Anda di halaman 1dari 24

KONSEP NYERI

PERSALINAN DAN
PENATALAKSANAAN
SECARA NON
FARMAKOLOGI
A. Konsep Nyeri

Nyeri merupakan suatu keadaan


yang tidak menyenangkan akibat
terjadinya rangsangan fisik
maupun dari serabut saraf
dalam tubuh ke otak dan di ikuti
oleh reaksi fisik, psikologis
maupun emosional
Nyeri juga dapat diartikan suatu
sensasi tunggal yang disebabkan
oleh stimulus yang spesifik
bersifat subyektif dan berbeda
antara individu karena
dipengaruhi olah faktor
psikososial dan kultur (Potter
dan Perry, 1991)
Nyeri terdiri dari 2 komponen:

Fisiologis: merupakan stimulus yang


diterima oleh saraf sensorik dan
diterima oleh susunan saraf pusat.
Psikologis: pengenalan terhadap
sensori, interprestasi terhadap
nyeri dan reaksi yang terjadi.
Nyeri persalinan adalah nyeri pada
saat persalinan yang disebabkan
kontraksi uterus sehingga terjadi
vasokontriksi pembuluh darah
menyebabkan suplai darah ke uterus
menurun dan nyeri bertambah
intensitasnya sesuai dengan kemajuan
persalinan (Pilliteri A, 1995)

Nyeri persalinan bersifat personal dan


unik, dimana setiap individu berbeda
dan tidak dapat disamakan meskipun
mempunyai kondisi yang sama
Nyeri persalinan mempunyai keunikan
dibanding nyeri yang lain:

 Merupakan bagian dari proses normal,


sementara yang lain karena mengikuti
kondisi patologis
 Ada waktu untuk mempersiapkan karena
datangnya jika sudah masuk proses
persalinan
 Self limiting, nyeri persalinan mempunyai
batas dan dapat hilang dengan sendirinya
 Kelahiran bayi dan kondisi janin
mempengaruhi emosional ibu sehingga
dapat berpengaruh pada rasa nyeri
 Nyeri persalinan bersifat intermitten:
pada kala I pembukaan 0-3cm nyeri
dirasakan sakit dan tidak nyaman,
pembukaan 4-7cm nyeri agak menusuk
dan pembukaan 7-10cm nyeri hebat,
menusuk dan kaku
Teori Nyeri Persalinan
The Gate Control Theory

Transmisiyeri dapat dimodifikasikan/blok oleh


counter stimulation. Selama persalinan impuls
nyeri berjalan dari uterus sepanjang serat-serat
saraf (C fibers) kearah atas substansia gelatinosa
di dalam spnal column, kemudian sel-sel transmisi
memproyeksikan pesan nyeri ke otak.
Stimulasi taktil seperti pijatan, kompres panas
dingin mengakibatkan pesan yang berlawanan lebih
kuat, cepat, dan berjalan sepanjang serat-serat
saraf (A delta fibers).
Pesan yang berlawanan menutup gate di
substania gelatinosa kemudian
memblok pesan nyeri. Otak tidak akan
mencatat pesan nyeri yang dihalangi
tersebut atau persepsi nyeri tidak
dimodifikasi.

Kegiaatan yang melibatkan kortek


cerebral seperti kontrol pernafasan,
distraksi, juga mengaktifkan
mekanisme gate oleh pengiriman impuls
kearah bawah melalui tilang belakang
untuk menutup gate pada substansia
gelatinosa.
Nyeri persalinan kala I disebabkan
oleh:

 Dilatasi serviks
 Hipoxia sel-sel otot uterus selama kontraksi
 Penekanan bagian bawah uterus
 Tekanan pada struktur perbatasan dengan
area nyeri dinding bawah abdomen dan area
diluar daerah lumbal bawah, sarkum atas
(from maternal newborn, page 411)
Kala II nyeri timbul:

 Hipoxia pada sel-sel otot uterus yang


berkontraksi
 Distensi vagina dan perineum
 Tekanan pada struktur perbatasan yang
diteruskan oleh serat-serat sensoris masuk
ke cord spnal melalui posterior dari saraf
sakral II, III, dan IV
Kala III nyeri timbul:

 Kontraksi uterus dan dilatasi serviks yang


mendorong plasenta keluar selanjutnya
impuls nyeri diteruskan ke torakal dan nervus
lumbal
Faktor-faktor yang mempengaruhi
persepsi atau toleransi terhadap nyeri:

 Intensitas persalinan
 Kematangan serviks
 Posisi janin
 Karakteristik panggul
 Kelelahan
 Intervensi dari tim kesehatan
Faktor psikososial:

 Budaya
 Kecemasan dan ketakutan
 Pngalaman nyeri yang lalu
 Persiapan persalinan
 Sistem pendukung
Respon terhadap nyeri:
 Respon sympato adrenal,
dimanifestasikan dengan: nadi naik, RR
naik, keringat >>, nausia, vomitus.
 Respon muskuler, dimanifestasikan
adanya peningkatan ketegangan otot
sebagai peningkatan respon
neuromuskuloskeletal, menggekat, lutut
ditarik keparut, immobility.
 Respon emosional, dimanifestasikan
adanya perubahan perilaku irritabilty,
merintih, menangis, diam.
B. Penatalaksanaan Nyeri secara Non
Farmakologik

Pendidikan tentang penatalaksanaan


nyeri secara non farmaologik diberikan
pada kelas persiapan persalinan.
Keuntungannya:
• Tidak memperlambat proses persalinan
• Tidak ada efek samping atau alergi
Keterbatasan:

• Kemampuan pemberi pertolongan


• Ibu bersalin memiliki kemampuan yang
berbeda
• Lingkungan
Teknik Non Farmakologi
1. Relaksasi
Meningkatkan relaksasi menjadi dasar dari
teknik non farmakologi dengan alasan:
• meningkatkan aliran darah pada uterus dan
O2 pada janin
• meningkatkan efisiensi kontraksi uterus
• mengurangi ketegangan yang
meningkatkanpersepsi terhadap nyeri dan
menurunkan toleransi nyeri
• mengurangi ketegangan yang dapat
menghambat penurunan janin dijalan lahir
Teknik relaksasi yang dilakukan antara
lain:

• Lingkungan yang nyaman seperti


penerangan, suhu ruangan, suara, dll
• Kenyamanan personal
• Pengurangan kecemasan dengan
ketakutan
2. Stimulasi Cutaneus
• Self massage seperti: efleurage.
efleurage adalah usapan lembut pada
perut, secara perlahan-lahan sesuai
dengan irama napas dari arah dalam
keluar selama kontraksi uterus (Bobak,
1995)
• Message dengan bantuan seperti:
abdominal lefting, counter pressur
• Stimulasi thermal, seperti kompres
hangat, mandi dengan shower, rendam
bathup
• TENS (Transcutaneus Electrical Nerve
Stimulation) dengan cara: menempelkan
dua pasang elektrode dipunggung, satu
dipasang pada T 10-L I, satu lagi di S2-
S4
Stimulasi berasal dari generator 2
saluran yang menghasilkan pulsa bisofik
dengan intensitas rendah dan frekuensi
tinggi.
3. Simulasi Mental
• Imageri, distraksi
• Meditasi
• Aroma terapi

4. Teknik pernafasan
• Relaksasi aktif

Anda mungkin juga menyukai