Anda di halaman 1dari 27

IRIDOSIKLITIS-IRITIS

PEMBIMBING : dr. Yulia Sp.M

PRIMA ADITYA W
G1A212067
DEFINISI

 Uvea berasal dari bahasa Latin “Uva” yang berarti


anggur, terdiri dari beberapa komponen yang
berperan besar dalam vaskularisasi bola mata.
 Iritis adalah radang uvea yang hanya selaput pelangi
(iris)
 Bagian tengah uvea (bagian siliaris) = siklitis
 Iritis akan disertai dengan siklitis = uveitis anterior
(iridosiklitis)
EPIDEMIOLOGI

 ± 15 : 100.000 penduduk 75 % uveitis anterior


 usia 20-50 tahun
 kebanyakan pada ras kaukasian
ANATOMI
ETIOLOGI
1. Tipe granulomatosa akut:
 Sarkoiditis (terutama pada afro_caribean)\
 Sifilis
 Tuberculosis
 Virus (herpes simpleks)
 Jamur (histoplasmosis)
 Parasit (toksoplasmosis)
2. Tipe Nongranulomatosa akut
  Trauma
 Diare kronis
 Penyakit reiter
 Herpes simpleks
 Sindrom bechet
 Sindrom posner schlosman
 Pascabedah
 Infeksi adenovirus
 Parotitis
 Influenza
 Klamidia
KLASIFIKASI

Berdasarkan reaksi radang yang terjadi:


 Non granulomatosa

Infiltrat yang terjadi terdiri dari sel plasma dan


limfosit
 Granulomatosa

Infiltrat yang terjadi terdiri dari sel epiteloid dan


makrofag.
Tipe Nongranulomatosa kronis:
 Arthritis reumatoid
 Fuchs heterokromik iridosiklitis
UVEITIS ANTERIOR AKUT NONGRANULOMATOSA:

 Umumnya tidak ditemukan organisme patogen


 berespon baik terhadap kortikosteroid
 Diduga peradangan ini semacam fenomena
hipersensitivitas
 Uveitis ini timbul terutama dibagian anterior traktus
yakni iris dan korpus siliaris.
  Terdapat reaksi radang dengan terlihatnya infiltrasi sel-
sel limfosit dan sel plasma dalam jumlah cukup banyak
dan sedikit selmononuclear.
 Pada kasus berat dapat terbentuk bekuan fibrinbesaratau
hipopion didalam kamera okuli anterior
PERBEDAAN UVEITIS GRANULOMATOSA DAN
NONGRANULOMATOSA
Non Granulomatosa Granulomatosa
Onset Akut Tersembunyi
Sakit Nyata Tidak ada/ringan
Fotofobia Nyata Ringan
Penglihatan Kabur Sedang Nyata
Merah sirkumkorneal Nyata Ringan
PresipItat Keratik Putih halus Kelabu besar
Pupil Kecil dan tak teratur Kecil dan tak teratur
Dominasi reaksi Reaksi vaskuler >> reaksi Reaksi seluler >> reaksi
seluler vaskular
Nodul Iris Kadang-kadang Kadang-kadang
Tempat Uvea anterior Uvea posterior
Perjalanan Akut Kronis
Rekurens Sering Kadang-kadang
Synechia posterior Kadang-kadang Kadang-kadang
BERDASARKAN WAKTU
 Berdasarkan perjalanan penyakit:
 Akut : serangan terjadi 1/2 kali, dan penderita
sembuh sempurna diluar serangan tersebut (6
minggu).
 Residif: serangan terjadi > 2 kali disertai
penyembuhan yang sempurna di antara serangan-
serangan tersebut.
 Kronis serangan terjadi berulang kali tanpa pernah
sembuh sempurna di antaranya (> 6 minggu).
MANIFESTASI KLINIS

Gejala subjektif:
 Sakit mata : nyeri terutama di bulbus okuli,sakitnya spontan atau pada

penekanan di daerah badan siliar.terjadi ketika sedang melihat objek dekat,


misal membaca dari jarak dekat
 Sakit kepala di kening menjalar ke temporal

 Mata capek dan lelah

 Mata merah

 Fotophobia dan lakrimasi

 Penglihatan kabur

 Riwayat yang berhubungan dengan uveitis adalah usia, kelamin, suku bangsa

penting untuk di catat karena dapat memberikan petunjuk ke arah diagnosis


uveitis tertentu.
 Riwayat pribadi, hubungan seks diluar nikah,-
PATOFISIOLOGI
Dilatasi pembuluh darah kecil, hiperemi perikorneal (pericorneal vascular injection)

Permeabilitas pembuluh darah ↑

eksudasi,iris edema, pucat, pupil reflex ↓ sampai dgn hilang,pupil miosis

Migrasi sel-sel radang dan fibrin ke COA, COA keruh, flare (+)

Sel radang menumpuk di COA, hipopion (bila proses akut)

Migrasi eritrosit ke COA, hifema (bila proses akut)

Sel-sel radang melekat pada endotel kornea (keratic precipitate)
 Sel-sel radang, fibrin, fibroblast menyebabkan iris melekat pada kapsul
lensa anterior (sinekia posterior)dan pada endotel kornea (sinekia
anterior)

 Sel-sel radang, fibrin, fibroblas menutup pupil( seklusio pupil / oklusio
pupil)

 Gangguan aliran aquous humor dan peningkatan tekanan intra okuler
dan terjadi glaukoma sekunder

 Gangguan metabolisme pada lensa, lensa jadi keruh,katarak komplikata
PEMERIKSAAN FISIK

