Anda di halaman 1dari 9

PERKEMBANGAN KONSTRUKTIVISME DALAM PEMBELAJARAN

Dedeh Marwah Muhammad


Della Swandita
Marlinda Wati
Naziratul Khaira

Dosen pengajara:
Drs. Martunis,M.Si
Dara Rostina,S.Pd,M.Ed
 
Teori kontruktivisme dalam
pendidikan

Kontruktivisme adalah sebuah


Pengertian teori yang memberikan
kontruktivisme kebebasan terhadap manusia
yang ini belajaar atau mencari
kebutuhannya dengan
kemampuan untuk menemukan
ke inginan atau kebutuhan
dengan bantuan fasilitas orang
lain.
Karakteristik Konstruktivisme
 
1. Belajar membentuk makna. Makna diciptakan oleh siswa dari apa yang dilihat,
dengar, rasakan, dan alami.
2. Konstruksi merupakan proses yang terus menerus.
3. Belajar bukanlah kegiatan mengumpulkan fakta, melainkan suatu proses
pengembangan pemikiran dengan membentuk suatu pengertian yang baru.
4. Proses belajar yang sebenarnya terjadi pada waktu skema seseorang dalam
kesenjangan yang merangsang pemikiran lebih lanjut.
5. Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman siswa dengan dunia fisik dan
lingkungannya.
6. Hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang telah diketahi siswa, yaitu konsep-
konsep, tujuan, dan motivasi yang mempengaruhi interaksi dengan bahan yang
dipelajari.
Prinsip-Prinsip Konstruktivisme
 
1. Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri.
2. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru ke murid, kecuali hanya dengan
keaktifan murid sendiri untuk menalar.
3. Murid aktif mengkontruksi secara terus menerus, sehingga selalu terjadi perubahan
konsep ilmiah.
4. Guru sekedar membantu menyediakan saran dan situasi agar proses kontruksi
berjalan lancer.
5. Menghadapi masalah yang relavan dengan siswa.
6. Struktur pembelajaran seputar konsep utama pentingnya sebuah pertanyaan.
7. Mencari dan menilai pendapat siswa.
8. Menyesuaikan kurikulum untuk menanggapi anggapan siswa.
 
Teori Belajar yang Mendukung Pendekatan Konstruktivisme

1. Teori Perkembangan Mental Piaget


Teori ini biasa juga disebut teori perkembangan intelektual atau teori perkembangan
kognitif. Teori belajar tersebut berkenaan dengan kesiapan anak untuk belajar, yang
dikemas dalam tahap perkembangan intelektual dari lahir hingga dewasa. Piaget yang
dikenal sebagai konstruktivis pertama menegaskan bahwa pengetahuan tersebut
dibangun dalam pikiran anak melalui asimilasi dan akomodasi.

2. Teori Perubahan Konsep


Teori belajar perubahan konsep merupakan suatu teori belajar yang menjelaskan
adanya proses evolusi pemahaman konsep siswa dari siswa yang sedang belajar. Pada
mulanya siswa memahami sesuatu melalui konsep secara spontan.

3. Teori Skema
Jonassen menjelaskan bahwa skema adalah abstraksi mental seseorang yang digunakan
untuk mengerti sesuatu hal, menemukan jalan keluar, atau memecahkan persoalan.

4. Teori Belajar Bermakna Ausubel


Teori belajar bermakna ( meaningful learning ). Belajar bermakna adalah suatu proses
belajar dimana informasi baru dihubungkan dengan struktur pengertian yang sudah
dipunyai seseorang yang sedang belajar.
Ciri-Ciri Pembelajaran Secara Konstruktivisme
 

1. Menekankan pada proses belajar, bukan proses mengajar.


2. Mendorong terjadinya kemandirian dan inisiatif belajar pada siswa.
3. Mendorong siswa agar terciptanya kemauan dan tujuan yang ingin dicapai.
4. Belajar merupakan suatu proses, bukan menekankan hasil.
5. Mendorong siswa untuk melakukan penyelidikan.
6. Menghargai peranan pengalaman kritis dalam belajar.
7. Mendorong berkembangnya rasa ingin tahu secara alami pada siswa.
8. Penilaian belajar lebih menekankan pada kinerja dan pemahaman siswa.
9. Berdasarkan proses belajarnya pada prinsip-prinsip teori kognitif.
10. Banyak menggunakan terminologi kognitif menjelaskan proses pembelajar,
seperti prediksi, infernsi, kreasi, dan analisis.
Penerapan Konstruktivisme Dalam Pembelajaran
 

1. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapatnya dengan


bahasa sendiri.
2. Memberi kesempatan kepada siswa untuk berfikir tentang pengalamannya sehingga
lebih kreatif dan imajinatif.
3. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mencoba gagasan baru.
4. Memberi pengalaman yang berhubungan dengan gagasan yang telah dimiliki siswa.
5. Mendorong siswa untuk memikirkan perubahan gagasan mereka.
Langkah-Langkah Pembelajaran Konstruktivisme

1. Identifikasi tujuan. Tujuan dalam pembelajaran akan memberi arah dalam merancang
program, implementasi program dan evaluasi.
2. Menetapkan isi produk belajar. Pada tahap ini, ditetapkan konsep-konsep dan prinsip-
prinsip fisika yang mana yang harus dikuasai siswa.
3. Identifikasi dan klarifikasi pengetahuan awal siswa. Identifikasi pengetahuan awal siswa
dilakukan melalui tes awal, interview klinis dan peta konsep.
4. Identifikasi dan klarifikasi Miskonsepsi siswa. Pengetahuan awal siswa yang telah
diidentifikasi dan diklarifikasi perlu dianalisa lebih lanjut untuk menetapkan mana
diantaranya yang telah sesuai dengan konsepsi ilmiah, mana yang salah dan mana yang
miskonsepsi.
5. Perencanaan program pembelajaran dan strategi perubahan konsep. Program
pembelajaran dijabarkan dalam bentuk satuan pelajaran. Sedangkan strategi
pengubahan konsepsi siswa diwujudkan dalam bentuk modul.
6. Implementasi program pembelajaran dan strategi pengubahan konsepsi. Tahapan ini
merupakan kegiatan actual dalam ruang kelas. Tahapan ini terdiri dari tiga langkah yaitu:
(a) orientasi dan penyajian pengalaman belajar, (b) menggali ide-ide siswa, (c)
restrukturisasi ide-ide.
7. Evaluasi. Setelah berakhirnya kegiatan implementasi program pembelajaran,
maka dilakukan evaluasi terhadap efektivitas model belajar yang telah
diterapkan.
8. Klarifikasi dan analisis miskonsepsi siswa yang resisten. Berdasarkan hasil
evaluasi perubahan miskonsepsi maka dilakukan klarifikasi dan analisis
terhadap miskonsepsi siswa, baik yang dapat diubah secara tuntas maupun
yang resisten.
9. Revisi strategi pengubahan miskonsepsi. Hasil analisis miskonsepsi yang
resisten digunakan sebagai pertimbangan dalam merevisi strategi pengubahan
konsepsi siswa dalam bentu modul.
 

Anda mungkin juga menyukai