Askan Pada Pembedagan DGN Comorbid GGN Irama Jantung
Askan Pada Pembedagan DGN Comorbid GGN Irama Jantung
EMANUEL I LEWAR
Pengertian
• Aritmia atau disritmia adalah perubahan pada
frekuensi dan irama jantung yang disebabkan
karena impuls elektrik yang berfungsi mengatur
detak jantung tidak bekerja dengan baik
• Ggn Ventrikel:
1. Ventrikel ekstra systole (VES),
2. Ventrikel Takikardi (VT),
3. Ventrikel Fibrilasi (VF)
4. Pulseless Electrical Activity (PEA)
Supraventricular Tachycardia (SVT).
– SVT adalah kondisi detak jantung cepat yang abnormal, dengan irama
yang teratur, yang berasal dari suatu tempat di atas ventrikel.
– HR meningkat menjadi 140 - 250 x/menit.
– Terjadi gangguan konduksi pada AV Node
– Tidak cukup suplay dan demand O2
Ciri-cirinya :
– Irama teratur
– Frekwensinya 40-60 x/menit
– Gelombang P bisa tidak ada, bisa terbalik (tidak bakal positip)
– Kompleks QRS normal
– Kalau frekwensinya lebih dari 40x/menit dinamakan slow junctional rhytm.
Ventrikel ekstra systole (VES)/ Premature Ventricel
Contraction (PVC)
– Adalah gangguan irama jantung dimana timbul denyut jantung
prematur yang berasal ventrikel.
– Disebabkan oleh iskemia miokard, infark miokard akut, gagal jantung,
sindrom QT memanjang, prolaps katub mitral, cerebrovaskuler
accident, keracunan digitalis, hipokalemia, miokarditis, kardiomiopati
– Faktor risiko : bertambahnya usia, banyak konsumsi kopi,merokok
atau emosi.
VES
Ciri-cirinya :
– Tidak ada gel P didepan QRS yg abnormal
– Komplkes QRS timbul prematur
– Perubahan segmen ST dan gel T, segmen ST tertekan dan T terbalik
Ventricular tachycardia (VT).
– Gangguan irama jantung yang berasal dari ventrikel di bawah berkas
His dengan laju denyut jantung lebih dari 100 kali per menit,
umumnya melebihi 120 kali per menit
– Denyut yang cepat mencegah jantung terisi cukup darah, shg hanya
sedikit darah yang terpompa ke seluruh tubuh.
Ventrikel Takikardi ( VT)
Ciri-ciri :
– Tidak ada gel P, diikuti komple QRS yang lebar
– Denyutan ventrikel yg timbul berturut-turut cepat dan teratur
Ventricular fibrilasi. ( VF)
– Letupan impuls tidak teratur dan tidak terorganisir yang berasal
dari ventrikel.
– Ventrikel tidak mampu berkontraksi atau memompa darah ke
tubuh.
(ventrikel Fibrilasi/VF)
Ciri-cirinya :
• Defleksi yang sangat tidak teratur (Irama chaotic ) atau kacau
dengan bentuk tinggi, lebar dan berbeda-beda
Pulseless Electrical Activity/PEA (Aktivitas Listrik Tanpa
Denyut)
– Adalah suatu keadaan dimana masih terdapat aktivitas listrik jantung,
tanpa disertai respon mekanik jantung berkontraksi untuk menghasilkan
denyut yang teraba atau tekanan darah yang terukur.
– Hal ini ditandai adanya gambaran aktivitas listrik pada monitor EKG,
tetapi pasien tidak sadar, tidak bernafas, dan tidak ditemukan denyut
nadi pada perabaan arteri karotis.
– Pada keadaan ini ventrikel masih berkontraksi tetapi tidak cukup kuat
menimbulkan pulsasi yang dapat diraba.