 Edema palpebra disertai dengan ptosis ringan


 Injeksi konjuntiva dan silier
 COA: normal atau dangkal (iris bombe). Dalam
(sinekia posterior)
 Pada pemeriksaan slit lamp, menunjukkan efek
Tyndal/flare positif sehingga berkas sinar di COA
menjadi tampak karena dipantulkan oleh sel-sel
radang yang ada di COA.
 Iris terlihat suram, gambaran radier menjadi tidak
nyata karena pelebaran pembuluh darah di
iris,gambaran kripta tidak nyata, edema dan
warna dapat berubah, terkadang didapatkan iris
bombe.
 Pupil miosis, bentuknya irregular (sinekia
posterior),refleks pupil menurun sampai tidak
ada.
Lensa keruh
katarak komplikata.
TIO normal, menurun atau meningkat jika

telah terjadi glaukoma sekunder.


Kornea

keratik presipitat (kumpulan sel-sel yang


menempel pada endotel kornea, biasanya di
bagian bawah)
DIAGNOSIS
Anamnesis
 Mata sakit, merah, sekret (-), silau, pandangan kabur/penurunan

tajam penglihatan
 Perlu ditanyakan mengenai riwayat penyakit sekarang karena dapat

menjadi faktor penyebab

Pemeriksaan Oftalmologi
 visus ↓ ↓

 perubahan TIO-injeksi silier-keratik presipitat pada kornea-flare

pada COA
  sinekia
Pemeriksaan penunjang
 Untuk mencari etiologi penyebabnya apabila

diagnosis uveitis anterior sudah dapat ditegakkan


 Contoh : skin test, foto rontgen, ANA dan lain-

lain.
PENATALAKSANAAN

1. PEMBERIAN SULFAS ATROPIN 1 %


- MENGURANGI KONGESTI
- MIDRIASIS
- MELUMPUHKAN SFINGTER PUPIL
2. ANALGETIKA
3. PENYEBABNYA
4. PEMBERIAN KORTIKOSTEROID LOKAL &
SISTEMIK
KOMPLIKASI
 Glaukoma sekunder
 Sinechia
 Katarak
 Ablasio retina
PROGNOSIS
 Tergantung penyulit
 Glaukoma sekunder  n II tertekan  buta

 Peradangan hebat atropi bulbi

 Ablasio retina  prognosis buruk

Diketahui dini
 Diberikan sulfas atropin

 Kortikosteroid

 Prognosis baik
TERIMAKASIH
PEMBAGIAN UVEITIS ANTERIOR BERDASARKAN KLINIS

Ringan Sedang Berat

Keluhan Ringan-sedang Keluhan sedang-berat Keluhan sedang-berat

Visus 20/20 -20/30 Visus 20/30 – 20/100 Visus < 20/100

Kemerahan sirkumkorneal Kemerahan sirkumkorneal dalam Kemerahan sirkumkorneal dalam

Tidak ada KPs Tampak KPs Tampak KPs

1 + sel dan flare 1-3 + sel dan flare 3-4 + sel dan flare

TIO berkurang < 4 mmHg TIO berkurang 3-6 mmHg TIO meningkat

Miosi, Sluggish pupil, sinekia posterior ringan Pupil terfiksasi (fibrous), tidak tampak kripta
pada iris
KEADAAN YANG MENYEBABKAN TANDA DAN GEJALAYANG BERHUBUNGAN DENGAN
UVEITIS ANTERIOR AKUT, YAITU:

 
  Traumatic Anterior Uveitis : trauma tumpul mata atauadneksa mata,luka bakar, benda asing, abrasi
kornea.
 
 Idiopathic Anterior Uveitis: tidak diketahuietiologinya,apakah merupakan kelainan sistemik
atautraumatic
 
 HLA-B27 Associated Uveitis: mengacu pada spesifikgenotype atau kromosom (mekanisme tidak
diketahui).Ada hubungannya dengan ankylosing spondylitis,sindrom reiter, inflamatory
boweldisease,psoriasis,arthritis,dan uveitis anterior ygberulang
 
 Behcet’s Diseases/síndrome: sebagian besar menyeranglaki-laki dewasa muda (mediterania dan jepang)
 
 Lens Associated Anterior Uveitis : ditemukan peradanganpada anterior chmaber dan penyebab yg
disebabkan olehkeadaan lensa seperti phacogenic uveitis,phacogenicglaukoma,dll
 
 Masquerade síndrome:Merupakan keadaan yangmengancam, seperti lymphoma,
leukemia,retinoblastoma,dan malignant melanoma dari choroid,
BEBERAPA KEADAAN YANG MENGHASILKAN TANDADAN GEJALA YANG TERDAPAT PADA
UVEITIS ANTERIORKRONIK ADALAH:

  Juvenile Rheumatoid Arthritis: mengenaibeberapa


persendian,kebanyakan pasiendengan JRA positif dengan
test ANA (Anti NuklearAntibody). Perempuan > laki-laki
 Anterior Uveitis Associated with PrimaryPosterior Uveitis:
Penyakit sistemik, sepertisarcoidosis, toksoplamosis, sifilis,
tuberculosis,herpeszoster, cytomegalovirus dan
AIDSmungkin saja terlibat dalam uveitis anteriorbaik primer
ataupun sekunder dari uveitisposterior.
 Fuch’s Heterochromatic Iridocyclitis :kronik,biasanya
asimptomatik, terdapat 2% pasien uveitis anterior

Anda mungkin juga menyukai