Anda di halaman 1dari 49

ASUHAN KEPERAWATAN

KELOMPOK F PADA NY. H


DI RUANG MERPATI (NIFAS)
RSD IDAMAN
STASE KEPERAWATAN
MATERNITAS
Anggota Kelompok F

Yhogy Putra Mulya Bahtera, S.Kep 2030913310047


Tri Widya Romadaningsih, S.Kep 2030913320040
Novita Sari, S.Kep 2030913320059
Rahmad, S.Kep 2030913310074
Nurnidawati, S.Kep 2030913320076
Nur Millah Tsary, S.Kep 2030913320073
Data Demografi Pengkajian

Nama Klien : Ny. H Nama suami : Tn. A


Umur Klien : 33
Alamat : Perumahan Seribu
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku : Banjar
Pendidikan : MA
Pekerjaan : IRT
Diagnosa Medik : KPD
Tgl. Masuk RS : 7-9-2021
No. RM : 209896
Tgl . Pengkajian : 8-9-2021
Keluhan Utama Saat Ini Pengkajian

Pasien mengeluhkan saat ini merasa nyeri pada luka operasi dengan skala sedang, terasa
tajam, dan tidak menjalar. Nyeri yang dirasakan saat duduk dan bergerak. Pasien
mengatakan sulit untuk melakukan aktivitas perawatan diri.

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien mengatakan mempunyai penyakit gastritis

Riwayat Penyakit Dahulu


Tidak ada riwayat penyakit
Riwayat Persalinan dan Kelahiran Saat Ini
Pengkajian

Lamanya persalinan : Tidak terkaji


Posisi fetus : Normal,turun panggul.
Tipe kelahiran : SC
Penggunaan analgesik/ anastesi : Melalui infus
Masalah selama persalinan : KPD (ketuban pecah dini)
Pengkajian
Data Bayi Saat Ini
Keadaan Umum bayi baru lahir
Berat badan : 3,3 Kg
Panjang badan : 50 cm
Lingkar kepala : 33,5 cm
Lingkar perut : 33 cm
Lingkar lengan atas : 11 cm
APGAR SKOR Pengkajian
No Tgl/Jam Karakteristik yang 1 5 10
dinilai
1. 08/09/2021 2 2 2
Denyut jantung
Pernafasan 2 2 2

Refleks 2 2 2
Tonus otot
1 2 2
Warna kulit
1 1 2

Total
Menit 1: 8
Menit 5: 9
Menit 10: 10
Kesimpulan: Tidak asfeksia
Keadaan Psikologis Ibu Pengkajian

Pasien mengatakan bahagia dengan kelahiran bayinya. Pasien mengatakan bayi tidak mau menete sejak
awal lahir. Pasien mengatakan bayinya hanya tidur lelap dan tidak ada keinginan untuk menyusui di hari
pertama. Pasien bertanya kepada perawat apakah tidak apa jika bayinya belum menyusui hingga 2 hari.
Pasien mengatakan khawatir jika bayinya belum bisa diberikan asi dan ingin memberikan susu formula.
Pasien mengatakan ASI nya hanya keluar sedikitPasien terlihat mencoba memberikan asinya namun.
bayinya tidak ada reflek untuk menyusui kepada ibunya dan juga air ASI ibu hanya keluar sedikit
Riwayat Penyakit Keluarga Pengkajian
Pasien mengatakan ibunya mempunyai penyakit diabetes
Genogram

Keterangan:
= Laki-laki = Hubungan Saudara
= Perempuan = Perempuan Meninggal
= Hubungan Pernikahan = Keturunan
= Tinggal Serumah = Klien
= Cerai = Laki-laki meninggal
Penjelasan:
Ny.H tinggal dirumah bersama 2 orang anak dan suaminya.
Riwayat Ginekologi Pengkajian
Sebelumnya pasien sudah pernah melahirkan yaitu anak pertama yang berjenis kelamin
laki-laki. G2P2A0