Manifestasi Klinis
1. Perubahan TD ( hipertensi atau hipotensi ); bunyi jantung irama tak teratur, bunyi
ekstra, denyut menurun;
2. Nyeri dada ringan sampai berat, dapat hilang atau tidak
3. Palpitasi
4. Pusing
5. Gelisah
6. Kulit pucat, diaphoresis
7. Sesak napas, disertai atau tidak dgn sianosis
8. Lemah atau keletihan
9. Tachycardia
10. Bradycardia
Pem Ggn Irama Jantung
• EKG: menunjukkan pola cedera iskemik dan gangguan konduksi.
Menyatakan tipe/sumber disritmia dan efek ketidakseimbangan
elektrolit dan obat jantung.
• Foto dada: menunjukkan pembesaran bayangan jantung krn disfungsi
atrial, ventrikel atau katup
• Skan pencitraan miokardia: menunjukkan area iskemik/kerusakan
miokard yang dapat mempengaruhi konduksi normal atau mengganggu
gerakan dinding dan kemampuan pompa.
Cont..Pem Ggn Irama Jantung
• Uji latih jantung, untuk mengukur aktivitas jantung saat pasien
melakukan latihan fisik, misalnya mengayuh sepeda statis atau
berjalan di atas treadmill.
• Echo jantung, untuk melihat struktur dan fungsi jantung.
Prosedur ini dilakukan dengan bantuan gelombang suara.
Pada umumnya pasien yang terdiagnosa aritmia dpt merasakan :
• Jantung berdetak kencang
• Tiba- tiba jantung bertambah denyutnya
• Berdetak terlalu cepat (takikardi) atau terlalu lambat
(bradikardi)
• Tidak merasakan apa-apa, karena aritmia dapat asimtomatik
(tanpa gejala)
Penatalaksnaan
a. Terapi
1. Anti aritmia Kelas 1 (Sodium channel blocker)
Kelas 1 A.
Efeknya terhadap voltage-gated sodium channels, memperlambat repolarisasi dengan
menghambat efflux.
Meliputi :
– Quinidin : adalah obat yang digunakan dalam terapi pemeliharaan untuk
mencegah berulangnya atrial fibrilasi atau flukter
– Procainamide : untuk ventrikel ekstra sistol atrial fibrilasi dan aritmia yang
menyertai anestesi
– Dyspiramide : untuk SVT akut dan berulang.
Next…Anti aritmia Kelas 1
Kelas 1 B. :
selain efeknya terhadap sodium voltage-gated channels, juga mempercepat repolarisasi
sel dengan meningkatkan efflux potassium dan menurunkan durasi aksi potensial dan
periode refractory.
Meliputi :
• Lignocain : untuk aritmia ventrikel akibat iskemia miokard, ventrikel takikardia
• Mexiletine : untuk aritmia ventrikel dan VT.
Kelas 1 C,
Menghalangi voltage-dependent sodium channels dan memperpanjang fase polarisasi.
Meliputi :
• Flecainide : untuk ventrikel ektopik dan takikardi
Cont… Terapi
2. Anti aritmia Kelas 2 ( Beta adrenergik blokade) :
Atenolol, Metoprolol, Propanolol
3. Anti aritmia kelas 3 (Prolong repolarisation) :
Amiodarone, indikasi VT, SVT berulang
4. Anti aritmia kelas 4 (calcium channel blocker) :
Verapamil, indikasi supraventrikular aritmia
b. Terapi mekanis
• Kardioversi : mencakup pemakaian arus listrik untuk menghentikan disritmia
yang memiliki kompleks QRS,
• Defibrilasi : kardioversi asinkronis yang digunakan pada keadaan gawat darurat.
• Defibrilator kardioverter implantabel : suatu alat untuk mendeteksi dan
mengakhiri episode takikardi ventrikel yang mengancam jiwa atau pada pasien
yang resiko mengalami fibrilasi ventrikel.
• Terapi pacemaker : alat listrik yang mampu menghasilkan stimulus listrik
berulang ke otot jantung untuk mengontrol frekuensi jantung.
