Anda di halaman 1dari 18

DAYA RESOLUSI DAN

LAPISAN ANTI PANTUL


Dosen Pengampu:
Zahriah, M.Pd
A. Daya Resolusi Teleskop
Ketika teleskop-teleskop modern mengamati bintang,
maka bayangan bintang-bintang direkam padan film atau
perekam digital lainnya. Dulu teleskop biasanya
dutempatkan di puncak gunung atau tempat lain yang
sepi. Tujuannya adalah mencari lokasi yang atmosfernya
bebas dari polusi sehingga cahaya bintang yang lemah
sekali dapat direkam dengan telekop. Namun, dengan
makin berkembangnya industri atmsofer bumi tidak lagi
bebeas polusi seperti beberapa abad yang lalu. Atmosfer
bumi sudah banyak diisi bahan polusi dari hasil aktivitas
manusia sehingga pengamatan bintang dengan teleskop
yang berada di permukaan bumi makin sulit. Di abad ini,
sebagian teleskop telah ditempatkan di orbitnya di atas
bumi. Karena lokasinya sudag berada di luar atmosfer
maka tidak lagi ada pengaruh polusi atau kegiatan
manusia terhadap pengamatn yang dilakukan
Hasil rekaman teleskop baik yang beraad di bumi maupun yang
berada di orbit di atas bumi terhadap bidang-bintang di jagad
Contoh teleskop yang ditempatkan di salah satu orbit raya akan berupa titik-titik yang sangat berdekatan.
di luar bumi. Teleskop tersebut selalu mengiri bumi
seperti satelit-satelit lainnya.
Pada perekam tersebut tampak bintik-bintik putih yang menunjukkan bintang-bitang. Ada yang terpisah cukup jelas, ada
yang berdekatan hampir berimpit, bahkan ada yang berimpit sehingga sulit dibedakan apakah bintik tersebut merupakan
rekanan satu bintang atau rekaman dua bintang yang sangat berdekatan. Kondisi seperti ini yang sering menyulitkan dalam
analisis. Apakah titik tersebut merupakan sebuah bintang yang ukurannya besar atau dua bintang kecil yang lokasinya sangat
berdekatan. Rekaman bintang-bintang dihasilkan oleh cahaya yang masuk melalui lensa teleskop. Lensa teleskop yang
berbentuk lingkaran berperan sebagai celah difraksi.

Ilustrasi pembentukan bayangan bintang


pada film atau perekam yang ada dalam
system teleskop. Cahaya bintang masuk
ke lensa teleskop lalu menuju ke
perekam. Lensa teleskop berperan
sebagai celah difraksi sehingga bayangan
yang terbentuk pada film merupakan
bayangan fenomena difraksi.
Rayleigh membuat sebuah kriteria, bahwa dua bayangan
dikatakan terpisah jika jaraknya lebih besar dari suatu nilai
minimum. Nilai minimum tersebut terjadi ketika puncak utama
bayangan satu bintang berimpit dengan minimum bayangan
bintang lainnya.

John William Strutt, 3rd Baron


Rayleigh (1842-1919) adalah Puncak digraksi dua bintang sangat
fisikawan Inggris yang menurunkan berjauhan dan kedua bintang dapat
sebuah persamaan untuk dibedakan dengan jelas.
menghitung variasi sebaran
cahaya dengan panjang
gelombang
Puncak difraksi yang dihasilkan satu bintang Puncak difraksi dua bintang hampir berimpit
berimpit dengan intensitas minimum difraksi dan dalam kondisi ini dikatakan dua bintang
yang dihasilkan bintang lainnya. Pada kondisi ini tidak dapat dibedakan. Kita akan kesulitan
kedua bintang masih dapat dibedakan menyimpulkan apakah bayangan tersebut
merupakan bayangan satu bintang atau
bayangan dua bintang berdekatan
Lensa teleskop memiliki lebar celah D (diameter
lensa). Bayangan dua bintang kelihatan terpisah
jika sudut yang dibentuk oleh berkas yang
berasal dari dua bintang 𝜃  , memenuhi:

Untuk celah yang berbentuk lingkaran, rumus


yang lebih tepat agar bayangan dua bintang
kelihatan terpisah memenuhi:
Contoh..
Beruntunglah indera kita
tidak tajam. Kalau tidak maka
dunia akan sangat
mengerikan. Wajah orang
yang kelihatan mulus dan
cantik akan tampak sangat
menakutkan. Sebagai contoh,
kalau dilihat dengan scanning
electron microscope (SEM)
kulit manusia tampak bersisik
seperti kulit buaya. SEM
adalah miroskop elektron
yang dapat melihat benda
hingga ukuran 100 angstrom.