Riwayat Obstetri
Tempat Komplikasi
Jenis Cara BB Keadaan
No. persalinan selama proses Umur
Kelamin lahir lahir saat ini
dan penolong persalinan
1 L SC RS dan dokter Tidak Tidak terkaji Tidak 6 tahun
terkaji terkaji
2 P SC RS dan dokter 3,3 kg KPD Sehat 1 hari
Review of System dan Pemeriksaan Fisik Pengkajian

Penampilan Umum : Pasien hanya memakai sarung karena baru post op. Pasien terbaring di
tempat tidur karena imobilisasi, pasien tampak pucat, lemah.
BB : 50 kg
TB : 141 cm
TTV : TD = 140/83 mmHg HR = 86 x/menit
RR = 20 x/menit T = 36,1
Kulit dan Kuku Pengkajian

Pigmentasi : Terdapat pigmentasi pada bagian wajah


Kelembaban kulit : Kulit lembab
Warna kulit : Kuning langsat
Turgor : <2 detik
Kuku : Bersih
Kepala dan Leher Pengkajian
Rambut dan kepala : Rambut berwarna hitam, lurus dan diikat kurang rapi seperti tidak
disisir.. Pada bagian kepala bentuk simetris dan tidak ada benjolan
dikepala.
Kelenjar tiroid : Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid
Kaku kuduk : Tidak ada kaku duduk
JVP : Tidak ada pembesaran vena jugularis (JVP)
Gigi : Ny.H tidak menggunakan gigi palsu, dan gigi berwarna putih dan
dalam keadaan bersih.
Peradangan tonsil : Tidak ada
Mukosa bibir : Lembab
Kebersihan mulut : kondisi mulut Ny.H terlihat bersih
Mata Pengkajian

Sclera : Tidak ikterik


Konjunctiva : Tidak anemis
Palpebrae : Normal
Alat bantu penglihatan : Tidak menggunakan alat bantu penglihatan (kacamata).
Telinga Pengkajian
Kebersihan : Telinga Ny.H terlihat bersih
Keutuhan membrane timpani : Utuh
Struktur luar telinga : Normal
Cairan dari telinga : Tidak ada cairan yang keluar dari telinga pasien.
Rasa penuh di telinga : Ny.H mengatakan tidak merasa penuh pada telinga.
Tinnitus : Tidak ada gangguan
Penggunaan alat bantu dengar : Tidak menggunakan alat bantu dengar.
Mulut, Hidung, dan Tenggorokan Pengkajian

Mulut : kondisi mulut Ny.H terlihat bersih


Tenggorokan : Tidak ada keluhan
Hidung : Normal, hidung kanan dan kiri simetris dan bersih.
Thorax dan Paru-Paru
Pengkajian

Inspeksi : Simetris, tidak ada retraksi dinding dada


Palpasi : Tidak terkaji
Perkusi : Tidak terkaji
Auskultasi : Suara napas vesikuler
Payudara Pengkajian
Inspeksi
1) Vena kongesti : Tidak terkaji
2) Hiperpigmentasi pada areola mamae dan putting : Areola dan puting pasien tampak
berwarna kecoklatan, kondisi puting menonjol dan hiperpigmentasi, namun ASI yang keluar
sedikit.
3) Peningkatan ukuran : Payudara pasien mengalami peningkatan ukuran sejak pasien
masih pada masa kehamilan
Palpasi
1) Nodular : Sensitif bila disentuh
Jantung Pengkajian

Inspeksi : Normal
Palpasi : Tidak terkaji
Perkusi : Tidak terkaji
Auskultasi : Terdengar suara irama jantung teratur
Abdomen Pengkajian

