CRITICAL BOOK REVIEW

MATA KULIAH
PENGANTAR MANAJEMEN
 
 
DOSEN PENGAMPU : DRS. BAGUN NAPITUPULU MS
OLEH,
ADE IRMA FITRIANI
7183144018
 
 
 
 
PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2018
IDENTITAS BUKU
1 BUKU UTAMA

Judul buku : PENGANTAR MANAJEMEN

Efdisi :-
Pengarang : SYAIFUDDINLUBIS, DKK
Penerbit : MADENATERA
Tahun terbit : 2018
Kota terbit : SIDOARJO
ISBN : 978-602-5470-06-6
2. BUKU PEMBANDING

JUDUL BUKU : MANAJEMEN ORGANISAS

EFDISI :1
PENGARANG : KHAERUL UMAM
PENERBIT : CV PUSTA SETIA
TAHUN TERBIT : 2012
KOTA TERBIT : BANDUNG
ISBN : 978-979-215-2
RINGKASAN ISI BUKU
PENGANTAR MANAJEMEN
(BUKU UTAMA)
BAB I : DASAR DASAR MANAJEMEN
 
KATA MANAJEMEN BERASAL DARI BAHASA PERANCIS KUNO
YAITU MANAGEMENT, YANG MEMILIKI ARTI SENI
MELAKSANAKAN DAN MENGATUR. MANAJEMEN BELUM
MEMILIKI DEFINISI YANG MAPAN DAN DITERIMA SECARA
UNIVERSAL. MENURUT PARKEL FOLLET MENDEVINISIKAN
MANAJEMEN SEBAGAI SENI MENYELESAIKAN PEKERJAAN
MELALUI ORANG LAIN. DEFINISI INI BERARTI BAHWA SEORANG
MENEJER BERTUGAS MENGATUR DAN MENGARAHKAN ORANG
LAIN UNTUK MENCAPAI TUJUAN ORGANISASI. LAIN HAL NYA
DENGAN MANAJEMEN BERASAL DARI BAHASA ITALIA (1561)
YANG BERARTI MANEGGIARE YANG BERARTI MENGENDALIKAN,
TERUTAMA “MENEGENDALIKAN KUDA” YANG BERASAL DARI
BAHASA LATIN MANUS YANG BERARTI “TANGAN”.
BAB II : MANEJER DALAM AKTIVITAS MANAJEMEN
DALAM SETIAP ORGANISASI BISNIS, PARA MANEJER BERTUGAS
UNTUK MEMASTIKAN BAHWA KESELURUHAN TUJUAN YANG
TELAH DITETAPKAN OLEH ORGANISASI DAPAT TERWUJUDKAN
MELALUI RANGKAIAN KEGIATAN MANAJEMEN , BAIK YANG
BERSIFAT FUNGSIONAL MAUPUN BERSIFAT OPRASIONAL .
MANAJER ADALAH SEBAGAI PELAKSANA YANG
MENYELESAIKAN URUSAN URUSAN MELALUI ORANG LAIN. ADA
BEBERAPA TINGKATAN MANAJER ANTARA LAIN :
1. MANEJEMEN LINE PERTAMA
2. MANEJEMEN TINGKAT MENENGAH
3. MANEJEMEN PUNCAK
BAB III : EVOLUSI ILMU MANAJEMEN

SEJARA PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN

ERA MANAJEMEN ILMIAH, PADA ZAMAN INI YANG
DIKELOMPOKKAN SEBAGAI ZAMAN PRA REVOLUSI INDUSTRY
SEHAD MENGENAL PRAKTEK PRAKTEK MANAJEMEN.
BEDA HALNYA DENGAN ERA MANAJEMEN ILMIAH, ZAMAN
DIMANA BERPRINSIP DALAM MENGGUNAKAN MASALAH
MASALAH MANAJEMEN DIGUNAKAN SECARA PRINSIP PRINSIP
ILMIAH, PRINSIP YANG DIGUNAKAN ADALAH PENDEKATAN
KUANTATIF.
ADA BEBERAPA TOKOH YANG BERPERAN DALAM MANAJEMEN DI
ERA MANAJEMEN ILMIAH ANTARA LAIN :
1. CHARLE BABBGE (1792-1871)
2. FRENDERICK WINSLOW TAYLOR (1856-1915)
3. HENRY L GANTT (1861-1919)
4. THE GILBERT [FRANK B. GILBERTH (1868-1924) DAN LILIAN
GILBERTH (1878-1972)]
5. ROBERT OWEN (1771-1858)
6. OLIVER SHELDON (1894-1951)
7. CHESTER L. BARNARD (1886-1961)
8. MARY PARKER FOLETT (1868-1933)
BAB IV : MANAJEMEN DAN LINGKUNGANNYA
 