Permukaan kulit manusia dilihat dengan mikroskop elektron tampak pada Gambar kanan atas. Gambar bawah adalah
proses cahaya masuk ke mata dan jarak dua titik di depan mata yang masih dapat terlihat terpisah
B. LAPISAN ANTI PANTUL
Kasus menarik terjadi jika cahaya yang dipantulkan dari dua permukaan selaput tipis
mengalami interferensi destruktif. Dengan demikian, semua cahaya yang jatuh pada
permukaan selaput akan diteruskan, tanpa ada yang dipantulkan. Fenomena ini yang
dipakai dalam merancang lensa-lensa kualitas tinggi.

Contoh lensa yang dilapisi selaput tipis


untuk mengurangi pemantulan. Cahaya
yang jatuh pada permukaan lensa
semuanya diteruskan, tanpa ada yang
dipantulkan. Akibatnya, bayangan yang
dihasilkan lensa menjadi sangat tajam.
Hampir semua lensa peralatan optik
modern memiliki lapisan tipis anti pantul
pada permukaanya
Cahaya yang datang dari udara ke
permukaan atas lapisan tipis
mengalami pemantulan disertai
dengan pembalikan fase
(pemantulan dari medium kurang
rapat ke medium rapat). Indeks
bias lensa umumnya lebih besar
daripada indeks bias lapisan tipis.
Dengan demikian, cahaya yang
dipantulkan pada sisi bawah
lapisan tipis (bidang batas antara
lapisan tipis dan lensa) juga
mengalami pembalikan fase
(pemantulan dari medium kurang
rapat ke medium rapat).
Akibatnya, fase gelombang yang
langsung dipantulkan dan yang
menembus lapisan tipis kemudian
dipantulkan di sisi bawah lapisan
tipis masing-masing.
Anti pemantulan artinya terjadi interferensi destruktif pada
cahaya pantul. Interferensi destruktif terjadi jika beda fase
merupakan kelipatan ganjil dari π, atau:

Interferensi dua cahaya pantul akibat pelapisan lenda


dengan selaput tipis
Untuk cahaya yang datang dengan sudut mendekati nol maka didapatkan
persamaan aproksimasi untuk interferensi destruktif cahaya pantul:

Nilai terkecil bilangan m adalah 0. Ini bermakna bahwa ketebalan


minimum lapisan tipis yang masih memungkinkan interferensi
destruktif (terjadi pristiwa anti pantul) adalah
Reduksi cahaya pantul dapat dilakukan dengan melapisi lensa beberapa lapis.
Tiap lapis mereduksi cahaya pantul beberapa persen. Dengan menambah
lapisan antipantul dengan indeks bias dan ketebalan yang sesuai maka
cahaya pantul dapat direduksi mendekati menjadi mendekati nol. Atau
cahaya yang diteruskan mendekati 100%.

Efek pelapisan antipantul pada pemantulan dan penerusan cahaya. (kiri) lensa tanpa
antipantul, (tengah) lensa yang dengan satu lapis antipantul, dan (kanan) lenda
dengan beberapa lapis antipantul
(kiri) lenda kacamata tanpa antipantul dan (kanan) yang dilapisi antipantul
Mengapa ada lensa murah dan ada lensa sangat mahal ??
Secara fisika, apabila cahaya jatuh dari satu medium ke medium lain yang memiliki indeks bias berbeda, maka
pasti ada sebagian cahaya yang dipantulkan. Jumlah cahaya yang dipantulkan bergantung pada perbedaan
indeks bias dua medium: makin besar jumlah cahaya yang dipantulkan apabila selisih indeks bias dua medium
berbeda. Dengan adanya pemantulan tersebut maka cahaya yang melewati lensa berkurang. Apabila lensa
tersebut adalah lensa kacamata, maka pandangan pada objek menjadi sedikit redup.

Yang dilakukan pengusaha lensa adalah menekan sekecil mungkin cahaya yang dipantulkan dan meneruskan
sebanyak mungkin cahaya yang diloloskan. Untuk mencapai tujuan ini, para ahli lensa membuat lapisan tipis di
permukaan lensa

Satu lapisan hanya menghasilkan interferensi destruktif untuk satu panjang


gelombang. Karena cahaya tampak memiliki sejumlah panjang gelombang maka
tidak terjadi interferensi destruktif untuk semua panjang gelombang. Untuk
mendiadakan pemantulan pada sebagian besar gelombang dalam spectrum
cahaya tampak maka coating berlapis-lapis (multilayer coating) dilakukan. Masing-
masing lapisan meniadakan pemantulan untuk masing-masing panjang
gelombang. Dengan demikian hampir semua panjang gelombang pantul
mengalami interferensi destruktif atau hamper semua gelombang dalam spectrum
cahay tampak diloloskan oleh lensa. Lensa semacam inilah yang sangat mahal.

Anda mungkin juga menyukai