Inspeksi : Terdapat luka operasi SC pada abdomen pasien, luka pasien panjang
sekitar 13 cm, kondisi luka dalam keadaan baik, menutup sempurna, tidak
ada kemerahan.
Palpasi : Terdapat nyeri tekan pada bagian sekitar sayatan post SC.
Perkusi : Terdengar suara tympani
Auskultasi : Bising usus terdengar 18x/ menit
Genetalia Pengkajian
Inspeksi
1) Distribusi rambut di genetalia : Rambut dibagian genetalia sedikit (bersih), karena
sebelumnya sudah dibersihkan sebelum melakukan
SC.
2) Warna kulit : Kecoklatan
3) Bekas luka episoitomi : Tidak ada, karena pasien menjalani persalinan
dengan cara SC
4) Perianal laserasi untuk multipara : Tidak terkaji
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Anus dan Rektum Pengkajian

Lesi : Tidak ada lesi


Warna : Kecoklatan
Discharge : Normal
Hemoroid : Tidak ada hemoroid
Vaskularisasi Perifer
Pengkajian

Warna : Tidak terkaji


Kemerahan : Tidak terkaji
Edema : Tidak terkaji
Capil ary refil : Tidak terkaji
Musculoskeletal
Pengkajian

Skala kekuatan otot:


5555 5555
5555 5555
Pasien sudah bisa duduk secara mandiri.
Nutrisi Pengkajian
Pola makan frekuensi, jenis dan jumlah : Tidak terganggu, pasien makan 3 x sehari yaitu
pagi, siang, dan malam. Pasien biasanya
mengkonsumsi nasi, sayuran dan ikan dalam porsi
sedang.
Perubahan pola selama hamil : tidak ada perubahan pola makan. Pasien
mengatakan tetap bisa makan 3 x sehari selama
kehamilan
Alergi makanan : Tidak ada
Minuman jumlah dan jenis : Pasien minum 7-8 gelas sehari. Pasien biasanya
mengkonsumsi air putih, dan jika ingin sedikit
minum yang ada rasa manisnya seperti teh.
Keluhan yang berhubungan dengan nutrisi : Pasien mengatakan tidak ada keluhan pada
pola nutrisi
Eliminasi
Pengkajian

BAK : Terpasang kateter


BAB : Pasien belum ada BAB setelah SC (post SC H+1)
Aktivitas dan latihan Pengkajian

Aktivitas dan latihan : Pasien hanya berbaring di tempat tidur karena baru post op
SC. Pasien sudah bisa memiringkan tubuhnya.
Aktivitas selama hamil : Pasien mengatakan selama hamil tetap melakukan
pekerjaan rumah seperti biasanya, dan menyempatkan jalan
santai di pagi atau sore hari.
Keluhan dalam beraktivitas : Pasien tidak ada keluhan selama kehamilan, hanya saja
disaat sudah memasuki dehat hari persalinan klien
merasakan cairan keluar dari vagina seperti rembes.
Istirahat dan Tidur Pengkajian

Pola istirahat dan tidur : Pasien mengatakan tidak ada mengalami masalah pada
istirahat dan tidurnya
Faktor yang mendukung : Kehamilan
Faktor yang mengganggu : Tidak ada faktor yang mengganggu
Keluhan yang berhubungan dengan istirahat dan tidur : Tidak ada keluhan
Seksualitas Pengkajian

Pola berhubungan seksual selama hamil : Tidak terkaji


Komunikasi antar pasangan : Baik
Masalah yang dihadapi pasangan selama hamil : Tidak ada
Keluhan klien : Tidak ada keluhan terkait
seksualitas klien.
Persepsi dan kognitif
Status mental : Baik Pengkajian
Sensasi : Baik
1) Pendengaran : Pasien bisa mendengar dengan baik.
2) Berbicara : Pasien bisa berbicara dengan baik. Saat dilakukan pengkajian, pasien
bisa menjawab pertanyaannya.
3) Penciuman : Baik
4) Perabaan : Baik
5) Kejang : Tidak ada
6) Nyeri : Pasien mengatakan nyeri pada luka operasi dengan skala 5, tidak
menjalar, dan terasa tajam. Pada pengkajian didapatkan hasil:

- P: Luka operasi
- Q: seperti disayat
- R: Abdomen
- S: Skala 5 (nyeri sedang)
- T: Dirasakan saat beristirahat dan bergerak
Persepi Diri dan Konsep Diri Pengkajian

Motivasi terhadap kehamilan : Ingin memiliki anak


Efek kehamilan terhadap body image : BB naik
Orang paling dekat : Suami
Tujuan dari kehamilan : Ingin memiliki anak
Profil Keluarga Pengkajian

Pendukung keluarga : Suami, dan keluarga


Jumlah anak :2
Tipe rumah dan komunitas : Perumahan
Pekerjaan : IRT
Tingkat pendidikan : MA
Tingkat sosial ekonomi : Menengah
Riwayat dan Rencana Keluarga Berencana: Menggunakan KB suntik
Pemeriksaan Laboratorium atau Hasil Pemeriksaan Diagnostik Lainnya Pengkajian
Tanggal dan jenis
pemeriksaan Hasil pemeriksaan Batas Normal Interpretasi
dan nilai normal
Hb 10,9 12.50 – 15.60 g/dL Abnormal

Trombosit 10.590 150 – 450 ribu/ul Abnormal

Leukosit 310.000 4.65 – 10.3 ribu/ul Abnormal

GDS 105 <200 mg/dL Normal

Ureum 14 12-33 mg/dL Normal


Terapi Medis yang Diberikan Pengkajian
Tanggal Jenis terapi Rute terapi Dosis Indikasi terapi
8-9-2021 Ringer laktat Ivfp 20 tpm Cairan infus yang biasa digunakan pada pasien dewasa dan
anak-anak sebagai sumber elektrolit dan air.
8-9-2021 Omeprazole IV 1 amp Obat untuk mengatasi gangguan pada lambung, seperti
penyakit asam lambung dan tukak lambung. Obat ini dapat
mengurangi produksi asam di dalam lambung. Omeprazole
adalah obat yang bermanfaat untuk meringankan gejala sakit
maag dan heartburn yang ditimbulkan oleh penyakit asam
lambung atau tukak lambung.
8-9-2021 Metoclopramide IV 1x40 g Obat yang digunakan untuk meredakan mual dan muntah
yang bisa disebabkan oleh penyakit asam lambung, efek
samping dari prosedur bedah, kemoterapi, atau radioterapi.
8-9-2021 ketorolac IV 1 amp Obat untuk meredakan nyeri dan peradangan. Obat ini sering
digunakan setelah operasi atau prosedur medis yang bisa
menyebabkan nyeri.
8-9-2021 cefazolin IV 2 gr dalam 100 ml Obat antibiotik untuk menangani penyakit infeksi bakteri,
seperti infeksi saluran kemih atau pheumonia. Obat ini juga
dapat digunakan untuk mencegah infeksi bakteri pada
seseorang yang akan atau telah menjalani operasi.
8-9-2021 Asam traxenamat IV 1 amp Obat generik golongan anti-fibrinolitik yang digunakan
untuk membantu menghentikan pendarahan pada sejumlah
kondisi
ANALISIS DATA
No DATA ETIOLOG MASALAH
. I
1. DO: Agen Nyeri Akut
- Terdapat luka operasi pada perut pasien. cidera (00132)
- Ny.H terlihat meringis kesakitan jika duduk. Fisik (post
DS: SC)
- Pasien mengatakan nyeri pada luka operasi
- Pada hasil pengkajian:
P: Luka operasi
Q: seperti disayat
R: Abdomen
S: Skala 5 (nyeri sedang)
T: Dirasakan saat dudukt dan bergerak.