LINGKUNGAN PERUSAAN.
LINGKUNGAN PERUSAHAN PADA DASARNYA DIBEDAKAN MENJADI DUA
GOLONGAN YAITU :
LINGKUNGAN EKSTERNAL PERUSAHAN
MERUPAKAN LINGKUNGAN YANG TERKAIT DENGAN KEGIATAN
OPRASIONAL SUATU ORGANISASI DAN BAGAIMANA KEGIATAN
OPRASINAL INI DAPAT BERTAHAN. DALAM KEGIATAN OPRASIONALNYA,
PERUSAHAN SELALU BERHADAPAN DAN SENANTIASA BERUSAHA
BERTAHAN UNTUK MENYESUAIKAN DIRI DENGAN LINGKUNGAN YANG
TERKAIT SECARA LANGSUNG LINGKUNGAN MIKRO PERUSAHAN DAN
LINGKUNAG YANG TIDAK TERKAIT LANGSUNG ATAU LINGKUNGAN
MAKRO PERUSAHAN. ADUPUN PARTISIPAN YANG TERKAIT ANTARA LAIN :
1. PELANGGAN (CUSTOMER)
2. PESAING (COMPETITOR)
3. PEMASOK (SUPPLIER)
4. PARNER STRATEGIS (STRATEGIS PARTNER)
5. REGULATOR
6. PEMERINTAHAN (GOVERNMENT)
7. MASYRAKAT UMUM
LINGKUNGAN INTERNAL PERUSAHAAN
PARA PEMILIK ORGANISASI ADALAH MEREKA YANG SECARA
HISTORIS MAUPUN HOKUM DINYATAKAN SEBAGAI PEMILIK
AKIBAT ADANYA PERNYATAN MODAL, IDE, ATAUPUN
BERDASARKAN KETENTUAN LAINNYA DINYATAKAN SEBAGAI
PEMILIK ORGANISASI. DALAM ORGANISASI PERUSAHAN PARA
PEMILIK ORGANISASI MISALNYA ADALAH PARA PEMEGANG
SAHAM, ANGGOTA (KOPRASI), ATAU JUGA INDIVIDU JIKA
PERUSAHAN TERSEBUT BERSIFAT INDIVIDU DARI SEGI
KEPEMILIKAN. TUJUAN YANG INGIN DICAPAI OLEH PARA PEMILIK
INI MERUPAKAN SALAH SATU SUMBER PERTIMBANGAN DARI
PARA PENGELOLAH ORGANISASI KETIKA MEREKA
MENJALANKAN KEGIATAN ORGANISASI.
BAB V : ETIKA MANAJEMEN DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
MORALITAS SEPERTI BERKAITAN DENGAN DUNIA PENGOLAHAN BISNIS
UMUMNYA DIKENAL SEBAGAI ETIKA MANAJEMEN. MESKIPUN SETIAP
PERUSAHAN MEMILIKI STANDAR ETIKA YANG BERBEDA, ETIKA
MANAJEMEN SEBAGIAN BESAR SAMA DISETIAP INDUSTRI.
 
ETIKA MANAJEMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
KEBANYAKAN DILEMA ETIKA BERUPA KONFLIK ANTARA KEBUTUHAN
SEBAGAI PIHAK DENGAN SELURUH ANTARA INDIVIDU VERSUS ORGANISASI
ATAU ORGANISASI VERSUS MASYARAKAT SECARA KESELURUHAN. PARA
MANAGER YANG MENGHADAPI PILIHAN ETIKA YANG SULIT INI SERINGKALI
MENGGAMBIL MANFAAT DARI PENDEKATAN NORMATIVE YANG
DIDASARKAN PADA NORMA DAN NILAI UNTUK MENUNTUT PENGAMBILAN
KEPUTUSAN YANG MEREKA LAKUKAN. ETIKA NORMATIF MENGGUNAKAN
BEBERAPA PENDEKATAN UNTUK MENJELASKAN NILAI NILAI UNTUK
MEMANDU PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG BERETIKA. ADA BEBERAPA
PENDEKATAN YANG RELEVAN BAGI MANAJEMEN ANTARA LAIN :
1. PENDEKATAN UTILITARIAN
2. PENDEKATAN INDIVIDUALISM
3. PENDEKATAN HAK MORAL
4. PENDEKATAN KEADILAN.
 
