terbatas, dan terutama
sekali,belum ada tim medis atau paramedis yang kompoten.

-S.T.A.R.T. (Simple Triage And Rapid Treatment)


dibutuhkan dokter dan perawat, tapi hanya dibutuhkan seseorang
dengan pelatihan medis yang minimal.
Langkah-langkah Dalam Melakukan
Triage

 Data Subjektif
Data subyektif yang ditanyakan kepada pasien atau keluarga/pengantar
apabila pasien tidak sadar

 Data Obyektif
1. Pehatikan dan amati keadaan umum pasien.
2. Melakukan pengumpulan data melalui primary survey dan secondary
survey pada kasus gawat darurat di rumah sakit serta bencana internal dan
eksternal.
Alur dalam proses triase:

› Pasien datang diterima petugas / paramedis UGD.


› Diruang triase dilakukan anamnese dan pemeriksaan
singkat dan cepat (selintas) untuk menentukan derajat
kegawatannya oleh perawat.
› Bila jumlah penderita/korban yang ada lebih dari 50 orang,
maka triase dapat dilakukan di luar ruang triase (di depan
gedung IGD)
› Penderita dibedakan menurut kegawatnnya dengan
memberi kodewarna
Klasifikasi dan Penentuan Prioritas Triage

a. Three Categories Triage System


Ini merupakan bentuk asli dari system triase, pasien
dikelompokkan menjadi : perioritas utama, kedua, dan ketiga

b. Four Categories Triage System


Prioritas paling utama (sesegera mungkin, kelas 1, parah dan harus
sesegera mungkin)
Prioritas tinggi (yang kedua, kelas 2, sedang dan segera)
Prioritas rendah (dapat ditunda, kelas 3, ringan dan tidak harus
segera dilakukan)
Prioritas menurun (kemungkinan mati dan kelas 4 atau kelas 0)
Dokumentasi Triage

Dokumentasi triage adalah catatan atau bukti selaama melakukan


aktifitas pemberian pelayanan supaya dapat dijadikan bukti dalam
persoalan hukum yang terdiri atas :

1. Pengkajian 2. Diagnosa

4. Implementasi
3. Intervensi dan evaluasi.
Proses Evakuasi dan Transportasi
Korban

A. Definisi Evakuasi
Evakuasi adalah upaya memindahkan korban ke pusat
pelayanan kesehatan atau tempat rujukan lainnya agar
korban mendapatkan perawatan dan pengobatan lebih lanjut.
B. Syarat Korban Untuk Dapat di
Evakuasi

 Penilaian awal sudah dilakukan lengkap, dan keaadan umum


korban dipantau terus.
 Denyut nadi dan napas korban stabil dan dalam batas normal.
 Perdarahan yang sudah diatasi dan dikendalikan.
 Patah tulang yang ada sudah ditangani.
 Mutlak tidak ada cedera.
 Rute yang dilalui memungkinkan dan tidak membahayakan
penolong dan korban.
C. Hal yang harus diperhatikan bagaimana posisi
korban pada saat diberi tindakan (Wartatmo,et
al,2017)

1. Korban duduk : Penolong harus menentukan apakah


penolong dalam keadaan stabil atau tidak stabil, apakah
perlu evakuasi segera.
2. Korban berbaring : Pada saat melakukan pemindahan
perhatikan adakah kemungkinan cedera pada tulang
belakang atau tidak.
3. Korban yang menggunakan helm : Bila dalam keadaan
tidak sadar dan menggunakan helm, maka helm harus
dibuka terlebih dahulu.
 
D. Macam-macam situasi pemindahan
penderita(Wartatmo,et al,2017)

1. Pemindahan Darurat (Emergency)

2. Pemindahan mendesak (urgency)

3. Pemindahan tidak mendesak


E. Peralatan Pengangkut Korban

1. Cervical collar/Penyangga
leher
2. Short spine
board/penyangga tulang
pendek.
3. Long spine board
4.Wheeled Strecher
5.Scoope strecher

 
F. Teknik Evakuasi Korban

1. Evakuasi Oleh Satu Penolong


a. Teknik Menarik Korban

Gambar 1. Menarik Gambar 2. Menarik


kemeja korban dengan selimut
b. Teknik Mengangkat Korban (Carry)

Gambar 4. Gambar 5. Gambar 6. Teknik


Gendong punggung Gendong depan mengangkat
korban menjulang
c. Teknik Menopang (cruth)

Gambar 7. Memapah
korban
2. Evakuasi Oleh Dua Penolong

Gambar 8. Evakuasi dengan 2


penolong

3. Mengusung Korban Oleh 3 Penolong

Gambar 9. Evakusi dengan 3


orang penolong
 
4. Penggunaan papan spinal panjang

Gambar 10.
Pengangkatan korban
menggunakan papan
spinal
G. Transportasi Korban

 Transportasi adalah sarana yang digunakan untuk


mengangkut penderita/korban dari lokasi bencana ke sarana
kesehatan yang memadai.

Tujuannya yaitu    untuk memindahkan penderita/korban


bencana dengan aman tanpa   memperberat keadaan penderita
ke sarana kesehatan yang memadai.
Menghentikan Perdarahan Pada Korban

Perdarahan luar adalah perdarahan


yang terjadi disertai dengan cedera
pada kulit, sehingga darah bisa
keluar dari tubuh dan terlihat berada
di luar tubuh. Jenis-jenis
perdarahan luar yaitu, perdarahan
arteri, vena, dan kapiler.
Pengendalian dan penanganan
perdarahan luar :
 Mengetahui kondisi korban
 Memakai APD
 Jika terjadi perdarahan besar ,
tidak membuang-buang waktu
untuk menolong korban
 Jika perdarahan terkendali, bisa
menyempatkan diri untuk mencari
penutup luka.
DAFTAR PUSTAKA

Tim HIPGABI. (2018). BHD (Bantuan Hidup Dasar). Denpasar : HIPGABI DPW
BALI
https://gustinerz.com/4-kategori-dalam-metode-triage-start/

http://eprints.umbjm.ac.id/1176/4/4.%
20BAB%202%20SKRIPSI%20TINA%20LESTARI.pdf

https://hellosehat.com/hidup-sehat/pertolongan-pertama/pertolongan-pertama-pada
-perdarahan-luar
/

Anda mungkin juga menyukai