2. DO: Prosedur Risiko Infeksi


- Terdapat luka operasi pada perut pasien Invasif (00004)
- Pasien terpasang Kateter
- Pasien terpasang infuse
- Leukosit abnormal 310.000

DS:
- Pasien mengatakan mengalami KPD (ketuban
pecah dini)

DO:
3. Latching Ketidakcukupa
- Pasien terlihat tidur berdampingan dengan bayinya
- Pasien terlihat mencoba memberikan asinya namun on tidak n ASI (00216)
bayinya tidak ada reflek untuk menyusi kepada ibunya efektif
- Air ASI ibu hanya keluar sedikit

DS :
- Pasien mengatakan bayi tidak mau menete sejak awal lahir
- Pasien mengatakan bayinya hanya tidur lelap dan tidak
ada keinginan untuk menyusui di hari pertama
- Pasien bertanya kepada perawat apakah tidak apa jika
bayinya belum menyusui hingga 2 hari
- Pasien mengatakan khawatir jika bayinya belum bisa
diberikan asi dan ingin memberikan susu formula
- Pasiebn mengatakan ASI nya hanya keluar sedikit
Tanggal Diagnosa
Tujuan Intervensi Implementasi Evaluasi
/ Jam Keperawatan
8/9/2021 Nyeri Akut post Setelah dilakukan NIC: Manajemen Nyeri (1460)
Sc b.d luka tindakan keperawatan 1. Kaji nyeri secara
sayatan selama 1 x 30 menit, nyeri komprehensif termasuk
yang dirasakan klien dapat penyebab, karakteristik,
berkurang. lokasi, skala, dan frekuensi
2. Kaji respon nonverbal dari
NOC : ketidaknyamanan
1.Tingkat Nyeri (2102) 3. Berikan informasi terkait
Dengan kriteria hasil: nyeri( penyebab)
 Klien melaporkan 4. Observasi tanda-tanda vital
nyeri berkurang (Skla (mengukur tekanan darah,
4 ke 5) nadi, pernapasan dan suhu)
 Klien tidak meringis 5. Kolaborasi pemberian
(Skala 4 ke 5) analgesik
 TTV klien dalam 6. Ajarkan tehnik non
rentang normal farmakologi dengan relaksasi
seperti menarik nafas dalam,
2.Kontrol Nyeri (1605) reposisi dan masase dengan
Dengan kriteria Hasil : menggunakan terapi biologic
 Klien melaporkan nurturing baby led feeding
kapan nyeri terjadi
(skala 5 ke skala 1)
 Klien menggunakan
tindakan pengurangan
nyeri nonfarmakologis
 Klien menggunakan
analgesic yang
diresepkan dokter
 Klien melaporkan nyeri
terkontrol
8/9/2021 Risiko Infeksi pembedahan Keparahan Infeksi (0703) Perlindungan infeksi (6550)
dengan prosedur invasif Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Monitor adanya tanda dan gejala infeksi
selama 1 x 24 jam diharapkan tidak terjadi 2. Monitor kerentanan infeksi
keparahan infeksi, dengan kriteria hasil: 3. Monitor hitung mutlak granulosuit, WQBC dan
1. Kemerahan (2 ke 4)
hasil-hasil diferensial
2. Demam (2 ke 4)
4. Periksa kulit dan selaput lendir untuk adanya
3. Cairan (luka) yang berbau busuk (2 ke 4)
kemerahan, kehangatan ekstrim atau drainase
5. Periksa kondisi setiap sayatan bedah atau luka
Keterangan:
2 : Cukup berat 6. Ajarkan pasien dan keluarga mengenai tanda dan
4 : Ringan gejala infeksi dan kapan harus melaporkannya ke
pelayanan kesehatan

Pemulihan Pembedahan : Penyembuhan Perawatan Daerah Sayatan (3440)