BAB VI : FUNGSI PERENCANAAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN.
PERENCANAAN (PLANNING)
IALAH PROSES DASAR DIMANA MANAJEMEN MEMUTUSKAN TUJUAN
DAN CARA MENCAPAINYA. SEDANGKAN PERBEDAN PELAKSANAN
ADALAH HASIL TIPE DAN TINGKAT PERENCANAN YANG BERBEDA
PULA. PERENCANAN DALAM ORGANISASI ADALAH, ESENSIAL,
KARENA DALAM KENYATAN PERENCANAN MEMEGANG PERAN LEBIH
DISBANDING FUNGSI FUNGSI MANAJEMEN LAINNYA.
ALASAN PENTINGNYA PERENCANAN, PARA PERENCANA TIDAK DAPAT
MENGENDALIKAN WAKTU MASA YANG AKAN DATANG TETAPI MEREKA
BERUSAHA UNTUK MENGIDENTIFIKASI DAN MENGHINDARKAN
KEGIATAN KEGIATAN SEKARANGDAN HASIL HASILNYA YANG DAPAT
DIPERKIRAKAN AKAN MEMPENGARUHI WAKTU YANG AKAN DATANG.
ADA DUA ALASAN MENDASAR AKAN PERLUNYA PERENCANAN
ANTARA LAIN :
1. PROTECTIVE BENEFIT , DIHASILKAN DARI PENGURANGAN
KEMUNGKINAN TERJADINYA KESALAHAN DALAM PEMBUATAN
KEPUTUSAN.
2. POSITIVE BENEFIT, INI DALAM BENTUK MENINGKATKAN SUKSES
PENCAPAIAN TUJUAN TIM ORGANISASI.
PENGERTIAN TUJUAN (GOAL) DAN RENCANA (PLAN)
TUJUAN (GOAL) PADA DASARNYA ADALAH HASIL AKHIR YANG
DIHARAPKAN DAPAT DIRAIH ATAU DICAPAI INDIVIDU,
KELOMPOK ATAU SELURUH ORGANISASI. DALAM PENGERTIAN
BAHASA INGGRIS, KADANGKALAH DIBEDAKAN ANTARA
OBJECTIVES DAN GOALS. OBJECTIVES ACAPKALI DIARTIKAN
SEBAGAI TUJUAN DAN GOALS SERINGKALI DIARTIKAN SEBAGAI
TARGET. BAHKAN LEBIH JAUH LAGI KADANGKALA KEDUA
ISTILAH JUGA DIGANTIKAN DENGAN ISTILA SEPERTI PURPOSES,
AIMS,DESTINATION, YANG KETIGANYA MEMILIKI ARTI YANG
KURANG LEBIH JUGA. RENCANA (PLAN) ADALAH SEGALA
BENTUK KONSEP DAN DOKUMENTASI YANG MENGGAMBARKAN
BAGAIMANA TUJUAN AKAN DICAPAI DAN BAGAIMANA SUMBER
DAYA PERUSAHAN YANG AKAN DIALOKASIKAN, PENJADWALAN
DARI PROSES PENCAPAIAN TUJUAN, HINGGA SEGALA HAL YANG
TERKAIT DENGAN PENCAPAIAN TUJUAN. SEBAGAI SEORANG
MANAJER PERENCNAAN, TUJUAN DAN RENCANA ADALAH
SESUATU YANG HARUS DIRUMUSKAN OLEHNYA.
BAB VII : DESAIN DAN STRUKTUR ORGANISAS
 
PENGORGANISASIAN YAITU MERUPAKAN PROSES PENYUSUNAN
SRTUKTUR ORGANISASI YANG SESUAI DENGAN TUJUAN
ORGANISASI , SUMBER DAYA SUMBER DAYA YANG DIMILIKINYA
DAN LINGKUNGAN YANG MELIPUTINYA. PENGORGANISASIAN
MERUPAKAN SUATU PROSES UNTUK MERENCAKAN STRUKTUR
FORMAL MENGELOMPOKAKN DAN MENGATUR SERTA MEMBAGI
TUGAS TUGAS ATAU PEKERJAAN DIANTARA PARA ANGGOTA
ORGANISASI AGAR TUJUAN ORGANISASI DAPAT DICAPAI
DENGAN EFESIEN.
 
EMPAT PILAR DALAM PENGORGANISASIAN
1. PEMBAGIAN KERJA (DIVISION OF WORK)
2. PENGELOMPOKAN PEKERJAN (DEPARTEMENTALIZATION)
3. PENENTUAN RELASI ANTAR BAGIAN DALAM ORGANISASI
(HIERARCHY)
4. KOORDINASI (COORDINATION)
 
PRINSIP PRINSIP PENGORGANISASIAN
MENURUT KOONTZ (1994) PRINSIP ADALAH KEBENARAN FUNDAMENTAL,
ATAU APA YANG DIYAKINI SEBAGAI KEBENARAN PADA WAKTU TERTENTU,
YANG MENERAPKAN HUBUNGAN ANTARA DUA ATAU LEBIH KUMPULAN
VARIABEL. ADA BEBERAPA PRISIP PENGORGANISASIAN ANTARA LAIN :
1. PRINSIP KESATUAN TUJUAN
2. PRINSIP EFISIENSI
3. PRINSIP RENTANG MANAJEMEN
4. PRINSIP PEMBAGIAN KERJA
5. PRINSIP SKALA
6. PRINSIP PENDELEGASIAN BERDASARKAN HASIL HASIL YANG
DIHARAPKAN
7. PRINSIP DEFINISI FUNGSIONAL
8. PRINSIP KESEIMBANGAN WEWENANG DANN TANGGUNG JAWAB
9. PRINSIP KESATUAN KOMANDO
10. PRINSIP TINGKATAN WEWENANG
11. PRINSI[P PEMISAH
12. PRINSIP KESEIMBANGAN
13. PRINSIP KELUWESAN
14. PRINSIP KEMUDAHAN KEPEMIMPINAN.
 