B. METODE ASKAN
I. PENGKAJIAN
1) Identitas
2) Indikasi penyakit untuk pembedahan
3) Manifestasi klinis ggn irama jantung
4) Pemeriksaan diagnostik irama jantung
5) Faktor risiko yg akan dihadapi :
- Terkait jenis pembedahan
- Terkait kondisi pasien
- Terkait tindakan anestesi
Cont.. Pengkajian
6). Pengkajian Anestesi :
• Riwayat anestesi dan operasi sebelumnya.
• Riwayat penyakit sistemik (diabetes melitus, hipertensi, kardiovaskuler, tb,
asma)
• Pemakaian obat tertentu, seperti anti diabetik, antikoagulan, kortikosteroid,
antihipertensi secara teratur.
• Riwayat diet (kapan makan atau minum terakhir. Jelaskan perlunya puasa
sebelum operasi)
• Kebiasaan-kebiasaan pasien (perokok berat, pemakai alkohol atau obat-obatan)
• Riwayat alergi
• Kehilangan cairan saat dikaji (perdarahan, muntah, diare)
• Riwayat penyakit keluarga
Cont.. Pengkajian
7). Status Kesehatan Saat ini :
• Hilangnya gigi • Pingsan
• • Kejang
Masalah leher pendek
• Stroke
• Batuk
• Sedang hamil
• Sesak napas
• Kelainan tulang belakang
• Gangguan saluran napas atas • Obesitas
• Nyeri dada • Tingkat kecemasan:
• Denyut jantung tidak normal • Nyeri
• Muntah
Cont..Pengkajian
8) Pertimbangan Anestesi
– Tujuan utama mengoptimalkan CO dan konduksi
– Anestesi umum memiliki sifat kardioprotektif dan dapat
meningkatkan suplai oksigen.
– Jenis RA baik tunggal atau dengan anestesi umum, berpotensi
bermanfaat perioperasi dalam mengurangi respon stres,
simpatektomi jantung, ekstubasi lebih awal, lama rawat di rumah
sakit lebih pendek, dan analgesia pascaoperasi yang baik.
Cont..Pengkajian
Pertimbangan Anestesi
Manajemen Praoperasi
Tiga terapi pilihan tersedia sebelum operasi elektif non-kardiak:
1) Optimalisasi manajemen obat
2) Revaskularisasi dengan PCI;
3) Revaskularisasi dengan operasi (CABG)
Cont..Pengkajian
Pertimbangan Anestesi
– Induksi, gunakan hipnosis kerja pendek, (mi s : propofol ) kombinasi
dengan opioid dosis kecil ( fentanil)
– Hindari ketamin
– Hati-hati dlm pemberian volatile agent depresi
miokard : umumnya Volatile anestesi dapat menekan
kontraktilitas jantung dgn menekan masuknya ion Ca 2+ ke
dlm sel selama depolarisasi
Cont..Pengkajian
Pertimbangan Anestesi
- Meminimalisir respon stres, tekanan terhadap laringoskopi dan intubasi
o Lidokain: 1 - 2 mg / kg IV, 90 detik sebelum laringoskopi
o Nitroprusside: 1 - 2 mcg / kg IV1. 5 detik sebelum laringoskopi
o Esmolol: 100 - 300 mcg / kg IV , sebelum induksi
o Fentanyl: 1 - 3 mcg / kg IV , selama induksi
Cont..Pengkajian
Pertimbangan Anestesi
- Rasio Ventilasi - Perfusi meningkat
- Perfusi jaringan meningkat , krn vasodilator
- Kurangi tonus simpatik
- Fungsi miokard meningkat krn afterload menurun
- Oksigenasi meningkat dgn cara oksigen inspirasi meningkat
- Tekanan intra thoracic meningkat krn spontan respirasi menurun
edema paru
II. MASALAH YG SERING MUNCUL