(2304) 1. Jelaskan prosedur pada pasien
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2. Periksa daerah sayatan terhadap kemerahan,
selama 1 x 24 jam penyembuhan pasien bengkak
setelah pembedahan adekuat, dengan kriteria
3. Monitor proses penyembuhan di daerah sayatan
hasil:
1. Integritas jaringan (1 ke 3 ) 4. Bersihkan daerah sayatan dengan pembersihan
2. Penyembuhan luka (1 ke 3) yang tepat
3. Infeksi luka (1 ke 3) 5. Gunakan kapas steril untuk pembersihan jahitan
4. Robek jahitan luka (1 ke 3) benang luka yang efisien, luka dalam dan sempit
atau luka berkantong
Keterangan: 6. Ganti pakaian dengan interval waktu yang tepat
1 : Deviasi berat dari kisaran normal 7. Arahkan pasien cara merawat luka insisi selama
3 : Deviasi sedang dari kisaran normal mandi
8. Arahkan pasien dan keluarga cara merawat luka
insisi, termasuk tanda-tanda dan gejala infeksi
9/9/21 Ketidakcukupa Dengan dilakukan Konseling Laktasi (5244)
n ASI tindakan keperawatan 1. Berikan informasi
10.00 2x24 jam diharapkan mengenai manfaat dari
WITA pasien mengerti mengenai pemberian ASI baik
kebutuhan nutrisi dengan secara fisiologi ataupun
kriteria hasil : psikologis
2. Koreksi konsepsi yang
Status Nutrisi: Asupan salah mengenai persepsi
Makanan dan Cairan tentang menyusui
3. Berikan materi
1. asupan makanan secara pendidikan kesehatan
oral dari sedikit adekuat sesuai kebutuhan
menjadi sebagian besar 4. Berikan informasi
adekuat (2-4) mengenai tanda saat
2. Asupan Cairan secara bayi memerlukan asi
oral dari sedikit adekuat 5. Instruksikan posisi yang
menjadi sebagian besar baik untuk menyusui
adekuat (2-4) 6. Diskusikan kebutuhan
untuk istirahat, diet
nutrisi serta cairan yang
diperlukan ibu
Rencana Pendidikan Kesehatan
Manajemen Laktasi pada Ny. H
ANALISIS ARTIKEL
PENURUNAN NYERI PADA IBU POST
SECTIO CAESARIA PASCA
INTERVENSI BIOLOGIC NURTURING
BABY LED FEEDING
A. Judul Artikel
Penurunan Nyeri Pada Ibu Post Sectio Caesaria Pasca Intervensi Biologic Nurturing Baby Led Feeding