BAB VIII : FUNGSI PENGORGANISASIAN, KEKUASAN,
KEWENANGAN, TANGGUNG JAWAB DAN DELEGASI.
DASAR DAN LINGKUP PENGORGANISASIAN
PERKATAN PENGORGANISASIAN ATAU ORGANIZING BERMULAI
DARI ORGANIS, YANG BERATE SUATU SUSUNAN YANG TERDIRI
ATAS BAGIAN YANG TELAH DIPADUKAN SEDEMIKIAN RUPA
SEHINGGA HUBUNGAN SATU DENGAN YANG LAIN SALING
MENGIKAT DAN SECARA KESELURUHAN MERUPAKAN
KEBULATAN YANG SALING BERHUBUNGAN, SALING
MEMPENGARUHI DAN BEKERJA UNTUK SAAT TERTENTU.
ORGANISASI DIRUMUSKAN SEBAGAI PEMBAGIAN PEKERJAAN
DIANTARA ORANG ORANG YANG USAHANYA DIKOORDINASIKAN
UNTUK MENCAPAI SASARAN SASARAN KHUSUS
PENGORGANISASIAN (ORGANIZING)
FUNGSI MANAJEMEN YANG TERPENTING YANG KEDUA IALAH
PENGORGANISASIAN ATAU ORGANIZING FUNGSI TERSEBUT
DIJALANKAN OLEH SEMUA MANAJER PADA SEMUA TINGKATAN.
PENGORGANISAIAN MENGANTAR SEMUA SUMBER DASAR
(MANUSIA DAN NON MANUSIA) KEDALAM SUATU POLA
TERTENTU SEDEMIKIAN RUPA SEHINGGA ORANG ORANG YANG
BEKERJAAN DAN BERHASIL GUNA DALAM MENCAPAIAN TUJUAN
YANG TELAH DITETAPKAN.
PENGERTIAN KEKUASAAN(POWER), KUALITAS YANG MELEKAT
DALAM SATU INTERAKSI ANTARA DUA ATAU LEBIH INDIVIDU.
JIKA SETIAP INDIVIDU MENGADAKAN INTERAKSI UNTUK
MEMPENGARUHI TINDAKAN SATU SAMA LAIN, MAKA AKAN
MUNCUL DALAM INTERAKSI TERSEBUT ADALAH PERTUKARAN
KEKUASAAN.

KEWENANGAN,MERUPAKAN KEKUASAAN FORMAL ATAU

TERLEGITIMASI. DALAM SEBUAH ORGANISASI, SESEORANG
YANG DITUNJUK MENJADI MANJER PERSONALIA DENGAN
SENDIRINYA TERLEGITIMASI UNTUK MEMILIKI KEWENANGAN
DALAM MENGATUR BERBAGAI HAL YANG TERKAIT DENGAN
SUMBER DAYA MANUSIA ATAU ORANG ORANG YANG TERPILIH
DIDALAM ORGANISASI.
BAB IX : FUNSI MOTIVASI DALAM MANAJEMEN PERUSAHAN
 
PENGERTAO MOTOVASI, MOTIVASI ADALAH PROSES YANG DIMULAI
DENGAN DEFENISI FISIOLOGIS ATAU PSIKOLOGIS YANG
MENGGERAKKAN PERILAKU ATAU DORONGAN YANG DITUNJUKAN
UNTUK TUJUAN INSENTIF. MOTIVASI JUGA BERKAITAN DENGAN
REAKSI SUBJEKETTIF YANG TERJADI SEPANJANG PROSES.
1. TEORI KEBUTUHAN DARI MOTIVASI
2. TEORI HIRARKI KEBUTUHAN MASLOW, TEORI YANG
MENJELASKANBAHWA MASING MASING INDIVIDU MEMPUNYAI
KEBUTUHAN YANG BERMACAM MACAM YANG DAPAT
MEMPENGARUHI PRILAKU MEREKA.
3. TEORI ERG, ADALAH SUATU KEBUTUHAN YANG TIDAK
TERPUASKAN TERLEBIH DAHULU SEBELUM KEBUTUHAN PADA
TINGKATAN DIATASNYA MUNCUL.
4. TEORI KEBUTUHAN MCCLELANDS, TEORI INI DIGUNAKAN UNTUK
MENJAWAB PERMASALAHN YANG BERHUBUNGAN DENGAN TEORI
KEBUTUHAN DAN KEPUASAN.
5. TEORI MOTIVASI HYGIENE, TEORI INI MEMILIKI PENGARUH
TERHADAP KEDUA JENIS PRILAKU.
BAB X : FUNGIS KEPEMIMPINAN DALAM MANAJEMEN
PERUSAHAAN
 
KEPEMIMPINAN ADALAH SUATU PROSES KEGIATAN SESORANG
DALAM MEMIMPIN, MEMBIMBING, MEMPENGARUHI, ATAU
MENGENDALIKAN PIKIRAN, PERASAAN, ATAU TINGKAH LAKU
ORANG LAIN.
FUNGSI KEPEMIMPINAN
PEMIMPIN SEBAGAI EKSEKUTIF
PEMIMPIN SEBAGAI PENENGAH
PEMIMPIN SEBAGAI PENGAJUR
PEMIMPIN SEBAGAI AHLI
PEMIMPIN SEBAGI DISKUSI
BAB XI : FUNGSI KOMUNIKASI KERJA DAN KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN
 
KELOMPOK, ADALAH SEKUMPULAN DUA ORANG ATAU LEBIH YANG SALING
BERINTERAKSI DAN SALING MEMPENGARUHI UNTUK SATU TUJUAN TERENTU UNTUK
DIPAHAMI BERSAMA. (STONER, FREEMAN, GILBERT 1995)
PENGERTIAN KOMUNIKASI, ISTILA KOMUNIKSASI BERSAL DARI BAHASA LATI,
COMMUNICATION YANG BEARTI PEMBERITAHUAN, PEMBERIAN BAGIAN, (DALAM
SESUATU), PERTUKARAN, DIMANA SIPEMBICARA MENGHARAPKAN PERTIMBANG
ATAU JAWABAN DARI PENDENGARNYA. KATA KERJANYA DALAH COMMUNICARE,
ARTINYA BERDIALOG, BERUNDING ATAU BERMUSYAWARAH. MENURUT MELVI L
DEFLEUR, MENYATAKAN KOMUNIKASI SEBAGAI PROSES UNTUK MENCIPTAKAN ATAU
MENIMBULKAN KESAMAN PEMIKIRAN ANTARA YANG MEMBERIKAN TANDA DENGAN
YANG MENERIMA. KESUKSESAN ORGANISASI SANAGT DIPENGARUHI OLEH KASITAS
DAN INDIVIDUAL KERJASAMA ANTARA ANGGOTA TIM DAN ORGANISASI. DALAM
MENJALANKAN KERJASAMA UNTUK MENCAPAI TUJUAN TERSEBUT PERLU DIADAKAN
KOMUNIKASI.
FUNGSI KOMUNIKASI, KOMUNIKASI MEMPUNYA EMPAT FUNGSI UTAMA DALAM
SUATU KELOMPOK ATAU ORGANISASI YAITU: PENGENDALI, MOTIVASI,
PENGUNGKAPAN EMOSIONAL, DAN INFORMASI. KOMUNIKASI BERTINDAK UNTUK
MENGENDALIKAN PRILAKU ANGGOTA DENGAN BERAPA CARA. SETIAP ORGANISAI
SUDAH MEMPUNYAI HIERARKI WEWENANG DAN GARIS PANDUAN FORMAL YANG
HARUS DPATUHI OLEH KARYAWAN. KOMUNIKASI MEMBANTU PERKEMBANGAN
MOTIVASI DENGAN MENJELASKAN KEPADA KARYAWAN APA YANG SEHARUSNYA
DILAKUKAN, SEBERPA BAIK MEREKA BEKERJA, DAN APA YANG DAPAT DIKERJAKAN
UNTUK MEMPERBAIKI KINERJA DIBAWAH STANDAR.
PROSES KOMUNIKASI
SECARA PRIMER , PROSES PENYAMPAIAN PIKIRAN ATAU PERSAAN
SESEORANG KEPADA ORANG LAIN DENGAN MENGGUNAKAN
LAMBING ATAU SYMBOL MEDIA.
SECARA SKUNDER, PROSES PENYAMPAIAN PESAN OLEH
SESEORANG KEPADA ORANG LAIN DENGAN MENGGUNAKAN
ALAT ATAU SARSNA SEBAGAI MEDIA KEDUA SETELAH MEMAKAI
LAMBANG SEBAGAI MEDIA UTAMA.
BAB XIII : FUNSI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MENAJEMEN
PERUSAHAN
 
FUNGSI PENGAWASAN SANGAT DIPERLUKAN KARNA PADA DASARNYA
MERUPAKAN SUATU PROSES YANG DILAKUKAN UNTUK MEMASTIKAN
AGAR APA YANG TELAH DIRENCANAKAN BERJALAN SEBAGAIMANA
MESTINYA. ADEPUN TERMASUK KEDALAM FUNSI PENGAWASAN ADALAH
IDENTIFIKASI BERBAGAI FAKTOR YANG MENGHAMBAT KEGIATAN, DAN
JUGA PENGAMBILAN TINDAKAN KOREKSI YANG DIPERLUKAN AGAR
TUJUAN ORGANISASI TERCAPAI.
PENGAWASAN DAPAT DIARTIKAN SEBAGAI USAHA PENENTU APA YANG
SEDANG DILAKSANAKAN DENGAN CARA MENILAI HASIL/ PRESTASI YANG
DICAPAI DAN KALAU TERDAPAT PENYIMPANAN DARI STANDAR YANG
TELAH DITENTUKAN, MAKA SEGERA DIADAKAN USAHA PERBAIKAN,
SEHINGGA SEMUA HASIL/ PRESTASI YANG DICAPAI SESUAI DENGAN
RENCANA.
LANGKAH DAN UNSUR PROSES PENGAWASAN ANTARA LAIN :
1. PENCIPTAAN STANDARD AN METODE PENGUKURAN KINERJA
2. PENGUKURAN KINERJA YANG SENYATANYA
3. PERBANDINGAN KINERJA DENGAN STANDAR SERTA MENAFSIRKAN
PENYIMPANGAN PENYIMPANGANYA.
4. MENGADAKAN TINDAKAN KOREKTIF.
MANAJEMEN ORGANISASI (BUKU
PEMBANDING)
 
BAB I : SETTING MANAJEMEN ORGANISASI.
 
SECARA UMUM, PENGERTIAN MANAJEMAN ADALAH KEGIATAN
UNTUK MENCAPAI TUJAUN ATAU SASARAN YANG TELAH DITENTUKAN
TERLEBIH DAHULU DENGAN MENGGUNAKAN ORANG ORANG LAIN
(GETTING THINGS DONE THROUGH THE EFFORT OF OTHER PEOPLE).
DARI PENGERTIAN TERSEBUT TERSIRAT ADANYA EMPAT UNSURE
MANAJEMEN YAITU PIMPINAN, ORANG ORANG (PELAKSANA) YANG
DIPIMPIN, TUJUAN YANG AKAN DICAPAI, ADANYA KERJASAMA DALAM
MENCAPAI TUJUAN TERSEBUT.
FUNGSI FUNGSI MANAJEMEN (MANAGEMENT FUNCTIONS)
1. PLANNING (PERENCANAAN)
2. ORGANIZING (PENGATURAN)
3. LEADING (KEPEMIMPINAN)
4. DIRECTING / COMMANDING (BIMBINGAN/ PERINTAH)
5. MOTIVATING (PEMOTIVASIAN)
6. COORDINATING (PENGOORDISASIAN)
7. CONTROLLING (PENGAWASAN )
8. REPORTING
9. STAFFING
10. FORECASTING
BAB II : URGENSI VISI DAM MISI ORGANISASI
 
TANPA VISI DAN MISI, SEBUAH ORGANISASI BAGAIKAN
BERJALAN TANPA TUJUAN YANG JELAS. TANPA VISI DAN MISI
YANG KUAT, ORGANISASI BERADA KADAAN YANG TIDAK
TERKONTROL DAN TERARAH.
VISI ADALAH SENANTIASA BERURUSAN DENGAN MASA DEPAN
YANG LEBIH DIKEHENDAKI OLEH ORGANISASI. VISI
MENGANDUNG ARTI PANDANGAN ATAU WAWASAN TENTANG JATI
DIRI YANG BERORIENTASI KEDEPAN. VISI MERUPAKAN
PEDOMAN YANG MERUPAKAN GAMABAR MASA YANG AKAN
DATANG UNTUK MEMCAPAI TUJUAN.
MISI ADALAH KEGIATAN KEGIATAN YANG DIGUNAKAN UNTUK
MELAKSANAKAN VISI YANG TELAH DISEPAKATI. GULTOM (1995)
MENGATAKAN VISI MERUPAKAN TUGAS ATAU KEWAJIBAN YANG
HARUS DILAKSANAKAN UNTUK MEWUJUDKAN VISI.
 
BAB III : MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA
 
MANAJEMEN ADALAH ORGANISASI BERTUMPUH PADA ALOKASI
DAN PENGORGANISASIAN SDM YANG DITAMPAKKAN MELALUI
PENETAPAN STRUKTUR ORGANISASI, MEKANISME KEPEMIMPINAN
YANG DIJALANKAN BUDAYA PERUSAHAAN. AKTIVATAS INI
MENCAKUP DISTRIBUSI KERJA DIANTARA INDIVIDU SENDIRI DAN
KELOMPONG DENGAN MEMPERTIMBANGKAN TINGKATAN
MANAJEMEN.
STRUKTUR ORGANISASI
DALAM MANAJEMEN STRATEGIS STRUKTUR ORGANISASI PADA
HAKIKATNYA MERUPAKAN CERMIN MINIATURE ORGANISASI.
STRUKTUR ORGANISASI MERUPAKAN PROSES PENETAPAN
STRUKLTUR PERAN MELALUI PENENTUAN KEGIATAN YANG HARUS
DITEMPUH UNTUK MENCAPAI VISI, MISI DAN TUJUAN ORGANISASI
SERTA BAGIAN BAGIANNYA PENGELOMPOKAN AKTIVITAS,
PENUGAS KELOMPOK KELOMPOK AKTIVITAS, PENDELEGASIAN
WEWENANG, SERTA PENGOORDINASIAAN HUBUNGAN HUBUNGAN
WEWENANG DAN IMFORMASI, BAIK HORIZONTAL MAUPUN
VERTICAL.
BAB IV : MANAJEMEN BUDAYA ORGANISASI PENINGKATAN
BUDAYA KERJA
 
BUDAYA ORGANISASI MERUPAKAN BAGIAN DARI MANAJEMEN
SUMBER DAYA MANUSIA (MSDM) DAN TEORI ORGANISASI. MSDM
BUDAYA ORGANISASI DILIAT DARI ASPEK PRILAKU, SEDANGKAN
TEORI ORGANISASI DILIAT DARI ASPEK SEKELOMPOK INDIVIDU
YANG BEKERJA SAMA UNTUK MENCAPAI TUJUAN ATAU
ORGANISASI SEBAGAI WADAH TEMPAT INDIVIDU BEKERKASAMA
SECARA RASINAL DAN SISTEMATIS UNTUK MENCAPAI TUJUAN.
PENGERTIAN BUDAYA MENURUT KOENTJARANINGRHT (2004)
MENURUTNYA, ISTILA BUDAYA BERASAL DARI KARA BAHASA
LANTIN KOLERE YANG BERARTI MENGOLAH ATAU
MENGAJARKAN, TERUTAMA EMNGOLAH TANAH ATAU BERTANI .
DALAM BAHASA INGGRIS, BUDAYA DISEBUT CULTURE.
BAB V : KEPEMIMPINAN DAN MANAJERIAL
KEPEMIMPINAN ADALAH KEKUASAAN UNTUK MEMENGARUHI
SESEORANG BAIK DALAM MENGERJAKAN SESUATU ATAU TIDAK
MENGERJAKAN SESUATU. MASALAH YANG SELALU TERDAPAT
KETIKA MEMBAHAS FUNGSI KEPEMIMPINAN ADALAH
HUBUNGAN YANG MELEMBAGA ANTARA PEMIMPIN DAN YANG
DIPIMPIN.
PADA INTINYA, TEORI KEPEMIMPINAN MERUPAKAN TEORI YANG
BERUSAHA UNTUK MENERANGKAN CARA PEMIMPIN DAN
KELOMOPK YANG DIPIMPINNYA DAPAT BERPERILAKU DALAM
BERBAGAI STRUKTUR KEPEMIMPINAN, BUDAYA, DAN
LINGKUNGANNYA .
TIPE TIPE PEMIMPIN
1. TIPE PEMIMPIN OTOKRATIS,
2. TIPE KEPEMIMPINAN MILITERISTIS
3. TIPE PEMIMPIN PATERNALISTIS
4. TIPE KEPEMIMPINAN KARISMATIK
5. TIPE KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS
BAB VI : FUNGSI KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN
ORGANISASI
KOMUNIKASI SECARA ETIMOLOGIS, KOMUNIKASI BERASAL DARI
BAHASA LATIN, YAITU CUM, SEBUAH KATA DEPAN YANG ARTINYA
DENGAN ATAU BERSAMA DENGAN, DAN KATA UNITS, SEBUAH
KATA BILANGAN YANG BEARTI SATU DUA KATA TERSEBUT
MEMBENTUK KATA BENDA KOMUNIO, YANG DALAM BAHSA
INGGRIS DISEBUT, YANG BERARTI KEBERSAMAAN, PERSATUAN,
PERSEKUTUAN GABUNGAN, PERGAULAN DAN HUBUNGAN.
UNSUR KOMUNIKASI
KOMUNIKATOR (SENDER/ PENGIRIM)
KAMUNIKAN (RECEIVER/PENERIMA)
CHANNEL (SALURAN/ MEDIA)
 
BAB VII : MANAJEMEN PEMASARAN ORGANISASI BISNIS
 
PEMASARAN (MARKETING) ADALAH SESEORANG YANG SECARA
AKTIF MENCARI SUMBERDAYA DARI PIHAK LAIN DAN BERSEDIA
MENAWARKAN SESUATU SEBAGAI GANTINYA. TUGAS
SESEORANG PEMASARAN ADALAH MEMBANGUN MARKETING
PROGRAM UNTUK MENCAPAI TUJUAN PERUSAHAAN YANG
DIINGINKANNYA.
BAB VIII : MANJEMEN KONFLIK DAN ORGANISASI
 
KONFLIK BERASAL DARI BAHASA LATIN, CONFILIGO, YANG
TERDIRI DARI DUA KATA , YAKNI CON, YANG BEARTI BERSAMA
SAMA DAN FILIGO YANG BEARTI PEMOGOKAN, PENGHANCURAN,
ATAU PEREMUKAN. KONFLIK BERATE PERTENTANGAN ATAU
PERCEKCOKAN. KONFLIK BIAS TERJADI PADA DIRI SESEORANG
ATAUPUN DALAM KALANGAN YANG DALAM LEBIH LUAS.
JENIS JENIS KONFLIK
KONFLIK YANG DILIHAT DARI FUNGSI
KONFLIK DILIHAT DARI PIHAK YANG TERLIBAT DIDALAMYA.
KONFLIK DILIHAT DARI POSISI SESEORANG DALAM STRUKTUR
ORGANISASI
BAB X : PENYUSUNAN ANGGARAN
ANGGARAN (BUDGET) ADALAH SUATU RENCANA YANG DISUSUN
SECARA SISTEMATIS, MELIPUTI KESELURUHAN KEGIATAN
PERUSAHAN, DINYATAKNDALAM UNIT (KESATUAN) MONESTER
DAN BERLAKU UNTUK JANGKA WAKTU PRIODE YANG AKAN
DATANG.
BAB XI : PENGENALAN BALANCED SCRORCARD SEBAGAI
STRATEGI ORGANISASI BISNIS
 
DALAM PENERAPAN HAL INI ADA PREMIS YANG SECARA IMPLICIT
DIPEROLEH, YAITU BAHWA BSC ADALAH STRATEGI,
MEMERHATIKAN BSC SEBAGAI PENGUKUR KINERJA ADALAH HAL
YANG PALING MUDAH DIKETAHUI KARENA MASING MASING
PROSFEKTIF YANG KEMUDIAN DITURUNKAN MENJKADI
SASARAN FUNGSINYA ADALAH PENGUKURAN KINERJA
BAB XII : IMPLEMENTASI MANAJEMEN ORGANISASI
PEMERINTAHAN DIINDONESIA
 
PEMERINTAH ADALAH KEGIATAN PEMERINTAHAN,
PEMBANGUNAN, DAN MASYARAKAT YANG SANGAT PENTING
DAN STRATEGIS. PERAN TERSEBUT AHRUS EFISIN DAN EFEKTIF
BAB XIIII : MANAJEMEN KEBIJAKAN DAN PELAYANAN
ORGANISASI PEMERINTAHAN DI INDONESIA
 
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PUBLIC MENURUT THOMAS DYE
DIRUMUSKAN DALAM BEBERAPA MODEL KEBIJAKAN YAITU :
MODEL KELEMBAGAAN
MODEL ETITE
MODEL KELOMPOK
MODEL RASIONAL
MODEL INCREMENTAL
MODEL TEORI PERMAINAN
MODEL PILIHAN PUBLIC,
MODEL SISTEM.
ADA BEBERAPA DIMENSI ANTARA LAIN :
DIMENSI IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PUBLIC
DIMENSI IMPLEMENTASI DARI KOMUNIKASI ANTARORGANISASI
DIMENSI KARAKTERISTIK DARI AGEN PELAKSANAAN
DIMENSI KECENDRUNGAN DARI PELAKSANAN
 
BAB XIV : ETIKA ORGNISASI PEMERINTAHAN INDONESIA
SETIAP ANGGOTA MASYARAKAT DALAM ETERAKTI
PERGAULANNYA DENGAN ANGGOTA MASYARAKAT LAINNYA ATAU
LINGKUNGANNYA. HAL INI TENTU BERBEDA DENGAN KONDISI
MASYARAKAT PADA MASA LALU, YANG CENDERUNG BERSIFAT
KAKU DAN TERTUTUP KARENA KEHIDUPAN SEHARI SEHARINYA
SANGAT DIBATASI OLEH BERBAGAI NILAI FORMATIF SERTA TABU
TABU ATAU BERBAGAI LARANGAN YANG SECARA ADAT
DIAPTUHINNYA.

ETIKA ORGANISASI DALAM KONTEKS ORGANISASI, ETIKA

ORGANISASI DAPAT BEARTI POLA SIKAP DAN PERILAKU YANG
DIHARAPKAN DARI SETIAP INDIVIDU DAN KELOMPOK ANGGOTA
ORAGNISASI, YANG SECARA KESELURUHAN AKAN MEMBENTUK
BUDAYA ORGANISASI (ORGANIZATIONAL CULTURE) YANG
SEJALANAN DENGAN TUJUAN ATAUPUN FILOSOFI ORGANISASI
YANG BERSANGKUTAN.
PEMBAHASAN
 
PERBEDAAN
SETELAH SAYA MEMBACA KEDUA BUKU YANG SAMA SAMA
MEMBAHAS TENTANG MANAJEMEN , TERDAPAT PERBEDAAN
DIANTARA KEDUA BUKU BUKU INI YAITU :
BUKU UTAMA YANG BERJUDUL PENGANTAR MANAJEMEN
KARANGAN SYAIFUDDIN LUBIS, DKK. BUKU INI MEMILIKI
HALAMAN YANG BEGITU BANYAK/ TEBAL,KONSEP PENJELASAN
YANG TERPERINCI YANG MUDAH DIPAHAMI.
BUKU PEMBANDING YANG BERJUDUL MANAJEMEN ORGANISASI
KARANGAN KHAERUL UMAM, BUKU INI MEMILIKI UKURAN
YANG LEBIH KECIL DARI BUKU UTAMA YANG BERJUDUL
PENGANTAR MANAJEMEN YANG MEMBUDAHKAN PEMBACA
UNTUK MEMBAWANYA, HALAMAN YANG TIDAK BEGITU TEBAL,
KONSEP PEMBAHASA YANG TERPERINCI DAN MENGGUNAKAN
BAHASA YANG MUDAH DI MENGERTI.
 
KEUNGGULAN
BUKU UTAMA YANG BERJUDUL PENGANTAR MANAJEMEN
KARANGAN SYAIFUDDIN LUBIS, DKK. DISETIAP BAB MEMILIKI
RANGKUMAN YANG MEMUDAHKAN PEMBACA DALAM
MENGETAHUI INTI POKOK PEMBAHASAN, BAHASA YANG MUDAH
DIPAHAMI DAN PENJELASAN YANG BEGITU RINCI.
BUKU PEMBANDING YANG BERJUDUL MANAJEMEN ORGANISASI
KARANGAN KHAERUL UMAM. BAHASA YANG MUDAH
DIMENGERTI, UKURAN BUKU YANG SEDANG YANG AKAN
MEMUDAH PEMBACA DALAM MEMBAWANYA.
KELEMAHAN
BUKU UTAMA YANG BERJUDUL PENGANTAR MANAJEMEN
KARANGAN SYAIFUDDIN LUBIS, DKK.
BUKU INI MEMILIKI SAMPUL YANG KURANG MENARIK
PERHATIAN
 
BUKU PEMBANDING YANG BERJUDUL MANAJEMEN ORGANISASI
KARANGAN KHAERUL UMAM. BUKU INI TERLALU BANYAK TEORI
1. KESIMPULAN
DALAM KEDUA BUKU INI MEMPUNYAI KEKURANGAN DAN
KELEBIHAN MASING – MASING SEHINGGA KEDUA BUKU INI
SALING MELENGKAPI SATU SAMA LAIN. BUKU INI LAYAK UNTUK
DI BACA DAN LAYAK UNTUK MENJADI PEGANGAN DIKALANGAN
MAHASISWA UNTUK LEBIH MEMAHAMI SECARA MENDALAM
TENTANG MATA KULIAH MANAJEMEN.
 
2. SARAN
KEDUA BUKU INI PADA DASARNYA SANGAT BAIK SEBAGAI
PANDUAN MEMAHAMI MATERI MANAJEMEN, TETAPI ADA
BAIKNYA JIKA BUKU PEMBANDING YANG BERJUDUL
MANAJEMEN ORGANISASI KARANGAN KHAERUL UMAM INI
LEBIH DIPERBANYAK DIBAGIAN ASPEK PENDUKUNG NYA
SEPERTI TABEL,DIAGRAM, GAMBAR DAN LAINNYA.AGAR
SEBAGAI PANDUAN UNTUK MEMAHAMI DAN MENGAPLIKASIKAN
SETIAP TEORI YANG ADA DIDALAM KEDUA BUKU INI.