B. Peneliti
Susilo Rini dan Indri Heri Susanti
NO CRITERIA ANSWER JUSTIFICATION
1. P Ya Problemnya yaiut Tindakan sectio caesarea (SC)
menyebabkan nyeri yang menimbulkan berbagai
masalah, salah satunya masalah laktasi. Sebanyak
68% ibu post sectio caesarea mengalami kesulitan
dengan perawatan bayi, bergerak naik turun dari
tempat tidur dan mengatur posisi yang nyaman
selama menyusui akibat adanya nyeri. Akibat rasa
nyeri tersebut menyebabkan pasien menunda
pemberian ASI sejak awal pada bayinya
Populasi yang digunakan dalam penelitian Populasi
adalah seluruh ibu yang melahirkan secara SC di
RSUD Goeteng Taroenadibrata Purbalingga ,
sampel yang digunakan sebanyak 41 responden
yang diambil secara purposive sampling , yang mem
enuhi kriteria inklusi
2. I Ya Implementasi yang dilakukan yaitu pada posisi
biologic nurturing baby led feeding , ibu nifas
menyusui dengan posisi rebahan sambil bersandar,
dengan s udut kemiringan antara 15° 64° kemudian
bayi diletakkan di atas dada, dan dibiarkan melekat
dengan sendirinya. Pada cara ini, ibu tidak banyak
mengintervensi posisi bayi, kedua tangan ibu bebas,
memegang bayi sekedar untuk menjaganya agar
tidak terguling,sehingga membuat ibu lebih nyaman,
lebih tenang, dan lebih rileks, meminimalisir
ketegangan di kepala, leher, pundak dan punggung.
Ibu juga tidak perlu terlalu berkonsentrasi untuk
memikirkan posisi dan pelekatan yang benar
3. C Ya Pada Penelitian Ni wayan, made, Ratih dan Pande
pada tahun 2021 yang berjudul ” Teknik Biologic
Nurturing Baby Led Feeding Dan Finger Hold
Terhadap Perubahan Rasa Nyeri Pada Ibu Post
Sectio Caesarea”. Menjelasan bahwa terjadi
penurunan nyeri dan terdapat pengaruh biologic
nurturing baby led feeding dan finger hold pada ibu
post sectio caesarea Begitu juga dengan penelitian
Reni C, Sinar P dan Etin R pada tahun 2020 yang
berjudul “Effect of Biologic Nurturing Baby Led
Feeding on Post Sectio Caesarea Pain Scale In
Majenang Hospital 2018”. membuktikan bahwa
pengaruh biologis dari biologic nurturing baby led
feeding dapat menurunkan nyeri post sectio caesarea
di RSUD Majenang, yang dapat digambarkan
sebagai berikut : Skala nyeri sebelum nurturing baby
led feeding di RSUD Majenang sebagian besar
mengalami nyeri sedang sebanyak 27 orang (
67,5%).
4. O Ya Dari hasil implementasi tersebut didapatkan hasil
penelitian menunjukan sebanyak 28 dari 41
responden (68,3%) mengalami penurunan skala
nyeri pasca intervensi biologic nurturing baby led
feeding dan dari hasil analisis menunjukkan
terdapat penurunan nyeri yang bermakna pada ibu
post SC sebelum dan sesudah intervensi biologic
nurturing baby led feeding (p<0,0 1)
Aspek Yang Dikritisi Hasil Kritisi
• Author Peneliti memiliki kualifikasi dalam
Apakah peneliti mempunyai penelitian ini karena dapat dilihat dari
kualifikasi tingkat pengetahuan di derajat dan kesesuaian topik penelitian
bidang ini?
1. Elemen yang • Report title • Judulnya sangat jelas dan tidak ada kata-
mempengaruhi Apakah judul dalam penelitian jelas, kata yang dapat menyalahkan persepsi
believability akurat dan tidak ambigu? pembaca
penelitian • Abstract • Bagian abstrak dari penelitian memuat
Apakah abstrak tergambar dengan masalah hingga hasil dengan metode yang
jelas, termasuk masalah penelitian, jelas dan temuan yang jelas
sampel, metodologi, temuan dan
rekomendasi ?
• Statement of the phenomenon of
interest
a. Apakah masalah yang akan a. Masalah dijelaskan dan diidentifikasi
dipelajari diidentifikasi dengan jelas ? cukup rinci dan jelas mengapa mereka
diangkat.
b. Apakah masalah dan pertanyaan b. Pertanyaan dan masalah penelitian
penelitian konsisten? konsisten
Purpose/significance of the study Mengidentifikasi manfaat dari perasana air
Apakah tujuan penelitian kunyit terhadap penurunan tingkat nyeri
2. Elemen yang teridentifikasi dengan jelas? pada pasien penderita gastritis.
mempengaruhi Literature review
kekuatan a. Apakah penelitian memiliki a. Ya, daftar pustaka tercantum di
penelitian tinjauan pustaka? bagian akhir. Dan memenuhi tinjauan
pustaka
b. Apakah kajian literatur b. Ya, Memenuhi tinjauan Literatur
memenuhi dasar-dasar filosofis
penelitian?
c. Apakah kajian literatur
memenuhi tujuannya?
Method and philosophical Artikel tidak menjelaskan mengapa
Underpinnings pendekatan yang diterapkan digunakan
a. Mengapa pendekatan ini dipilih?
Kelebihan Artikel
1. Intervensi pada artikel sangat bermanfaat bagi ibu post SC untuk penurunan nyeri
2. Artikel mudah dipahami oleh pembaca dan jelas.

Kekurangan Artikel
1. Artikel hanya mencantumkan penurunan skala nyeri tapi tidak memuat perbandingan dari skala
nyeri (tingkatan skala nyeri) dari tiap pasien hanya secara umum
2. Artikel hanya menggunakan tabel pembanding untuk penurunan tingkat skala nyeri pasien secara
umum
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai